" Baiklah aku bersedia apa penawaran anda, " ucap Febby langsung menyetujuinya.
Hem kau harus membayar mahal perbuatanmu padaku gadis sombong.
" Kau harus bekerja untukku mematuhi semua perintahku, mudah bukan? "
Kalau hanya bekerja itu sangatlah mudah, bukankah aku selama ini juga sudah terbiasa bekerja keras, itu hal kecil.
" Ok, saya setuju. Tapi apa untungnya untukku jika aku bersedia kerja denganmu. "
" Aku tidak akan menuntutmu untuk mengganti ponselku, dan kau akan tetap mendapatkan gaji dariku. Satu lagi aku berbaik hati padamu membiarkan ayahmu tetap dirawat disini dengan perawatan yang terbaik. Kau tidak perlu khawatir semua biayanya akan menjadi urusanku. "
Febby hanya mengangguk pelan. Dan mulai saat itu dia resmi bekerja untuk Tuan Angga meskipun dia tidak tahu pekerjaan seperti apa yang akan diberikan padanya.
" Baiklah, mulai sekarang kau bekerja untukku. Ayo ikut aku, " Febby hanya mengangguk lalu mengikuti kemana Tuan Angga pergi. Ternyata mereka menuju rumah Tuan Angga. Melihat rumah yang begitu megah Febby hanya bisa terdiam takjub sambil memandang kesegala arah.
" Benar-benar seperti istana dinegeri dongeng, sangat indah, " gumam Febby tanpa ia sadari dan Tuan Angga mendengarnya.
" Apa kau suka tinggal disini? kalau kau suka tinggallah disini menemaniku agar rumah ini tidak sepi lagi, " ucap Tuan Angga datar.
" Tapi bukankah disini banyak sekali pelayan dan juga pengawal, bagaimana anda bisa merasa kesepian. "
" Jadi kau membantahku?! apa kau tau apa yang bisa kuperbuat kepadamu dan juga ayahmu hah. "
Apa yang akan dia lakukan kepada ayahku, tidak tidak hal itu tidak boleh trjadi. Ayahku harus selamat, ah iya sebaiknya aku menurut saja dengan apa yang ia katakan itu akan lebih baik.
" Iya maafkan saya Tuan saya berjanji tidak akan membantah lagi apapun yang anda katakan. Tolong maafkan saya dan selamatkan ayah saya, saya mohon apapun akan saya lakukan. "
Seketika wajah Tuan Angga menjadi tersenyum mendengar apa yang diucapkan oleh Febby. Namun tidak dengan Febby, dia menatap kesal kearah Tuan Angga.
" Lalu apa pekerjaanku sekarang? "
" Aku lapar aku ingin makan tapi kau yang memasaknya untukku. "
Febby hanya menurut saja, dia menuju dapur dengan diantar oleh pelayan. Setelah agak lama Tuan Angga menunggu Febby memasak akhirnya Febby keluar dengan membawa masakannya.
" Hemm masakanmu enak juga, mulai hari ini aku ingin kau yang memasak untukku, " ucap Tuan Angga sambil menikmati makanan yang dihidangkan oleh Febby.
Apa? jadi ini pekerjaanku? dia menjadikanku pelayan di Rumahnya? dasar mentang mentang orang kaya seenaknya saja.
Setelah selesai makan Tuan Angga pergi menuju kamarnya dan Febby mengikutinya dibelakang. Dia tidak tahu harus melakukan apa setelah itu, jadi dia memutuskan untuk mengikuti kemanapun langkah Tuan Angga pergi.
" Heyy kenapa kau mengikutiku, apa kau juga ingin mematuhi perintahku untuk menemaniku tidur hem? " tiba tiba menghentikan langkahnya dan berbalik badan.Tentu saja Febby langsung menabraknya karena bosnya berhenti mendadak dan reflek tangan Tuan Angga langsung memegangi Febby yang hampir terjatuh.
" Aaa ... sasa ... saya hanya bingung harus apa Tuan jadi saya mengikuti Tuan sampe disini, " ucap Febby terbata-bata namun tidak melepaskan diri dari pelukan Tuan Angga. Cukup lama mereka saling menatap, jarak mereka sangat dekat hanya berjarak beberapa senti saja.
Sebenarnya dia tampan juga kalau dilihat dari dekat, andai saja sifatmu tidak menyebalkan.
" Kenapa kau menatapku seperti itu, apa kau takjub melihatku? "
Febby segera terjaga dari lamunannya, menarik dirinya dari pelukan Tuan Angga. Wajahnya memerah menahan malu, ucapan Tuan Angga membuatnya menjadi salah tingkah.
" Ah iya maaf, habisnya aku tidak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Jadi aku memutuskan untuk mengikutimu saja, " jawabnya ketus.
" Ah iya kenapa aku bisa lupa ya, sekarang aku punya asisten pribadi yang siap membantuku kapanpun aku membutuhkannya, " ucap Tuan Angga sambil tersenyum menatap Febby.
" Ya sudah katakan apa tugasku. menyapu, mengepel atau apa, " jawab Febby ketus.
" Bereskan kamarku, lalu setelah selesai kau pijiti aku. Badanku terasa pegal semua, " jawabnya sambil masuk kedalam kamarnya dan merebahkan dirinya disofa. Febby hanya mendengus kesal, tak butuh waktu lama dia sudah selesai membereskan kamar itu.
Febby merebahkan dirinya kesofa disamping Tuan Angga. " Kenapa kau ikut duduk disini, ayo lakukan pekerjaanmu selanjutnya untuk memijatku. "
Dia tidak bisa melihat aku istirahat sebentar apa ? huh awas saja kau pasti akan kubalas.
Namun sial, lagi lagi kaki Febby tersandung karpet saat hendak melangkah sehingga jatuh tersungkur menindih Tuan Angga yang lebih dulu berjalan didepannya.
Tubuh Febby terjatuh menindih tubuh Tuan Angga. Lama mereka saling menatap, tiba tiba kecupan lembut mendarat di bibir Febby.
" Apa kau sudah tidak sabar untuk aku sentuh? kau tidak perlu mencari kesempatan agar bisa memelukku seperti ini. "
Wajah Febby langsung memerah menahan malu sekaligus kesal. " Hey memangnya kau semenarik apa sampe aku harus mencari kesempatan untuk memelukmu. Kau tidak lebih dari pria yang menyebalkan, " ucap Febby ketus seraya berusaha menarik dirinya, namun ternyata Tuan Angga malah semakin memeluknya erat.
" Kau tau kau tidak perlu sok jual mahal untuk bisa tidur denganku, aku akan dengan senang hati untuk menidurimu. "
Plaakkk ....
Febby langsung menampar Tuan Angga dan langsung melepaskan diri dari dekapan Tuan Angga. " Apa kau pikir aku sehina itu? aku memang butuh uang banyak sekarang tapi aku tidak akan pernah menjual diriku hanya demi uang. "
Tuan Angga mengelus pipinya yang memerah karena tamparan Febby cukup keras.
Kemarahan tampak jelas terlihat diwajahnya.
" Aku tidak perduli kau mau atau tidak, yang jelas malam ini aku ingin kau disini menemaniku, " ucap Tuan Angga dingin sambil menatap Febby tajam.
Seketika Febby terlonjak kaget dan reflek dia memandang kearah Tuan Angga dengan melotot. Rasanya dia ingin sekali memukul pria yang ada didepannya ini.
" Kupikir kau berbeda dengan pria lain, tapi aku salah menilaimu. Ternyata kau sama saja, lebih baik aku pergi dari sini aku tidak membutuhkan pertolonganmu. "
Kemarahan, kebencian dan kekecewaan tampak terlihat dari sorot matanya. Dia tidak mengira bahwa pria menyebalkan yang dia anggap sebagai malaikat penolongnya ternyata tidak jauh berbeda dengan pria hidung belang lainnya.
" Kenapa kau menatapku seperti itu. Apa kau yakin kau tidak membutuhkan aku? " ucap Tuan Angga meremehkan Febby.
" Ya aku tidak butuh bantuanmu, " ucap Febby seraya melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar itu.
" Tidak masalah jika kau tidak mau untuk menemaniku malam ini. Aku bisa mendapatkan 100 wanita yang lebih cantik dari dirimu. Silahkan saja jika kau ingin pulang, tapi jangan harap ayahmu akan selamat. Ha ... ha ... ha ... " ucap Tuan Angga sinis dengan seringai liciknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
gia gigin
Next
2022-08-23
0
Bunny🥨
Izin prmo kak. Mampir juga yuk diceritaku "My Devil Possessiv" Siapa tau bisa mnjadi novel favoritmu juga😍
2020-07-07
1
¥¥ Devdan ¥¥
Oke lanjut
2020-06-03
0