QUEEN'S STORY

QUEEN'S STORY

01. kenapa pilih aku?

..."Jika kamu yang di utus Tuhan untuk menemani hidupku, aku bisa apa selain melebarkan tangan untuk menyambutmu?"...

...||||...

Ramainya Cafe di sore hari itu membuat suasana tambah meriah, sedangkan kedua remaja yang membuat Cafe menjadi ramai itu masih betah dengan posisinya masing-masing. Si cowok tetap setia memegangi tangan gadis berparas manis yang wajahnya sudah memerah.

Pengunjung Cafe yang di isi remaja-remaja sekolah itu menunggu dengan gemas jawaban yang akan di berikan gadis tersebut kepada si cowok. Mereka sudah menunggu lebih dari lima menit, namun tidak ada jawaban apa pun yang keluar dari bibir gadis bertubuh pendek itu.

"Terima, dong!"seru sebagian pengunjung dengan tak sabar.

Gadis itu mengedarkan matanya yang indah dan bulat, pandangannya kembali pada cowok di hadapannya yang menatapnya dengan penuh harap. Gadis itu tanpa sadar menggigit bibir bawahnya, dia tidak menyangka akan ada kejutan yang sangat wah di hari ulang tahunnya ini.

"Apa jawaban lo?"tanya cowok itu datar.

"Hm...i–ini beneran Kakak nembak aku?"

Cowok itu mengerutkan keningnya sambil mendengus, dia tidak menyangka bahwa ternyata gadis di depannya ini masih dalam mode loading.

"Lo gak ngerti sama semua ini?"tanya cowok itu tidak habis pikir.

Dengan polosnya gadis itu mengangguk, mata bulatnya bahkan tak lepas dari wajah datar cowok di hadapannya.

"Gue nembak lo,"ucap cowok tersebut yang membuat kening si gadis mengernyit tipis.

"Nembak? Kalau nembak aku, nanti yang ada aku mati. Lagian, mana pistolnya?"tanya gadis itu yang berhasil membuat mulut cowok di hadapannya terbuka sedikit.

"Hey, yang gue maksud nembak itu gue mau jadiin lo pacar gue. Bukan nembak dalam artian mau bunuh lo,"jawab cowok tersebut, dia berusaha sabar ketika menjawabnya.

Mata gadis itu mengerjap-ngerjap dengan cepat, mulutnya bahkan terbuka lebar. Dia mendadak terkejut dengan jawaban cowok di hadapannya ini yang berhasil membuat tubuhnya menjadi kaku seperti patung.

"Ja–jadiin aku pacar kak?"

Cowok itu mengangguk, wajahnya masih menampilkan ekspresi datar.

"Jawaban yang harus keluar dari mulut lo cuma dua."

Mata gadis itu membulat, dia penasaran.

"Apa tuh, Kak?"tanyanya takut-takut.

Entah kenapa dia mendadak takut jika jawabannya nanti salah dan membuat cowok tinggi di hadapannya kesal, atau bahkan marah.

"Iya atau mau!"

Tanpa di cegah sorakan sebagian pengunjung membuat bibir gadis itu berkedut menahan senyum. Sebenarnya jika boleh jujur, gadis itu merasakan debaran hebat di dadanya ketika tangannya di genggam oleh tangan besar milik cowok itu.

"Kak, aku malu!"rengek gadis tersebut sambil menundukan kepala.

Cowok itu menaikan satu alisnya, dia mengangkat dagu gadis pendek di hadapannya agar menatap ke arahnya.

"Kenapa malu? Gue jelek sampai lo malu di tembak sama gue?"tanyanya sedikit kesal.

Buru-buru gadis itu menggelengkan kepalanya. Bukan malu karena itu yang dia maksud, dia malu karena sekarang dirinya menjadi pusat perhatian para pengunjung yang berasal dari sekolahnya. Lagian kenapa harus malu di tembak cowok tampan ini?

"Kakak jangan salah sangka, atuh. Bu-bukan itu yang aku maksud,"jawabnya dengan wajah panik.

Alis cowok itu naik sebelah. "Ya terus?"

Gadis lugu itu menunjuk dirinya sendiri dengan tangan kiri yang tidak di pegang.

"Aku itu malu karena banyak yang liatin."

Kedua sudut bibir cowok itu sedikit naik, kedua tangannya memegangi kedua bahu gadis yang lebih pendek darinya itu.

"Lo cantik, jadi gak perlu malu."

Ya ampun! seru gadis itu di dalam hati.

Demi apa pun gadis itu yakin jika sekarang pipinya sudah tambah merah seperti kepiting rebus.

"Woy! Jadinya gimana nih? Di terima kagak!?"teriak seorang cowok lain tidak sabar.

"Apa jawaban lo?"tanya cowok itu, namun nadanya sedikit tidak sabaran sekarang.

Gadis itu mengulum bibirnya sejenak dan matanya tanpa sadar melirik kepada sahabatnya yang heboh menganggukan kepala–menyuruhnya untuk menerima cowok ini.

"Aku mau,"jawabnya sambil menundukan kepala karena seruan terdengar dari seluruh Cafe dekat sekolah mereka ini.

"Alhamdulillah, di terima juga!"

"Makan gratis, makan gratis!"

"Langgeng ya!"

"Baper aing, baper woy!"

cowok itu tersenyum tipis dan matanya tidak berpaling dari gadis yang kini masih menunduk itu.

"Kalian makan sepuasnya aja disini, gue yang bayar!"ucapnya dengan suara lantang.

Semuanya bersorak dan mulai memesan makanan karena akan ada yang membayarkan, malah sebagian sahabat cowok itu menyuruh tukang parkir juga beberapa anak jalanan untuk ikut makan.

"Kita ke taman di belakang Cafe ini aja,"ajak cowok itu kepada si gadis yang kepalanya masih dia pertahankan menunduk.

Gadis itu hanya diam dan pasrah saat tangannya di genggam oleh cowok itu, dia juga mengikuti saja langkah panjang cowok tersebut yang membawanya ke taman.

Mereka duduk di salah satu bangku panjang jenis kayu dekat kolam ikan.

"Wajah lo merah,"ujar cowok itu sambil menundukan wajahnya guna bisa melihat wajah gadisnya.

"Kak!"rengeknya sambil memalingkan wajah.

Telinganya bisa mendengar kekehan cowok itu. Boleh tidak sih dia berteriak sekarang juga untuk menyalurkan rasa bahagianya? Boleh tidak sih dia lompat-lompat seperti anak kecil untuk mengekspresikan kepada semua orang bahwa dia bahagia sekarang?

"Liat gue dulu."

"Gak mau, Kak."

"Liat gue doang."

Kepala gadis itu menggeleng cepat dengan mata yang masih tidak mau menatap cowok di sisinya, hal itu jelas membuat kening si cowok mengeryit.

"Kenapa gak mau liat gue?"tanyanya.

"Malu,"jawabnya pelan.

Kening cowok itu semakin mengernyit.

"Kenapa malu?"

"Kakak gak akan ngerti."

Cowok itu mengulum senyumnya, dia menarik paksa gadis pendek itu agar menatap ke arahnya. Senyum kemenangan hadir ketika melihat wajah gadisnya merah.

"Bagian mana yang gue gak ngerti?"tanya cowok itu dengan nada pelan dan lembut.

Wajahnya tambah merah hanya karena mendengar nada suara cowok di depannya ini.

"Ta–tau, aduh kenapa jadi gugup gini?"

Cowok itu hanya menaikan kedua bahunya untuk menjawab gumaman gadis itu.

"Maksudnya tuh, kamu gak ngerti kak! Ah tau, lah. Resek!"seru gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ngambek,"cibir cowok itu sambil menampilkan senyum mengejeknya.

"Kakak kenapa nembak aku di depan umum, sih? Kenapa gak pas kita lagi berdua aja?"tanya gadis itu dengan kesal.

"Biar semua orang tau, kalau cewek pendek yang namanya Queen Lavinda ini udah jadi miliknya Kenan Aldhika Badesta!"tegasnya sambil menatap tajam mata gadisnya yang kini malah melongo.

Semua orang harus tahu bahwa sekarang gadis pendek bernama Queen itu sudah menjadi miliknya, sudah menjadi milik Kenan.

"Gimana kalau ada yang gak suka sama hubungan kita? Aku takut,"ujar Queen hati-hati.

Wajar jika Queen merasa takut jika nanti ada yang tidak menyukai hubungannya dengan Kenan. Secara, Kenan itu most wantednya sekolah.

Siapa yang tidak mengenal Kenan? Cowok tampan serta cuek ini menjadi idola para gadis-gadis di sekolah. Banyak yang mengejar-ngejar Kenan, alasannya karena Kenan sangat mempunyai daya tarik tersendiri, cowok itu juga sangat cuek kepada yang namanya wanita.

"Kalau lo di apa-apain, tinggal bilang gue aja. Beres."

Wajah Queen masih terlihat gelisah, dia takut. Apalagi Queen itu masih kelas 10,dia takut nanti ada gosip tidak mengenakan. Dia takut di anggap kecentilan pada Kenan sehingga Kenan mau bersamanya , apalagi sampai berpacaran.

"Kakak kenapa pilih aku?"tanya Queen yang membuat Kenan tersenyum.

Kenan tidak langsung menjawab pertanyaan Queen, cowok itu yang ada malah sibuk menatap lekat wajah polos serta lugu pacarnya. Matanya menulusuri setiap inci wajah cantik Queen, di mulai dari alis, mata, hidung juga bibir. Semuanya nampak sempurna dan indah di mata Kenan.

"Simple, gue suka lo."

Mata Queen membulat tak percaya, dia tidak percaya bahwa cowok di hadapannya ini suka terhadap dirinya.

"Kenapa bisa suka aku, Kak?"

Kenan mendengus pelan, dia baru sadar bahwa Adik kelasnya ini sangat banyak bertanya.

"Lo punya barang yang lo suka?"tanya Kenan tiba-tiba.

Queen terdiam sejenak, lalu matanya membalas tatapan Kenan. Senyum gadis itu merekah indah, dan Kenan menyukainya.

"Punya!"jawabnya dengan riang.

"Apa?"tanya Kenan dengan alis terangkat.

"Aku suka sama boneka,"jawabnya.

Kenan kembali tersenyum kecil. Entahlah, cowok itu gemas dengan tingkah Queen.

"Kenapa suka boneka?"

Bibir Queen maju beberapa centi, kening gadis itu sedikit bergelombang.

"Gak tau. Aku suka gitu aja sama boneka."

"Nah, sama!"

Mata Queen mengerjap-ngerjap dengan tempo cepat.

"Kak Kenan suka boneka juga?"tanya gadis itu yang berhasil membuat mata Kenan hampir keluar dari tempatnya.

Rasanya dia ingin sekali mencuci otak pacarnya itu agar tidak terlalu lugu juga polos.

"Gini ya, Queen. Maksud gue, alasan gue suka sama lo juga sama kayak alasan lo suka boneka,"jelas Kenan.

Kening Queen semakin bergelombang, dia sedikit lemot memang.

"Ngerti?"tanya Kenan pelan.

"Aku gak ngerti,"jawab Queen dengan mata bulatnya yang menatap lekat wajah Kenan.

Kenan sudah menahan nafasnya, dalam hati dia terus menggerutu.

Untung pacar gue, ujarnya dalam hati.

"Jadi gini. Alasan gue suka lo itu sama kayak lo suka sama boneka. Tiba-tiba suka aja, gue tiba-tiba suka sama lo. Jelas?"

...^^^||||^^^...

Gimana buat part pertamanya? Kalian suka gak???

Terpopuler

Comments

Hershi Joenk

Hershi Joenk

gak seharusnya karakterx kuen kayak gitu dia seharusnya menjadi wanita yang tanggu dan GK perna takut secara kan dia ankx arsen mf author x.......🙏🙏🙏

2023-03-01

0

Zahra Faradiba

Zahra Faradiba

hii

2022-04-21

0

K Pop is forred

K Pop is forred

baper tapi nggak terlalu

2020-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 01. kenapa pilih aku?
2 02. Posesif Kenan
3 03. Cemburu
4 04. Perdebatan orang tua
5 05. Api
6 06. Ketahuan
7 07. Kemarahan Kenan
8 08. Ayah Tiri
9 09. Hate My Self
10 10. Khawatir
11 11. Main ke rumah Kenan
12 12. Main ke rumah Kenan (2)
13 13. SETIA (Setiap Tikungan Ada)
14 14. Martabak dari Kenan
15 15. Netizen
16 16. Kristal
17 17. Nightmare
18 18. Kabar duka
19 19. Menerima kenyataan
20 20. You and I
21 21. David
22 22. Diam-diam Rindu
23 23. Liam is back
24 24. Amar
25 25. In The Hospital
26 26. Papa
27 27. Tidak akan menyerah
28 28. Hari Ibu
29 29. Fight
30 30. Menolak
31 31. Bertemu perempuan
32 32. Pelajaran untuk Kenan
33 33. Kehidupan yang kejam
34 34. Sensitif
35 35. Membuntuti
36 36. Mengungkapkan rasa
37 37. Gara-gara sakit
38 38. Minta putus
39 39. Nanda
40 40. Mengajak bertemu
41 41. Berdamai
42 42. Ingin bertemu Kenan
43 43. Jalan sama Papa
44 44. Kangen
45 45. Calon Ibu untuk Queen
46 46. Gak mau Papa nikah lagi!
47 47. Barang bahaya milik Queen
48 48. Kissing you
49 49. Tidak terima
50 50. Kerja sama
51 51. Mengadu pada Kenan
52 52. Salah paham
53 53. Cemburu
54 54. Saran dari Rere
55 55. Night club
56 56. Ego
57 57. Bye Liam
58 58. Baikan
59 59. Talk
60 60. Cowoknya kasar
61 61. Rencana Doble date
62 62. kimchi buatan Tante Tiara
63 63. Double date?
64 64. Pengakuan Kenan
65 65. Berakhir
66 66. Queen pergi
67 67. Kehidupan Baru
68 68. Back to Jakarta
69 69. Bertemu lagi
70 70. Ingin Queen
71 71. Sama-sama Memikirkan
72 72. Email
73 72. Email
74 73. Karena Ban Mobil
75 74. Papa Telepon
76 75. Makan Siang Bersama
77 76. Di Dalam Mobil
78 77. Perdebatan
79 78. Apartemen
80 79. Lelah
81 80. Maaf
82 81. Bertemu
83 82. Pesan Tak Terduga
84 83. Percakapan Masa Lalu
85 84. Marry You
86 85. Meminta Izin?
87 86. Cemburu
Episodes

Updated 87 Episodes

1
01. kenapa pilih aku?
2
02. Posesif Kenan
3
03. Cemburu
4
04. Perdebatan orang tua
5
05. Api
6
06. Ketahuan
7
07. Kemarahan Kenan
8
08. Ayah Tiri
9
09. Hate My Self
10
10. Khawatir
11
11. Main ke rumah Kenan
12
12. Main ke rumah Kenan (2)
13
13. SETIA (Setiap Tikungan Ada)
14
14. Martabak dari Kenan
15
15. Netizen
16
16. Kristal
17
17. Nightmare
18
18. Kabar duka
19
19. Menerima kenyataan
20
20. You and I
21
21. David
22
22. Diam-diam Rindu
23
23. Liam is back
24
24. Amar
25
25. In The Hospital
26
26. Papa
27
27. Tidak akan menyerah
28
28. Hari Ibu
29
29. Fight
30
30. Menolak
31
31. Bertemu perempuan
32
32. Pelajaran untuk Kenan
33
33. Kehidupan yang kejam
34
34. Sensitif
35
35. Membuntuti
36
36. Mengungkapkan rasa
37
37. Gara-gara sakit
38
38. Minta putus
39
39. Nanda
40
40. Mengajak bertemu
41
41. Berdamai
42
42. Ingin bertemu Kenan
43
43. Jalan sama Papa
44
44. Kangen
45
45. Calon Ibu untuk Queen
46
46. Gak mau Papa nikah lagi!
47
47. Barang bahaya milik Queen
48
48. Kissing you
49
49. Tidak terima
50
50. Kerja sama
51
51. Mengadu pada Kenan
52
52. Salah paham
53
53. Cemburu
54
54. Saran dari Rere
55
55. Night club
56
56. Ego
57
57. Bye Liam
58
58. Baikan
59
59. Talk
60
60. Cowoknya kasar
61
61. Rencana Doble date
62
62. kimchi buatan Tante Tiara
63
63. Double date?
64
64. Pengakuan Kenan
65
65. Berakhir
66
66. Queen pergi
67
67. Kehidupan Baru
68
68. Back to Jakarta
69
69. Bertemu lagi
70
70. Ingin Queen
71
71. Sama-sama Memikirkan
72
72. Email
73
72. Email
74
73. Karena Ban Mobil
75
74. Papa Telepon
76
75. Makan Siang Bersama
77
76. Di Dalam Mobil
78
77. Perdebatan
79
78. Apartemen
80
79. Lelah
81
80. Maaf
82
81. Bertemu
83
82. Pesan Tak Terduga
84
83. Percakapan Masa Lalu
85
84. Marry You
86
85. Meminta Izin?
87
86. Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!