Mencoba Menghindar

Sudah hampir 2 jam Gladis, Ny Teresa dan Ny Rensa menunggu David tetapi tidak datang juga. Makanan sudah di pesan dan belum juga terlihat batang hidungnya.

"Jeng David jadi datangkan?" tanya Ny Rensa ketika mereka selesai makan.

"Atau mungkin David lupa?" tambah Ny Rensa.

"Aku sudah mengingatkan David tentang siang ini" jawab Ny Teresa.

"Mungkin dia sibuk!" selang Gladis menebak.

Ny Teresa dan Ny Rensa menoleh secara bersamaan kearah Gladis, tetapi gadis cantik itu hanya terdiam sambil memainkan ponsel miliknya.

"Aku telepon David sebentar, ya."

Ny Teresa mengambil ponsel miliknya di dalam tas lalu mencari kontak David. Sesekali ia menarik nafas dan membetulkan duduknya dengan terus menatap Gladis dan mamanya

Drettt...drettt...suara ponsel pun menghubungkan NY Teresa dan David.

"Halo David," Ny teresa memulai pembicaraan.

"Iya Ma," jawab David di ujung telepon sana.

"Kamu di mana? Jadi menemui mama, kan?"

"Maaf Ma, aku sibuk. Aku tidak bisa bertemu Mama," kata David berbohong.

Glek....Ny Teresa terdiam terlihat perubahan wajahnya terlihat begitu amat kecewa. Tapi dia mencoba menahan amarahnya kepada David.

"Kenapa tidak memberi tahu Mama?" tanya Ny Teresa dengan nada kesal.

"David sibuk, Ma."

"Baiklah kita bahas ini di rumah," kata Ny Teresa dengan nada sedikit ketus.

Ny Rensa dan Gladis yang tahu perubahan di wajah Ny Teresa bisa menduga bahwa David tidak bisa datang. Tapi Ny Teresa berusaha menahan amarahnya terhadap David.

"Bagaimana David?" tanya Ny Rensa.

"Gladis, Jeng Rensa sebelumnya aku minta maaf, David tidak bisa datang dia sangat sibuk," Ny Teresa mencari alasan.

Ny Teresa menatap Gladis dan Ny Rensa dengan rasa kecewa. Terlihat wajah Ny Rensa dan Gladis hanya terdiam mendengarnya.

"Oh iya tidak apa Tante mungkin lain waktu," jawab Gladis mencairkan suasana.

"Iya betul masih banyak waktu," tambah Ny Rensa.

Ny Teresa tahu bahwa Gladis dan Ny Rensa amat kecewa, tidak di pungkiri juga bahwa Ny Teresa amat kesal dengan David.

Drettt...Drettt..Handphone milik Gladis berbunyi terlihat d layar ponsel Gladis asisten butiknya Dwi memanggil.

"Sebentar ya Ma, Tante, aku permisi dulu," pamit Gladis hendak mengangkat telepon itu.

"Halo Wi, ada apa?" Gladis mengangkat teleponnya.

"Mba pak Oskar sedang berada dijalan menuju butik. Mbak Gladis di mana? Mbak tidak lupa jika sekarang Pak Oskar dan keluarganya mau fitting baju?" suara Dwi di ujung telepon sana.

"Aduh!" Gladis menepuk keningnya karena lupa.

Ny Teresa dan mamanya melihat heran ke arah Gladis.

"Sebentar lagi aku sampai Wi, tunggu ya!" Gladis mematikan Handphone itu dan dengan cepat memasukan nya ke dalam tas.

"Kenapa Dis?" tanya mamanya ketika melihat putrinya itu panik.

"Gladis lupa Ma, mau ada yg fitting baju d butik."

"Ya sudah kamu pergi duluan saja, nanti kita atur lagi jadwal kamu bertemu David," sambung NY Teresa.

"Iya Tante, aku pamit duluan ya?"

"Iya sayang hati-hati ya," kata NY Rensa.

"Gladis maafkan David ya."

"Iya Tante, aku permisi dulu," pamit Gladis ramah.

Lalu Gladis pergi meninggalkan mamanya dan tante Teresa.

Tepat jam 7 malam David baru saja pulang dari kantor. Ia berjalan menuju kamarnya karena merasa lelah seharian bekerja. Sepertinya otaknya begitu stress sekali, David menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya dengan wajah yang amat lesu dan lelah. Tiba-tiba ketika sampai di anak tangga terakhir seseorang menghalangi langkahnya, seseorang berdiri tegap d hadapan David yang tak lain adalah papanya. Dengan sosok wajah yang tidak bersahabat serta mamanya berada di belakang papanya.

"Baru pulang kamu?" tanya Pak Gustiawan sinis sambil memasukan kedua tangannya ke saku celana.

"Iya Pa, kan Papa lihat sendiri aku baru pulang," jawab David singkat.

"Kamu tadi dari mana saja? Mama menunggumu di restoran bersama Tante Rensa dan anaknya, bukannya sudah Papa bilang dari jauh-jauh hari?" kata Om Gustiawan dengan nada ketus dan sinis menatap tajam ke arah David.

"Maaf Pa, David sibuk."

"Sibuk kata kamu? Jangan bilang kamu mau menghindar dari janji kamu!"

"David Tidak pernah menghindar Pa, aku sangat sibuk mengurus perusahaan Papa sendirian," kata David menyindir papanya.

"Oke sekarang Papa mengerti keadaanmu tapi besok kamu harus temui dia dan secepatnya kalian harus bertunangan lalu menikah."

Wajah David yang tadinya datar sekarang menjadi terpaku menatap papanya itu.

"Apa Pa!" kata David terkejut

"Kenapa kamu tidak suka! Bukankah kamu telah menyetujuinya David?"

"Tetapi David belum bertemu dengan perempuan yang mau David nikahi!"

"Kamu tidak usah khawatir, dia itu anak baik-baik dan sikapmu harus baik juga."

"Ia David, Mama sudah bertemu dengannya tadi, Gladis anak yang baik," tambah Ny Teresa membela Gladis.

"Ok Ma, Pa. Aku akan menuruti semua permintaan Papa dan Mama, sekarang aku mau istirahat dulu," pinta David.

"Selamat istirahat," kata terakhir papanya.

Lalu David meninggalkan Mama dan papanya yang masih berdiri mematung di sana.

"Pa kasian juga David jika mengurus perusahaan sendiri."

"Iya Ma, jika saja Arya masih hidup mungkin ia bisa membantu David," kenang Om Gustiawan.

Arya adalah anak pertama pasangan dari Gustiawan Saputra Airlangga Putranto dan Nyonya Teresa. Arya meninggal dalam sebuah kecelakaan saat berusia 5 tahun kala itu usia David 3 tahun, hanya beda 2 tahun jaraknya antara David dan Arya. Arya meninggal karena terbawa tsunami saat itu keluarga Airlangga sedang berlibur ke Aceh. Namun naas liburan itu berubah menjadi duka ketika Tsunami menghantam Aceh dan Arya menjadi korban ketika bermain d pantai sendirian. Mayat Arya pun belum di ketemukan, tetapi semua berasumsi bahwa Arya sudah meninggal mungkin terbawa arus sampai ke laut, mulai saat itu duka menyelimuti keluarga Airlangga apalagi Ny Teresa amat terpukul sekali harus kehilangan putra pertamanya.

Drettt...drertt... Handphone David berbunyi. David yang kala itu sedang duduk di sofa kamarnya sambil melepas lelah sepulang kerja

Bro ada di mana lo? Gw ada di resto nih cepetan ke sini, ya.

Ternyata itu pesan dari sahabat nya Ari dengan cepat David pun membalasnya

~Gw baru balik capek banget!~

~*Y**a elah sebentar saja, gw tunggu*!~

Pesan terakhir dari Ari, lalu David melemparkan ponsel miliknya ke samping tempat ia duduk dan berjalan menuju kamar mandi. Sepertinya David menuruti permintaan Ari untuk menemuinya di resto.

Beberapa menit kemudian, David sudah rapih sekali dengan sweater biru dan celana jeans biru terlihat amat santai. Iapun menyisir rambutnya dan menyemprotkan minyak wangi ke seluruh badannya Dan ia keluar menuju mobil.

"Bi, aku mau keluar jika Mama dan Papa bertanya, bilang pada mereka aku bertemu Ari," kata David pamit kepada pembantu rumah tangganya.

"Baik Den."

David memacu mobilnya dengan kencang ia menuju di ke tempat di mana Ari berada dengan Juna.

Ketika sampai di resto David langsung mencari Ari dan Juna, ternyata kedua temannya itu sudah duduk manis sambil menikmati hidangan makan malam. Ari yang tahu akan kedatangan David langsung melambaikan tangannya sebagai kode.

"Ada apa sih lo menyuruh gw kesini?" tanya David sambil duduk di antara mereka.

"Ya elah sombong banget lo!" celetuk Juna.

"Bukan begitu gw capek banget," keluh David.

"Ya sudah jika lo capek makan tuh, gw pesan banyak makanan," sambung Ari sambil menunjuk makanan yang ada di meja makan.

"Gw mau tidur kampret," balas David sambil tersenyum tipis.

Sesekali mata David melihat ke sekelilingnya dan tiba-tiba ups..dia melihat sesuatu yang indah yang membuatnya tertarik. Seorang wanita cantik sedang duduk sendiri, Ari dan Juna yang mengetahui sahabatnya itu melihat Gladis langsung menyindirnya.

"Ehem," Ari pura-pura batuk.

"Kenapa lo? Minum tuh!" kata David ketika tau Ari menyindirnya.

"Samperin kalo lo suka," tambah Juna meledek.

"Kampret lo," semprot David.

"Lo lihat deh, cantik kan dia?" Juna menatap Gladis sambil bertanya kepada David.

Tapi David hanya menggeleng-geleng kepalanya sambil tersenyum kecut.

"Lagian dari pada lo ngedeketin cewek-cewek yang tida jelas, lebih baik lo cari pacar," saran Ari sambil kembali makan.

"Setuju banget tuh," balas Juna antusias.

"Oh ya gw belum bilang ya sama lo berdua," David mendadak bicara serius.

"Bilang apaan?" tanya Ari sambil terus makan dan tidak terlalu tertarik dengan pembicaraan David.

"Gw mau nikah," kata David singkat menatap kedua sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

NaveezAa Kurniawan

NaveezAa Kurniawan

Fadli itu mungkin arya

2020-11-02

4

Dhina ♑

Dhina ♑

nice

2020-09-11

0

Sartika Dewi

Sartika Dewi

pasti fadli itu adalh arya

2020-08-09

5

lihat semua
Episodes
1 Rencana Pertunangan.
2 Seorang Playboy
3 Peristiwa 1 Bulan Lalu
4 Mencoba Menghindar
5 Meet Again
6 Jodoh tidak akan kemana
7 Latar Belakang Fadli.
8 Mengulur Waktu
9 Isi Hati.
10 Kamu Masih Virgin?
11 Tidak Sengaja
12 Merebut Paksa.
13 Belum Bisa Melupakan.
14 Kekesalan David
15 Kecewa
16 Khawatir.
17 Ide Jahil Juna
18 Cemburu
19 Mencoba Menerima Keadaan.
20 Flash Back 2 Tahun Lalu (Ben)
21 Pergi Liburan
22 Gundah
23 Berdebat
24 Kalung Fadli.
25 Sindiran keras papa
26 Putus
27 Pertemuan Keluarga.
28 Down
29 Sesuatu Yang Aneh
30 Senja Di Pulau PARI
31 Tamu Tidak Di Undang
32 Big Hope.
33 Foto Prewed.
34 Hamil.
35 Belum Siap.
36 Perdebatan Panas
37 Patah Semangat.
38 Rumah Sakit
39 Benci Kamu Untuk Pertama Kalinya
40 Dunia Seakan Runtuh
41 Frustasi
42 Kecelakaan
43 Koma
44 Kritis
45 Meminta Izin
46 Menanti Keajaiban
47 Tak-Tik Ando
48 Iri Hati
49 Pemandangan Di Dalam ICU
50 Sakit
51 Diam-Diam Suka
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Kangen
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 SEASON ke 2 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Kembalinya Arya
85 Malam Pertama Ben.
86 Pertemuan Pertama Kalinya.
87 Ando Adalah Arya.
88 TES DNA
89 Kelepasan Bicara.
90 Trauma Masa Lalu
91 Rahasia Hati.
92 Makan Malam Romantis(Double Date)
93 Sory Dear!
94 Bekal Makan Siang.
95 Tugas Mendadak.
96 Mulai Membuka Lembaran Baru.
97 Kencan Pertama Devi.
98 USG
99 Melepas Rindu
100 POSITIF
101 Mulai Menerima
102 Pencemburu
103 Be A Good Girl
104 Impas
105 Perang Dingin
106 Rencana Masa Depan
107 Open Minde
108 Makan Malam Keluarga.
109 Pamit.
110 Menolak Mentah-Mentah
111 Rindu
112 Terlambat.
113 Restu Alam semesta.
114 Bad Mood
115 Musibah Pagi Hari
116 Keguguran.
117 Dunia Seakan Runtuh.
118 Imposible
119 Program Hamil
120 Kepergian Fadli
121 Rencana Ando
122 Gagal Total
123 Sesuai Rencana
124 Masih Belum Bisa Memaafkan.
125 Pertemuan Terakhir
126 Tidak Ingin Bertemu
127 Believe Me
128 Belum Bisa Memaafkan
129 Mode Genit
130 Makan Malam Keluarga
131 Karma
132 Rindu Sahabat Baik
133 Lamaran Juna
134 Permintaan Gladis Dan Diana
135 Makan Malam Keluarga Hadinata
136 Rencana Pernikahan Ando Dan Nania
137 Gagal Liburan
138 Calon Kakak Ipar
139 Gaun Untuk Pernikahan Nania.
140 Memperbaiki Hubungan
141 Kabar Bahagia - The End
142 Terimakasih Dan Novel Baru
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Rencana Pertunangan.
2
Seorang Playboy
3
Peristiwa 1 Bulan Lalu
4
Mencoba Menghindar
5
Meet Again
6
Jodoh tidak akan kemana
7
Latar Belakang Fadli.
8
Mengulur Waktu
9
Isi Hati.
10
Kamu Masih Virgin?
11
Tidak Sengaja
12
Merebut Paksa.
13
Belum Bisa Melupakan.
14
Kekesalan David
15
Kecewa
16
Khawatir.
17
Ide Jahil Juna
18
Cemburu
19
Mencoba Menerima Keadaan.
20
Flash Back 2 Tahun Lalu (Ben)
21
Pergi Liburan
22
Gundah
23
Berdebat
24
Kalung Fadli.
25
Sindiran keras papa
26
Putus
27
Pertemuan Keluarga.
28
Down
29
Sesuatu Yang Aneh
30
Senja Di Pulau PARI
31
Tamu Tidak Di Undang
32
Big Hope.
33
Foto Prewed.
34
Hamil.
35
Belum Siap.
36
Perdebatan Panas
37
Patah Semangat.
38
Rumah Sakit
39
Benci Kamu Untuk Pertama Kalinya
40
Dunia Seakan Runtuh
41
Frustasi
42
Kecelakaan
43
Koma
44
Kritis
45
Meminta Izin
46
Menanti Keajaiban
47
Tak-Tik Ando
48
Iri Hati
49
Pemandangan Di Dalam ICU
50
Sakit
51
Diam-Diam Suka
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Kangen
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
SEASON ke 2 Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Kembalinya Arya
85
Malam Pertama Ben.
86
Pertemuan Pertama Kalinya.
87
Ando Adalah Arya.
88
TES DNA
89
Kelepasan Bicara.
90
Trauma Masa Lalu
91
Rahasia Hati.
92
Makan Malam Romantis(Double Date)
93
Sory Dear!
94
Bekal Makan Siang.
95
Tugas Mendadak.
96
Mulai Membuka Lembaran Baru.
97
Kencan Pertama Devi.
98
USG
99
Melepas Rindu
100
POSITIF
101
Mulai Menerima
102
Pencemburu
103
Be A Good Girl
104
Impas
105
Perang Dingin
106
Rencana Masa Depan
107
Open Minde
108
Makan Malam Keluarga.
109
Pamit.
110
Menolak Mentah-Mentah
111
Rindu
112
Terlambat.
113
Restu Alam semesta.
114
Bad Mood
115
Musibah Pagi Hari
116
Keguguran.
117
Dunia Seakan Runtuh.
118
Imposible
119
Program Hamil
120
Kepergian Fadli
121
Rencana Ando
122
Gagal Total
123
Sesuai Rencana
124
Masih Belum Bisa Memaafkan.
125
Pertemuan Terakhir
126
Tidak Ingin Bertemu
127
Believe Me
128
Belum Bisa Memaafkan
129
Mode Genit
130
Makan Malam Keluarga
131
Karma
132
Rindu Sahabat Baik
133
Lamaran Juna
134
Permintaan Gladis Dan Diana
135
Makan Malam Keluarga Hadinata
136
Rencana Pernikahan Ando Dan Nania
137
Gagal Liburan
138
Calon Kakak Ipar
139
Gaun Untuk Pernikahan Nania.
140
Memperbaiki Hubungan
141
Kabar Bahagia - The End
142
Terimakasih Dan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!