"Pertemuan menjadi awal dari suatu kisah di antara kita.
Senyum itu suatu pertanda bahwa kau adalah milikku hanya milikku. "
~Alvaro CE.
......................
"Jadi gimana sekolah kamu selama di LA? " Tanya pria dewasa dengan kaca mata seraya menatap anak nya Varo.
"Ya gitu lah" Ucap Varo santai.
"Enak banget abang udah lulus! Aku juga pengen dong mah kaya gitu" Ucap seorang gadis remaja dengan mata biru terang dan rambut pirang nya yang panjang tergerai.
"Kamu itu masih kecil, jadi di sini aja sekolah nya" Ucap wanita dewasa dengan rambut hitam legam dan wajah nya yang tetap cantik meski sudah menua.
"Ish mamah! " Gadis remaja itu merengek, padahal dia sudah kelas sepuluh tapi tetap di bilang masih kecil.
"Varo mau sekolah lagi" Ucap Varo tiba-tiba membuat keluarga nya langsung menatap ke arah Varo dengan tatapan bertanya.
"Untuk apa? " Tanya Tuan Elmaraja bingung.
"Pengen menikmati masa-masa remaja dulu, lagian kan Varo udah punya Ijazah jadi Varo bisa bebas di sekolah" Ucap Varo lebar yang di balas anggukan oleh keluarga nya.
"Sekolah bareng Alvi aja! Di R'IHS, di sana tuh seruuuu banget" Ucap adik Varo yang bernama Alvira Chris Elmaraja.
"Terserah" Balas Varo acuh.
"Tapi kalo di sana harus hati-hati sama ketos nya yang kaya serigala hih serem" Ucap Alvi seraya bergidik ngeri.
"Emang kenapa? " Tanya Tuan Elmaraja yang bernama Gilang Chris Elmaraja.
"Ketos nya itu serem, galak sih enggak! Cuma tatapan mata nya itu loh bikin nyali Alvi menciut" Ucap Alvi sambil memegang tengkuk nya.
"Cuma itu? Bukan masalah penting itu mah" Ucap Varo santai.
"Ya sudah kamu masuk ke R'IHS, biar papah yang daftarin, besok kamu mulai sekolah"
"Kok cepet amat? " Tanya Varo pada Gilang
"Udah pokok nya kamu udah bisa sekolah besok" Ucap Gilang lalu kembali fokus dengan tontonan nya.
"Tidur nya jangan malem-malem, besok harus sekolah loh" Ucap Nyonya Elmaraja yang bernama Sarah Widianto.
"Iya iya"
"Kamu juga Alvi" Sarah menatap putri nya yang juga sibuk dengan acara Televisi.
"Iya mahh"
"Varo naik ke atas dulu" Ucap Varo lalu melangkah menuju kamar nya di lantai dua.
Setelah mengabari Teman-teman nya sesuai dengan janji nya yang akan bersekolah bersama mereka. Ia pun beranjak tidur karena hari sudah mulai larut.
***
Fajar menyingsing burung berkicauan, embun menetes tanda udara sejuk. Sebelum alarm berbunyi, Daviena sudah siap dengan seragam nya.
Ia segera turun dan mendapati rumah yang sudah sepi, segera ia berangkat tanpa sarapan lebih dahulu. Kali ini ia berangkat sedikit siang sehingga ia memutuskan untuk membawa motor besar nya yang berwarna Hitam.
Ia membawa motor nya melesat membelah jalanan ibu kota. Tak membutuhkan waktu yang lama ia pun sampai di sekolah nya, nampak parkiran yang sudah ramai karena sebentar lagi bel masuk.
Kehadiran motor nya nampak menarik perhatian para siswa dan siswi yang berada di parkiran sekolah. Daviena membuka helm full face nya dan turun dari motor membuat keramaian di parkiran.
"Waahhh Bu Ketos datang dengan wajah baru"
"Gilaa Daviena keren banget"
"Itu muka nya masih datar aja, ga bisa senyum dikit apa"
"Aaa Daviena manis amat sih"
"Bidadari jatuh dari Khayangan"
"Calon bini gue itu"
"In Your Dream! "
"Cih Motor hasil ngej*lang aja bangga"
"Sok Cool, jijik gue liat nya"
"Alaah bilang aja ngiri lu pada"
Dan masih banyak lagi pujian serta gunjingan yang di lontarkan untuk si muka datar. Sedangkan yang menjadi dalang keributan hanya menampilkan wajah dingin nya.
Bibir Daviena sudah membaik sehingga tak begitu terlihat, sementara pergelangan tangan nya di perban untuk menutup luka.
Daviena berjalan santai menuju kelas nya, sesampai nya di kelas dia di panggil oleh kepala sekolah yang mana adalah Bibi nya sendiri.
Sedangkan Teman-teman Daviena asik mengobrol dan bercanda ria, tapi mereka pun segera berkeliling mencari siswa siswi yang terlambat karena sebentar lagi bel masuk.
Sementara itu Varo dengan motor hitam nya kini sudah sampai di parkiran sekolah, dia berangkat tidak bersama adik nya karena Alvi berangkat bersama sahabat nya.
Varo pun memarkirkan motor nya, lalu segera melepas helm nya dan turun dari motor. Kedatangan Varo membuat keributan yang tadi sudah tenang terjadi lagi.
"Cogan datang woi"
"Ga pernah liat, anak baru ya? "
"Sekolah kita kedatangan cogan lagi gaiss"
"Waah pangeran sekolah bertambah satu"
"Ck so ganteng"
"Abang halalin eneng"
"Jijik ih"
"Aku rela jadi istri mu meski jadi yang ke sepuluh"
Sedangkan yang di bicarakan hanya diam dengan wajah datar nya, segera Varo melangkah kan kaki menuju ruang kepala sekolah.
***
"Menurut kamu nanti kita Studytour nya kemana" Tanya kepala sekolah yang bernama Hana Dian Raharsya, namun menjadi Hana Dian Gideon karena menikah dengan Tomi Gideon.
"Terserah bibi saja" ucap Daviena acuh.
"Haish kamu ini, gimana kalo kita Camping aja? " Tanya Hana dengan wajah berbinar, namun sesaat kemudian wajah nya kembali murung saat mendengar ucapan Daviena.
"Tahun kemarin kan udah Camping" Ucap Daviena datar sambil menatap mata Bibi nya.
"Huft! Iya juga sih, terus kemana? " Ucap Hana pelan, namun wajah nya kembali cerah.
"Oh atau kita Hiking aja? " Lanjut Hana dengan senyum cerah di wajah nya.
"Terserah" Ucap Daviena.
"Ok jadi ki-"
Tokk
Tokk
Tokk
Ucapan Hana terpotong dengan suara ketukan pintu, segera Hana menatap Daviena sekilas lalu mengijinkan orang itu masuk.
"Masuk" Ucap Hana tegas, berbeda dengan tadi yang seperti anak kecil.
Cklek
"Oh? Kamu anak baru itu ya? Nama kamu siapa? " Tanya Hana setelah melihat sosok itu masuk, Daviena sendiri sama sekali tak melihat sosok itu dan memilih membaca buku yang ia bawa.
"Alvaro Chris Elmaraja" Ucap Varo dingin membuat Hana terdiam sejenak.
"Ekhem! Daviena kamu antar Alvaro ke kelas nya ya. Dia masuk kelas unggulan karena memasuki kriteria, oh ya ini Ketua OSIS di sekolah ini namanya Daviena Dian Raharsya. Bu Sri hari ini ga hadir jadi kelas kamu Jamkos,jangan berisik ya! " Ucap Hana seraya tersenyum ramah, lalu Daviena segera bangkit dari duduk nya dan menatap Hana sekilas.
"Hm" Ucap Daviena lalu melewati Varo yang mematung.
" Itu Alva kamu ikuti Daviena ya"Ucap Hana yang membuyarkan lamunan Varo.
"Ya permisi" Varo pun mengikuti Daviena dan terus menatap punggung Daviena.
'Vivi kah? 'Batin nya bertanya-tanya karena melihat mata Daviena yang sama dengan mata seseorang di masa lalu nya.
"Em jadi lo ketos di sini? " Tanya Varo memulai obrolan dan mencoba untuk berjalan sejajar dengan Daviena.
"Hem" Jawa Daviena dingin tanpa menatap Varo yang mengernyit.
Mereka berjalan di Koridor yang sepi karena sudah masuk jam pelajaran. Kelas demi kelas mereka lewati di temani keheningan yang membuat suasana canggung.
'Dia mirip Vivi, tapi lebih dingin' Ucap Varo dalam hati saat melihat wajah Daviena dari samping.
"Boleh gue tanya? " Ucap Varo yang di balas lirikan oleh Daviena.
"Emm Wali kelas nya siapa ya? " Tanya Varo gugup, jujur baru kali ini dia gugup bicara dengan wanita.
"Ibu Nirmala guru Fisika" Ucap Daviena singkat sambil terus menatap ke depan.
"Berarti di panggil nya pasti Bu Mala ya? "
"..... "
Keheningan kembali menyapa, tak membutuhkan waktu lama kini mereka sampai di depan kelas yang sedikit berisik.
"Tunggu di sini sampai saya suruh masuk" Ucap Daviena yang di bablas anggukan oleh Varo.
Cklek
Suara pintu terbuka dan menampilkan sosok horor bagi mereka membuat kelas hening seketika. Varo pun diam di depan pintu dengan tertegun.
'Kaya nya mereka takut sama Daviena' Batin Varo terdiam melihat Daviena yang melangkah masuk.
Glekk
Seluruh murid di kelas meneguk ludah secara paksa saat melihat Daviena yang menatap mereka dengan tatapan tajam.
"Kenapa diam? " suara dingin milik Daviena menggema di ruang kelas yang hening.
"Hanya karena guru tidak hadir kalian bisa seenak nya berisik di kelas" Ujar Daviena lantang membuat siapapun yang mendengar nya menunduk takut.
"Tulis di buku latihan kalian 'Saya Menyesal' Sebanyak lima lembar, gue ga menerima penolakan" Ucap Daviena semakin dingin, mereka pun segera mengambil buku catatan serta alat tulis dan mulai menulis apa yang di perintah kan.
"Bu Sri hari ini ga masuk, sekertaris catat mereka yang hadir. Kita kedatangan murid baru, Masuk"Ucap Daviena yang membuat para murid menatap pintu.
Terlihat lah sosok Varo yang gagah dengan wajah datar nya. Varo masuk dan berdiri tepat di samping Daviena, dua wajah datar pun beradu.
" Alvaro CE"Ucap Varo dingin. Sedangkan kelas tetap sepi karena seluruh murid ingat masih ada Daviena di sana.
'Biasa nya bakal ribut, kok ini engga? 'Batin Varo bertanya-tanya, namun ia segera mengerti saat melihat wajah Daviena yang dingin di samping nya.
Tinggi Daviena hanya Se pundak dari Varo, jadi Varo harus menunduk bila ingin menatap Daviena.
"Duduk di samping Anggal" Ucap Daviena menunjuk seseorang yang di panggil Angga, yaitu tepat di belakang Daviena.
"Hem" Dehem Varo lalu melangkah menuju tempat duduk yang di tunjuk Daviena.
"Dan kalian! Jangan berisik, kenalan nya nanti aja saat istirahat" Ucap Daviena seraya melihat jam di pergelangan tangan nya. Setelah itu ia melangkah kan kaki menuju tempat duduk nya dan membuka buku pelajaran Bahasa.
***
Keadaan kelas yang hening membawa ketenangan tertentu untuk Daviena. Saat seluruh murid sibuk berkutat dengan tulisan mereka, Varo malah sibuk dengan imajinasi nya.
'Kenapa mereka begitu mirip? Apakah? 'Batin Vario bertanya-tanya seraya terus memperhatikan punggung Daviena.
'Gak! Gak mungkin! Vivi kan ada nya di London 'Sanggah Varo dalam hati. Terbayang senyum manis sosok itu dalam lamunan nya, terdengar suara imut nya, sebersit rasa rindu kembali hadir dalam benak nya.
Tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi, seluruh murid berhamburan keluar kelas dan mulai mengerubuni kantin. Namun Daviena dan teman-teman nya malah berkumpul di satu meja untuk membahas Studytour yang di bicarakan oleh Hana.
"Berarti kita harus nyiapin keperluan nya se awal mungkin dong? " Tanya Caca serius, memang kalau sedang serius Caca akan terlihat menyeramkan.
"Ya! Kita juga harus nyiapin mental karena ini akan menjadi perjalanan yang panjang" Ucap Karin tak kalah serius.
"Gue yakin akhir semester kali ini bakal seru! Ya gak Na? "Ucap Fani antusias dan bertanya akan tanggapan Daviena.
" Hem"Ucap Daviena acuh.
"Eh ngomong-ngomong itu Anak baru pindahan dari mana? " Tanya Zahra penasaran seraya melirik ke arah Varo.
"Tanya aja sendiri" Ucap Daviena, segera mereka menghampiri Varo yang duduk di kerubuni murid lain.
***
"Kenalin gue Angga Agustinus" Ucap seorang siswa dengan pakaian rapih dan lengkap di sisi Varo.
"Varo" Ucap nya dingin.
"Gue Rakha Rajaksara panggil aja Raka" Ucap siswa lain tak jauh dari tempat nya.
"Varo"
Varo terus di kerubungi murid yang ingin berkenalan dengan nya. Sementara ia terus memperhatikan Daviena dan teman-teman nya yang berjalan menghampiri.
"Hai kenalin gue Azahra Kendati Lexander, panggil aja gue Zahra" Ucap Zahra seraya menyodorkan tangan nya dan tersenyum sangat manis.
"Varo" Ucap Varo dingin tanpa menyambut uluran tangan Zahra yang membuat empu nya cemberut dan menarik kembali tangan nya sambil menahan malu.
'Pertama kali cowo dingin sama gue! Menarik! 'Batin Zahra tersenyum kikuk.
"Kenalin gue Cassandra Wijayanto, panggil aja Caca" Ucap Caca tersenyum manis tanpa menyodorkan tangan nya.
"Gua yang paling cantik ini Stefani Larasati Ningrum, panggil aja Fani" Fani pun melakukan hal yang sama seperti Caca.
"Cantik dari Hongkong! " Teriak mereka semua bersamaan kecuali Varo, Daviena, Karin, dan Zahra.
"Yee ngiri ae lo pada! " Ucap Fani mencebikkan bibir nya lucu.
"Abaikan dia, anggep aja ga ada" Ucap Caca semakin membuat Fani cemberut.
"Ish kamu mah gytu tega deh ama aku" Fani bergelayut manja di tangan Caca. Segera Caca menepis tangan Fani dan bergerak menjauh, begitu pun yang lain nya kecuali Daviena yang tetap diam.
"Siapa lo? Gue ga kenal" Ujar Caca semakin jauh.
"Bukan temen gue, gue ga kenal dia" Gumam Zahra ikut menjauh.
"Ish kalian jahat, cuma Nana doang yang engga! Nanaaa Aku pada mu muach! " Fani mengecup singkat pipi Daviena.
"Iyuuuhh" Mereka pun merasa jijik dengan perlakuan Fani, sementara Daviena hanya mengerutkan kening nya sesaat lalu kembali diam layak nya patung.
"Menjijikkan" Gumam Varo seraya memicingkan mata nya ke arah Fani.
"Ekhm lupain yang barusan, oke lanjut" Ucap Fani merasa canggung.
"Karina Angga Saputra" Ucap Karin datar tanpa senyum di wajah cantik nya.
"Varo" Ucap Varo dingin lalu tatapan mata nya beralih ke sepasang netra kelam milik Daviena yang tampak indah dengan warna biru tua.
"Lo? " Tanya Varo kala Daviena tak kunjung memperkenalkan diri, sedangkan Daviena tak ingin menjawab pertanyaan Varo yang tak penting menurut nya.
'Apakah dia pelupa? Seharus nya kan dia sudah tau' Batin Daviena bingung namun wajah nya tetap datar non ekspresi dan sama sekali tidak menjawab Varo.
"En dia Daviena Dian Raharsya, lo panggil aja dia Nana" Ucap Caca tak melunturkan senyum nya.
Situasi saat ini sedikit canggung karena tatapan Varo dan Daviena tak ingin lepas. Entah mengapa Varo merasa Dejavu dengan tatapan itu.
'Vivi' Gumam nya dalam hati dengan tatapan sendu.
'Kenapa gua jadi ingat dia ya? 'Batin Daviena bertanya-tanya.
"Ekhm udah udah, mending sekarang kita ke kantin nanti keburu masuk" Ucap Karin membuyarkan lamunan dua orang yang tengah kebingungan.
"Oke Skuy! " Teriak Fani menarik tangan Caca untuk mendahului mereka.
"Yu Dav"Karin pun menarik tangan Daviena yang menurut saja seperti anak ayam.
" Lo mau ke kantin Var?" Tanya Zahra
"Lo duluan aja gue masih ada urusan"
"Oh oke" Zahra pun keluar menyusul kawan-kawan nya dengan perasaan kecewa namun tertutup dengan senyum konyol nya.
Sesampai nya di kantin, seperti biasa mereka akan menjadi pusat perhatian. Namun mereka sama sekali tak peduli dan berjalan menuju meja favorit mereka.
"Mau makan apa? Gue pesenin" Ucap Fani setelah semua nya duduk termasuk Zahra.
"Nasi goreng aja sama teh manis, belum makan gue" Ucap Caca memegangi perut nya yang sedari tadi meronta minta di isi.
"Nasgor sama Jus jeruk" Ucap Daviena dingin.
"Yang lain nya? " Tanya Fani melirik mereka semua.
"Samain aja ma Davi" Ucap Karin lalu melirik ke Zahra yang biasa nya cerewet.
"..... " Zahra hanya mengangguk kecil dan kembali pada pikiran nya membuat mereka bingung.
"Lo kenapa Ra? " Tanya Caca.
"Eh? Ga kok ga apa apa" Elak Zahra yang semakin memperbesar tanda tanya di kepala teman-teman nya.
"Lo suka Varo? " Tanya Daviena datar seraya melihat Zahra yang sedikit salah tingkah.
"Aciyeee yang udah gede" Ucap Caca heboh dan Zahra semakin salah tingkah.
"Wah Zahra beneran suka, bukti nya sampe salting gitu" Ucap Karin antusias, sedangkan Daviena hanya diam dengan tatapan dingin nya.
"Eh kalian ini apaan sih? Gu-gue sama sekali ga suka sama dia" Elak Zahra dengan wajah yang sedikit merona. Lalu Fani datang membawa nampan berisi pesanan mereka, Fani datang dengan wajah bingung melihat tingkah teman-teman nya.
"Gue ketinggalan apa? " Tanya Fani seraya duduk di samping Zahra.
"Si Zahra suka sama Varo" Ucap Karin santai sementara Caca sudah terkikik geli, Zahra semakin merona dan Fani yang melotot.
Braakkk
"APA? ZAHRA SUKA SAMA VA-" Saking kaget nya Fani menggebrak meja dan berteriak, namun belum sempat menyelesaikan kalimat nya, mulut Fani sudah di bekap oleh Zahra.
"Lo berisik tau ga? Selow aja sih ga usah lebay"Ucap Zahra ketus tanpa menarik tangan nya, sementara Fani sudah memukul-mukul tangan Zahra.
" Uhuk uhuk Tangan lo bau jengkol "Ucap Fani saat Zahra menarik tangan nya kembali. Dan perkataan Fani sukses membuat Zahra naik pitam.
" Se Kate Kate lo ngomong! "Ucap Zahra setengah berteriak.
" Eheheh Jadi lo serius suka sama Orav?"Tanya Fani seraya tertawa kecil dan membalikkan nama Varo.
"Kalo iya kenapa? " Tantang Zahra.
"Gue rasa lo perlu perjuangan ekstra deh, mengingat betapa dingin nya dia, walau ga sedingin Daviena sih" Ucap Caca dengan nada menyindir di akhir kalimat nya.
"Ga kebayang kan kalo Daviena sama Varo berduaan di satu ruangan, gue jamin ruangan nya beku" Ucap Karin menanggapi dengan sindiran.
"Kalo nikah pun anak nya jadi manusia salju hahaha" Fani tertawa dengan pemikiran nya sendiri, sedangkan Daviena hanya diam menikmati makanan nya. Zahra pun diam mengabaikan teman-teman nya karena ia merasa tak suka dengan arah pembicaraan itu.
...----------...
Jangan lupa dukung author melalui...
Like
Vote
Rate
Favorit
Ada yang ingin berteman lebih jauh dengan author? Yuk hubungi author....
Author orangnya care kok, ga mudah tersinggung, bisa cepat akrab dan b
blak-blakan.
IG: @lrnrrhmnia1412 (Follow yak, Author follback kok)
WA: +6289670108559 (Untuk para wibu pecinta anime, author punya group yang selalu share file video anime baik movie ataupun the movie, Seperti Naruto, One Pick Man, Black Clover, Battle Trough Heaven dll. Silahkan hubungi admin yang juga author sendiri untuk yang tertarik. Kalau mau berteman dengan author juga ga masalah sih~hihihi)
FB: Nurrahmania Art(Terima pesanan gambar sketsa wajah buatan author sendiri. Bagi yang berminat silakan hubungi. :')
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
safawieyan
haii mampir yaa
2021-01-31
1
ƓáɓɓřįáÎexxa Ɲáşƴăvą Ȥ.
sahabat jdi musuh iki mah😌
2021-01-11
1