Andini menatap tajam laki-laki yang tersenyum padanya " maaf mbak,saya gak sengaja " laki-laki itu mengulur kan tangan nya.
Uluran tangan itu tak di sambut oleh
andini.Andini berdiri sambil meniup-niup telapak tangan nya yang terasa pedih.Tanpa menghiraukan sosok pria yang masih sedikit membungkuk dengan tangan terulur.
" Maaf mbak,saya beneran gak sengaja " ucap laki-laki itu lagi meyakinkan andini.
" Saya bukan mbakmu " jawab andini ketus.
" Hmmm kenalkan nama saya danu " ucap laki-laki itu memperkenalkan dirinya dan mengulur kan tangan lagi.Namun andini masih mengacuhkannya.Bukannya menyambut uluran tangan danu tapi justru malah pergi meninggalkan danu.
" Sombong amat sih mbak " ucap danu lagi sambil berlari-lari kecil mengiringi Andini,namun Andini masih tak bergeming. " yah dikacangin nih " batin danu.
" eh mbak,jadi mbak itu ternyata enak ya. Kalau mau liat bidadari,tinggal ngaca " Danu mulai beraksi dengan gombalan micin nya.
" eh,masih di cuekin.ok danu jangan putus asa ,cooba se kali lagi " danu menyemangati dirinya sendiri di dalam hati. " Mbak mbak larinya jangan keceng-kenceng dong "
" karna mbak itu seperti lempeng bumi,bergeser sedikit aja sudah menggocang hati ku "
Lagi-lagi danu mencoba menggunakan jurus alay nya untuk mendapat perhatian andini.Namun sayang sepertinya itu tidak berpengaruh pada andini.
Andini tetap berlari dan pokus pada pandangan kedepan.
" etsss masih gak ngefek nih.Jual mahal amat nii cewek,jadi makin penasarann .Ayo danu cobaa terus pantang mundur " danu masi menyemangati dirinya dalam hati. " Eh mbak orang tua mbak pengrajin bantal ya? " belum lagi danu menyelesaikan kata-kata rayuan nya,namun sudah dipotong oleh andini.
" Bodok amat,dan jangan lagi panggil aku mbak " kata andini cepat sambil melirik wajah danu.
" Eiiiitttss walaupun masih jutek tapi dia udah mau ngelirik gw itu tandanya udah mulai ngefek ....wkwkwkwk sikat danu jangan kasi kendor " dalam hati danu tertawa kegirangan.
" Trus saya pangil apa kalau bukan mbak?saya kan gak tau nama situ " ucap danu lagi yang masih belum menyerah.Tapi tetap tidak mendapat jawaban dari andini.
" Hmmmm kalau gk mau di panggil mbak gimana kalau panggil calon istri aja? " tawar danu lagi sambil mengambil langkah untuk berada di depan andini.Dan ucapan calon istri sontak membuat sedikit senyum andini terlepas dari bibirnya.
" Yes,dia akhirnya tersenyum.Ohh Tuhan kenapa senyumnya terlihat manis sekali.Ini namanya senjata makan tuan.Niat hati ingin menjerat kalau liat senyum semanis ini bisa-bisa gw nih yang terjerat " danu memandang andini dengan penuh kekaguman di hatinya.
" Biar aku ingatkan sekali lagi padamu yaaa mas danu, stop....Jangan mengikuti ku " ucap andini ,mengacungkan telunjuk sambil berjalan mundur lalu memutar balik langkahnya.Ternyata diam-diam andini masih mengingat nama danu saat ia memperkenalkan diri.
Langkah danu sontak terhenti mendengar kata " mas danu " dari bibir andini.Entah kenapa hatinya menjadi senang dengan sebutan itu.
" Baiklah calon istriii.... semoga kita segera dipertemukan lagi ya biar aku bisa langsung halalin kamu " ucap danu dengan nada sedikit mengeras agar andini yang sudah berada agak jauh mendengarnya.Namun tidak dipedulikan oleh andini.Andini terus berlari tanpa menoleh.Dan danu masih menatap kepergian andini hingga punggung andini tak terlihat lagi.
" Hahaha calon istri " danu tertawa-tawa geli sendiri sambil mengeleng-gelengkan kepalanya mengingat kata yang terucap begitu saja dari mulutnya.
" Hei ternyata loe disini,gw cariin dari tdi kirain gw lu udah balik " kata beri sahabat danu dengan napas yang masih ngos-ngosan karna sudah dua kali putaran mengelilingi komplek. " Woooooiiiii liatin apaan sih? senyum-senyum sendiri lagi,jangan bilang otak lu udah mulai somplak " ucap beri lagi sambil menepuk pundak danu.
" Sialan lu kalo ngomong suka bener hahaha " jawab danu melepaskan tawanya.
" Eiiiitttss kesambet setan apa lu,kok girang amat di tempat sepi " balas beri merasa ada yang aneh pada sahabatnya.
" Loe gak tau aja tadi gw abis ketemu sama bidadari "
" oh bidadari syurgaku " ucap danu sambil mengkhayalkan andini menjadi bidadarinya.
" he gw kasi tau ya,kolor ijo kayak loe gak mungkin bisa mendapatkan bidadari syurga yang ada malah wewe gombel.Jangan mimpi disiang bolong " ujar beri mematahkan hati danu.
" Sialan lu,gak bisa liat gw seneng dikit " dengus danu lalu memiting leher beri hingga ia terasa sesak.
" Uhuk uhuk uhuk waah para lu,sakit tau " ucap beri sambil terbatuk-batuk karna danu memiting lehernya terlalu kencang.
" Napa sih lu jadi sewot gini udah kayak wanita lagi PMS aja " ucap lagi beri sambil memegang lehernya yang terasa sakit.
" Eeeee enak aja ngatain gw kayak cewek.Jelas-jelas gue gagah dan tampan gini ( danu menyapu kedua sisi rambut nya dan memasang wajah sok keren ) bisa-bisanya loe katain macam cewek.Kalo denger cewek-cewek pengagum gw bisa ditimpuk lu pake sendal mendengar idolanya dikatain sama loe.Huuu dasar bulet,kempesin tuh perut biara gak kaya ibu-ibu hamil sembilan bulan hahahaha " Ejek danu sambil memukul perut beri yang agak buncit lalu kambali berlari-lari kecil.
" Aduuuh brengsek lu " beri memegang perutnya sambil meringis kesakitan.
" Liat aja ya....bakal aku aduin kelakuan loe tadi malam sama mami loe saat di club " ancam beri kesal.
" Adukan aja,gw gak peduli " balas danu dengan suara mengeras sambil mengangkat sebelah tangan nya.
Dirumah beri ,danu mengabaikan ponselnya yang sedari tadi tengah berdering.Danu duduk di sofa sambil menonton siaran tv yang tidak menarik menurutnya.Dengan kesal ia terus memijit-mijit remote tv itu.Entah kenapa pikiran danu masih terpenuhi oleh wajah jutek andini.Ini baru pertama kalinya ia di galakin oleh seorang wanita selain ibunya.
" Eh ber " panggil danu pada teman nya yang tengah asyik menyantap bubur ayam.
" Hmmmm " jawab beri singkat.
" Kamu kenal gak sama cewek yaaaang yang tadi ? " tanya danu penasaran.
" Yang tadi mana? ngomong itu yang jelas " jawab beri dengan mulut yang terisi penuh.
" Yang itu looo,yaaang pake baju olahraga warna pink,rambutnya di kuncir,tingginyaaa sekitar sekitaaarr 160 an,kulit nya putih,hidungnya mancung truuuuusss kalo gak salah ada tahi lalat kecil di bagian dagu pokoknya yang jelas dia cantik lah " ucap danu sambil membayangkan sosok wanita yang ia temui tadi.
" Siapa namanya?disini banyak cewek yang cantik dengan ciri-ciri seperti itu " jawab beri cepat.
" Hmmm itu masalah nya ber aku tidak tau siapa namanya " balas danu lemas.
" Susah lah gw jawabnya,kalau lu tanya cewek tapi gak tau namanya "
" iyaaa juga sih " danu memajukan bibirnya sambil manggut-manggut.
" kalo foto nya ada gak? " tanya beri
" Boro-boro foto,nama aja gak tau " danu mengutarakan kekecewaannya.
" Ehh tapi....tapi kayaknya cewek itu galak deh " ucap beri asal
" Nah tu lu kok bisa tau kalo dia galak? " Tanya danu penasaran
" Yaaa ya ya karna dia memiliki tahi lalat di dagu " jawab beri asal lagi.
Mendengar jawaban beri yang tidak sesuai harapan langsung membuat danu kesal dan melempar bantal kecil kearah wajah beri.Bantal itu tepat mengenai wajah beri lalu jatuh menumpahkan bubur ayam beri.
" Yah yah yah yakaaaan tumpah,danuuuuuuuuu ini masi banyak lagi " ucap beri kesal dan langsung berdiri memandang bajunya yang terkena tumpahan bubur.
" BODOK AMAT uweeeekkk " ucap danu sambil menjulur kan lidahnya.
" Awas loe yaaa " teriak beri dan langsung menimpa tubuh danu yang sedang terbaring di sopa miliknya.Hingga akhirnya mereka bergulat seperti sumo.
Lagi-lagi suara ponsel danu terus berdering hingga membuat danu mengakhiri pergulatan nya dengan beri.Dengan malas danu mengangkat ponselnya.
" Danu,kau dimana?kenapa tidak pulang kerumah,kenapa tidak mengangkat telpon? " suara melengking dari ponsel danu langsung menyakiti telinga.Untung saja danu sudah mengantisipasi dengan menjauhkn ponselnya dari telinga danu.
" Hahahaha rasain lu " ejek beri dan langsung memilih pergi karna tidak mau mendengar suara menyeramkan dari mami danu.
" Aku dirumah beri mi,tadi malam aku menginap disini " jawab danu pelan.
" Lalu kenapa tidak menjawab telpon? " tanya mami margaret lagi.
" Ponsel nya ke silent mi " jawab danu membual.
" Papi tadi malam ....."
" Tolong mi,jangan bahas papi sekarang.Ya udah ya mi aku mau kekantor.Nanti takut telat,da ya assalamualaikum mami " ucap danu memotong kata-kata ibunya lalu langsung memutuskan panggilan mami nya.
Danu membanting ponselnya kesofa.
" beeerrr aku laparrr " teriak danu.
" Cari saja di didapur,disini tidak ada pembantu seperti di rumahmu " balas beri dengan teriak juga.
Mata danu memandang seluruh ruangan dapur beri yang tampak kecil di banding dapur yang ada dirumahnya,matanya celingak-celinguk mencari-cari makanan namun tidak menemukan apapun yang bisa di makan.Tangan danu meraih ujung pintu kulkas dan membukanya,namun hanya ada beberapa minuman dingin dan mie instan.
" Cih makanan apa ini,pantas saja perutmu buncit ber.Rupanya ini yang kau makan tiap hari " gerutu danu sambil membanting mie instan yang ada di kulkas beri.
Danu memang tidak menyukai makanan cepat saji.Karna selain tidak sehat,danu juga sudah terbiasa makan makanan rumahan yang di siapkan oleh bik Imah dirumah.Tinggal pesan saja setelah beberapa menit bik imah akan memenuhi segala keinginan nya.Maklum anak semata wayang jadi manjanya kelewatan.
" Ber lu apa gk punya roti tawar gitu misalnya ? " tanya danu pada beri yang tengah sibuk bersiap untuk pergi bekerja.
" Ya gw kan sering makan roti dirumah lu jadi buat ap nyetok dirumah,bikin boros aja.Kalau lapar atau pingin makan sesuatu kan tinggal datang kerumah lu,beres deh " jawab beri sambil memasang dasinya.
" Ah itu mah namanya lu pinter ber.Pinter nebeng makan gratis.Dasar otak gratisan " cetus danu sambil menyentil jidat beri.
" Ah daripada lu otak mesum " balas meri menyungutkan bibirnya.
" Eh buruan mandi,entar telat gw ngantor gara-gara lu " beri mendorong-dorong danu yang masih bermalas-malasan.
" Ber lu itu asisten gw jadi gak usah ngatur-ngatur gw lu "
" iya gw emang asisten lu,tapi yang gaji gw bokap lu bukan lu dan kalo lu suka ngaret ke kantor gw juga bakal kena imbasnya " jelas beri sambil terus mendorong danu kekamar mandi.
" Awas lu ya ber kalau gw udah jadi Presdir di perusahaan papi gw,gw bakal pecat lu " teriak beri yang sudah terkunci di kamar mandi.
" Jangan mimpi lu,papi lu gak akan menyerahkan perusahaan nya di tangan lu.Bisa-bisa bangkrut perusahaan papi lu klo lu yang jadi presdirnya.Karna yang ada gedung Segede itu bakal berubah jadi diskotik karna kelakuan lu " teriak beri mengimbangi suara danu.
Andini POV
Usai berlari mengelilingi rumah dua kali putaran,aku duduk di ayunan yang berada di halaman rumahku.Rencana lari pagi mengelilingi komplek hari ini gagal gara-gara laki-laki itu.
Rayuan gombal laki-laki yang bernama Danu tadi memang bikin aku cukup tersentuh.Saat ia bilang " enak ya jadi mbak,kalo mau liat bidadari tinggal ngaca " hihihihi aku di bilang kayak bidadari berarti dong.Baru kali ini ada yang ngomong gitu ke aku.Trus " mbak itu seperti lempeng bumi,sedikit saja bergeser mampu mengguncang hatiku " hihihi ada aja ulahnya,alay banget tapi kok seru ya. " orang tua mbak pengrajin bantal ya " itu kira-kira apa ya sambungan nya?kenapa tadi gak aku dengerin dulu.Tadi aku keburu pergi karna gak kuat nahan senyum.Hihihi dia juga memanggilku calon istri...ada-ada aja.Gak kebayang deh kalau bener-bener jadi istrinya,pasti tiap hari di gombalin.Dilihat dari wajah kayaknya bukan ABG tapi kok alay ya kayak anak ABG kebanyakan micin hihihi.
Saat tengah asyik cengingisan sendiri terbayang kelakuan danu si bocah tengil itu.Tiba-tiba ponselku bergetar ada beberapa pesan masuk.Kuraih benda pipih itu dari saku celanaku.Hatiku kembali terasa sesak saat melihat pesan yang berasal dari nomor tak dikenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Amrih Ledjaringtyas
beri is the best wkwkwk...pinteeetrr
2021-10-31
1
Qhuyangki Nighaphuag
nah.. lo kena efek gombalan danu
2021-10-20
0
Maliqa Effendy
puyeng bacanya..terlalu dempet kalimatnya
2021-10-11
0