Sekarang Vanilla seperti seorang pemuas nafsu seseorang dimana dia mendapatkan banyak fasilitas mewah namun sayangnya ia harus menjual dirinya. Vanilla merupakan seorang pelayan kafe di kota yah pekerjaannya dulu sangat sederhana namun ia sangat menikmatinya.
Hingga seorang pria yang sangat ia cintai mengiminginya cinta yang Vanilla pikir tak akan lagi bertepuk sebelah tangan sayangnya, orang itu malah menjualnya menjadi ******. Sudah cukup menyedihkan dengan kisah keluarganya yang mati karena pembantaian hanya Vanilla sendiri yang selamat karena saat pembantaian itu terjadi Vanilla sedang berada di rumah temannya alhasil dirinya tidak ikut terbantai.
“daddy, if stay with me what you bring me like this ?” guman Vanilla sambil menghapus air mata yang tiada hentinya terjatuh dari 1 minggu kemarin dia menjadi begitu cenggeng dengan terus menangis. “mommy, I’m sorry” dia terus saja mengatakan maaf pada orang tuanya dan pada mendingan keluarganya.
Vanilla La Bella, Gadis keturunan keluarga La Bella yang paling terkenal di Italia itu harus membanting hidupnya yang awalnya tuan putri menjadi rakyat biasa, dia awalnya tidak terbiasa namun keadaan memaksanya pada akhirnya dia mengikuti takdir bahwa dia harus berkerja keras untuk hidupnya. Vanilla bukan anak yang mandiri tentu saja bukan sudah jelas jika dia itu anak orang kaya yang akan selalu di manja kan, Vanilla adalah anak kesayangan ayahnya dia anak perempuan satu-satunya diantara ke-3 kakak laki-lakinya.
Vanilla putus asa jika hidupnya harus seperti ini seperti ****** yang dipeliharan oleh orang-orang kaya, selama inipun dia hidup selalu bersembunyi agar semua orang menganggap bahwa keluarganya atau garis keturunan La Bella telah tiada. Dia tidak ingin hadir juga di hadapan publik dan melihatnya dengan tatapan kasihan.
Dan satu minngu itu pula Arsean tidak kembali ke mension itu dia terus saja berada di perusahannya Luca grup, perusahaan dari keluarga La Lucania sebagai penerus Arsean adalah paling unggul karena bisa membawa perusahaan keluarganya itu berada di puncaknya dalam waktu 1 tahun. "sial" umpat Arsean yang sejak tadi tidak fokus dengan rapat dewan pemegang saham di perusahaannya, Arsean masih saja memikirkan Vanilla. Hari itu Vanilla tidak bermaksud melakukan hubungan intim pada wanita itu hanya saja, nafsu bejad nya malah membuatnya hilang kendali.
Arseqn mengusap wajahnya gusar menatap orang-orang yang berada di ruangan itu dengan datar, sebaliknya orang-orang itu hanya menatap tak mengerti pada Arsean. Pria itu memilih untuk keluar dari ruangat rapat tersebut.
Club malam yah sekarang Arsean tengah ada di sebuah club kelas dunia, Arsean terus menekuk winskly untuk kesekian kalinya. Dia tak sendiri bersama dengan kedua temannya tepatnya kaki tangannya. Samuel dan Sataru Yamooto.
“aku dengar kau membeli seorang wanita di acara lelang satu pekana kemarin ? dimana dia?” sataru menatap Arsean yang terus saja menekuk winskly nya tampa lelah sepertinya Arsean banyak pikiran tebak Samuel. Tampa merespon ucapan sataru Arsean mengambi ponselnya meminta pemilik club mengirim para pekerjanya keruangan VIP miliknya. Arsean kembali menatap datar pada teman-temannya “berhenti menatap aku seperti itu” ucap Samuel, Samuel tahu bagaimana seorang Arsean. Arsean bukan tipe manusia yang dingin apa lagi tidak memiliki hati hanya saja dulu saat dunia tidak sedang berpihak dengannya dia berubah, menjadi manusia yang dingin,dengis dan bedebah dia tidak ada ampun untuk mereka yang membuat Arsean terganggu.
“kau bisa menceritakan masalahmu padaku” lagi-lagi Samuel bersuara memecah keheningan diruangan itu, jangan tanyakan dimana sataru teman sialan itu tengah bercubu dengan seorang pekerja itu di pojok ruangan sana. Fokus Arsean teralihkan ketika Samuel terus mengajaknya bicara.
Arsean menyuruh ****** yang tampa sopan duduk di pangkuan Arsean untuk menari. “kau tau perasaan bersalah ini sungguh sialan” ucap Arsean dengan menunduk, Arsean bisa menjadi dirinya yang dulu dihadapan Samuel yang merupakan sahabat sedari kecil.
“itu berarti kau masih menjadi manusia” Samuel mengambil winskly yang belum ia sentuh sejak tadi. “dan Saya benci akan hal itu” ucap Arsean menatap semakin datar winskly di genggamannya. “hah, bagaimana bisa kau mengeluarkan banyak uang untuk membeli wanita itu” ucap Samuel yang mengalihkan pembicaraan itu karena ia tau kemana soobin bicarakan. “entah mungkin karena dia seksi” bohong bukan itu yang membuat soobin membeli Vanilla. “ah membicarakan wanita itu saya ingin kau cari tahu tentang keluarga La Bella” ucap Arsean sebelum menekuk kembali winskly nya.
“bukankah keluarga itu sudah tidak ada karena pembantaian 3 tahun lalu ?” Samuek menatap jijik jal*ng yang akan menghampiri. Pria ini cukup unik karena diantara ketiganya hanya Samuel tak suka bermain dengan para ****** baginya wanita cukup satu dan itu mungkin seseorang yang akan menjadi istrinya di masa depan.
“yah” ucap Arsean singkat setelahnya ia malah bermain-main dengan jal*ng yang berada di pakuannya. Samuel memalikan wajahnya dari pemandangan yang membuatnya jijik. “baiklah aku akan mencarinya nanti” Samuel memilik keluar dari ruangan itu.
***
Mansion Arsean Dua minggupun sudah berlalu. Para pelayan terus saja membujuk Vanilla untuk makan, Wanita itu tidak mau makan agar cepat mati dia tidak mau menjadi budak *** seseorang yang mending mati kelaparan. Tubuh Vanilla sudah sangat kurus dia terlalu banyak menanngis. Penampilannya sangat berantakan kantung mata yang mengitam,mata yang merah dan rambut yang acak-acakan para pelayan di mansion sangat kewalahan untuk mengurusi arin. Hingga akhirnya kepala maid dirumah itu memilih untuk memanggil tuannya.
Senang tak senang Arsean harus kembali ke mensionnya itu, Arsean baru saja turun dari mobilnya diikuti beberapa anak buahnya yang berbadan besar.
“sunggung menyusahkan sekali” ucap Arseab langsung melepar jasnya kesembarang arah saat sudah memasuki mensionnya yang meganggah itu. Dia mengabaikan tatapan kaget para maid disana.
“dimana dia ?” tanya Arsean dingin kepada seorang maid, entah takut atau senang hati sang maid menunjukan kamar yang di tempati oleh wanita yang ia beli.
Deg
Betapa terkejutnya Arsean melihat wanita yang tengah berada di pojok ruang kamar dengan beberapa maid yang tengah mengerumuni wanita itu, Arsean pastinya wanita itu sedang tak baik-baik saja. Jelas saja para maid itu tengah menganiyaya Vanilla.
“buka mulut mu sialan” ucap salah satu maid yang tengah memegang kedua pipi arin agar wanita itu membuka mulutnya, entah bagaimana pelakuan seperti itu membuat maid lainnya tertawa. “kau hanya wanita yang di beli tuan kami bukan nyonya rumah ini jadi menurutlah” masih banyak makian kosong dari maid tidak tahu diri lainnya.
Awalnya maid yang bersama dengan Arsean ingin memperingati bahwa tuan mereka ada disini namun, di tahan oleh Arsean. “wanita murahan” ucap maid yang terus saja mencekram kedua pipi dengan kencang. Jelas saja Vanilla sangat takut berada di sini.
__________________________________________
[Jumat, 07 Januari 2022]
Author : Safira Aulia Hamidah
Wtpd : Safira Auliya Hamidah
Instagram : Safira19989
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Sakura
keknya nanti jadi pelakor
2021-03-08
1