Episode 2

Wanita itu mengeleng-gelengkan kepalanya mencoba menghilangkan rasa pusing yang tak nyaman itu.

Setelah merasa aga baikan, wanita itu membuka matanya melihat ruang asing yang ia tidak ketahui.

Matanya membulat ketika ia mengingat apa yang terjadi sebelum ia diberi obat bius. ‘sial’ batin arin mengutuk orang yang sudah menjualnya itu.

Vanilla La Bella sedang berpikir dengan memegangi kepalanya, tiba-tiba pintu terbuka menampilkan sesosok pria tinggi nan tampan.

Vanilla membulatkan matanya ketika orang itu masuk, bukankah pria itu pria yang saat itu mencobaa menyelamatkanya namun entah ada apa dia malah pergi begitu saja. Dan sekarang pria itu pula yang membelinya. 'Benar malang nasibmu Vanilla' lagi-lagi Vanilla membatin meruntukkan nasibnya yang malang.

Pria itu duduk disopa menghadapnya, Vanilla hanya bisa menunduk ketika pria itu terus saja menatapnya dengan tatapan datar. Sesekali arin mengintip kearah pria tersebut.

Arsean yah pria itu sudah kembali kini ia sedang melihat barang yang ia beli, Arsean sendiri tak habis pikir bagaimana ia bisa menghabiskan uang 500 dolar hanya untuk wanita yang tidak sengaja bertemu dengannya, dan itupun saat bersama bersama kekasihnya yang sedang bertengkar.

Arseqn berdiri berjalan menuju ranjang yang tengah Vanilla tempati, dan Vanilla semakin gugup akan hal itu. Arsean mendudukan kembali dirinya di sisi ranjang tepat di hadapan Vanilla.

pria mendekatkan wajah kepada Vanilla ia hanya memberi jarak 10 cm dan itu membuat wanita itu semakin gugup dan arin  itu memundurkan dirinya dan terpentok dengan kepala ranjang. "apa yang akan anda lakukan?" tanya Vanilla dengan rasa gugup dan juga ketakutan.

"siapa namamu ?” ucap Arsean tak bernada itu, Arsean masih sibuk menatap intes wajah yora sampai-sampai orang menahan nafasnya. “Saya benci mengulang perkataan saya” lagi-lagi Arsean mengucapkan kalimat itu tanpa nada bisa dibilang ini sangat dingin.

Vanilla menelan saliva nya kasar ia mengangkat kepalanya menatap pria didepannya dengan tatapan yang masih dikuasai oleh rasa gugup dan takut. “Vanilla La Bella” ucap Vanilla dengan suara yang terdengar sedikit serak.

Arsean yang merasa pertanyaanya sudah terjawab segera menjauhkan wajahnya dan tatapan intimigasi. Masih dengan tatapan yang sama datar Arsean mengambil segalas air minum yang berada di meja yang tak jauh dari ranjang Vanilla, Arsean memberikan minum itu pada Vanilla. Dengan cepat Vanilla mengambil minum itu dan meneguknya kasar hingga berceceran di area bibirnya.

Arsean tak bisa munafik bahwa tadi itu sangat seksi, tentu mengundang gairahnya yang  1 minggu ini belum terpuaskan hanya karena barandalan nan sialan itu.

Dengan gerakan kilat Arsean menjauhkan gelas dari bibir Vanilla dan mencium wanita itu, Arsean hilang kendali ia tidak bisa menahan hasratnya lagi.

Awalnya Vanilla melawan dari ciuman Arsean namun sifat alami sebagai wanita tidak bisa menolak apa yang di berikan Arsean. Sesekali Arsean menbelai leher itu bergantian dengan ciuman yang di berikan oleh pria yang sebenarnya Vanilla belum tau.

Arsean berhasil menelusuri seluruh tubuh Vanilla terlebih pada tubuh menjadi titik lemah wanita itu, berhasil membuat Vanilla mengeluarkan suara yang menggoda tuk didengar Arsean, Arsean tersenyum miring ketika mendengarnya. Seakan puas dengan itu tangan kanan Arseab turun kembali mengusap-ngusap perut Vanilla yang rata semakin membuat Vanilla mengikuti irama yang begitupun Arsean yang merasakan dirinya sudah sangat perpacu ardenalinnya karena mendengar suara yang keluar dari mulut munggil milik wanita itu. Tanpa di sadari keduanya sudah tak mengenakan busana, Arsean kembali menciumi bibir Vanilla dengan lembut hanya ingin memberikan kenyamana pada gadis itu.

Saat Arsean mencoba memasukan benda nya kedalam milik Vanills, Vanilla memejamkan matanya menetralisir rasa sesak yang tiba-tiba datang.

Air mata Arin jatuh saat Vanilla terus mencoba memasuki dirinya, rasa nyeri di bagian bawahnya tak seberapa dengan rasa nyeri yang tengah ia rasakan di hatinya.

Arsean berhasil memasuki arin. Jelas saja Vanilla  semakin deras mengeluarkan air matanya dikala merasa nyeri yang amat sangat di bagian bawah. Arsean menghapus air mata Vanilla.

Keduanya menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Keesok pagi saat Vanilla terbangun dia mendapati dirinya seorang diri, entah kemana perginya orang yang sudah menghabiskan semalaman bersama dengannya. Tapi apakah itu bisa di bilang dipaksa dikala dirinya menikmati ?.

“persetanan” umpat Vanilla mengingat apa yang terjadi semalam.

Saat ingin membangunkan dirinya guna akan pergi menuju kamar mandi niatnya terurung ketika merasakan nyeri disekujur tubuhnya. Dan detik berikutnya hanya tangisan yang bisa Vanilla lakukan, sekarang Vanilla merasa jijik terhadap dirinya karena menjadi pemuas nafsu orang yang telah membelinya ini karena ia terlalu percaya terhadap seseorang.

“aku tak akan pernah memaafkan mu lihat saja aku akan membalasmu sialan” kutukan itu untuk seseorang yang membuatnya menjadi seperti ini.

Tentu saja umpatan itu untuk kekasih bajingannya yang telah menjualnya.

__________________________________________

[Jumat, 07 Januari 2022]

Author : Safira Aulia Hamidah

Wtpd : Safira Auliya Hamidah

Instagram : Safira19989

Terpopuler

Comments

Sakura

Sakura

seru thor lanjut

2021-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!