MY LITTLE HUSBAND

MY LITTLE HUSBAND

Olivia

"Tidak mau! aku tidak mau menikah sekarang ayah" protes Olivia.

Olivia adalah putri satu-satunya di keluarga Danu Brawijaya, ia baru saja tiba di Indonesia setelah Danu menelponnya untuk pulang. Olivia mengemban pendidikan di Singapura dengan mengambil jurusan bisnis. Ia tengah menyelesaikan syarat kelulusannya dengan menyusun skripsi, sedang fokus belajar namun tiba-tiba sang ayah memintanya kembali ke negaranya karena ada satu hal yang penting harus di diskusikan akan tetapi Olivia di buat syok dengan penjelasan yang di dengarnya. Ya Danu memintanya untuk menikah di umurnya yang terbilang cukup, yakni 22 tahun namun ternyata Olivia menolaknya mentah-mentah. Ia tidak menyangka sang ayah memiliki keinginan dan keputusan tentang hidupnya secara sepihak, padahal selama ini Danu termasuk ayah yang tidak pernah otoriter, dia selalu mendukung apa pun hal yang Olivia lakukan.

"Olivia ayah mohon, ini semua demi keluarga kita" ucap Danu memelas setelah cukup lama berdebat dan terus mendapat penolakan.

"Tidak, tidak dan tidak! aku sudah pernah mengatakannya ayah, aku sendirilah yang akan memutuskan siapa yang akan menjadi pasangan hidupku dan kapan aku akan menikah. Apa ayah lupa?" jawab Olivia tegas, ia memang keras kepala jika mengenai masa depannya.

"Ayah tidak lupa sayang hanya saja ayah memerlukan dirimu untuk mencegah perusahaan kita bangkrut" 

"Biar saja perusahaan ayah bangkrut, aku tidak peduli!!" 

Olivia berlari menuju kamarnya, jujur saja sebenarnya ia tidak terlalu suka harus berdebat dengan ayahnya.

Begitupun Danu, perkataan Olivia tadi menusuk tepat di jantungnya. Dia merasa bersalah pada Olivia karena memaksakan egonya namun tak ada hal yang bisa di lakukannya lagi selain meminta anaknya untuk menikah dengan anak sahabatnya.

"Sudahlah sepertinya Olivia tidak bisa di paksa lagi" ucap Laras ibu Olivia.

"Tapi perusahaan kita akan bangkrut" 

"Kita bisa memulainya lagi dari awal" 

"Apa kau yakin istriku?"

Laras tersenyum sambil menganggukan kepalanya dan mengusap-ngusap perlahan punggung suaminya agar berlapang dada menerima kenyataan saat ini.

Perusahaan yang dikelola Danu mengalami kebangkrutan, namun saat bertemu kawan lamanya Alex Hutomo dia menawarkan kerja sama dan bersedia membantu memulihkan kembali perekonomian perusahaan yang berada di ujung tanduk tersebut dengan syarat mutlak dan tak main-main. Dia ingin menikahkan anaknya dengan Olivia agar mereka di kemudian hari bisa bersama-sama membangun perusahaan Brawijaya menjadi lebih baik lagi sekaligus menjalin silaturahmi antara keluarga Brawijaya dan keluarga Hutomo.

Danu dan Alex sudah berteman sejak duduk di bangku sekolah, mereka saling membantu satu sama lain meski beberapa tahun belakangan mereka sempat terpisah karena kesuksesan perusahaan Alex yang mencangkup perusahaan global, dia banyak pergi ke negara asing dan menetap cukup lama di sana. Alex ingin mempercayakan anaknya pada Danu dan sahabatnya itu dengan senang hati menyepakatinya. Sayang harapan tidak sesuai dengan kenyataan, Olivia menolak perjodohan ini.

Danu sempat berpikir keras, tiba-tiba saja dia mendapat ide encer yang mungkin akan membuat Olivia tidak dapat menolak perjodohannya lagi. Danu membisikan idenya tersebut ditelinga Laras, wanita itu hanya bisa pasrah dengan tingkah suaminya. Danu dan Olivia sama-sama keras kepala, mereka tidak akan berhenti jika keinginannya belum terpenuhi.

Olivia membuang dirinya di kasur, perasaannya benar-benar kesal karena sikap semena-mena sang ayah. Untuk apa memintanya pulang jika hanya akan memintanya melakukan hal yang tidak mau dilakukannya sekarang.

"Menikah? untuk apa menikah jika hati dan batinku belum siap!" Olivia menarik bantal guling dan memeluknya erat, ia tidak akan menyetujui permintaan ayahnya saat ini, tidak sekarang dan tidak sekalipun!!

***

Olivia menjadi malas tinggal di rumah namun ayahnya tidak membiarkannya untuk kembali ke Singapura dengan segera. Olivia memilih menghubungi teman sekolahnya semasa SMA dulu dan mengadakan reuni karena Olivia sendiri jarang pulang ke negaranya jika tidak darurat.

Mereka bertemu di sebuah cafe terkenal yang berada di Jakarta, Olivia baru saja tiba di sana, ia mengedarkan pandangannya menyapu setiap meja dan kursi mencari teman-temannya. Ketemu, salah satu gadis berambut cempol ke atas tengah duduk sendirian.

"Clarisa" teriaknya begitu senang, Olivia berjalan cepat menghampiri temannya. Clarisa berdiri mengumbar senyuman manis di sudut bibirnya, mereka berpelukan sejenak melepas kerinduan.

"Apa kabarmu Liv?" 

"Aku baik-baik saja. Kamu?" 

"Aku juga baik, sudah lama kita tidak bertemu. Kamu semakin cantik" pujinya melihat betapa anggunnya gadis berambut panjang yang terurai di depannya.

"Tidak juga, aku rasa kamu yang bertambah cantik dan feminim sekarang" 

"Sepertinya aku memang lebih banyak berubah" ucap Clarisa tak menolak pujian dari sahabatnya.

"Iisshhh seketika kepercayaan dirimu menanjak tinggi" mereka berdua pun tertawa. 

"Uhm mau pesan sesuatu?" tanya Clarisa menyodorkan menu di hadapannya.

"Nanti saja, aku ingin menunggu Shada datang" mereka sedang menunggu kedatangan orang terakhir dalam genknya. 

Tidak lama kemudian, orang yang di tunggupun hadir.

"Shada sebelah sini" teriak Clarisa sambil melambaikan tangan membuat gadis yang di panggilnya menghampiri dengan segera.

"Akhirnya kita berkumpul lagi" ucap Shada tanpa basa basi, mereka saling berpelukan mencium pipi kanan dan kiri secara bergantian.

"Aku rindu pada kalian" seru Olivia tak kalah.

Mereka berteman dekat sejak duduk di kelas satu SMA, Shada dan Clarisa memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Jakarta, hanya Olivia lah yang tinggal jauh di negeri sana.

"Bagaimana pendidikanmu di Singapura Liv?" tanya Clarisa sambil meneguk minumannya.

"Aku sedang menyusun bab 3 dalam skripsiku hanya saja tiba-tiba ayahku memintaku untuk pulang" balasnya kemudian mengunyah potongan cake di depannya.

"Ada apa dengan ayahmu? apa ayahmu sakit?" tanya Shada penasaran membuat Olivia menggelengkan kepalanya.

"Kalian akan terkejut mendengarnya" Olivia meletakkan garpu di samping piring kecil yang sudah kosong.

"Ada apa? ceritakanlah pada kami cepat" pinta Clarisa sedikit memaksa sambil menggoyang-goyangkan lengan Olivia.

"Ayahmu pasti menjodohkanmu" tebak Shada asal namun tebakannya itu membuat Olivia membelalakan matanya. "Apa ucapanku benar?" Shada kini memasang wajah seriusnya.

"Bagaimana kau bisa tahu?" hardik Olivia dengan raut wajah yang masih heran. Shada menepuk meja cukup keras seolah dia baru saja menang karena menjawab pertanyaan dalam lomba cerdas cermat.

"Wahhhhh sebentar lagi kamu akan menjadi pengantin" Clarisa menaikkan kedua tangannya bersorak gembira sambil tertawa lalu menyalami temannya yang masih terbengong.

"Aku. . aku tidak mau jadi pengantin. Aku menolaknya" seketika kata-kata yang keluar dari mulut Olivia menghentikkan aktifitas teman-temannya.

"Kenapa?" tanya kompak Shada dan Clarisa bersamaan.

"Aku tidak suka perjodohan ini, sekarang bukan jaman Siti Nurbaya yang bisa dengan sesuka hati menjodohkan anak-anaknya. Aku ingin menemukan pria yang akan menjadi suamiku sendiri" Shada dan Clarisa menyandarkan punggungnya bersamaan dan menghela napasnya.

"Tidakkah kamu tahu alasan ayahmu bisa sampai menjodohkanmu? aku rasa selama ini ayahmu seorang ayah yang bijaksana. Dia selalu membebaskanmu memilih apapun yang akan kamu lakukan?" Shada memang sedikit dewasa di bandingkan Olivia dan Clarisa.

"Sebenarnya aku di jodohkan dengan anak dari sahabat ayahku, perusahaan keluarga kami mengalami kebangkrutan dan sahabat ayahku ini bersedia membantu hanya saja dia meminta aku menikah dengan anaknya. Apa kalian tidak berpikir bahwa ini gila? menjodohkan anaknya demi mempertahankan perusahaan?" 

"Aku rasa tidak ada yang salah dengan cara ayahmu dan sahabatnya, mereka berteman baikkan? wajar saja jika ingin semakin mempererat silaturahmi. Aku rasa kamulah yang anak durhaka, perusahaan ayahmu itu pasti sangat penting baginya, bagaimana kamu dan keluargamu akan hidup jika perekonomian kalian dari perusahaan tidak tertolong" jelas Shada panjang lebar, perkataannya membuat Olivia sedikit tersentak, selama ini ia memang egois tidak memikirkan perasaan ayah dan ibunya.

"Lagipula kamu belum bertemu dengan calon suamimu kan? siapa tahu dia adalah pria tampan nan karismatik? idola kampus, seorang CEO besar, atau. ." Clarisa tak melanjutkan perkataannya.

"Atau apa?" Shada dan Olivia mendekatkan wajahnya pada wajah Clarisa ingin tahu terawangan Clarisa pada calon suami sahabatnya.

"Atau dia seorang Gay atau seorang Casanova, kamu akan di buat gila olehnya seperti cerita pada novel-novel" jawabnya begitu antusias namun tidak dengan ekspresi Olivia dan Shada yang segera membuang wajahnya seketika.

"Kamu terlalu banyak membaca novel fiksi tentang laki-laki" ketus Shada menggoda Clarisa.

"Issshhh membaca novel itu seru, apa lagi untuk 21+ kalian akan" Shada menutup mulut Clarisa dengan tangannya.

"Sudah tidak usah di lanjutkan, kamu hanya akan menceritakam hal mesum. Kita sedang berada di tempat umum" hardiknya kemudian melepaskan tangannya pelan

"Maaf" Clarisa mengerucutkan bibirnya. Shada mengalihkan pandangannya, dia tahu Olivia sedang berpikir dalam.

"Pikirkanlah baik-baik, kamu harus memikirkan dampak pada setiap keputusan yang kamu buat baik untuk perusahaan, ayahmu dan dirimu sendiri. Kalau kami akan selalu mendukungmu Olivia apa pun yang akan kamu putuskan" Shada berbicara sambil menepuk-nepuk pundak Olivia.

"Terima kasih ya teman-teman" Mereka bertiga meletakkan tangannya di atas meja sambil berpegangan.

"Kalau sudah bertemu calon suamimu, ceritakanlah padaku dia pria seperti apa, aku sangat ingin kamu bertemu dengan CEO dingin yang arogan namun mempesona  juga memiliki nafsu yang besar" Clarisa selalu berbicara dengan apa yang ada di pikirannya.

"Heemm novel lagi" kali ini Olivialah yang mendengus menggoda temannya, mereka pun tertawa bersama-sama.

***

Hai Author abal-abal kembali 😁

Mohon dukungannya ya 😘

Terpopuler

Comments

Diana diana

Diana diana

balik lagiiiii . . wkwkwk
kangen sma pasangan ini

2023-07-19

0

🌹🪴eiv🪴🌹

🌹🪴eiv🪴🌹

aku disini 🤗

2023-05-24

1

abdan syakura

abdan syakura

Assalamu'alaikum
Salken, kak
Aq mampir nih

2023-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Olivia
2 Ayah
3 Calon Suami
4 Raiden
5 Benci dan Cinta
6 Pesan
7 Pipit
8 Benjol
9 Terkejut
10 Gendong
11 Jaka Tingkir
12 Terjaga
13 Macan Ternak
14 Candid
15 Kriminal
16 Senyuman
17 Bukan Anak Kecil
18 Bulu
19 Asem
20 17 plus
21 3 Ronde
22 Cucu
23 Menjagamu
24 3 Bulan
25 Pekerjaan Baru
26 Tua
27 Sembunyi
28 Calon Suami Kecil
29 Kemauan
30 Lelaki Dewasa
31 Eksperimen
32 Takut
33 Tanggung Jawab
34 Mengganjal
35 Persiapan Pernikahan
36 Hari H
37 Malam Pertama
38 Pengantin Baru
39 Pelajaran Biologi
40 Terpisah
41 Bali
42 Bali 2
43 Semangat Pengantin Baru
44 Mandiri
45 Adakah Hari Yang Normal Kembali?
46 Anak SMA
47 Rey Si Tampan
48 Singa
49 Nambah
50 Kapal Pesiar
51 Wanita
52 Ranger Pink
53 Aku. .
54 Kesurupan
55 Meracau
56 Mode Terbalik
57 Lotre
58 Pindah
59 Ada Kamu
60 Anak
61 Memasak
62 Buku Biologi
63 Solo Atau Duo?
64 Ibu
65 Menghitung Hari
66 Sakit
67 Kesayangan
68 Recomen
69 Acara Yang Bermanfaat
70 Lugu
71 Mannequin
72 Sampai Pagi
73 Atasan dan Bawahan
74 Sama-sama Aneh
75 Ada Apa Dengan Dia?
76 Akankah Mimpi Menjadi Nyata?
77 Duren Sawit
78 Banyak Pelajaran
79 Status
80 Duo Detective
81 Hotel
82 Kecewa dan Bahagia
83 Gajah Terdahulu
84 Pasangan Kedua
85 Lebih Dulu
86 Sah!
87 Ragu-ragu
88 Pasangan
89 Kejutan
90 Panen Bluberry
91 Buah Sultan
92 End
93 Penutup
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Olivia
2
Ayah
3
Calon Suami
4
Raiden
5
Benci dan Cinta
6
Pesan
7
Pipit
8
Benjol
9
Terkejut
10
Gendong
11
Jaka Tingkir
12
Terjaga
13
Macan Ternak
14
Candid
15
Kriminal
16
Senyuman
17
Bukan Anak Kecil
18
Bulu
19
Asem
20
17 plus
21
3 Ronde
22
Cucu
23
Menjagamu
24
3 Bulan
25
Pekerjaan Baru
26
Tua
27
Sembunyi
28
Calon Suami Kecil
29
Kemauan
30
Lelaki Dewasa
31
Eksperimen
32
Takut
33
Tanggung Jawab
34
Mengganjal
35
Persiapan Pernikahan
36
Hari H
37
Malam Pertama
38
Pengantin Baru
39
Pelajaran Biologi
40
Terpisah
41
Bali
42
Bali 2
43
Semangat Pengantin Baru
44
Mandiri
45
Adakah Hari Yang Normal Kembali?
46
Anak SMA
47
Rey Si Tampan
48
Singa
49
Nambah
50
Kapal Pesiar
51
Wanita
52
Ranger Pink
53
Aku. .
54
Kesurupan
55
Meracau
56
Mode Terbalik
57
Lotre
58
Pindah
59
Ada Kamu
60
Anak
61
Memasak
62
Buku Biologi
63
Solo Atau Duo?
64
Ibu
65
Menghitung Hari
66
Sakit
67
Kesayangan
68
Recomen
69
Acara Yang Bermanfaat
70
Lugu
71
Mannequin
72
Sampai Pagi
73
Atasan dan Bawahan
74
Sama-sama Aneh
75
Ada Apa Dengan Dia?
76
Akankah Mimpi Menjadi Nyata?
77
Duren Sawit
78
Banyak Pelajaran
79
Status
80
Duo Detective
81
Hotel
82
Kecewa dan Bahagia
83
Gajah Terdahulu
84
Pasangan Kedua
85
Lebih Dulu
86
Sah!
87
Ragu-ragu
88
Pasangan
89
Kejutan
90
Panen Bluberry
91
Buah Sultan
92
End
93
Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!