NovelToon NovelToon

Destiny Will Change

Hikaru Kado

Di tempat yang gelap tanpa adanya cahaya, hanya bebatuan kotor yang diselimuti kegelapan dan sedikit cahaya ungu pudar yang menyinari tempat tersebut.

Ada 2 orang lelaki yang sedang bertarung mati-matian disana, yang satu memakai baju seperti jubah berwarna putih dan yang satunya lagi berwarna hitam. Menghancurkan seluruh bangunan yang ada disitu hingga terjadi getaran yang dashyat, kecepatan dua orang itu seperti kilatan cahaya yang sangat cepat.

"Hah, ternyata kau semakin lama semakin lemah" orang berjubah hitam itu berbicara sambil beradu pedang dengan orang berjubah putih

"Sialan!!, kau tidak tahu apa apa tentang ku lebih baik kau diam" orang berjubah putih itu Terjatuh dari ketinggian yang cukup untuk mematahkan tulangnya

"Kau telah membunuh ayahku, kau juga telah menghancurkan duniaku. Dan menghancurkan masa kecilku!!" orang itu berbicara dengan darah yang mengalir banyak di tubuhnya. Sementara orang berjubah hitam hanya terluka sedikit saja

"Itu semua salah kau dan ayah kau yang terlalu lemah" orang berjubah hitam berbicara sambil berteriak dan menebaskan pedangnya ke orang berjubah putih, Hingga dia terhempas dan menghancurkan sisi tembok tempat itu

"Argh....., sial"

"hahahaha, kau masih terlalu cepat 1000 tahun untuk mengalahkannku" orang berjubah hitam berbicara sambil menodong pedangnya ke leher orang berjubah putih tersebut.

"walaupun aku lemah tapi sampai 1000 tahun pun kau tidak akan pernah bisa mengalahkannku " orang berjubah putih berbicara sambil duduk dengan penuh darah dan luka di sekujur tubuhnya

"apa yang kau katakan, padahal kematian sudah di depan matamu" orang berjubah hitam bertanya sambil kebingungan, tetapi orang berjubah putih tidak menjawab nya.

"ya, mungkin sekarang saatnya kau harus mencari seseorang yang dapat menggantikannku" orang berjubah putih bergumam pelan di mulutnya sambil menunduk kebawah.

Lalu cahaya ungu yang sedikit menyinari ruangan tersebut hilang. Membuat tempat tersebut menjadi gelap gulita.

Lalu di sebuah kota yang sudah setengah hancur ada dua orang yang berdiri di salah satu gedung tersebut sedang menghadap ke seseorang yang berada di depan mereka

"Hikaru sekarang saatnya"

"Baiklah Shiori, akan ku fokuskan titik serang di tangan kanan lalu menyerang titik lemahnya "

Seorang lelaki dengan baju biru bergaris hitam bersama dengan perempuan bertelinga kucing sedang melawan musuh yang sangat besar, lelaki itupun berteriak sambil mengeluarkan kekuatanya

Hyaaa....byurrrrrr

EH? Air dari mana ini.

"Mengigau terus,cepat bangun ini sudah siang nanti kesiangan masuk sekolah, dasar anak ini" suara perempuan yang adalah ibu dari hikaru sedang menyiram air ke hikaru

"Loh, mimpi doang"

Aku adalah hikaru kado anak lelaki 17 tahun dengan rambut acak-acakan karena malas menyisir. kelas 2 sma yang punya khayalan kuat¸aku selalu berkhayal kalau aku punya kekuatan Dan aku yakin bahwa di dalam diriku terdapat kekuatan super terpendam

"Bwahahahahahahhahaha"

"anak ini sudah gila"

hikaru bersiap sarapan dan langsung memakai seragam sekolah dengan penuh kemalasan

"yosh kemalasan ku sudah 99 persen sampe sekolah harus 100"

"aku berangkat dulu bu"

"selamat jalan,hati hati ya" ibunya tersenyum jengkel melihat kelakuan anaknya sambil tertawa.

Hikaru berjalan ke sekolah sambil mendengar beberapa orang membicarakannya.

"eh itu anak baru ya? Aku belom pernah lihat"

"tapi ko kayak bukan anak baru, ekspresi nya juga seperti tidak ada kehidupan"

Yah aku memang bukan anak populer, aku hanya anak sma yang jarang keluar kelas kerjaannya cuman baca komik dan belajar jarang ada yang mengajakku ngobrol karena aku selalu baca komik. Mungkin mereka takut menggangu, Lagipula jarang ada orang yang mau berteman dengan kutu buku yang pakai kacamata seperti ku. Hikaru bersyukur karena kehidupan sekolahnya tidak ada yang mengganggu.

Jam pelajaran pertama pun dimulai

" kali ini kita belajar persamaan trigonometri" ibu guru pun memulai menulis dipapan tulis

"hah! kenapa di pagi yang cerah seperti ini harus matematika sih"

Hikaru pun mendengarkan penjelasan dari gurunya, dan lama-kelamaan ia tertidur di meja kelasnya lalu dia seperti mendengar ada seseorang yang berbicara dibelakangnya

"oh jadi kau orangnya ya, Hmmm menarik. Hikaru kado ya nama yang indah huhuhu" Hikaru pun terbangun lalu dia terkejut

"eh ini dimana, loh ko atmosfer nya terasa berbeda" Meja yang hikaru tiduri berubah menjadi tanah yang keras penuh dengan kerikil yang membuat dia buru-buru bangun dari kenyamanan nya

"aku dimana?" Hikaru bertanya-tanya sambil menahan ketakutan yang menyelimuti tubuhnya, dengan suhu yang tidak stabil dan dikelilingi tembok batu seperti gua atau kastil zaman dahulu

Langit-langit tanpa lampu, hanya ada cahaya ungu di dalam kegelapan tersebut yang menempel tembok-tembok. Dari kejauhan tampak darah yang banyak di depan pandangan hikaru.

"Hiiiiiihh" Hikaru berusaha memberanikan diri dan mendekat

"apakah ada orang disana? Halo..."

"pokoknya, hal pertama yang harus kupikirkan adalah keluar dari sini" Hawa dingin menyengat dari belakang tubuh hikaru dan diapun kembali mendengar suara perempuan yang dia dengar saat tertidur tadi

"Kamu tidak perlu keluar dari sini, karena kamulah jalan keluarnya"

"apa maksudmu? siapa kau? Tunjukan dirimu" Sambil ketakutan hikaru memberanikan diri bertanya

"hihihi, aku tidak menyangka dia memilih orang sepertimu"

"apa yang kau maksud? Dia siapa?" Suara itu hilang sejenak lalu muncul lagi memberi jawaban yang tidak dimengerti hikaru

"kehidupanmu ada di depan sana"

"Apa? Tunggu" Suara itu pun menghilang dan tidak ada jalan kembali untuk hikaru selain ke depan sana.

Hikaru pun berjalan ke kumpulan darah yang berada di depanya, lalu dia pun melihat seseorang dengan

jubah yang warna putih nya sudah tidak terlihat karena tertutup oleh darah, tangan yang di borgol, sosok yang dilihat hikaru saat itu jelas seorang manusia dengan rambut yang tidak teratur.

Hikaru pun memberanikan diri untuk mendekati diri ke orang tersebut. Saat hikaru kebingungan, orang tersebut seperti bergumam

"akhirnya kau datang" seorang yang berlumuran darah berbicara sambil mengeluarkan darah

"hah engkau masih hidup dengan keadaaan seperti ini"

"kalau hanya sekedar borgol dan darah yang keluar dari tubuhku tentu aku masih hidup" orang itu menjawab pertanyaan hikaru sambil menghela nafas

"lalu kenapa engkau bisa seperti itu dan mengapa aku bisa ada disini?"

"ceritanya panjang dan tidak bisa ku jelaskan padamu"

"mulai sekarang kau adalah orang yang ku pilih"

Orang yang duduk dengan borgol tersebut memegang tangan hikaru dari bawah dan membuat hikaru semakin ketakutan dengan keadaan yang tidak dia mengerti ini.

"apa yang-"

"mulai sekarang kau harus hidup dengan takdir yang berbeda"

"apa maksudmu tung-"

"hikaru ingatlah suatu saat nanti kau harus menyelamatkanku dan dunia ini, semoga kau mengingatnya" Pria tersebut memotong perkataan Hikaru dan tersenyum dengan memegang harapan kepada Hikaru

cahaya berwarna biru menerangi seluruh isi ruangan. yang tadinya berisi Kegelapan, atmosfer ruangan tersebut terasa berbeda lalu dari tangan hikaru yang dipegang oleh orang Tersebut Mengeluarkan sinar putih yang sangat terang dan pengelihatan hikaru tertutup dengan sinar tersebut.

Yang terlihat di mata hikaru hanya senyuman dari orang tersebut yang seperti memegang harapan terhadap hikaru, hikaru pun menutup matanya karena pengelihatannya terhalang oleh sinar tersebut.

"Aaaagh..."

"Aduh" eh? Kok kepalaku seperti dipukul buku

"aduh aduh, kenapa kau tertidur di kelas padahal masih pagi kayak gini, cepat ke kamar mandi dan cuci muka sana" guru hikaru memukul kepala hikaru dengan buku karena melihat hikaru yang tertidur pulas di kelas.

Dataran bebatuan yang diinjak hikaru menjadi hampa lalu keheningan diruang kegelapan tersebut hilang dan saat hikaru membuka matanya setelah dipukul dengan buku oleh gurunya, dia kembali berada di kelas. Hikaru pun bergegas ke kamar mandi sambil kebingungan memikirkan apa yang sebenarnya terjadi tadi

"Apa yang sebenarnya terjadi tadi"

"apa itu mimpi? tapi ko seperti nyata ya" hikaru pun bingung antara perasaan lega dan ketakutan dengan kejadian tersebut, hikaru bergegas kembali ke kelas dan berusha tidak memikirkan kejadian tersebut. Bel pulang pun berbunyi dan hikaru bergegas pulang ke rumah.

"aku pulang" hikaru membuka pintu rumah sambil melihat ibu nya yang sudah rapih berdiri di depan pintu ingin pergi.

"hikaru jaga rumah ya, ibu akan pulang dulu mungkin beberapa bulan lagi ibu akan kesini lagi"

"baik bu, ibu hati hati dijalan"

"iya nak, nanti kalau sudah sampai ibu telepon ya, dah"

"dah bu, hati-hati" hikaru tersenyum sekaligus sedih karena hidup sendiri lagi.

Rumah yang hikaru tempati sekarang adalah rumah pertama kedua orang tuanya sebelum orang tuanya pindah untuk kerja diluar kota, karena ayah hikaru yang tak mau repot dengan perpindahan sekolah hikaru, hikaru pun tetap tinggal dirumah lamanya sementara orang tuanya tinggal diluar kota untuk pekerjaan. Ayah atau ibunya kadang datang selama beberapa bulan sekali. Ini juga keinginan hikaru karena dia ingin hidup mandiri.

"haah, sendiri lagi" hikaru melempar badan dan tas sekolah nya ke Kasur karena kelelahan, dia pun masih memikirkan kejadian tadi pagi

"mimpi ataupun bukan, biarlah. aku tidak mau memikirkannya lagi" hikaru tidak peduli dengan kejadian tersebut.

Lalu hikaru pun bangun untuk menaruh tas nya, tetapi seketika hawa dingin menyelimuti punggung hikaru. Dan saat dia berbalik badan Terdapat sesosok mahluk berambut putih panjang yang mukanya masih belum terlihat jelas oleh hikaru, entah itu manusia atau bukan tetapi sosok itu duduk di atas Kasur hikaru dan tersenyum menghadap hikaru lalu berbicara

"jadi kamu tidak mau memikirkanya ya? Kita bertemu lagi hikaru kado"

"ha haa ha hanntuuuuuuu!!!" hikaru terkejut dan berteriak keras karena ini pertama kalinya ia melihat hal seperti itu. Sosok itu mendekat dengan cepat ke hadapan hikaru lalu menutup mulut hikaru yang sedang teriak

"sttttt, nanti terdengar orang lain" sosok yang dilihat hikaru ternyata adalah seseorang perempuan bermata hitam pekat dengan wajah yang sangat cantik, dengan rambut berwarna perak yang menawan dan menggunakan baju berwarna hitam dengan celana panjang seperti penyihir muda di dunia fantasi. Dan penampilan perempuan itu sepertinya lebih tua satu tahun dengan Hikaru, lebih tepatnya masih muda

"byidadawri?" mulut hikaru yang mencoba berbicara walaupun tertutup oleh tangan perempuan itu, lalu perempuan itu melepaskan tanganya.

"aku bukan bidadari, aku hanyalah serpihan roh yang terkumpul menjadi satu dan menghasilkan diriku"

"tunggu, Kalau kau adalah roh mengapa aku bisa melihatmu?" ketakutan hikaru yang sudah menghilang karena perempuan tersebut bersikap normal.

"karena kau adalah orang yang dipilih oleh dia"

"dia siapa? Apa maksudmu? Dan kau kenapa kau bisa berada disni?" Hikaru kebingungan sambil memberikan banyak pertanyaan kepada perempuan tersebut, tetapi perempuan tersebut hanya diam

"emm.. itu, lalu siapa namamu? Eh, aku tidak bermaksud apa-apa. Walaupun kau hanya serpihan roh tapi pasti kau punya nama bukan" hikaru pun bertanya pertanyaan lain agar tidak menjadi canggung sambil panik karena takut apa yang dia katakan salah

"oh jadi kau mengira awalnya aku tidak punya nama ya, hem.. begini-begini juga aku tetap seperti manusia dan mempunyai nama, namaku Elvein ingat itu baik-baik, nah mulai sekarang kau harus membangkitkan kekuatanmu itu dan melatihnya"

"Hah kekuatan apa?" hikaru kebingungan dengan apa yang dikatakan Elvein

"maaf tapi kau tidak bisa membangkitkan kekuatanmu disini, karena di duniamu ini tidak ada sesuatu yang bisa membuat kekuatanmu bangkit kalau hanya melatih tubuhmu saja, karena kamu butuh pengalaman sampai kekuatanmu itu benar benar memilihmu dan kamu bisa mengendalikannya"

"eh, padahal aku belum bilang apa-apa dan hanya bertanya tentang kekuatan kenapa dia menjawab seperti itu?" hikaru berbicara sendiri di dalam hatinya sambil kebingungan dengan sikap elvein

"aku akan memindahkanmu ke dunia yang lain disana kau harus membangkitkan dan mengendalikan kekuatanmu"

"kau serius? Bagaimana dengan kehidupanku di dunia ini? Bagaimana dengan sekolahku" hikaru mulai takut karena tidak mau meniggalkan kedua orang tuanya

"aku akan memindahkannmu ke dunia paralel lain jadi tidak ada hubungannya dengan duniamu disini jadi kamu bisa kembali di waktu kapanpun, tetapi kau tidak akan bisa kembali sebelum dirimu sudah menjadi lebih kuat" saat elvein menjelaskan, hikaru mulai sedikit paham

"baiklah, perjalananmu dengan takdir yang berbeda akan dimulai dari awal" elvein berbicara sambil membuka portal berwarna ungu di kamar hikaru

"wahhhh tunggu tunggu aku belom menjawab pertanyaanmu mau atau tidak, jangan memaksaku seperti ini" hikaru yang panik karena dirinya masih belum mengetahui apa-apa

"aku tidak bertanya apakah kau mau atau tidak, tetapi aku hanya membantumu ke kehidupanmu yang sebenarnya" elvein menjawab pertanyaan hikaru berbeda dengan yang hikaru harapkan

"baiklah kalau memang aku sudah ditakdirkan seperti ini, dan aku masih punya satu pertanyaan lagi. Apakah kita akan bertemu lagi elvein?" hikaru yang sudah pasrah dengan keadaan akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa kata elvein

"kita akan bertemu kembali disaat tertentu, dan ingat nyawamu hanya satu jangan berharap lebih" elvein menjawab pertanyaan hikaru dan sambil memberi tahu kenyataan yang hikaru sudah ketahui

"ya aku sudah tahu itu, baiklah ayo mulai perjalananku dari awal" hikaru sudah menekatkan hatinya untuk mengikuti kehidupan yang di bicarakan oleh elvein. Hikaru pun mulai berjalan ke portal tersebut tetapi pijakan kaki dia hilang saat dia memasuki portal tersebut.

"AAAAAAaaaaaaaa......" hikaru berteriak karena dia terjatuh dari ketinggian yang lumayan tinggi karena portal tersebut ditaruh di atas langit oleh elvein, disisi lain elvein yang masih berada di dalam kamar hikaru terlihat cemas

-semoga kau bisa mengendalikan Monster yang ada di dalam tubuhmu itu hikaru, maaf aku tidak menjelaskan semuanya karena untuk membangkitkan kekuatanmu kau harus mencari tahu sendiri tentang semuanya. Masih ada banyak jawaban diluar sana yang harus kau temui. Karena perjalananmu tidak akan mudah dan akan banyak penderitaan yang kau alami dalam pejalananmu itu, kuharap kau baik baik saja dan kau harus membuktikan bahwa kau bisa menyelamatkan dunia ini. Batin Elvein di hati nya sambil khawatir terhadap Hikaru, lalu elvein pun menutup portal tersebut dan menghilang dari kamar Hikaru

Dunia yang berbeda

Pengelihatan hikaru tertutup oleh awan dan kegelapan malam di atas langit, hikaru hanya bisa berteriak sambil ketakutan karena dia terjatuh dari ketinggian setelah memasuki portal yang di buat oleh elvein.

"AAAAAAaaaaaaaa sial sial sial, elvein sialan jangan-jangan dia menipuku apa-apaan ini"

Hikaru menutup matanya sambil terus-menerus berteriak, untungnya diapun terjatuh ke sebuah sungai yang lumayan dalam sehingga tidak ada luka terhadap hikaru, lalu hikaru pun berenang ke pinggir sungai tersebut dan memeras pakainya yang basah.

"hahh, aku hampir berpikir kalau aku tadi melihat surga" hikaru menghela nafasnya sambil kesal dengan apa yang terjadi

"aku masih memakai seragam sekolah lagi, karena elvein langsung menyuruhku kesini jadi aku belom bersiap-siap, jangankan membangkitkan kekuatan yang dia bilang. Untuk bertahan hidup disini pun aku tidak tahu" hikaru sedih sambil menyesal terhadap dirinya sendiri. Di keadaan yang gelap dan sinar bulan yang menerangi hanya ada hutan dan pepohonan di sekitar hikaru setelah dia keluar dari danau.

Saat hikaru selesai memeras bajunya tiba-tiba ada suara mengerikan yang datang dari semak-semak dan membuat hikaru ketakutan.

sresek-sresek......

"eh apa itu, siapa disana?" hikaru berbalik badan ke arah sumber suara tersebut dan berbicara sambil ketakutan.

Setelah beberapa lama hikaru tidak bergerak karena ketakutan sambil melihat ke arah sumber suara tersebut, dari semak-semak tersebut ternyata muncul ular yang ukuran nya sangat tidak wajar karena ukuran nya sebesar pohon yang berada di samping ular terebut.

"Apa-apaan ini, apa yang sebenarnya terjadi disini" tubuh hikaru bergetar ketakutan sambil melihat kearah ular tersebut, hikaru pun bergegas membalikan badanya dan langsung menggerakkan kakinya untuk berlari menjauh dari ular terebut dan masuk ke dalam hutan, tetapi ular tersebut lebih lincah dan cepat tidak sebanding dengan tubuhnya yang sangat besar

"kenapa ular itu bisa secepat ini, dan mengapa ukuran tubuhnya tidak menghambat dia sama sekali"

hikaru berbicara sambil berlari kelelahan Karena dia sudah berlari cukup jauh ke dalam hutan dan tidak menemukan jalan keluar, lalu ular itu tiba-tiba menghilang dari pandangan hikaru.

Hikaru pun duduk di sebuah batang pohon besar yang sudah tumbang dan menghela nafas nya yang sudah kelelahan karena berlari sangat jauh di dalam hutan,

"aku tidak mengerti lagi, aku ingin kembali aku tidak mau seperti ini" hikaru yang sudah mulai putus asa dengan keadaan yang tidak bisa ia hadapi saat ini.

Hikaru duduk di batang pohon itu cukup lama sampai akhirnya dia bisa menarik nafas seperti normal lagi dan sudah bisa untuk berjalan kembali. Tetapi saat hikaru hendak berdiri dan melanjutkan perjalananya. Terdapat tetesan air yang menyerupai lendir jatuh dari atas kepala hikaru sampai membahasi seluruh bagian kepala hikaru.

"tunggu apa ini, hiiih" hikaru mulai merasa tidak enak dengan perasaan nya dan hawa mengerikan yang sangat terasa di atas kepalanya itu, hikaru pun mengurungkan niatnya untuk berdiri dan diapun memberanikan diri menghadap keatas.

Ternyata yang dilihat hikaru adalah ular besar yang sedang melilitkan tubuhnya dan bergelantung di salah satu pohon yang berada di belakang hikaru, itu adalah ular yang mengejar hikaru tadi, dan hikaru hanya bisa diam mematung tanpa mengeluarkan satu kata pun, karena dia sudah tidak bisa mengendalikan tubuhnya dari rasa takut yang mengurung dirinya.

Lalu ular itu pun menurunkan kepala nya yang berada tepat di atas kepala hikaru dan mulai membuka mulutnya untuk memakan hikaru, hikaru pun hanya tetap diam dan tidak bergerak sama sekali.

Lalu dari sisi sebelah kanan hikaru sepintas terdengar seperti suara seseorang yang sedang berlari dengan kecepatan yang tidak normal, suara itu pun seketika berubah menjadi suara tebasan pedang yang sangat bersih tanpa adanya hambatan sama sekali sampai suara tersebut terdengar sangat pelan di telinga hikaru.

Kepala ular yang tadinya sudah membuka mulutnya untuk menelan hikaru hidup-hidup. terputus dengan mudahnya oleh seseorang yang masih hikaru belum ketahui, lalu hikaru melihat seseorang berdiri di depanya seperti sedang memegang sebuah pedang. Tetapi, karena keadaan sudah malam dan gelap dia hanya melihat seperti bayangan hitam pekat saja yang berdiri di depanya. Dia tidak tahu itu siapa dan tidak melihatnya dengan jelas.

Lalu hikaru pun tidak kuat dengan tubuhnya yang sudah tidak bereaksi apa-apa, matanya pun mulai menutup perlahan dan akhirnya dia pun terjatuh di atas batang pohon yang dia duduki, hikaru pun pingsan dan tidak sadarkan diri di saat itu.

Suara air hujan yang turun membangunkan hikaru dari tidurnya yang lelap, dia membuka mata lalu melihat cahaya matahari yang sudah terang di pagi hari.

"Aku sudah tidur semalaman disini?" Tanya hikaru terhadap dirinya sendiri.

Lalu ada suara seseorang perempuan dari sisi kanan hikaru menjawab

"iya kau sudah tertidur pulas semalaman disini" perempuan itu menjawab pertanyaan hikaru yang tadinya hanya dia tanyakan terhadap dirinya sendiri, Hikaru pun langsung melihat ke arah suara itu dan melihat seorang perempuan dengan baju berwarna abu-abu menggunakan jaket putih dan celana panjang, tapi walaupun dia sudah menggunakan jaket dia masih memakai jubah hijau untuk menutupi dirinya dan kepalanya. Sehingga hikaru tidak bisa melihat wajahnya, tetapi hikaru yakin bahwa orang ini tidak ingin menyakitinya dan bukan orang yang jahat.

"apa kau yang sudah menyelamatkanku semalam?" tanya hikaru kepada perempuan tersebut yang sedang berdiri di samping hikaru.

"aku tidak menyelamatkanmu, aku hanya tidak mau dituduh membunuh seseorang di dalam hutan" jawab perempuan itu dengan nada bicara yang sangat dingin seperti tatapannya, lalu hikaru melihat keadaan sekitarnya dan melihat ular besar dibelakangnya dengan keadaan kepala yang sudah terputus, dan hikaru semakin yakin bahwa perempuan yang ada disampingnya ini sangat kuat.

"mengapa kau kehutan menggunakan baju aneh seperti itu?" Tanya perempuan itu sambil menatap hikaru dengan dingin

"Aku datang dari dunia lain dan aku tidak tahu apa-apa tentang dunia ini, saat aku datang kesini aku terjatuh dari atas langit lalu bertemu dengan ular besar ini. Oh ya dan ini bukan baju aneh, ini adalah baju sekolahku"

"Dari dunia lain? maaf Aku tidak bisa langsung percaya kata-katamu karena banyak orang di dunia ini yang tidak bisa dipercaya" jawab perempuan itu sambil sedikit terkejut oleh perkataan hikaru

"ya itu terserah kau saja, karena aku pun tidak percaya terhadap apa yang ku alami" Jawab hikaru sambil memegang kepalanya dan kebingungan, perempuan itu pun melihat hikaru lalu pergi meninggalkan hikaru

"tunggu, kau mau kemana?" Hikaru bertanya dengan suara yang besar ke perempuan tersebut

"Tidak ada alasan bagiku untuk menjawab pertanyaan mu" Jawab perempuan itu dengan dingin sambil terus berjalan pergi meninggalkan hikaru

"Tunggu, setidaknya beri tahu namamu agar aku bisa membalas budi"

"Shiori" Perempuan itu menjawab lalu pergi menghilang dari pandangan hikaru

"Sial, aku belum sempat berterima kasih kepada dia. Shiori ya, akan kuingat" Hikaru kesal dengan dirinya karena belum sempat berterima kasih kepada shiori.

"hal pertama untuk bertahan hidup disini adalah mengetahui tentang tempat ini terlebih dahulu, aku akan berjalan keluar dari hutan ini mudah-mudahan tidak ada monster gila seperti semalam"

Hikaru pun pergi berjalan keluar dari hutan, selama perjalanan dia berada di dalam hutan untuk keluar, Hikaru tidak menemukan hal aneh apapun bahkan monster ular seperti semalam. Hikaru terus berjalan selama berjam-jam mencari jalan keluar dari hutan tersebut, akhirnya hikaru keluar dari hutan tersebut, dia melihat dari atas bukit yang tidak terlalu tinggi dan menemukan sebuah kota yang luas

"wah, kota itu luas sekali. Akhirnya aku menemukan sebuah kota"

Hikaru pun mulai turun dari bukit pegunungan dan menuju gerbang utama kota untuk memasuki kota tersebut. Hikaru melihat banyak penjaga yang berjaga di gerbang tersebut, dan juga banyak orang sedang mengantri untuk memasuki kota tersebut sambil diperiksa barangnya oleh para penjaga gerbang. Hikaru pun masuk ke barisan tersebut untuk mengantri masuk ke dalam kota. Lalu sampai tiba giliran hikaru untuk di periksa barang bawaan nya, namun hikaru tidak membawa barang apapun,

"hmmm... kau tidak membawa apapun? Dan kenapa pakaian mu aneh sekali nak" tanya penjaga gerbang tersebut terhadap hikaru

"iya saya habis dari hutan dan tidak mendapatkan apa-apa, ini pakaian buatan saya sendiri jadi wajar kalau paman baru melihatnya " hikaru menjawab dengan asal-asalan karena tidak ingin banyak orang tau bahwa dia dari dunia yang lain

"kau kehutan dengan pakaian seperti ini, hmmmm... baiklah kau boleh masuk" penjaga itu membiarkan hikaru masuk kedalam kota. Hikaru pun berjalan memasuki kota

Lalu dari atas salah satu bangunan ada seorang lelaki yang menggunakan baju berwarna hijau, sedang melihat hikaru tanpa sepengetahuan hikaru

"mengapa orang seperti dia berada disini" lelaki itu berbicara sambil waspada terhadap hikaru

Bangunan-bangunan yang terbuat dari batu batu, jalanan yang hanya menggunakan batu bata, para pedagang yang membuka tenda untuk berjualan, toko-toko dan restoran-restoran kecil berada di sekeliling hikaru selama hikaru berjalan di kota tersebut dia hanya melihat kuda sebagai kendaraan untuk mengangkut barang ataupun sebagai alat transportasi.

"Benar benar mirip seperti di film-film fantasi, tapi apakah aku bisa hidup di dunia ini?" hikaru kebingungan serta kagum melihat keadaan kota tersebut dan diapun melihat salah satu papan menu makanan di depan sebuah restoran, lalu melihat makanan dan harga dari makanan tersebut

"hmmm, kukira Bahasa disini akan berbeda, untungnya masih sama seperti di duniaku. Baiklah kita lihat menu apa yang tertulis disini. paket hemat cukup bayar 5 pin? Eh tunggu - tunggu pin, mata uang macam apa itu!!!!" hikaru berteriak sambil terus memikirkan penderitaannya

Teman Pertama?

Setelah melihat papan harga dengan mata uang yang tidak hikaru ketahui, hikaru pun memutuskan untuk tidak jadi memasuki restoran tersebut dan pergi melihat kota sambil kembali berjalan kaki

Diapun menghampiri sebuah pedagang buah yang berada dipinggir jalan. Dan mencoba bertanya tentang uang nya

-untung aku masih menaruh uang saku sekolahku dikantong. batin Hikaru

"permisi paman, uang seperti ini bisa dipakai tidak?"

"hmmmmm, gua gak pernah ngeliat uang kayak begini" pedagang tersebut kebingungan sambil memegang uang tersebut

"yasudah terimakasih paman"

"kalau sudah punya duit asli datang ke tokoku dan beli buah ku ya"

"ya tentu"

[pakaian anak itu aneh sekali] pedagang buah kebingungan melihat pakaian hikaru yang aneh.

"Ah sial apa-apaan ini, uang tidak bisa dipakai, kesini tidak membawa apa-apa. Gimana aku mau hidup disini!!!, jangankan nyari apalah itu. Makan aja gak bisa" hikaru semakin kesal dengan penderitaan nya dan mulai berjalan kembali di kota yang indah tersebut, sambil mencari suatu kehidupan untuk dirinya.

Lalu saat sedang berjalan santai dengan tidak ada harapan, hikaru dihadang oleh seorang berambut kuning acak acakan dengan tinggi badan sama seperti hikaru yang memakai baju biasa berwarna hijau tetapi membawa sebuah pedang yang langsung di hadapkan ke depan wajah hikaru

"hei hei tunggu dulu, ada apa ini. Pedangmu tajam loh" hikaru langsung panik ketakutan dan mengangkat kedua tanganya ke atas

"jangan berpura-pura bodoh kau, orang sepertimu tidak sepantasnya berada disini" kata orang yang memegang pedang tersebut dengan serius sambil terus mengarahkan pedang ke wajah hikaru.

"aku masih tidak mengerti yang kau bicarakan"

Semua pandangan mata orang yang berada di kota langsung tertuju kepada hikaru.

Tanpa basa basi hikaru memutar badanya lalu langsung berlari dengan kencang meninggalkan orang tersebut

"hei mau kemana kau jangan lari!"

"aku gak tau lagi, aku gak tau lagi kenapa jadi seperti ini" gumam hikaru sambil terus berlari ke-arah yang tidak dia ketahui

Tetapi usaha hikaru sia-sia, tiba-tiba saja orang yang membawa pedang tersebut sudah berada di depan Hikaru dan kembali mengarahkan pedangnya ke arah hikaru

"lari lagi dan jangan harap kepalamu masih tersambung dengan tubuhmu, atau kau ikut bersamaku"

"oke" jawab hikaru pasrah sambil ketakutan dan tidak bisa berkata apa-apa lagi

Diapun mengikuti orang tersebut dan ternyata hikaru dibawa ke sebuah toko perlengkapan pembuat baju armor dan senjata seperti pedang, tameng untuk bertarung.

"wahhh keren sekali" hikaru kagum karena baru pertama kali melihat hal seperti ini

"sudah diam sekarang bukan waktunya untuk itu aku akan menanyakan satu hal" orang tersebut menaruh pedangnya dan duduk di kursi untuk bertanya sesuatu kepada hikaru

"kenapa kau mempunyai aura besar seperti itu di dalam tubuhmu" ucap pria tersebut

"eh aura besar? Apa itu" hikaru semakin kebingungan dengan yang dikatakan oleh orang itu

"sudah kubilang jangan bercanda!" orang itu pun berdiri mendekat ke depan muka hikaru

"serius aku tidak tahu hal seperti itu" kata hikaru

"hmmmm, sepertinya kau tidak berbohong" orang tersebut kembali duduk dan kembali tenang

"akhirnya kau percaya"

"aku belum percaya sepenuhnya"

"hmm baiklah, bagaimana agar kau percaya padaku?" Tanya hikaru sambil terus bosan melihat tingkah aneh orang tersebut

"belilah barangku dan aku akan percaya padamu"

"eh?" kata hikaru sambil semakin bosan dengan orang tersebut

"aku tidak punya uang untuk membeli barangmu"

"hahahahaha, aku hanya bercanda" orang tersebut tertawa karena melihat hikaru yang serius

"sudah sudah, aku sudah percaya kepadamu. Namamu siapa?" kata orang tersebut sambil bertanya nama hikaru

"namaku Hikaru, Hikaru kado"

"namaku zegel" orang tersebut pun memberi tahu namanya juga kepada hikaru

"baiklah hikaru, kekuatan apa yang kau punya?" lagi-lagi zegel bertanya tentang sesuatu yang tidak hikaru ketahui

"aku hanya manusia biasa tidak mempunyai kekuatan apa-apa"

"tidak mungkin kau mempunyai aura sebesar itu tetapi tidak mempunyai kekuatan, aku sering mendengar banyak kasus seseorang tentang kekuatan yang harus dibangkitkan oleh pemiliknya

"tunggu, jadi saat kau melihatku kau melihat aura besar di dalam diriku?"

"ya benar, karena di sini setiap orang yang mempunyai kekuatan besar dan sihir yang kuat mempunyai aura yang keluar dari tubuhnya. Lalu saat aku melihatmu dengan aura yang besar aku langsung menghampirimu karena kukira kau orang yang berbahaya. Ternyata kau orang yang baik. Tetapi tidak semua orang bisa melihat aura tersebut, hanya orang-orang tertentu saja sepertiku" zegel menjelaskan sedikit tentang hal yang belum hikaru ketahui

"hmm baiklah aku mengerti, jadi bagaimana cara aku membangkitkan kekuatanku?" tanya Hikaru terhadap zegel.

"aku juga tidak tahu, tetapi setauku orang yang membangkitkan kekuatan nya hanya dengan pengalaman, lalu kekuatan tersebut akan bangkit sendiri seiring dia terus berusaha untuk bertambah kuat"

-apa ini karena elvein dan orang yang kutemui waktu itu batin hikaru

"lalu bertarung itu maksudnya aku harus ngajak orang bertarung denganku?" Tanya hikaru dengan bodoh kepada zegel

"apa lagi kau ini hahahaha ada-ada saja, bukan seperti itu. Kau harus mengambil Quest untuk membunuh monster di daerah tertentu, atau kau bisa keluar kota untuk sekedar berlatih bertarung dengan membunuh monster atau sekedar berburu" jawab zegel terhadap pertanyaan bodoh hikaru

"oh hehehe aku mengerti, lalu dimana aku bisa mengambil quest tersebut?"

"kau bisa pergi ke CAFE LEWICH untuk mengambil quest dan mendaftar menjadi petualang, karena disana tempat para petualang berkumpul, dan sekaligus menjadi tempat pengambilan quest yang ditaruh di papan pengumuman Cafe tersebut" zegel menjawab dengan pengetahuan nya tentang dunia ini

-berarti kehidupan nya benar-benar seperti di dunia fantasi, apa benar aku tidak sedang bermimpi? batin hikaru

"baiklah aku mengerti terima kasih zegel, aku akan segera kesana"

"tunggu, kau akan kesana dengan pakaian aneh tersebut?"

"iya" jawab singkat hikaru

"tunggu aku akan memberikan sesuatu" zegel pergi masuk ke dalam ruangan yang berada di dalam toko mengambil sesuatu untuk hikaru

"pakailah ini setidaknya untuk menutupi kebodohanmu dengan pakaian itu" zegel memberikan sebuah kaos berwarna putih dan sebuah jaket yang panjang.

"itu bukan jaket biasa, jaket itu bisa menangkal sihir. Ya walaupun kalau sihir kuat jaket itu tidak bisa menahanya, tapi setidaknya itulah yang terbaik untukmu saat ini."

"wah, terima kasih zegel" hikaru terlihat senang dan kagum dengan pemberian zegel

"eits tetapi itu tidak gratis, kau harus membayarnya saat kau sudah mempunyai uang nanti" zegel menghalangi kesenangan hikaru dengan memberikan kenyataan yang pahit

"kau memang orang yang pelit ya, baiklah nanti aku akan kesini lagi dan membayarnya" hikaru pun berjanji kepada zegel

"oke, kutunggu kedatanganmu, semoga beruntung hikaru" zegel tersenyum terhadap Hikaru

"ya, terima kasih zegel" Hikaru pun mulai berjalan keluar menggunakan pakaian yang diberikan zegel dan menaruh pakaian sekolahnya di toko zegel.

Hikaru pun mulai berjalan ke café tersebut

"wah ternyata tempatnya 3 lantai cukup besar juga" kata hikaru sambil memasuki tempat tersebut dan dia pun dilihat oleh para petualang di dalam sana

"hei lihat ada anak baru"

"hahahaha pakai kacamata mau jadi petualang, mana kurus begitu lagi" orang-orang di dalam café tersebut mulai berbicara sambil meremehkan Hikaru.

-biarlah aku tidak peduli, tujuan utama ku kesini adalah menyelesaikan quest dan mendapatkan uang untuk membayar hutangku kepada zegel. batin Hikaru

Hikaru pun langsung ke tempat pendaftaran petualang dan mendaftar agar bisa mengambil quest

"permisi bisakah aku mendaftar disini" hikaru bertanya dengan perempuan yang sedang berdiri di meja pendaftaran

"ya bisa, silahkan isi data diri ini terlebih dahulu" perempuan itu menjawab sambil memberikan kertas pendaftaran kepada Hikaru

"hmmmm apa ini? Ada urutan kelas petualang disini. A,B,C,dan yang terkuat D? Apa-apaan ini ko terbalik gak seperti di game, dunia ini memang aneh"

"dan disini pun ada urutan mata uang nya aku sudah mengerti jadi, 1 PIN sama dengan 1 RIBU, 1 RIN sama dengan 100 ribu, 1 TIN sama dengan 1 JUTA. Baiklah sudah selesai"

Hikaru pun mengisi data tersebut dan mengembalikan kepada perempuan tersebut

"baiklah, Hikaru kado kamu diterima menjadi petualang Rank A dan silahkan mengambil quest. Kusarankan mengambil quest yang mudah terlebih dahulu"

"terima kasih banyak atas bantuanya" Hikaru pun bergegas menuju ke papan quest dan mencari quest yang cocok untuk dirinya

"apa-apaan ini semua quest nya rata-rata untuk kelas B dan C mana kelas A"

"nah ini dia kelas A, eh tunggu tunggu apa ini (menjaga kucing kesayangan ku, diupahi 20 pin) quest macam apa ini. Apa memang kelas A disini di rendahkan ya?" Hikaru pun kebingungan mencari quest yang cocok untuknya

"oke sepertinya ini cocok mencari 20 tanaman lidah buaya di hutan ROSE Lalu antarkan ke toko obat FALOTI di dekat pintu gerbang masuk kota, upah 2 Rin"

"baiklah aku akan langsung kesana, ini misi yang paling mudah dan paling wajar dibanding yang lain. Eh tunggu aku tidak punya senjata. Bagaimana kalau terjadi apa-apa padaku nanti sial!!!" Hikaru pun akhirnya pusing sendiri dengan keadaanya

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!