Destiny Will Change

Destiny Will Change

Hikaru Kado

Di tempat yang gelap tanpa adanya cahaya, hanya bebatuan kotor yang diselimuti kegelapan dan sedikit cahaya ungu pudar yang menyinari tempat tersebut.

Ada 2 orang lelaki yang sedang bertarung mati-matian disana, yang satu memakai baju seperti jubah berwarna putih dan yang satunya lagi berwarna hitam. Menghancurkan seluruh bangunan yang ada disitu hingga terjadi getaran yang dashyat, kecepatan dua orang itu seperti kilatan cahaya yang sangat cepat.

"Hah, ternyata kau semakin lama semakin lemah" orang berjubah hitam itu berbicara sambil beradu pedang dengan orang berjubah putih

"Sialan!!, kau tidak tahu apa apa tentang ku lebih baik kau diam" orang berjubah putih itu Terjatuh dari ketinggian yang cukup untuk mematahkan tulangnya

"Kau telah membunuh ayahku, kau juga telah menghancurkan duniaku. Dan menghancurkan masa kecilku!!" orang itu berbicara dengan darah yang mengalir banyak di tubuhnya. Sementara orang berjubah hitam hanya terluka sedikit saja

"Itu semua salah kau dan ayah kau yang terlalu lemah" orang berjubah hitam berbicara sambil berteriak dan menebaskan pedangnya ke orang berjubah putih, Hingga dia terhempas dan menghancurkan sisi tembok tempat itu

"Argh....., sial"

"hahahaha, kau masih terlalu cepat 1000 tahun untuk mengalahkannku" orang berjubah hitam berbicara sambil menodong pedangnya ke leher orang berjubah putih tersebut.

"walaupun aku lemah tapi sampai 1000 tahun pun kau tidak akan pernah bisa mengalahkannku " orang berjubah putih berbicara sambil duduk dengan penuh darah dan luka di sekujur tubuhnya

"apa yang kau katakan, padahal kematian sudah di depan matamu" orang berjubah hitam bertanya sambil kebingungan, tetapi orang berjubah putih tidak menjawab nya.

"ya, mungkin sekarang saatnya kau harus mencari seseorang yang dapat menggantikannku" orang berjubah putih bergumam pelan di mulutnya sambil menunduk kebawah.

Lalu cahaya ungu yang sedikit menyinari ruangan tersebut hilang. Membuat tempat tersebut menjadi gelap gulita.

Lalu di sebuah kota yang sudah setengah hancur ada dua orang yang berdiri di salah satu gedung tersebut sedang menghadap ke seseorang yang berada di depan mereka

"Hikaru sekarang saatnya"

"Baiklah Shiori, akan ku fokuskan titik serang di tangan kanan lalu menyerang titik lemahnya "

Seorang lelaki dengan baju biru bergaris hitam bersama dengan perempuan bertelinga kucing sedang melawan musuh yang sangat besar, lelaki itupun berteriak sambil mengeluarkan kekuatanya

Hyaaa....byurrrrrr

EH? Air dari mana ini.

"Mengigau terus,cepat bangun ini sudah siang nanti kesiangan masuk sekolah, dasar anak ini" suara perempuan yang adalah ibu dari hikaru sedang menyiram air ke hikaru

"Loh, mimpi doang"

Aku adalah hikaru kado anak lelaki 17 tahun dengan rambut acak-acakan karena malas menyisir. kelas 2 sma yang punya khayalan kuat¸aku selalu berkhayal kalau aku punya kekuatan Dan aku yakin bahwa di dalam diriku terdapat kekuatan super terpendam

"Bwahahahahahahhahaha"

"anak ini sudah gila"

hikaru bersiap sarapan dan langsung memakai seragam sekolah dengan penuh kemalasan

"yosh kemalasan ku sudah 99 persen sampe sekolah harus 100"

"aku berangkat dulu bu"

"selamat jalan,hati hati ya" ibunya tersenyum jengkel melihat kelakuan anaknya sambil tertawa.

Hikaru berjalan ke sekolah sambil mendengar beberapa orang membicarakannya.

"eh itu anak baru ya? Aku belom pernah lihat"

"tapi ko kayak bukan anak baru, ekspresi nya juga seperti tidak ada kehidupan"

Yah aku memang bukan anak populer, aku hanya anak sma yang jarang keluar kelas kerjaannya cuman baca komik dan belajar jarang ada yang mengajakku ngobrol karena aku selalu baca komik. Mungkin mereka takut menggangu, Lagipula jarang ada orang yang mau berteman dengan kutu buku yang pakai kacamata seperti ku. Hikaru bersyukur karena kehidupan sekolahnya tidak ada yang mengganggu.

Jam pelajaran pertama pun dimulai

" kali ini kita belajar persamaan trigonometri" ibu guru pun memulai menulis dipapan tulis

"hah! kenapa di pagi yang cerah seperti ini harus matematika sih"

Hikaru pun mendengarkan penjelasan dari gurunya, dan lama-kelamaan ia tertidur di meja kelasnya lalu dia seperti mendengar ada seseorang yang berbicara dibelakangnya

"oh jadi kau orangnya ya, Hmmm menarik. Hikaru kado ya nama yang indah huhuhu" Hikaru pun terbangun lalu dia terkejut

"eh ini dimana, loh ko atmosfer nya terasa berbeda" Meja yang hikaru tiduri berubah menjadi tanah yang keras penuh dengan kerikil yang membuat dia buru-buru bangun dari kenyamanan nya

"aku dimana?" Hikaru bertanya-tanya sambil menahan ketakutan yang menyelimuti tubuhnya, dengan suhu yang tidak stabil dan dikelilingi tembok batu seperti gua atau kastil zaman dahulu

Langit-langit tanpa lampu, hanya ada cahaya ungu di dalam kegelapan tersebut yang menempel tembok-tembok. Dari kejauhan tampak darah yang banyak di depan pandangan hikaru.

"Hiiiiiihh" Hikaru berusaha memberanikan diri dan mendekat

"apakah ada orang disana? Halo..."

"pokoknya, hal pertama yang harus kupikirkan adalah keluar dari sini" Hawa dingin menyengat dari belakang tubuh hikaru dan diapun kembali mendengar suara perempuan yang dia dengar saat tertidur tadi

"Kamu tidak perlu keluar dari sini, karena kamulah jalan keluarnya"

"apa maksudmu? siapa kau? Tunjukan dirimu" Sambil ketakutan hikaru memberanikan diri bertanya

"hihihi, aku tidak menyangka dia memilih orang sepertimu"

"apa yang kau maksud? Dia siapa?" Suara itu hilang sejenak lalu muncul lagi memberi jawaban yang tidak dimengerti hikaru

"kehidupanmu ada di depan sana"

"Apa? Tunggu" Suara itu pun menghilang dan tidak ada jalan kembali untuk hikaru selain ke depan sana.

Hikaru pun berjalan ke kumpulan darah yang berada di depanya, lalu dia pun melihat seseorang dengan

jubah yang warna putih nya sudah tidak terlihat karena tertutup oleh darah, tangan yang di borgol, sosok yang dilihat hikaru saat itu jelas seorang manusia dengan rambut yang tidak teratur.

Hikaru pun memberanikan diri untuk mendekati diri ke orang tersebut. Saat hikaru kebingungan, orang tersebut seperti bergumam

"akhirnya kau datang" seorang yang berlumuran darah berbicara sambil mengeluarkan darah

"hah engkau masih hidup dengan keadaaan seperti ini"

"kalau hanya sekedar borgol dan darah yang keluar dari tubuhku tentu aku masih hidup" orang itu menjawab pertanyaan hikaru sambil menghela nafas

"lalu kenapa engkau bisa seperti itu dan mengapa aku bisa ada disini?"

"ceritanya panjang dan tidak bisa ku jelaskan padamu"

"mulai sekarang kau adalah orang yang ku pilih"

Orang yang duduk dengan borgol tersebut memegang tangan hikaru dari bawah dan membuat hikaru semakin ketakutan dengan keadaan yang tidak dia mengerti ini.

"apa yang-"

"mulai sekarang kau harus hidup dengan takdir yang berbeda"

"apa maksudmu tung-"

"hikaru ingatlah suatu saat nanti kau harus menyelamatkanku dan dunia ini, semoga kau mengingatnya" Pria tersebut memotong perkataan Hikaru dan tersenyum dengan memegang harapan kepada Hikaru

cahaya berwarna biru menerangi seluruh isi ruangan. yang tadinya berisi Kegelapan, atmosfer ruangan tersebut terasa berbeda lalu dari tangan hikaru yang dipegang oleh orang Tersebut Mengeluarkan sinar putih yang sangat terang dan pengelihatan hikaru tertutup dengan sinar tersebut.

Yang terlihat di mata hikaru hanya senyuman dari orang tersebut yang seperti memegang harapan terhadap hikaru, hikaru pun menutup matanya karena pengelihatannya terhalang oleh sinar tersebut.

"Aaaagh..."

"Aduh" eh? Kok kepalaku seperti dipukul buku

"aduh aduh, kenapa kau tertidur di kelas padahal masih pagi kayak gini, cepat ke kamar mandi dan cuci muka sana" guru hikaru memukul kepala hikaru dengan buku karena melihat hikaru yang tertidur pulas di kelas.

Dataran bebatuan yang diinjak hikaru menjadi hampa lalu keheningan diruang kegelapan tersebut hilang dan saat hikaru membuka matanya setelah dipukul dengan buku oleh gurunya, dia kembali berada di kelas. Hikaru pun bergegas ke kamar mandi sambil kebingungan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi tadi

"Apa yang sebenarnya terjadi tadi"

"apa itu mimpi? tapi ko seperti nyata ya" hikaru pun bingung antara perasaan lega dan ketakutan dengan kejadian tersebut, hikaru bergegas kembali ke kelas dan berusha tidak memikirkan kejadian tersebut. Bel pulang pun berbunyi dan hikaru bergegas pulang ke rumah.

"aku pulang" hikaru membuka pintu rumah sambil melihat ibu nya yang sudah rapih berdiri di depan pintu ingin pergi.

"hikaru jaga rumah ya, ibu akan pulang dulu mungkin beberapa bulan lagi ibu akan kesini lagi"

"baik bu, ibu hati hati dijalan"

"iya nak, nanti kalau sudah sampai ibu telepon ya, dah"

"dah bu, hati-hati" hikaru tersenyum sekaligus sedih karena hidup sendiri lagi.

Rumah yang hikaru tempati sekarang adalah rumah pertama kedua orang tuanya sebelum orang tuanya pindah untuk kerja diluar kota, karena ayah hikaru yang tak mau repot dengan perpindahan sekolah hikaru, hikaru pun tetap tinggal dirumah lamanya sementara orang tuanya tinggal diluar kota untuk pekerjaan. Ayah atau ibunya kadang datang selama beberapa bulan sekali. Ini juga keinginan hikaru karena dia ingin hidup mandiri.

"haah, sendiri lagi" hikaru melempar badan dan tas sekolah nya ke Kasur karena kelelahan, dia pun masih memikirkan kejadian tadi pagi

"mimpi ataupun bukan, biarlah. aku tidak mau memikirkannya lagi" hikaru tidak peduli dengan kejadian tersebut.

Lalu hikaru pun bangun untuk menaruh tas nya, tetapi seketika hawa dingin menyelimuti punggung hikaru. Dan saat dia berbalik badan Terdapat sesosok mahluk berambut putih panjang yang mukanya masih belum terlihat jelas oleh hikaru, entah itu manusia atau bukan tetapi sosok itu duduk di atas Kasur hikaru dan tersenyum menghadap hikaru lalu berbicara

"jadi kamu tidak mau memikirkanya ya? Kita bertemu lagi hikaru kado"

"ha haa ha hanntuuuuuuu!!!" hikaru terkejut dan berteriak keras karena ini pertama kalinya ia melihat hal seperti itu. Sosok itu mendekat dengan cepat ke hadapan hikaru lalu menutup mulut hikaru yang sedang teriak

"sttttt, nanti terdengar orang lain" sosok yang dilihat hikaru ternyata adalah seseorang perempuan bermata hitam pekat dengan wajah yang sangat cantik, dengan rambut berwarna perak yang menawan dan menggunakan baju berwarna hitam dengan celana panjang seperti penyihir muda di dunia fantasi. Dan penampilan perempuan itu sepertinya lebih tua satu tahun dengan Hikaru, lebih tepatnya masih muda

"byidadawri?" mulut hikaru yang mencoba berbicara walaupun tertutup oleh tangan perempuan itu, lalu perempuan itu melepaskan tanganya.

"aku bukan bidadari, aku hanyalah serpihan roh yang terkumpul menjadi satu dan menghasilkan diriku"

"tunggu, Kalau kau adalah roh mengapa aku bisa melihatmu?" ketakutan hikaru yang sudah menghilang karena perempuan tersebut bersikap normal.

"karena kau adalah orang yang dipilih oleh dia"

"dia siapa? Apa maksudmu? Dan kau kenapa kau bisa berada disni?" Hikaru kebingungan sambil memberikan banyak pertanyaan kepada perempuan tersebut, tetapi perempuan tersebut hanya diam

"emm.. itu, lalu siapa namamu? Eh, aku tidak bermaksud apa-apa. Walaupun kau hanya serpihan roh tapi pasti kau punya nama bukan" hikaru pun bertanya pertanyaan lain agar tidak menjadi canggung sambil panik karena takut apa yang dia katakan salah

"oh jadi kau mengira awalnya aku tidak punya nama ya, hem.. begini-begini juga aku tetap seperti manusia dan mempunyai nama, namaku Elvein ingat itu baik-baik, nah mulai sekarang kau harus membangkitkan kekuatanmu itu dan melatihnya"

"Hah kekuatan apa?" hikaru kebingungan dengan apa yang dikatakan Elvein

"maaf tapi kau tidak bisa membangkitkan kekuatanmu disini, karena di duniamu ini tidak ada sesuatu yang bisa membuat kekuatanmu bangkit kalau hanya melatih tubuhmu saja, karena kamu butuh pengalaman sampai kekuatanmu itu benar benar memilihmu dan kamu bisa mengendalikannya"

"eh, padahal aku belum bilang apa-apa dan hanya bertanya tentang kekuatan kenapa dia menjawab seperti itu?" hikaru berbicara sendiri di dalam hatinya sambil kebingungan dengan sikap elvein

"aku akan memindahkanmu ke dunia yang lain disana kau harus membangkitkan dan mengendalikan kekuatanmu"

"kau serius? Bagaimana dengan kehidupanku di dunia ini? Bagaimana dengan sekolahku" hikaru mulai takut karena tidak mau meniggalkan kedua orang tuanya

"aku akan memindahkannmu ke dunia paralel lain jadi tidak ada hubungannya dengan duniamu disini jadi kamu bisa kembali di waktu kapanpun, tetapi kau tidak akan bisa kembali sebelum dirimu sudah menjadi lebih kuat" saat elvein menjelaskan, hikaru mulai sedikit paham

"baiklah, perjalananmu dengan takdir yang berbeda akan dimulai dari awal" elvein berbicara sambil membuka portal berwarna ungu di kamar hikaru

"wahhhh tunggu tunggu aku belom menjawab pertanyaanmu mau atau tidak, jangan memaksaku seperti ini" hikaru yang panik karena dirinya masih belum mengetahui apa-apa

"aku tidak bertanya apakah kau mau atau tidak, tetapi aku hanya membantumu ke kehidupanmu yang sebenarnya" elvein menjawab pertanyaan hikaru berbeda dengan yang hikaru harapkan

"baiklah kalau memang aku sudah ditakdirkan seperti ini, dan aku masih punya satu pertanyaan lagi. Apakah kita akan bertemu lagi elvein?" hikaru yang sudah pasrah dengan keadaan akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa kata elvein

"kita akan bertemu kembali disaat tertentu, dan ingat nyawamu hanya satu jangan berharap lebih" elvein menjawab pertanyaan hikaru dan sambil memberi tahu kenyataan yang hikaru sudah ketahui

"ya aku sudah tahu itu, baiklah ayo mulai perjalananku dari awal" hikaru sudah menekatkan hatinya untuk mengikuti kehidupan yang di bicarakan oleh elvein. Hikaru pun mulai berjalan ke portal tersebut tetapi pijakan kaki dia hilang saat dia memasuki portal tersebut.

"AAAAAAaaaaaaaa......" hikaru berteriak karena dia terjatuh dari ketinggian yang lumayan tinggi karena portal tersebut ditaruh di atas langit oleh elvein, disisi lain elvein yang masih berada di dalam kamar hikaru terlihat cemas

-semoga kau bisa mengendalikan Monster yang ada di dalam tubuhmu itu hikaru, maaf aku tidak menjelaskan semuanya karena untuk membangkitkan kekuatanmu kau harus mencari tahu sendiri tentang semuanya. Masih ada banyak jawaban diluar sana yang harus kau temui. Karena perjalananmu tidak akan mudah dan akan banyak penderitaan yang kau alami dalam pejalananmu itu, kuharap kau baik baik saja dan kau harus membuktikan bahwa kau bisa menyelamatkan dunia ini. Batin Elvein di hati nya sambil khawatir terhadap Hikaru, lalu elvein pun menutup portal tersebut dan menghilang dari kamar Hikaru

Terpopuler

Comments

Roberto Rino

Roberto Rino

.

2021-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!