Hanya Manusia Biasa

°°°~Happy Reading~°°°

Tak terasa sudah seminggu Arsha di rawat di rumah sakit, dan seminggu itu pula Anelis harus rela meninggalkan pekerjaannya di butik demi merawat sang buah hati yang tak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan sembuh.

Berbagai prosedur pemeriksaan sudah dilakukan Arsha, dari tes darah sampai biopsi sumsum tulang belakang, namun sampai sekarang pun tim dokter belum mampu mengkonfirmasi apapun untuk Anelis.

Yang bisa ia lakukan hanya menunggu dengan sabar, dan menenangkan Arsha yang sesekali meminta pulang ke rumah, bosan katanya, dan ia juga tak menyukai bau rumah sakit yang penuh dengan aroma obat-obatan yang sangat menyengat.

Sedang Arshi? Jangan di tanya, gadis itu malah lebih betah di rumah sakit dari pada di rumah, alasannya karena ia bisa bolos sekolah dan bermain sepuas hatinya. Benar-benar anak kecil yang lugu.

Sejak kabar Arsha yang harus di rawat di rumah sakit, rekan kerja Anelis pun kerap datang berkunjung, memberikan semangat dan hiburan untuk bocah kecil yang masih harus di infus itu, tak lupa juga membawa buah tangan yang kebanyakan adalah buah-buahan segar.

Atasan Anelis pun tak ketinggalan, siapa lagi kalau bukan bu Erika, namun bu Erika memilih berangkat terpisah dengan karyawannya karena menunggu waktu senggangnya.

Setiap pagi hari sebelum datang ke butik, bu Erika selalu menyempatkan diri untuk menyambangi rumah sakit itu, membawakan beberapa makanan juga cemilan, dan sesekali bermain dengan Arshi yang sudah sangat dekat dengannya bak nenek dan cucu.

🍁🍁🍁

Saat ini Anelis tengah menyuapi Arshi yang sedang ngambek, bukan karena merengek minta pulang, tapi karena Anelis memaksanya berhenti bermain hanya untuk makan siang.

Mommy nya itu benar-benar mengganggu kesenangannya. Arshi mengerucutkan bibirnya kesal.

Sedang Arsha? Anak laki-laki itu tengah menyantap makanannya sendiri tanpa bantuan Anelis. Meski nafsu makannya masih buruk, sebisa mungkin ia memasukkan nasi ke dalam perutnya agar tak membuat Anelis semakin khawatir dengannya. Meski sedang sakit pun, ia tak ingin bersikap manja pada mommy nya.

" Sayang, buka dong mulutnya. Nanti perutnya sakit... " Pinta Anelis sudah mulai putus asa.

" Ashi udah keunyang myh, Ashi eundak mahu maem ladi... Kalo Ashi maem ladi nanti Ashi jadi endut myh..." Arshi berusaha berkilah.

" Gimana Arshi kenyang, ini kan baru habis setengah nak... "

" Benelan myh, suel deh. Ashi udah keunyang banet... " Sahut Arshi sembari menepuk-nepuk perutnya yang sengaja di gelembung kan.

" Sudah Arshi jangan bohong sama mommy, sekarang cepet buka mulutnya... "

" Ashi eundak mahu my... Andle udah nungguin Ashi, Ashi Penen maen shama Andle myh... " Akhirnya Arshi jujur juga setelah mendapat ultimatum dari mommy nya.

" Iya, Arshi boleh main, tapi setelah makanan nya habis. Kalau belum habis, Arshi nggak boleh main!!! " Ancam Anelis.

" Ihhhh... Mommy nyeubelin, Ashi sheubel shama mommy... Sheubel sheubel sheubel... "

Arshi memberengut kesal, meski begitu ia tetap memakan makanannya walau dengan wajah yang di buat jutek sejutek-juteknya.

Ia tak mau kalau mommy nya itu sampai melarangnya bermain lagi dengan Andre, salah satu anak pasien yang sudah tiga hari ini bermain dengannya, usianya pun tak beda jauh dengan nya, hanya beda 2 tahun dengan Arshi.

" Bu Ane, bisa ikut saya sebentar? "

Suara yang sudah sangat di kenalnya itu berhasil membuat Anelis mengalihkan fokusnya. Beranjak dari duduknya, Anelis meletakkan wadah makanan Arshi di atas nakas, lalu mengangguk faham pada dokter Nita.

" Baik dok... "

Dokter Nita melangkah terlebih dahulu meninggalkan Anelis.

" Arshi sama Arsha tunggu di sini dulu ya... Ingat!!! jangan kemana-mana sampai mommy kembali... " Anelis mengingatkan dengan tegas, terpaksa kedua bocah itu mengangguk tanpa perlawanan.

Anelis segera mengikuti langkah dokter Nita yang sudah sedikit menjauh, sudah bisa di tebak bahwa dokter Nita ingin berbincang dengannya di ruangannya.

🍁🍁🍁

" Ini mengenai keadaan putra ibu... " Dokter Nita memulai perbincangannya sesampainya di ruangan, kini mereka duduk saling berhadapan satu sama lain.

" Apa hasilnya sudah keluar dok? " entah mengapa muncul rasa khawatir di hati Anelis.

Dokter Nita mengangguk, ia mengambil sebuah berkas yang terbungkus map coklat dari laci meja, lalu menyerahkan pada Anelis.

Anelis membukanya perlahan, membacanya, namun ia masih tak tahu menahu apa maksud dari kertas yang tadi sudah di baca nya.

" Maaf, bisakah dokter menjelaskan nya? Saya tidak bisa memahaminya... "

Dokter Nita tampak menghela nafas dalam lalu membuangnya kasar, tampak wajah dokter Nita yang sedikit menekuk di tengah senyum tipis yang di umbarnya.

" Jadi, dari pemeriksaan yang sudah kami lakukan untuk putra ibu, kami mendiagnosa bahwa... putra ibu menderita penyakit Juvenile myelomonocytic atau... kanker darah "

Bagai di sambar petir, Anelis seketika membulatkan matanya lebar. Apa? Kanker? penyakit mematikan itu? Tidak, itu tidak benar. Mungkin ia salah dengar, hatinya menolak keras semua ucapan dokter Nita barusan.

" Tidak dok, anak saya tidak mungkin terkena penyakit mematikan. Beri tahu saya bahwa anda kini sedang bercanda kan dok... " Anelis menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha mengenyahkan pikiran-pikiran buruk dari kepala nya.

" Maaf bu, ini adalah hasil pemeriksaan yang kami temukan untuk putra anda, putra anda mengidap kanker darah... "

Penegasan dokter Nita seketika membuat dunia Anelis serasa runtuh. Benteng pertahanan yang sudah di bangunnya selama bertahun-tahun itu hancur sudah.

Air matanya mengalir deras, rintihan tangisan turut menjadi pengiring di antara rasa sesak yang kini menghujam hebat dalam hatinya.

Tangisan nya terdengar pilu, nafasnya mulai tak beraturan, ia menangis sesenggukan.

Sesak yang hanya ia rasakan, hatinya bagai di tikam ribuan pedang yang menghunus tajam.

Sekejam inikah takdir mempermainkannya? Apakah ini takdir yang Tuhan telah gariskan untuk nya? Bisakah ia menyerah saja? Menyerah pada takdir yang kian mengekang dan tanpa bosan mempermainkan nya?

Ya Allah....

Hamba hanya manusia biasa...

Ingin rasanya Anelis berteriak sekencang mungkin.

Menegaskan bahwa dirinya hanya manusia biasa yang memiliki batas kesabaran.

Bahwa dirinya hanya manusia biasa yang bisa merasakan rasa putus asa.

Bahwa dirinya hanya manusia biasa yang bisa merasakan lelah saat ujian selalu datang menghampiri nya.

Sampai batas kesabaran mana Anelis harus bertahan?

Sungguh, sabar tak pernah berbatas pada insan manusia. Hanya saja, manusia yang selalu memberikan batasannya sendiri seolah mereka lebih tahu dari pada Tuhan Semesta Alam.

🍁🍁🍁

Balik lagi nih

Jangan lupa like nya di pencet, jangan cuma di lihatin, ahai...

Happy Reading

Enjoy the story

Saranghaja💕💕💕

Terpopuler

Comments

Zaichik Rania

Zaichik Rania

bukannya Leukimia ya klu kanker darah apa itu nama lainnya....

2023-05-04

4

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝔂𝓪 𝓪𝓵𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓱𝓸𝓻 𝓴𝓪𝓼𝓲𝓱𝓪𝓷 𝓐𝓻𝓼𝓱𝓪 𝓼𝓪𝓴𝓲𝓽𝓷𝔂𝓪 𝓶𝓮𝓷𝓲 𝓹𝓪𝓻𝓪𝓱 𝓴𝓪𝓷𝓴𝓮𝓻 𝓭𝓪𝓻𝓪𝓱 𝓫𝓴𝓷 𝓹𝓮𝓷𝔂𝓪𝓴𝓲𝓽 𝓫𝓲𝓪𝓼𝓪 𝓽𝓱𝓸𝓻 😭😭😭😭😭😭

2023-03-01

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

cobaan buat ane paling nanti ktmu ma Daddy nya kembar pas tranplantasi Sum" tulang belakang nya.moga arsha selamat deh

2023-02-09

1

lihat semua
Episodes
1 Biang Kerok
2 Tak Tersentuh
3 Sifat yang Bertolak Belakang
4 Ashi Penen Daddy
5 Wahana Bermain
6 Boleh minta Peyuk?
7 Berdarah
8 Jangan Berani-berani Menyentuhku
9 Gelisah
10 Hanya Manusia Biasa
11 Arsha Sayang Sama Mommy
12 Kenangan Pahit
13 Putri Ibu Paling Berharga
14 Bulungnya Asha
15 Arsha Juga Hati-hati ya...
16 Tolong Selamatkan Putra Anda
17 Saya Akan Menjauh dari Jangkauan Anda
18 Selamatkan Anak Itu
19 Ada Apa Dengan Arshi?
20 Arsha Kangen Sama Mommy
21 Om Danteng
22 Mereka... Kembar?
23 Ashi Shayang Shama Gleni....
24 Fakta Yang Sebenarnya
25 Laki-laki Pendosa
26 Mommy... Maafin Arsha
27 Mereka Cucu Kita
28 Bawa Mereka Menemui Mama
29 Menyingkap Tabir
30 Surat
31 Maafkan Mommy Sayang
32 Ya Allah, Aku Ikhlas
33 Ashi Eundak Geulis
34 Berhenti
35 Urusan Kita Belum Selesai
36 Jangan Ganggu Mommy ku
37 Jangan Ambil Dia dariku
38 Arsha Nggak Mau Jauh dari Mommy
39 Hak atas Kedua Anakku
40 Om tidak Akan Kemana-mana
41 Ashi Eundak Mahu Om Danteng Peulgi...
42 Biarkan Seperti Ini
43 Ayah Dadakan
44 Bisakah Kita menjadi Teman?
45 Nikahilah dia
46 Anelis, Menikahlah denganku
47 Apakah Wanita itu Akan Menerimanya?
48 Buktikan...
49 Orang Luar
50 Anda yang Salah Tuan
51 Apa Kau Tau?
52 Arsha Sudah Bahagia Hanya dengan Mommy
53 My Son
54 Kamu Manusia Apa Bukan Sihhh?
55 Arsha!!!
56 Kalau Kau Benar Anak Daddy, Bangun Sekarang!!!
57 Ashi Mau Peyuk Asha
58 Apa Aku Tak Memiliki Kesempatan Lagi?
59 Apa Arsha Ingin Tinggal dengan Daddy?
60 Jangan Memendamnya Sendiri, Sayang
61 Daddy Sayang Kalian, My Twins
62 Dua Hari lagi!!!
63 Momen Bersejarah
64 Ashi Eundak puna mallu
65 Perkara Dede Bayi
66 Panggilan Istimewa
67 Trauma
68 Tak Akan Lagi Menyakiti Mommy kalian
69 Ajarkan Aku Sholat
70 Mau di lanjut, atau...?
71 Ashi Jadi Ailen men
72 Royal School
73 Hadiah
74 Alergi
75 Liat dan Basah
76 Nafkah
77 Belum Siap
78 Hinaan itu Lagi
79 Daddy...
80 Hadiah Setimpal
81 Bincang-bincang with Othor
82 Aku Suamimu, Aku Berhak Tahu Segalanya
83 Anak-anak Daddy tidak Boleh Cengeng
84 Arsha Ingin Jadi Seperti Daddy
85 Menyambut Tamu Spesial
86 Pengganti
87 Latakan Saja Daddy
88 Kamu Masih Marah?
89 Aku Milikmu
90 Semalem Kenapa?
91 Tamat Sudah Riwayat mu, Daddy!!!
92 Tengik... Kamu Apain Mantu Mama?
93 Terus Aku Gimana sayang?
94 Lagi-lagi Gagal
95 Sayang... Please...
96 Enakan di Sana Sayang
97 Dullakula Lagi
98 Your'e So Beautiful, My Wife
99 I Love You, Honey
100 Harum, Ane suka
101 The Wedding Celebration
102 Mas Lama
103 Mas kenapa?
104 Jangan Marahin Aku Sayang
105 Ashi Mau Dedek Bayi
106 Oleh-oleh
107 Astaghfirullah, Mas...
108 Mas... Bangun Mas...
109 Mual yang Ke Sekian Kalinya
110 Kenapa Kau Menangis...
111 Kepintaran CEO De Enzo Corp yang menguap
112 Keras Kepala
113 Mas Sukanya Maksa
114 Novel Baru, yuhuuu...
115 Kasihan Daddy
116 Pesta
117 Suara Cempreng Arshi
118 Bersabar untuk Lima Bulan Lagi
119 Dedek Maunya Gini Mas...
120 Istri Mas Ini Maunya Gimana Sayang...
121 Aku Menginginkan Lagi
122 Orang Sabar di Sayang Pacar
123 Daddy shama Mommy Lamma
124 Aku Sangat Suka Saat Kamu Nakal, Sayang
125 Dedek Bayi Na yang Mana Ashi?
126 Om Lambut Teubal
127 Perasaan Ane Nggak Tenang Mas...
128 Ashi Mau pulang Aja
129 Takut Padamu? Jangan Mimpi...
130 Daddy Kalau Marah Sangat Menyeramkan
131 Boy, Are You Ready...
132 Asha Mau Ikut
133 Tapi Arsha tidak Suka
134 Ane Khawatir Mas...
135 Sembuhin Sendiri
136 Mau Lahiran Mas...
137 Kepanikan Marvell
138 Aku Diam
139 Daddy Tidak Akan Marah
140 Masukin Lagi ke Perutnya Mommy
141 Sayangnya Iya Mas...
142 Jalan Tol
143 Mati Aku!!!
144 Sabar Ya Mas...
145 Asha Gallak Shepeulti Daddy
146 Rewel
147 Meeting Bersama Baby Arshell
148 Iya Mas...
149 Nggak Jelas
150 Basho Bullat-bullat
151 Dia akan Meletus
152 Ashi Mashih Lapall
153 Maafin Ane
154 Awas Kamu
155 Blacklist
156 Mandi Sendiri Ya Ganteng
157 Cerewet
158 Our Children's Marriage
159 Mau Shama Molla
160 Perkara Hadiah
161 Shelli Tokullat
162 Mas Ganteng Ya...
163 Mashkull
164 Jangan Bilang...
165 Masalahnya...
166 Mubadzir
167 Masalah Kopull dan Buku
168 Ihhhh... Mas Nyebelin...
169 Penjaga Mainan
170 Main Dadu
171 Ashi Teullcekik
172 Surga Dunia
173 Bienvenue à Paris
174 Made In Paris
175 Bercandamu Tidak Lucu
176 Menalla Ipell
177 Drama Queen
178 Ayam Kabull
179 Calon Istrimu Sangat Merepotkan
180 Rapuh
181 Tidak Berperasaan
182 Mas Jahat
183 Daddy Apain Mommy
184 You Lied Dad...
185 Daddy Shuka Tium-Tium
186 Mommy Keunnapa Nanit...
187 Stop Kakak Ipar...
188 Ashi Mau Shuttolli
189 Shupell Min
190 Gawat
191 Kummon demput Molla Daddy...
192 Ashi Tubattt...
193 Ashi Putelli Na Mommy Anullish
194 Asha... Shuttop...
195 Cinta dan Kasih Sayang
196 Karya Baru
197 Karya Baru
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Biang Kerok
2
Tak Tersentuh
3
Sifat yang Bertolak Belakang
4
Ashi Penen Daddy
5
Wahana Bermain
6
Boleh minta Peyuk?
7
Berdarah
8
Jangan Berani-berani Menyentuhku
9
Gelisah
10
Hanya Manusia Biasa
11
Arsha Sayang Sama Mommy
12
Kenangan Pahit
13
Putri Ibu Paling Berharga
14
Bulungnya Asha
15
Arsha Juga Hati-hati ya...
16
Tolong Selamatkan Putra Anda
17
Saya Akan Menjauh dari Jangkauan Anda
18
Selamatkan Anak Itu
19
Ada Apa Dengan Arshi?
20
Arsha Kangen Sama Mommy
21
Om Danteng
22
Mereka... Kembar?
23
Ashi Shayang Shama Gleni....
24
Fakta Yang Sebenarnya
25
Laki-laki Pendosa
26
Mommy... Maafin Arsha
27
Mereka Cucu Kita
28
Bawa Mereka Menemui Mama
29
Menyingkap Tabir
30
Surat
31
Maafkan Mommy Sayang
32
Ya Allah, Aku Ikhlas
33
Ashi Eundak Geulis
34
Berhenti
35
Urusan Kita Belum Selesai
36
Jangan Ganggu Mommy ku
37
Jangan Ambil Dia dariku
38
Arsha Nggak Mau Jauh dari Mommy
39
Hak atas Kedua Anakku
40
Om tidak Akan Kemana-mana
41
Ashi Eundak Mahu Om Danteng Peulgi...
42
Biarkan Seperti Ini
43
Ayah Dadakan
44
Bisakah Kita menjadi Teman?
45
Nikahilah dia
46
Anelis, Menikahlah denganku
47
Apakah Wanita itu Akan Menerimanya?
48
Buktikan...
49
Orang Luar
50
Anda yang Salah Tuan
51
Apa Kau Tau?
52
Arsha Sudah Bahagia Hanya dengan Mommy
53
My Son
54
Kamu Manusia Apa Bukan Sihhh?
55
Arsha!!!
56
Kalau Kau Benar Anak Daddy, Bangun Sekarang!!!
57
Ashi Mau Peyuk Asha
58
Apa Aku Tak Memiliki Kesempatan Lagi?
59
Apa Arsha Ingin Tinggal dengan Daddy?
60
Jangan Memendamnya Sendiri, Sayang
61
Daddy Sayang Kalian, My Twins
62
Dua Hari lagi!!!
63
Momen Bersejarah
64
Ashi Eundak puna mallu
65
Perkara Dede Bayi
66
Panggilan Istimewa
67
Trauma
68
Tak Akan Lagi Menyakiti Mommy kalian
69
Ajarkan Aku Sholat
70
Mau di lanjut, atau...?
71
Ashi Jadi Ailen men
72
Royal School
73
Hadiah
74
Alergi
75
Liat dan Basah
76
Nafkah
77
Belum Siap
78
Hinaan itu Lagi
79
Daddy...
80
Hadiah Setimpal
81
Bincang-bincang with Othor
82
Aku Suamimu, Aku Berhak Tahu Segalanya
83
Anak-anak Daddy tidak Boleh Cengeng
84
Arsha Ingin Jadi Seperti Daddy
85
Menyambut Tamu Spesial
86
Pengganti
87
Latakan Saja Daddy
88
Kamu Masih Marah?
89
Aku Milikmu
90
Semalem Kenapa?
91
Tamat Sudah Riwayat mu, Daddy!!!
92
Tengik... Kamu Apain Mantu Mama?
93
Terus Aku Gimana sayang?
94
Lagi-lagi Gagal
95
Sayang... Please...
96
Enakan di Sana Sayang
97
Dullakula Lagi
98
Your'e So Beautiful, My Wife
99
I Love You, Honey
100
Harum, Ane suka
101
The Wedding Celebration
102
Mas Lama
103
Mas kenapa?
104
Jangan Marahin Aku Sayang
105
Ashi Mau Dedek Bayi
106
Oleh-oleh
107
Astaghfirullah, Mas...
108
Mas... Bangun Mas...
109
Mual yang Ke Sekian Kalinya
110
Kenapa Kau Menangis...
111
Kepintaran CEO De Enzo Corp yang menguap
112
Keras Kepala
113
Mas Sukanya Maksa
114
Novel Baru, yuhuuu...
115
Kasihan Daddy
116
Pesta
117
Suara Cempreng Arshi
118
Bersabar untuk Lima Bulan Lagi
119
Dedek Maunya Gini Mas...
120
Istri Mas Ini Maunya Gimana Sayang...
121
Aku Menginginkan Lagi
122
Orang Sabar di Sayang Pacar
123
Daddy shama Mommy Lamma
124
Aku Sangat Suka Saat Kamu Nakal, Sayang
125
Dedek Bayi Na yang Mana Ashi?
126
Om Lambut Teubal
127
Perasaan Ane Nggak Tenang Mas...
128
Ashi Mau pulang Aja
129
Takut Padamu? Jangan Mimpi...
130
Daddy Kalau Marah Sangat Menyeramkan
131
Boy, Are You Ready...
132
Asha Mau Ikut
133
Tapi Arsha tidak Suka
134
Ane Khawatir Mas...
135
Sembuhin Sendiri
136
Mau Lahiran Mas...
137
Kepanikan Marvell
138
Aku Diam
139
Daddy Tidak Akan Marah
140
Masukin Lagi ke Perutnya Mommy
141
Sayangnya Iya Mas...
142
Jalan Tol
143
Mati Aku!!!
144
Sabar Ya Mas...
145
Asha Gallak Shepeulti Daddy
146
Rewel
147
Meeting Bersama Baby Arshell
148
Iya Mas...
149
Nggak Jelas
150
Basho Bullat-bullat
151
Dia akan Meletus
152
Ashi Mashih Lapall
153
Maafin Ane
154
Awas Kamu
155
Blacklist
156
Mandi Sendiri Ya Ganteng
157
Cerewet
158
Our Children's Marriage
159
Mau Shama Molla
160
Perkara Hadiah
161
Shelli Tokullat
162
Mas Ganteng Ya...
163
Mashkull
164
Jangan Bilang...
165
Masalahnya...
166
Mubadzir
167
Masalah Kopull dan Buku
168
Ihhhh... Mas Nyebelin...
169
Penjaga Mainan
170
Main Dadu
171
Ashi Teullcekik
172
Surga Dunia
173
Bienvenue à Paris
174
Made In Paris
175
Bercandamu Tidak Lucu
176
Menalla Ipell
177
Drama Queen
178
Ayam Kabull
179
Calon Istrimu Sangat Merepotkan
180
Rapuh
181
Tidak Berperasaan
182
Mas Jahat
183
Daddy Apain Mommy
184
You Lied Dad...
185
Daddy Shuka Tium-Tium
186
Mommy Keunnapa Nanit...
187
Stop Kakak Ipar...
188
Ashi Mau Shuttolli
189
Shupell Min
190
Gawat
191
Kummon demput Molla Daddy...
192
Ashi Tubattt...
193
Ashi Putelli Na Mommy Anullish
194
Asha... Shuttop...
195
Cinta dan Kasih Sayang
196
Karya Baru
197
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!