Galeri Cinta Mimin
Seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama Mimin adalah gadis cupu yang berpenampilan lugu, berkacamata dan tak pernah berpenampilan menarik namun dia gadis yang murah senyum dan pintar.
Mimin duduk dibangku SMU swasta kelas dua, dimana di sekolah itu kebanyakan siswanya berasal dari kalangan keluarga menengah atas. Tapi tidak dengan Mimin. Dia berasal dari keluarga yang sederhana.
Hampir setiap hari semua siswa berangkat dan pulang sekolah dengan naik mobil mewah. Namun mimin seorang gadis yang cuek dengan penampilannya. Dia sangat percaya diri dengan penampilannya. Mimin berangkat dan pulang sekolah dengan naik motornya bututnya.
Meski Mimin berasal dari keluarga yang tidak mampu, Dia selalu semangat. Dia bisa bersekolah di sekolah itu karena beasiswa karena Mimin adalah anak yang pintar dan tekun belajar sejak kecil. Orang tua Mimin hanya seorang buruh pabrik dengan gaji yang pas pasan.
Senin pagi itu mimin berangkat sekolah dengan sepeda motornya yang butut dan tepat jam enam lewat empat puluh lima menit, Mimin sampai di pintu gerbang sekolahnya yang mewah itu.
Seperti biasa, meski Mimin anak yang cupu, jadul dan super cuek dengan penampilannya yang apa adanya namun dia gadis yang sangat murah senyum dan selalu menyapa dengan orang lain. Sesampainya di pintu gerbang, Mimin selalu menyapa Bapak Security yang bertugas disana.
"Selamat pagi pak!," sapa Mimin kepada bapak security.
"Selamat pagi, Min!, " jawab bapak security kepada Mimin.
"Tumben Min, kamu agak siangan datangnya," tanya bapak security kepada Mimin.
"Iya pak, tadi pas di jalan ban motor saya bocor," jawab Mimin dengan senyum manisnya.
Saat Mimin dan bapak security lagi ngobrol, tiba-tiba tiiiiiiiiinnn.... tinnn.... tinnn..... terdengar di telinga suara klakson mobil yang sangat keras di belakang motor butut Mimin. Ternyata suara klakson mobil Robi.
Robi adalah seorang lelaki yang berbadan tegap,tampan dan playboy sehingga banyak siswi yang tertarik kepadanya. Robi juga berasal dari keluarga yang berada namun dia sangat sombong dan suka bertindak semaunya. Robi juga teman sekelas Mimin yang tidak pernah suka dengan Mimin. Dia selalu membuli Mimin karena penampilannya yang jadul, cupu dan dari keluarga yang tidak sama status sosialnya dengan Robi.
"Hei cupu, minggir kau!!!!! atau kutabrak motor bututmu itu," geram Robi.
"Iya... iya.. sabar dong," jawab Mimin sambil menuntun motor bututnya ke tepi.
Akhirnya Mimin minggir dengan raut muka cemberut karena kesal dengan sikap Robi yang seenaknya sendiri. Dan setelah minggir di sebelah pos satpam. Mobil Robi segera melaju kencang meninggalkan Mimin dengan motor bututnya.
Mimin menuntun motornya menuju tempat parkir motor dan memakirkan motornya yang butut itu. Mimin berlari dan bergegas segera masuk kelas meletakkan tasnya.
Bel berbunyi tepat pukul tujuh. Semua siswa berkumpul di lapangan utama untuk melaksanakan upacara bendera rutin dilaksanakan setiap hari senin.
Mimin bergegas dan berlari menuju lapangan upacara. Namun tiba-tiba ......
"Duuuukk.... ahhhh...awww.... sakit," desah Mimin kesakitan.
Mimin terjatuh di depan kelas. Robi yang dengan sengaja menjegal kaki Mimin.
"Hahhahahahha...rasain lu...makanya jangan sok melawan gue," ujar Robi merasa senang setelah menjegal Mimin.
"Awas kau, entar kubalas," gumam Mimin kesal dan marah.
Mimin dan temannya pun berbaris dengan tertib di lapangan utama.
Seorang siswa laki-laki berdiri di barisan paling depan di deretan kelas Mimin itu yang bernama Fiko. Dia adalah seorang ketua kelas di kelas Mimin.
Fiko adalah seorang anak laki-laki yang berwibawa dan tampan dari kalangan keluarga yang berada. Meski dia dari keluarga berada namun dia berpenampilan biasa, tidak sombong seperti Robi. Dan dia juga tak pernah membedakan temannya dari status sosialnya.
Tiba saatnya upacara bendera di senin pagi dimulai, semua siswa hening mendengarkan arahan dari bapak kepala sekolah. Iringan lagu dan suara merdu saat petugas menyanyikan lagu Indonesia raya.
Empat puluh lima menit sudah berlalu, upacara bendera pun telah usai. Mereka pun kembali ke kelas masing-masing. Bel berbunyi tanda semua siswa masuk ke dalam kelas dan memulai kegiatan belajar.
Saatnya jam pertama dimulai. Masuklah guru bahasa inggris di kelas 2B kelas Mimin dan Robi. Di dalam kelas, Mimin duduk tepat di depan Robi. Semua siswa duduk di bangkunya masing-masing dengan tertib dan terdiam.
Guru bahasa inggris pun berdiri di depan kelas untuk memberikan informasi bahwa akan dilaksanakan ulangan harian.
"Selamat pagi anak-anakku," ucap salam Bu Indah kepada anak-anak kelas 2B.
"Selamat pagi bu," jawab siswa kelas 2B dengan kompak.
"Anak-anak sekarang waktunya kita ulangan harian, siapkan alat tulis kalian dan masukkan buku kalian ke dalam tas," kata Bu Indah guru bahasa inggris.
"Iya Bu Indah," jawab anak-anak kelas 2B.
Terdengar suara lirih dari belakang Mimin yang semakin keras terdengar di telinganya.
"Hei cupu, memangnya kau bisa bahasa inggris??
ngomong inggris aja belum tentu bisa apalagi ngerjakan ulangan hahahahhaha..., " ejek Robi membuli Mimin berulang kali.
Mimin hanya tersenyum dengan muka yang sedikit kesal. Mimin berusaha menahan amarahnya. Meski dalam hatinya ingin membalas bulian Robi.
Bu Indah keliling dari bangku ke bangku untuk membagikan kertas ulangannya. Dan setelah selesai membagikan, Bu Indah berkata kepada siswa kelas 2B.
"Waktu kalian mengerjakan hanya enam puluh menit, segera selesaikan dan kumpulkan di depan," kata Bu Indah.
"Iya Bu," jawab anak-anak serentak.
Lima puluh menit telah berlalu. Waktu sudah hampir habis untuk menyelesaikan soal ulangan harian bahasa inggris.
"Waktu kurang sepuluh menit lagi, yang sudah selesai bisa dikumpulkan di meja," kata Bu Indah menambahkan.
Lima menit kemudian, Robi mengumpulkan hasil ulangannya. Saat kembali ke tempat duduknya, dengan lirih dia mendekati dan berkata kepada Mimin.
"Kau gak bakalan bisa mengerjakan Min, kau bisa apa???? hahahahhaha..., " ucap Robi di dekat telinga Mimin.
Mimin hanya bisa diam, melihat dan mendengar ucapan Robi saja. Tanpa bisa berkata apa-apa.
Tepat enam puluh menit, Mimin dan teman lainnya mengumpulkan ulangannya di meja Bu Indah. Setelah selesai, saatnya pergantian jam pelajaran.
Kelas Mimin saatnya pelajaran olahraga. Mereka semua berganti baju olahraga. Robi dan teman sekelompoknya tiba duluan di lapangan belakang sekolah.
Saat Mimin sampai di lapangan. Robi menyapa Mimin dengan buliannya.
"Hai cupu... hahahahahhaha," kata teman-teman Robi dengan kerasnya.
"Ada apa sih, kalian selalu menggangguku, " jawab Mimin dengan kesal dan marah kepada Robi dan teman-temannya.
"Apa kamu gak bosan selalu membuli aku?," lanjut Mimin.
Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Mimin. Dia adalah Fiko sang ketua kelas yang selalu membela Mimin dari bulian Robi dan temannya.
"Sabar Min, gak usah ditanggapi ucapan Robi," kata Fiko menahan amarah Mimin.
Hampir seluruh teman sekelas Mimin tidak mau dekat dengan Mimin karena penampilannya yang jadul tapi hanya satu teman laki-laki yang bernama Fiko yang mau berteman dengan Mimin.
Fiko kasihan melihat Mimin yang selalu dihina oleh teman-temannya terutama Robi.
"Ayo... Min," kata Fiko sambil menarik tangan Mimin dan mengajaknya pergi dari depan Robi.
👑👑👑👑👑
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Siti Lestari
aku mampir ya kak
2022-09-08
0
Diyanra
💜
2021-11-20
0
Happy♡~
Mampir thor... Aku tambah ke favorite yah ❤.. Keren novelnya 🌟
2021-04-11
1