Pagi itu di sebuah perusahaan ternama Airlangga company persatuan dari Airlangga Grup terlihat sangat sibuk sekali, para karyawan sibuk bekerja. Dari arah pintu masuk terlihat seorang pria dengan stelan jas abu dan dasi hitam dengan 2 orang di samping kiri dan kanannya memasuki gedung dan hendak naik lift, ya David Airlangga Putranto atasan sekaligus pemilih perusahaan ini.
"Pagi, Pak," sapa karyawannya setiap kali berpapasan dengan David.
Namun David bukanlah tipe atasan yang baik dan ramah, dia dikenal dengan orang yang dingin, judes, galak, sangar, sadis, pendiam dan tempramental.
"Bacakan kegiatan aku hari ini?" perintah David pada asistennya itu ketika mereka hanya bertiga naik ke dalam lift.
"Baik, Pak," ucap Pak Kus sambil mengambil sebuah buku yang dia pegang sedari tadi di tangannya.
Lalu Pak Kus membuka agenda yang ia pegang sedari tadi di tangannya. Lelaki setengah baya itu membuka lembaran satu persatu di carinya jadwal hari ini.
"Jam 9 ada meeting dengan Pak Surya bagian HRD properti, jam 11 ada meeting dengan Armada grup, jam 3 ada meeting staf HRD, dan yang terpenting jam makan siang anda harus datang menemui Nyonya Teresa dan Nyonya Rensa Ayu Dwi Hadinata beserta anak gadisnya," Pak Kus membacakan agenda David hari ini.
Mendengar itu David hanya terdiam tidak bergeming.
*Apa harus secepat ini aku menemui dia, sepertinya P**apa tidak main-main akan rencana menjodohkan aku dengan anak teman nenek itu*.
"Baik, kerjakan tugasmu," perintah David pada Pak Kus.
"Baik, Pak. Permisi," Pak Kus pergi ke ruangannya dan meninggalkan David dengan Pak Rony orang kepercayaannya sejak lama.
"Bawa semua laporan untuk meeting hari ini," kata David sambil duduk di meja kerjanya.
"Baik Tuan, permisi," Pak Rony keluar ruangan David lalu tidak lama di saat yang bersamaan Sekertaris David pun masuk.
"Selamat pagi Pak, ini yang harus Anda tanda tangan," sapa Alexa memberikan beberapa map kepada David.
"Kamu tahu meeting dengan Armada grup berapa jam?" tanya David sambil matanya menandatangani berkas-berkas itu tidak menatap Alexa.
"Mungkin bisa 3 jam Pak," tebak Alexa.
*Be**rarti aku tidak bisa menemui mama dengan temannya itu*.
"Ada lagi yang harus di tanda tangani?"
"Tidak, Pak. Itu saja, permisi."
Alexa pergi meninggalkan ruangan David dan tidak lama kemudian ponsel David berbunyi. David melihat ada sebuh pesan masuk untuknya.
Drettt...dretttt...David membuka pesan itu lalu ia melihat pesan dari wanita yang malam itu tidur dengannya.
*H**ay sayang sedang apa? Oh iya apakah nanti malam kamu akan* datang lagi?
"Dasar ******," gumam David dalam hati.
*Ti**dak, aku sibuk. Ada apa kamu menghubungiku*?
*A**ku hanya rindu sentuhan* mu, sayang!
David tersenyum melihat isi pesan itu lalu ia tidak membalasnya, dan menyimpan kembali ponselnya itu di meja.
BUTIK GLADIS
"Mbak, nanti sore ada janji fitting baju dengan keluarga Pak Oscar," kata Dwi memberitahu saat Gladis memasuki ruangannya.
Dwi adalah asisten di butik milik Gladis, perempuan itu sudah lama menjadi karyawan Gladis dan sangat membantu Gladis di sana.
"Oh, iya. Aku hampir lupa, mereka jadi kesini, kan? tanya Gladis kepada Dwi.
"Jadi Mbak," jawab Dwi.
"Ok. Nanti jam makan siang aku mau keluar sebentar."
"Iya, Mbak."
Tidak lama ponsel Gladis berbunyi dilihatnya ponsel itu ternyata dari Fadli, Gladis senang bukan main wajahnya begitu berseri-seri.
"Halo," sapa Gladis dengan nada manis.
"Hai, sayang. Kamu sudah sampai butik?" tanya Fadli ramah di ujung telepon sana.
"Iya sayang, kenapa?" Gladis balik tanya.
"Jam makan siang aku jemput ya," ajak Fadli.
Glekkkkk......Gladis menelan ludah, bagaimana tidak siang ini ia sudah ada janji dengan mamanya dengan calon suaminya yang akan di jodohkan oleh kedua orangtuanya.
Ya tuhan bagaimana caraku harus berbicara dengan Fadli tentang rencana ini?
"Sayang," panggil Fadli d ujung telepon itu ketika mendengar tidak ada jawaban dari Gladis.
"Oh, iya. Aku sudah ada janji nanti siang," kata Gladis berbohong.
"Dengan siapa?" tanya Fadli penasaran.
"Dengan keluarganya Pak Oskar, mereka mau fitting baju," jelas Gladis berbohong.
Gladis terpaksa berbohong karena dirinya akan bertemu dengan pria yang akan dijodohkan dengannya, terlihat Gladis menyesal sekali karena sudah berbohong kepada Fadli.
"Begitu ya, baiklah. Nanti makan malam saja aku jemput kamu."
"Ok, aku tunggu."
"Ya sudah selamat bekerja," kata Fadli mengakhiri pembicaraan.
"Kamu juga."
"Miss you honey," kata Fadli dengan mesra.
"Miss you to," Gladis mengakhiri pembicaraan terlihat wajahnya begitu menyesal karena telah berbohong kepada Fadli.
*M**aafkan aku Fadli, aku berbohong kepadamu, aku tidak tau harus bagaimana! Aku tidak sanggup untuk bercerita semuanya kepadamu, aku belum siap kehilangan kamu*.
Jam pun sudah menunjukan makan siang, Gladis menuju tempat yang di beritahu mamanya ke sebuah restoran Jepang.
"Iya, Ma. Aku segera datang," kata Gladis terburu-buru di dalam mobil sambil menyetir.
"Mama tunggu saja sebentar lagi aku sampai."
AIRLANGGA COMPANY
"Permisi, Pak. Tadi ada pesan dari Nyonya besar, dan Nyonya bilang jika Anda jangan lupa untuk bertemunya sekarang," Pak Kus mengingatkan akan pertemuan antara David dengan Gladis.
Seketika David terdiam, David yang tadi sibuk membaca laporan mendadak menghentikan aktifitasnya, lelaki berwajah tampan itu melamun berfikir sejenak lalu ia teringat akan peristiwa 1 bulan lalu, yang membuatnya menerima perjodohan ini.
FLASBACK
Di depan ruang ICU terlihat beberapa orang yang sedang menunggu cemas, akan keadaan seorang yang di sayangin nya di dalam ruang ICU itu.
"Ini semua gara-gara Kak David, jika saja Kak David tidak menolak untuk perjodohan itu pasti nenek tidak akan masuk ICU," semprot Devi adik perempuan David yang sedang menenangkan mamanya menangis di depan ruang ICU.
"Jika terjadi apa-apa dengan Nenek, Papa tidak akan memaafkan kamu, David!" sambung papanya yang ada di samping mamanya.
Sementara David berdiri menatap seseorang di balik jendela kaca ICU. David merasa bersalah atas perbuatannya terhadap neneknya.
Dokter dan suster sedang berusaha memberi pertolongan pertama kepada neneknya karena terkena serangan jantung, akibat David dan papanya tadi bertengkar karena David tidak mau menerima perjodohan yang di tawarkan neneknya.
Pertengkaran anak dan ayah itu di saksikan oleh neneknya, karena David bersikeras tidak mau menerima perjodohan, neneknya pun langsung terkena serangan jantung.
Sungguh berkecamuk pikiran David saat ini suasana hatinya entah bagai mana.
*N**ek maafkan David, aku tak bermaksud seperti ini. Aku janji jika nenek sadar nanti aku mau menerima perjodohan ini*!
Seru David sambil memandang neneknya dari luar kaca, tidak lama kemudian dokter dan suster keluar ruangan itu menemui keluarga David, tapi sayang neneknya David tidak bisa tertolong mulai dari situ David mau menerima perjodohan itu.
"Pak David," panggil Pak Kus ketika melihat David melamun.
Lalu David tersadar dan menatap ke arah Pak Kus yang sedari tadi memandang David.
"Iya, kenapa?" David kaget tersadar akan lamunannya.
"Bagaimana, Pak? Apa Anda mau menemui Nyonya?" tanya Pak Kus memastikan.
"Bilang aku sibuk," kata David singkat.
"Baik Pak, permisi," pamit Pak Kus meninggalkan ruangan David.
Restoran
Di sebuah Restoran Jepang terlihat 3 orang wanita, dua di antaranya sudah lanjut usia dan satu lagi masih muda. Ya mereka adalah Gladis, NY Rensa dan NY Teresa terlihat sedang duduk sambil asyik berbincang.
"Cantik ya, Gladis," puji Ny Teresa ketika melihat Gladis yang menunduk malu-malu.
"Iya, seperti eyangnya."
"Tante dengar kamu yang punya butik R AND Q ya?" tebak NY Teresa.
"Iya Tante," jawab Gladis singkat.
"Butik yang terkenal dikalangan sosialita dan pemiliknya itu sebentar lagi menjadi menantu Tante," puji NY Teresa dengan nada bangga.
Mendengar ucapan itu NY Rensa dan Gladis hanya tersenyum manis.
"Gladis, Tante harap nanti kamu dapat lebih sabar menghadapi David," kata NY Teresa singkat.
"Kenapa Tante?" tanya Gladis penasaran menatap NY Teresa.
"David itu orangnya pendiam, jutek, serius tidak bisa diajak bercanda," jelas NY Teresa.
"Masa sih, Tante?" Gladis menatap NY Teresa tidak percaya.
"Iya, tapi mudah-mudahan sama kamu tidak ya."
Apa Mama dan Papa tidak salah mau menikahkan aku dengan pria seperti itu?Pria macam apa yang akan Mama dan Papa nikahkan untukku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Hamba Allah
arya = fadli kah thorr
2020-10-27
0
Dhina ♑
hhhhmmm
2020-09-10
0
YuliaBilqis
😘🥰👍
2020-07-07
2