Saat tiba di kantor Danu dan beri langsung menuju ke ruangan papinya.Danu membuka pintu ruangan Presdir,terlihat papi nya yang tengah serius membaca sebuah berkas.Danu melangkah mendekati meja papi Yoga di iringi oleh Beri yang berada di belakang Danu.
'' Apa ini? '' ucap papi Danu sambil melempar sebuah berkas ke wajah Danu.
Mata danu terbelalak saat membaca berkas yang dilempar papinya.Berkas itu menunjukkan penggelapan uang perusahaan yang dilakukan oleh Danu.Walaupun tentu saja itu bukanlah ulah Danu.Selama ini Danu memang tidak serius saat di kantor dan pekerjaannya tidak memuaskan papinya,namun Danu bukanlah tipe orang yang koruptor.Karna gaji dari kantor menurutnya sudah lebih dari cukup untuk keperluannya sehari-hari.Bahkan jika ia membutuh kan uang banyak dia bisa langsung saja meminta pada mami margaret,sudah pasti akan dituruti.
'' Pi ,ini bukan perbuatan ku '' Danu menyangkal tuduhan yang berikan papinya.
'' Lalu itu apa?jelas-jelas itu adalah tanda tanganmu '' bentak papi Yoga.
'' Tapi pi,aku bener-bener gak pernah ngelakuin ini '' ucap danu lagi.
'' Jangan panggil aku papi,ini kantor,disini aku adalah atasanmu bukan papi mu ''
'' Bahkan aku malu mengakui mu sebagai anakku.Jika kau butuh uang kau bisa langsung memintanya padaku.Tidak perlu seperti ini,benar-benar memalukan '' Bentak papi Danu dengan penuh emosi.
'' Kenapa papi gak percaya sama aku,anak papi sendiri? aku bener-bener gak ngelakuin ini,sepertinya ada yang menjebak ku pi '' Ucap danu meyakinkan papinya.
'' Sudah ku bilang jangan panggil aku papi,disini aku bukan papi mu '' ucap papi Yoga sambil menggebrak meja.
Ini pertama kalinya danu melihat papinya sangat marah sampai terlihat menakutkan baginya.
'' Jika sudah ada bukti ini,bagaimana aku bisa mempercayaimu Danu.Berentilah bertingkah seperti anak kecil.Kau selalu menyepelekan semua pekerjaan.Maka inilah hasilnya,bagaimana aku bisa menjelaskan pada para direksi? kau benar-benar telah mencoreng wajah papi mu ini Danu ''
'' Kau adalah anak papi satu-satunya.Hanya kaulah yang papi harapkan.Tapi kenapa kau malah justru membuat papi malu ''
Danu hanya terdiam tanpa kata,tidak tau harus menjelaskan darimana karna memang ia benar-benar tidak tau akan hal ini.
'' Persiapkan dirimu,mau tidak mau ini harus dibicarakan pada dewan direksi.Jika mereka ingin membawa kasus ini kejalur hukum maka kau akan mendekam di penjara karna aku tidak akan pernah membantu seorang pencuri '' jelas papi Yoga.
Papi Yoga memanglah seorang pemimpin yang tegas dia tidak akan mengampuni siapapun yang telah membuat kecurangan bahkan jika itu anaknya sendiri karna dalam pekerjaan dia harus bertindak profesional.
'' Bapak Yogo Brahmana Atmaja yang terhormat,saya tidak pernah melakukan hal sepicik ini.Mungkin saat ini saya tidak bisa menjelaskan apapun karna saya benar-benar tidak tau tentang apa yang terjadi.Tapi saya akan membuktikan bahwa saya bukan pelakunya.Dan saya tidak pernah ingin mempermalukan papi saya.Jika kasus ini akan di angkat oleh dewan direksi maka silakan saja.Saya tidak takut karna saya tidak bersalah '' ucap danu tegas kepada papi Yoga.
'' Baik,saya beri kamu waktu satu minggu.Untuk membuktikan dirimu tidak bersalah,tapi jika kau tidak mampu untuk memberi bukti maka bersiaplah untuk mendekam dipenjara '' jelas Yogi lagi.
'' Baik pak,saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mengembalikan nama baik saya sebagai anak dari bapak Yogi brahmana selaku Presdir di perusahaan ini,permisi ''
Danu segera pergi meniggalkan ruang Presdir ,diikuti oleh beri di belakang Danu.
Di ruangannya.....
Danu menghempaskan tubuhnya di kursi kerja miliknya.Wajahnya tampak kusut,tangannya memijit-mijit kepalanya yang tidak sakit.Hanya saja ia bingung bagaimana cara membuktikan kepada papinya bahwa ia tak bersalah.
Memang bertindak untuk sesuatu itu tidak lah semudah mengucapkannya.Kini Danu benar-benar bingung harus berbuat apa.
Ditambah melihat Beri yang sudah sedari tadi berjalan mondar-mandir di hadapannya. semakin membuatnya pusing.
'' Apa kaki lu nggak pegal mondar-mandir trus ?'' tanya danu sambil melempar pulpen kearah beri.
'' Gw sedang berpikir nih bagaimana caranya kita dapat bukti.Gw gak mau masuk penjara Nu '' ucap Beri cemas.
'' Tenang saja ,jika nanti gw ditangkap polisi,gw gak akan nyebutin nama lu.Itu akan gw tanggung jawab pi sendiri '' Ucap danu kepada Beri.
'' Apa lu pikir,jika melihat lu di penjara gw bisa hidup dengan tenang? Walaupun lu sering menyebalkan tapi lu adalah sahabat gw satu-satunya,mana mungkin gw bisa tenang melihat lu menderita,apalagi karna ulah orang lain '' balas beri jujur.
Mendengar perkataan Beri Danu tersenyum penuh haru,karna sepertinya Beri bener-bener teman yang sangat peduli padanya.
'' Sudah jangan tegang,santai saja,jika kita terlihat tegang dan panik maka akan mudah dijatuhkan oleh musuh '' kata Danu sambil mencoba untuk merilekskan dirinya sendiri.Walaupun hatinya sudah dipastikan juga sangat cemas.
'' Eh,ngomong-ngomong musuh.Sepertinya lu gak pernah punya musuh di kantor ini,semua berjalan dengan baik kan selama ini? Walaupun lu selalu bermalas-malasan,tapi setau gw lu itu pintar.Kenapa papi lu sering mengatakan bahwa lu tidak becus dalam bekerja ? '' tanya Beri bingung.
'' Itu karna gw anak bos,pastilah banyak yang ingin menjatuhkan gw dan papi gw tentu sangat berharap gw bisa menggantikannya.Jadi mana mungkin dia bisa puas jika gw gak ada kemajuan dalam bekerja '' jawab danu santai.
'' Nah tu lu faham,tapi kenapa lu selalu tidak serius? '' dengus beri kesal.Karna ketidak seriusan Danu membuat nya sering kena sembur papi Danu.
'' Entahlah,mungkin karna aku sudah memiliki semuanya jadi aku tidak punya ambisi '' balas Danu dengan menghela nafas dalam.
'' Hmmm kira-kira ini perbuatan siapa menurut lu? '' tanya beri penasaran.
'' Pak Robin '' jawab danu singkat.
'' Hah?pak robin? kenapa dia?bukankah dia selama ini baik sama lu? '' tanya beri bingung.
'' Pak Robin baik,itu cuma carmuk aja karna gw anak direktur.Kebaikannya gak tulus,dia pikir gw bodoh.Jadi dia menggunakan gw sebagai jembatan nya untuk menyingkirkan papi.Gw tau selama ini ia bukan baik,tapi dia selalu membuat gw terlihat salah didepan papi.Bahkan gw pernah denger sendiri saat dia menjelek-jelekkan gw di depan papi '' jelas Danu pada beri.
'' Trus kenapa lu diem aja '' tanya beri semakin penasaran.
'' Gw pengen tau aja sampai sejauh mana ia akan berbuat.Ternyata tidak disangka dia bertindak terlalu cepat.Dan mungkin udah saatnya gw harus menyingkirkan ular berbisa itu '' ucap danu bicara dengan sangat tenang.
Ya itulah danu,ia sangat pandai mengontrol emosinya.Walaupun ia selalu terlihat tidak serius dan lebih sering bermain.
'' Ber selidiki hal-hal tentang pak Robin ,trus cari tau siapa yang sering ia temui '' perintah Danu pada Beri dan langsung dikerjakan oleh beri.
Danu mulai terfokus pada layar laptopnya.Selama ini ia selalu menyalin data-data yang tengah ia kerjakan.Mungkin dari data itu Danu dapat menemukan petunjuk,pikirnya.
Satu Minggu yang di berikan papi Yoga bukanlah waktu yang panjang.Tentu seminggu ini ia harus benar-benar bekerja keras untuk mengusut tuntas masalah yang sudah menimpanya.
Keesokan harinya ia memasuki kantor seperti biasa.Ternyata berita itu sudah menyebar luas di seluruh kantor,seperti dugaan danu.Banyak karyawan yang sedang bergosip tentangnya.
'' Kalau anak bos mah bebas ya walau udah terbukti korupsi tapi masih bisa ngantor dengan tenang,kasian ya bapak Yoga Brahmana,punya anak satu tapi gak beres '' ucap salah satu karyawan laki-laki pada segerombolan temannya.
Suara itu terdengar jelas di telinga Danu hingga membuat danu melirik kan matanya menandai wajah yang dengan sengaja ingin menyinggungnya.
Ingin rasanya Danu menghajar laki-laki yang mulutnya seperti perempuan itu.Namun ia sadar tidak ingin membuat masalah di kantor,apalagi dengan kondisinya saat ini yang sedang kehilangan kepercayaan dari papi Yoga.
Walau Danu merasa kesal dengan mereka,karena juga menyinggung papi nya.Namun Danu tetap terlihat tenang,dia harus bisa mengontrol emosinya agar ia dapat membersihkan nama baiknya.Kini ia baru menyadari ternyata apa yang ia lakukan selama ini tentu berdampak pada harga diri papinya.
Selama ini dia memang malas mengurusi urusan kantor karna ia memang merasa belum siap.Namun setelah ini Danu berpikir akan bekerja dengan sungguh-sungguh tidak ingin mengecewakan papinya lebih dalam lagi.Karna masalah ini terjadi tentu karna ketidak seriusan nya dalam bekerja.
Kemarahan papi Yoga tempo hari benar-benar sudah menampar wajahnya dengan keras.Papi yang selalu membangga-banggakannya kini bahkan malu mengakuinya sebagai anak.
Saat memasuki ruang kerjanya,Danu melihat Beri yang sudah datang lebih awal.
'' Ini data yang lu minta,semua udah gw selidiki.Ternyata benar yang lu bilang.Semua bukti mengarah pada pak Robin,namun sepertinya ini sudah direncanakan dengan matang karna ini melibatkan beberapa orang staf yang bekerjasama dengan pak robin '' ucap beri sambil menyerahkan beberapa berkas yang ada ditangannya kepada Danu.
Tanpa banyak bicara Danu mengecek berkas yang di berikan Beri,yang dikatakan beri memang sudah ia duga.Bahwa pasti ada beberapa orang yang membantu pak robin sesuai dengan bidangnya masing-masing.Jika tidak mana mungkin pak Robin bisa memanipulasi data dengan sebaik itu.Dan ternyata orang yang dengan sengaja menggosipkannya tadi pagi juga tercantum namanya dalam persekongkolan pak robin,hal itu tentu membuat d
Danu semakin tidak sabar untuk membalas perlakuan mereka tadi.Tapi rasa itu harus ia tahan karna Danu merasa ada hal lebih besar dari ini yang harus dia ungkap.
'' Ber,gw rasa ada seseorang yang memiliki jabatan tinggi yang membuat pak Robin berani bertidak sejauh ini.Jika hanya untuk membersihkan nama baikku mungkin ini sudah cukup menjelaskan bahwa bukan aku yang melakukan hal sepicik itu.Tapi aku ingin mencabut masalah ini sampai keakar-akarnya.Karna jika tidak,kemungkinan besar ini bisa terulang lagi.Selidiki terus gerak gerik pak Robin,bahkan bila perlu cari tau siapa yang ia temui di luar kantor ''
''Oh ya simpan dulu semua bukti-bukti ini,jangan sampai mereka tau bahwa kita sudah memiliki bukti kejahatan mereka.Biar saja mereka saat ini merasa menang dan terbang di atas awan.Tapi nanti disaat yang tepat kita akan langsung menjatuhkannya hingga mereka tak mampu untuk bangkit lagi '' ucap danu geram.
'' Ok siap bos,laksanakan '' jawab beri lalu pergi meninggalkan Danu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Amilia Indriyanti
bener si
anak tapi bego
2022-09-20
0
Amilia Indriyanti
lha kamu gebleg kok NU nu
2022-09-20
0
Kireina
gt donk danu klo soal kerjaan harus serius jgn slengekan aj
2022-04-11
0