I'M Leader Mafia

I'M Leader Mafia

Prolog

 Dor.. dor... dorr

Suara pelutakan pistol yang menyemburkan peluruh ke berbagai arah itu membuat disekitar menjadi ricuh dan histeris.

"Sial kenapa muncul di waktu seperti ini" ucap seseorang yang tengah berdiri di sebuah toko pakaian dengan sebuah rokok di bibirnya.

Setelahnya ia mematikan rokok itu dan segera berjalan menyelinap melihat situasi sekitar, disana semua orang sedang disekap dengan beberapa penjaga dan seorang pria yang nampak misterius keluar dari sebuah ruang dengan gaya elegan.

"Ck" pria itu sedari tadi menatap tajam pria yang di bawah sana, "kalian dimana ? Cepat kemari" ucap pria itu ketika sambunganya telak terjawab di sebrang sana.

Tidak sampai waktu 10 menit suara tembakan menjadi begitu nyaring.

Tampa di duga terjadilah baku tembak dengan orang yang ia kenal dan juga musuhnya.

"Arsean De Lucania, lama tidak berjumpa" Arga Lingga pria yang tengah menatap pria yang menjadi lawannya dari bawah sana.

"Brengsek !" Teriak Arsean dengan menatap keatas, tampa diduga Arga malah turun dengan cara lompat dari lantai 2 yang tingginya lebih dari 3 meter itu.

Tampa banyak bicara keduanya langsung menatap tajam, dan sengit memberi hawa permusuhan yang pekat.

"Ternyata komplotan mafia mu itu, begitu rendah sangat-sangat rendah haha" Arga memberi senyuman mengejek kearah Arsean, tentu saja Arsean semakin di buat kesal oleh ulah sialan yang berada didepannya.

Dorr...

Arsean melayangkan satu tembakan namun, berhasil di tangkis oleh peluruh lain dari pistol Arga.

"Kau juga lemah,...."

"Jika berani lawan aku tampa senjata ? Ck dialog mu selalu sama sampah" Arsean tak segan-segan untuk memaki Arga yang dibakar api kekesalan.

Tampa ada kalimat lain keduanya saling bertarung, sampai babak belur.

Keduanya belum tumbang, namun terdengan suara sirene dari mobil polisi membuat keduanya berhenti dan ketika melihat sekitar anak buah keduanya sudah terkepung oleh polisi.

Keduanya berlari kearah berbeda melarikan diri.

Arsean dengan larinya yang tertantih-tatih karena mengalami beberapa luka di bagian kaki dan tubuh sekitarnya membuat larinya begitu lambat.

Dibelakang sana ada dua polisi yang mengejarnya, Arsean semakin panik dikala kakinya merasakan begitu sakit.

Sedikit lagi, yah sedikit lagi Arsean harus bertahan untuk bisa keluar.

Setelah berhasil keluar dari mall itu dari pintu lain, Arsean bersembunyi di sebuah trowongan yang aga gelap dan sepertinya tidak pernah ada yang melewatinnya.

Arsean terduduk diatas tanah dengan nafas yang tersenggal-senggal, Arsean mengintip dari balik tembok yang melindungnya apa polisi sialan itu masih mengejarnya atau tidak.

Beruntungnya mereka tidak mengejar Arsean namun, kesialan lain yang menghampirinya. Tiba-tiba saja kepalanya pusing tak karuan dan penglihatannya mulai remang-remang.

"Ck sial" umpat Arsean lemah.

"Hey, apa kau baik-baik saja !!" Arsean sempat selihat seorang bayangan wanita menghampirinya sebelum matanya benar-benar tertutup. Arsean tumbang dia pingsan karena rasa pusing yang menghantam belum lagi dia kehabisan nafas.

****

Entah berapa lama Arsean tertidur, ketika ia terbangun diatas sebuah ranjang yang terlihat biasa saja dan ruangan yang luar biasa sederhana.

Arsean mendudukan dirinya, menahan rasa pusing yang membentur di kepalanya. Apa seseorang membawanya ? Pertanyaan seperti itu mulai bermunculan di otak Arsean.

"Ah sial, kenapa pusingnya tidak hilang" Arsean terus saja mengumpati akan hal itu.

Ia melihat sekujur tubuhnya yang telah di obatin dan telah ganti pakaian ? Arsean tak ingin ambil pusing ia melihat ponselnya yang berada di atas tekas mengambil dan memencet beberapa tombol angka memanggil seseorang.

"Jemput aku" setelahnya Arsean langsung mematikan ponselnya menunggu supirnya menyemput seperti lokasi didalam ponselnya.

Tak berapa lama supir beserta bodyguard nya datang, membawa Arsean pergi dari tempat itu.

Sebelum benar-benar pergi Arsean menaruh beberapa lembar uang 900 won yang menurutnya receh dan menuliskan sebuah surat terima kasih.

****

2 tahun kemudian.

Arsean De Lucania, anak tunggal dari keluarga De Lucania yang merupakan pemilik dari perusahaan yang terkemuka di dunia yang berada diurutan ke-2 tepat setelah perusahaan milik keluarga Lingga.

Ayahnya Arsean telah pensiun sejak 2 tahun lalu dan kini perusahan milik keluarga De Lucania berpindah tangan pada tangan Arsean, bukan hanya itu bahkan kelompok mafia milik ayahnya pun jatuh pada tangan anak tunggal itu.

"Sial" Arsean melempar lembaran-lembaran itu pada seorang pria yang berdiri di sebrang mejanya. "Bagaimana bisa dengan mudahnya informasi perusahaan bocor" Arsean menatap galak kearah pria itu. "Maafkan kami tuan muda, kami akan mencari tahu siapa yang berkhianat di perusahaan ini" Samuel Alterio membungkukkan sedikit badannya.

"Yah, kau harus menemukannya jika tidak akan ku kirim kau ke Afrika" ancaman Arsean bukan lah bualan belaka dia tidak pernah main-main dengan ucapannya.

Arsean De Lucania itu baru 29 tahun tapi, diusia yang tergolong muda itu ia bisa menggiring perusahaan milik ayahnya berada di puncaknya. Pria yang perawakan tinggi 185 cm memiliki mata yang tajam dan senyum yang bisa membuat ribuan gadis mengantri untuk melihat itu.

Namun, sayang sekali jika Arsean terlahir sebagai anak yang dingin,cuek dan sosiopat. Sejak dulu Arsean terlalu menganggap sesuatu itu serius tak pernah sekalipun ia bercanda menurutnya itu terlalu membuang waktu dan tidak penting.

__________________________________________

[Jumat, 07 Januari 2022]

Author : Safira Aulia Hamidah

Wtpd : Safira Auliya Hamidah

Instagram : Safira19989

Terpopuler

Comments

Sakura

Sakura

wih menarik nih lanjut thor jangan lupa kasih visualnya

2021-03-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!