The Female Cold Ketos

The Female Cold Ketos

Perkenalan

Kriiinggg

Bunyi Alarm menggema di seluruh ruangan membangunkan sosok gadis cantik yang terbaring kaku di tempat tidur nya.

Gadis itu memiliki mata yang berwarna Biru tua, hidung nya yang tidak terlalu mancung namun juga tidak pendek memberi kesan mungil. Bibir nya tipis dengan warna merah muda, alis yang sedikit berantakan nampak mempercantik tampilan.

Rahang nya yang mungil dengan leher jenjang tampak indah untuk di pandang. Jangan lupakan rambut hitam yang sedikit bergelombang itu, panjang nya mungkin hanya se bahu saja.

Poni panjang nya yang ia belah pinggir dan di selipkan ke telinga yang membuat nya nampak imut. Kulit putih seputih salju membuat nya tampak bersinar saat siang. Terlebih dengan ada nya lesung pipi di kedua pipi gempal nya sangat cantik bila tersenyum.

Namun sayang, senyum nya hilang sejak ia menginjak bangku sekolah menengah. Bahkan saat masih sekolah dasar pun ia jarang sekali tersenyum. Jadi jika ada yang melihat nya tersenyum, maka orang itu terbilang sangat beruntung.

Ya! Gadis cantik itu adalah Daviena Dian Raharsya. Anak tunggal dari pasangan Haris Dian Raharsya dan istri nya Siska Sulistio Darmawi. Gadis yang di tuntut untuk menjadi yang nomor satu, gadis dengan sejuta rahasia dan segudang bakat.

Kini Daviena segera bersiap kala jam menunjukkan pukul 05:00 pagi. Mulai dari mandi, merapikan tempat tidur hingga sarapan sendiri.

Biasa memang! Dia selalu sarapan sendiri karena orang tua nya yang jarang ada di rumah. Kini ia sudah rapih dan sedang menunggu taksi online yang akan mengantar nya ke sekolah.

Sampai di sekolah, terlihat lah bangunan sekolah yang masih sepi. Maklum karena masih pukul 06:00, Daviena memang terbiasa berangkat sangat pagi.

Daviena segera masuk ke kelas nya yaitu kelas unggulan dan ia pun duduk di kursi nya. Berhubung masih sepi, Daviena memilih untuk membuka buku Diary nya. Tak lama kemudian mulai bermunculan siswa dan siswi karena hari beranjak siang.

Braakk

"Serius amat Dav! "Ujar seorang Siswi berambut pendek dengan wajah bulat, dia adalah Azahra Kendati Lexander. Salah satu sahabat baik Daviena, memiliki sifat yang cerewet, murah senyum, periang namun juga tegas.

Zahra memiliki mata yang berwarna coklat terang, kulit nya seperti kuning langsat. Dengan bibir mungil berwarna merah, dan gigi nya yang sedikit berantakan mempermanis tampilan. Oh jangan lupakan hidung mancung dan poni yang menutupi dahi nya itu.

"Ck! " Daviena berdecak sebal, dan mengabaikan Zahra yang mulai mengoceh.

"Hai gaiissss Cewek cantik nan imut ini dataaaaang!!!! " Teriak seorang siswi dengan suara cempreng nya. Dia adalah Casandra Wijayanto, seorang sahabat Daviena yang memiliki sifat cerewet, periang, namun juga tegas.

Cassandra atau kerap di panggil Caca itu memiliki postur wajah yang bulat dengan hidung mungil dan bibir sedikit tebal, jangan lupakan warna mata coklat gelap nya. Rambut nya yang panjang sebahu dengan poni menutupi dahi nya semakin mempermanis tampilan.

"Ga usah teriak juga Cacaaaaa! Pecah gendang telinga guee!" Teriak salah satu siswi yang ikut berjalan masuk bersama Caca. Dia adalah Stefani Larasati Ningrum, seorang sahabat Daviena yang memiliki sifat ceria sedikit pendiam, emosian dan tegas.

Stefani atau sering di sebut Fani, gadis dengan mata coklat terang serta hidung mancung. Bibir tipis berwarna merah membuat para lelaki tergila-gila. Rambut panjang nya selalu di kuncir kuda dengan poni miring membuat ia tampak sempurna. l

"Yeeee lo juga teriak Bambang" Ucap Zahra menoyor kepala Fani, Fani pun cemberut.

"Udah udah jangan ribut lah" Ucap siswi yang baru Datang. Dia bernama Karina Angga Saputra, seorang sahabat Daviena yang memiliki sifat lebih dewasa di bandingkan yang lain. Dia juga orang yang tenang dan tegas, juga selalu meraih peringkat ke dua.

Karin sendiri memiliki warna mata coklat gelap dengan kulit putih dan bibir ranum. Hidung nya mancung layak nya perosotan anak TK, dengan rambut coklat se punggung yang sedikit keriting. Ia juga tak memiliki poni sehingga menampilkan karakter nya yang dewasa.

"Tau tuh kalian ribut mulu dah kalo ketemu!" Ucap Caca seraya meletakkan tas nya di kursi depan Daviena.

"Eh gue lagi, yang ada lo tuh yang bikin kita ribut! Ya gak Ra?" Fani memberikan kode kepada Zahra yang pura-pura tidak mengerti.

"Lah kenapa jadi gue sih? Lo tuh yang ribut sama si Zahra! " Sanggah Caca tak Terima di salah kan oleh Fani.

"Lo duluan yang teriak! " Fani pun tak Terima di salahkan.

"Serah gue lah! Mulut mulut gue ini, yang capek gue ini bukan lo! "

"Yak! Masalah nya lo teriak di pinggir kuping gue bambang"

"Ya maaf" Perkataan Caca pun mengakhiri perdebatan tak bermutu. Fani pun segera duduk di samping Caca, setelah nya mereka mulai menyalin tugas.

Zahra dan Karin duduk di depan Fani dan Caca, Sedangkan Daviena duduk bersama Anatella yang sedang izin tidak masuk selama satu pekan.

"Eh? Lo pada belum ngerjain tugas? " Tanya Karin melihat Caca dan Fani yang menyalin jawaban tugas milik Zahra.

"Hehehe~Ketiduran gue semalem" Ucap Caca sambil cengengesan.

"Ck ck ck! Tak patut tak patut" Ucap Fani yang di hadiahi jitakan oleh Zahra.

"Lo juga sama aja! Apanya yang beda coba hah? " Zahra Gemas dengan tingkah Fani yang gila itu.

"Yak! Gue mah udah ngerjain tapi cuma setengah, lah kalo Caca kan belum sama sekali! " Fani mengomel tak Terima di samakan dengan Caca.

"Sama aja B*go! " Ucap Caca

"Beda lah"

"Yah ga beda jauh sih, tapi sama aja"

"Diam!! " Ucapan Daviena yang datar membuat mulut mereka tertutup rapat dan segera menoleh ke belakang dengan senyum konyol.

"Eh? Hehehe Kok gue ga tau lo udah dateng Dav? " Caca tertawa tidak jelas karena merasa ada hawa dingin.

"En sejak kapan lo di situ? Kok gue ga tau ya? " Ucap Fani seraya menggaruk tengkuk nya.

"Guru datang woi!!! " Teriak Andi yang baru saja masuk ke kelas.

"Eh? Para OSIS di suruh kumpul sama Pak Dody" Ucap Andi yang melihat Daviena dan yang lain nya.

"Buat apaan? " Tanya Zahra bingung.

"Ga tau! Paling juga buat keliling nyari yang bolos" Jawab Andi santai lalu berjalan ke arah tempat duduk nya.

"Yaudah Skuy lah" Ucap Karin menarik tangan Daviena dan Zahra lalu keluar kelas di ikuti Caca dan Fani.

"Eh ibu?! " Saat di pintu mereka bertemu guru yang akan mengajar sehingga mereka bersalaman dulu.

"Mau kemana kalian, udah mau masuk juga! " Ucap Bu Dede bingung.

"Di panggil Pak Dody bu" Jawab Fani seraya tersenyum.

"Oh yasudah lebih baik jangan biarkan Pak Dody menunggu"

"Baik bu permisi" Ucap mereka serentak kecuali Daviena yang hanya diam saja.

Mereka pun lanjut berjalan ke ruang OSIS dengan di iringi canda tawa, sedangkan Daviena hanya diam menyimak dan sesekali menanggapi secukup nya.

"Permisi pak maaf menunggu lama" Ucap mereka seraya menyalami Pak Dody yang sedang berdiri di hadapan para OSIS.

"Tidak apa-apa! Bapak di sini mau memberitahu kalian untuk membuat kelompok dan keliling sekolahan untuk mencari yang bolos dan terlambat. Nanti kalian catat di buku dan kamu Daviena! Kasih mereka hukuman. Bapak ga mau ada lagi laporan dari anak-anak yang lain tentang anak yang bolos atau sebagai nya. Buat mereka jera dengan cara kamu Davi! Usahakan untuk mendisiplinkan murid! Paham? " Ucap Pak Dody lantang.

"Paham Pak" Jawab seluruh OSIS kecuali Daviena yang hanya mengangguk sebagai tanggapan.

"Beberapa kelas yang laki jamkos juga kalian pantau takut nya mereka berisik! " Ucap Pak Dody yang di iya kan oleh seluruh OSIS Sedangkan Daviena hanya diam.

Mereka pun mulai membentuk kelompok yang terdiri dari lima orang, berhubung OSIS beranggotakan dua puluh lima orang. Dan seperti biasa Daviena, Karina, Zahra, Fani, dan Caca dalam satu kelompok.

Mereka mulai berkeliling dari kelas sepuluh terlebih dahulu. Sebagian besar kelas sedang sibuk dengan pelajaran dari guru, mungkin hanya beberapa saja yang sedang jamkos.

"Kayak nya sekarang murid udah pada disiplin deh! Bukti nya sepi" Ucap Karin pada Daviena.

"Hem"

"Dav! Sekarang kita kemana lagi? " Tanya Zahra.

"Parkiran" Jawab Daviena dan mereka pun segera menuju parkiran atau lebih tepat nya gerbang depan.

"Sepi! " Keluh Caca saat melihat keadaan parkiran yang begitu sepi sintruk.

"Yah kaya nya udah pada disip-"

Buurmm

Buurmm

Buurmm

Tin

Tin

Tin

"Pak bukain pintu nya!" Teriak seorang siswa yang menggunakan sepeda motor.

"Ga boleh nak! Kalian sudah terlambat" Satpam yang berjaga pun enggan membuka pintu gerbang karena Daviena dan teman-teman nya berada tepat di belakang satpam itu.

"Yaelah pak! Biasa nya juga boleh" Siswa yang lain juga protes.

Ada sekitar empat motor yang terus meng klakson agar si bukakan gerbang. Mereka terus berdebat satu sama lain, sedangkan satpam tadi diam dengan tengkuk yang terasa dingin, begitu pun dengan Karin dan yang lain.

Krieeeett

"Nah gitu Dong! Eh?" Siswa dengan motor besar berwarna merah itu terkejut saat melihat sosok yang membuka gerbang.

"Hai cantik! makasih ya" Ucap Siswa dengan motor besar berwarna hijau.

"Eh? Dav kenapa di buka?" Tany Zahra heran.

"Masuk!" Ucap Daviena dingin yang membuat siapapun yang mendengar nya merinding.

Buuurrrmm

Burrmm

Buurrmmm

Ke lima motor itu pun segera melesat memasuki parkiran sekolah di ikuti Daviena di belakang.

"Fyuh! Untung ketemu sama OSIS cantik yang baik hati dan mau membukakan gerbang, coba kalo gak?" Ucap Siswa dengan motor besar berwarna Biru seraya melepas helm nya.

"Iya kita beruntung kali ini! Itu pak satpam tumben ga mau bukain kenapa ya?" Tanya Siswa lain dengan motor besar Merah.

"Tau ih tumbe-"

"Ikut gue ke BK!" Ucapan Siswa dengan motor besar berwarna hijau tadi terpotong dengan suara dingin milik Daviena.

"Eh? Jangan gitu dong!" Siswa dengan motor merah itu memprotes.

"Bukan nya lo yang bukain pintu? " Tanya Siswa dengan motor hitam.

"Cih! " Deviena berdecih dengan mata menyipit.

"Hahaha gue kira lo mau lepas mereka karena mereka cogan, ternyata kaga" Ucap Zahra tertawa menggelegar di ikuti Caca dan Fani, sedangkan Karin dan Daviena hanya diam.

"Eh lo kaya ga kenal Si Nana aja" Ucap Caca yang memang sudah kenal Daviena sejak lama, lebih lama dari yang lain.

"Iya juga! Mustahil Si Nana bakal lepasin mangsa" Kata Fani seraya mengangguk anggukan kepala nya.

"Udah! Ikut kita ke BK! " Ujar Karin tegas.

"Jangan gitu dong, kalian kan cantik! Ye gak? " Tanya siswa dengan motor hijau.

"Jalan" Suara dingin milik Daviena kembali menyapa rungu membuat siapapun yang mendengar nya bergidik ngeri.

"Pfft! Udah lah kalian ikut aja, dari pada lo semua beku di sini" Ucap Caca menahan tawa

"Em en-enn " Akhir nya para siswa itu mau tak mau di bawa ke ruang BK, mereka jalan di depan bersama Karin dan Zahra, sementara Caca dan Fani di samping kanan kiri mereka. Sedangkan Daviena berjalan di belakang dengan wajah dingin nya.

"Lo sih! Harus nya tadi ga usah ke sekolah! " ucap siswa dengan motor hijau.

"Lah kok jadi gue? Lo juga kaga protes tadi"sanggah siswa yang membawa motor merah.

"Ya kan tetep aja, coba kalo tadi ga sekolah pasti kita ga bakal ketemu sama Bu Ani yang galak nya kaya gunung meletus"

"Bukan gunung meletus! Galak nya itu kaya emak tiri"

"Hahaha Sa ae lo"

"Bu Ani mah lebih lebih dari emak tiri lah! Em kaya Angsa yang anak nya ga sengaja ke injek"Ucap siswa dengan motor Biru ikut mengobrol.

"Oh atau Kucing oyen yang buntut nya di injek"balas siswa dengan motor merah tadi.

"Hahaha bisa jadi" Mereka pun tertawa kecil bersama-sama Namun...

"Diam! " Suara dingin milik Daviena sukses membungkam mereka yang sedang bercanda ria saling menyalahkan.

"Tenang aja! Bu Ani ga dateng kok, kalian beruntung hari ini, udah ga ada yang ceramah, ketemu ciwi-ciwi cantik pula" Ucap Zahra seraya menepuk pundak salah satu siswa yang terlambat tadi dua kali.

"Lah? Kalo bu Ani ga dateng kenapa kita ke BK? " Tanya siswa yang tadi pundak nya di tepuk.

"Udah peraturan nya lah! Lagian ga ada Bu Ani yang penting Ada dia" Ucap Fani melirik Daviena yang menampakkan wajah datar nya.

Glek

Para siswa yang terlambat itu menahan ludah nya ngeri melihat wajah dingin Daviena. Mereka saling melempar pandangan masing-masing, sedangkan Karin, Zahra, Caca dan Fani menahan tawa mereka.

"Pfftt Mampooshh" Gumam Karin, Zahra, Caca dan Fani seraya saling melempar pandangan dengan wajah menahan tawa.

"Hm" Daviena berdehem karena mereka sudah sampai di ruang BK.

"Eh lo yakin kita bakal selamet? " Bisik salah satu siswa yang terlambat dengan motor merah.

"Hah? Selamat kan udah pindah ke luar kota" Jawab siswa yang membawa motor hijau tadi dengan wajah aneh.

"Bukan selamet yang itu! B*go bener gue punya temen"

"Bukan temen gue itu" Ujar siswa yang membawa motor biru setengah berbisik.

"Jangan bercanda woi! Perasaan gue ga enak nih, menurut lo kita bakal selamat ga? "

"Gue ga tau, yang jelas sekarang perasaan gue juga ga enak" Bisik siswa dengan motor hitam.

"Emm gue rasa kita bakal tamat nih" bisik yang lain nya.

"Tamat lah! " Gumam mereka ber empat beramaan.

Ceklek

"Masuk Cepat! " Tegas Daviena lalu masuk di ikuti mereka semua.

Krieeett

"Duduk! " Setelah Daviena duduk, ia segera mengambil buku dan pena.

Krieeett

Mereka pun duduk di bangku panjang berhadapan dengan Daviena yang duduk dengan wajah dingin nya.

Glek

Mereka menelan ludah kala udara dingin menusuk di punggung mereka. Keringat dingin mulai bercucuran, bahkan tubuh mereka pun bergetarr saat melihat sorot mata tajam milik Daviena.

Ctak

"Sebutin nama dan kelas satu-satu! " Ucap Daviena seraya menekan Pena.

"Em Gu-gue Zion Rangga Hacitra, kelas IPSA" Ucap siswa yang tadi membawa motor berwarna Biru. Daviena hanya menatap nya sekilas lalu menulis nama nya di buku, setelah itu pandangan nya beralih ke arah siswa di sebelah Zion.

"Gue Reza Herwindo Iskandar Kelas IPS Tiga" Ucap Siswa di sebelah Zion yang tadi membawa motor berwarna Hijau.

"Gue Erwin Rian Rathari Kelas IPS Tiga" Ucap Siswa lain nya yang tadi membawa motor berwarna merah.

"Ardian Cipta Kusuma Kelas IPA Dua" Ucapn

siswa di sebelah nya yang tadi membawa motor berwarna Hitam.

"Bel masuk jam tujuh tiga puluh, kalian datang jam delapan, telat tiga puluh menit. Teriak-teriak di depan gerbang, protes pas di suruh ke BK. Hukuman apa yang bikin jera? " Tanya Karin pada Daviena seraya melirik mereka satu persatu.

"Hm" Daviena hanya berdehem seraya menatap mereka bergantian dengan tatapan tajam.

"Suruh hormat aja lah sampe pulang" Ucap Caca.

"Huh! Terlalu enteng, suruh lari aja ampe besok" Ucap Fani memanas-manasi.

"Ish jangan kasihan! Suruh Bersihin lapangan sekolah aja ampe bersih" Ucap Zahra yang awal nya membuat mereka menghela nafas, namun saat Zahra menyelesaikan ucapan nya mereka kembali menahan nafas.

"Kasih soal aja Dav! Kayak biasa" Ucap Karin dengan mata memicing.

"Gue pikir dulu" Ucap Daviena seraya menautkan ke dua tangan nya dan meletakkan nya di atas meja lalu menopang dagu nya.

Zion dan yang lain nya berdoa agar tidak mendapat hukuman yang berat, sementara itu Daviena masih diam dengan tatapan datar.

"Hm" Sesaat kemudian Daviena menarik ujung bibir nya membentuk seringaian.

Glek

'Perasaan gue ga enak amat'Batin Erwin was was melihat seringaian cantik milik Daviena.

'Perasaan hari ini gue sial amat dah' Batin Reza menahan nafas saat punggung nya dingin.

'Ni cewek serem amat' Zion pun tak kalah takut.

"Caca ambil kotak biru di loker gue" Ucap Daviena yang langsung di hadiahi tatapan bingung oleh teman-teman nya namun hanya sesaat karena setelah nya mereka pun tersenyum miring.

"Lo serius kasih mereka hukuman itu? Pfft hahaha pasti seru nih" Ucap Fani terkikik geli.

"Buru sono Ca, Gue udah ga sabar~hihihi" Ucap Zahra.

"Siap Bos! Hahaha" Ucap Caca lalu melenggang pergi.

"Pertunjukan di mulai" Ucap Karin, Zahra, dan Fani secara bersamaan seraya saling melempar pandangan.

Glek

'Apa lagi ini? 'Batin Ardian bertanya-tanya dengan perasaan berkecamuk.

'Semoga bukan yang aneh aneh' Zion berdoa dalam hati kecil nya.

'Firasat gue makin jelek nih' Batin mereka bersamaan.

...----------...

Jangan lupa dukung author melalui...

Like

Vote

Rate

Favorit

Ada yang ingin berteman lebih jauh dengan author? Yuk hubungi author....

Author orang care kok, ga mudah tersinggung, bisa cepat akrab dan b

blak-blakan.

IG: @lrnrrhmnia1412 (Follow yak, Author follback kok)

WA: +6289670108559 (Untuk para wibu pecinta anime, author punya group yang selalu share file video anime baik movie ataupun the movie, Seperti Naruto, One Pick Man, Black Clover, Battle Trough Heaven dll. Silahkan hubungi admin yang juga author sendiri untuk yang tertarik. Kalau mau berteman dengan author juga ga masalah sih~hihihi)

FB: Nurrahmania Art(Terima pesanan gambar sketsa wajah buatan author sendiri. Bagi yang berminat silakan hubungi. )

Terpopuler

Comments

Adelia

Adelia

thor

2021-03-11

1

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

nnyimak dulu lah...

2021-01-31

0

Putri

Putri

menurut.Q vivi adalah devian deh

2020-12-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!