Setelah memberikan lidah buaya tersebut dan mendapatkan upah sebesar 2 Rin Hikaru langsung bergegas pergi ke toko zegel dan bertanya tentang pisau yang ia dapatkan dan mengenai kilatan listrik yang keluar dari tanganya
"Zegel!!!!" Hikaru membuka pintu toko zegel sambil berteriak.
"Hah pelan pelan dong nanti pintu toko ku rusak bagaimana" Kata zegel sambil menegur Hikaru
"Maaf tapi ini keadaan penting" Hikaru pun langsung menceritakan kejadian yang ia alami di hutan tersebut.
"HAH!! Mana mungkin ranting kayu yang terbakar bisa berubah menjadi pisau sebagus ini, dan kau bilang tanganmu mengeluarkan aliran listrik" zegel terkejut mendengarkan cerita Hikaru.
"Aku serius, dan itu bertanda apa. Apakah kekuatanku sudah bangkit?" Tanya Hikaru
"Belum ini masih permulaan. Kau tunggu disini aku akan melihat pisau mu terlebih dahulu" Zegel pergi ke meja kerja tempat dia membuat senjata yang berada di dalam belakang toko.
"Jadi bagaimana?"
"Pisau ini luar biasa. ini bukan hanya pisau bertarung yang biasa, tetapi pisau ini bisa mengalirkan kekuatan listrik yang ada di dalam tubuhmu dan ini bisa menjadi senjata yang sangat kuat" Jawab zegel sambil senang karena melihat pisau tersebut.
"Wah, jadi kekuatan utama ku listrik. Kalau begitu berarti sekarang aku tidak perlu mengambil quest mungutin lidah buaya dan segera bertarung melawan monster" Kata Hikaru sambil tersenyum
"Tidak semudah itu, kau harus melatihnya terlebih dahulu karena kalau tidak aliran listrik yang ada di dalam tubuhmu itu akan terlepas saat kau alirkan ke pisau ini, dan bisa melukai dirimu sendiri" zegel mencegah kesenangan Hikaru
"Aghh sial!!! Ternyata tidak semudah yang kubayangkan"
"Ayo kita pergi ke suatu tempat yang kutahu disana kau bisa melatih kekuatanmu dengan pisau ini" zegel pun mengajak Hikaru ke tempat yang dia sebutkan
"Ayo" Kata Hikaru sambil membuka pintu dan keluar dari toko tersebut.
Mereka berdua pun akhirnya tiba di sebuah tanah luas yang tidak ada tanaman dan hanya ada rerumputan yang tumbuh di atas tanah tersebut.
"Nah disini kau bisa melatih kekuatanmu tanpa merusak apapun" Kata zegel terhadap Hikaru.
"Baiklah akan ku coba" Hikaru mengambil pisau yang berada di tanganya dan menggenggam pisau tersebut.
Diapun mencoba untuk mengeluarkan listrik yang berada di dalam tubuhnya untuk mengalirkan nya ke pisau tersebut
"Argghhhh!!" Hikaru berteriak karena kekuatan listrik tersebut menciptakan kilatan yang besar sehingga Hikaru tidak bisa menahannya dan pisau tersebut pun terpental jauh ke depan
"Aku tidak kuat, apa ini kekuatan apa yang ada di dalam tubuhku sebenarnya bisa sampai sebesar itu?" Kata Hikaru sambil kesakitan memegang tangan kanan nya yang terluka karena kekuatan dia sendiri
"Hikaru kau tidak apa apa?" Zegel pun segera menghampiri Hikaru dan memberi tanganya air obat yang dibawa oleh zegel. Karena zegel tau hal ini pasti terjadi
"Lagi aku akan mengulanginya lagi!! Aku akan terus mengulanginya lagi sampai bisa" Teriak Hikaru sambil berdiri setelah di obati oleh zegel.
"Tapi kau bisa terus terusan terluka, aku tidak membawa banyak obat" Kata zegel sambil resah terhadap Hikaru.
"Tidak. Hanya ini yang kumiliki untuk bertahan hidup disini, aku harus terus melakukan nya" Kata Hikaru sambil kembali mengambil pisau nya yang tadi terlempar jauh.
"ARGHHHH!!!, Lagi lagi masih belum" Hikaru kembali terluka terus menerus karena kekuatanya yang tidak bisa dikendalikan.
Rumput di sekeliling mereka pun sudah banyak yang berubah menjadi tanah karena kilatan dari listrik yang di keluarkan oleh Hikaru
Lagi...lagi dan lagi Hikaru terus mencoba, luka yang terus terusan muncul membuat Hikaru menderita tetapi dia tetap tidak mau menyerah, matahari yang berada di atas kepala Hikaru sudah berganti menjadi bulan yang putih.
"Masih Be-" Hikaru yang kelelahan pun terjatuh pingsan. Dan zegel yang sedang tiduran di belakang Hikaru langsung terbangun dan membawa Hikaru ke bawah pohon untuk mengobatinya
"Hei hei bangun bangun mau sampai kapan aku menemanimu seperti ini. Lebih baik aku menjaga tokoku" Kata zegel sambil memukul pelan muka Hikaru berkali berkali
"Adudududuh Sakit" Hikaru langsung bangun dari tidurnya lalu duduk di samping zegel
"Kan tadi kamu yang mengajakku ke sini" kata Hikaru kepada zegel
"Ya tapi aku tidak mengira bakal selama ini, kalau begini terus aku bisa rugi tidak membuka toko selama 1 hari" kata zegel dengan muka sedih nya.
"Hehehe maaf ya, besok aku bantu deh jualan nya" Hikaru tersenyum sambil meminta maaf kepada zegel
"Serius ya, yosh kalau begini ayo lanjut latihan" zegel pun berdiri dan semangat padahal yang latihan adalah Hikaru bukan dia
"Hah!! Masih mau latihan? Ini sudah tengah malam tau" Hikaru langsung berdiri dan kaget dengan perkataan zegel
"Hehehehe, nggak nggak aku hanya bercanda. Ayo kembali ke kota, lebih baik malam ini kau menginap di tokoku" kata zegel sambil mengajak Hikaru kembali
"Baiklah ayo kita kembali ke kota aku sudah lapar, untungnya upah dari quest tadi pagi belum kupakai" kata Hikaru sambil berjalan pulang dengan zegel
Mereka pun berjalan kaki pulang menuju kota pada tengah malam dan menyelesaikan latihan Hikaru untuk hari ini.
"Tunggu, ada sesuatu yang besar datang dari belakang kita" kata zegel sambil membalik badanya melihat kebelakang dan memberhentikan jalan mereka berdua
"Ada apa zegel? Kau jangan menakutiku" tanya Hikaru sambil melihat kebelakang bersama zegel
Dimalam hari yang penuh kegelapan tersebut mereka melihat sesuatu seperti kumpulan debu yang besar berasal dari tanah sedang berjalan dengan cepat menuju mereka berdua, mereka tidak tahu apa yang ada di dalam kumpulan debu tersebut. Tetapi mereka berdua sudah bersiap siap untuk mengambil tindakan antara melawanya atau melarikan diri.
"Hikaru ini gawat, sebaiknya kita lari sebelum terlambat" kata zegel sambil ketakutan
"Tunggu kita tidak tahu apa yang ada dibalik debu itu, siapa tau bukan hal yang buruk" Hikaru mencegah zegel untuk pergi
"HaH!!! Kau sudah gila. Dasar... kalau terjadi apa apa obat ku sudah habis tadi dipakai untuk mengobati luka-luka mu" zegel mengeluarkan pedang yang tadi dia bawa tanpa sepengetahuan Hikaru
"Saatnya menguji kekuatan ku menggunakan pisau ini" Hikaru mengeluarkan senjatanya sambil berdiri dengan posisi bersiap untuk bertarung
"Sudah semakin dekat"
Disaat sesuatu yang berada di balik debu itu sudah terlihat, ternyata itu adalah gerombolan pasukan tentara dari kota kerajaan lain yang ingin menyerang kota kerajaan yang Hikaru datangi namun Hikaru belum tahu nama kerajaan yang dia datangi tersebut.
"Lariiii!!!" Hikaru berteriak sambil berlari ketakutan, karena jumlah pasukan tersebut hampir berjumlah seratus
"Hei tunggu, Waaaaaa tadi kau hanya pura pura berani ternyata" ucap zegel sambil berlari mengikuti Hikaru
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments