02. Posesif Kenan

..."Kamu posesif tapi i like it."...

...||||...

Tiga bulan telah berlalu sejak kejadian dimana Kenan menembak dan menjadikan Queen sebagai pacarnya. Selama ini hubungan mereka baik-baik saja, meskipun sesekali pasangan itu berdebat karena hal-hal kecil namun tak berselang lama mereka akan akur seperti biasa.

Dan selama tiga bulan ini Queen maupun Kenan selalu mencoba untuk saling memahami sifat masing-masing satu sama lain, terkadang keduanya selalu berselisih paham, namun itu normal-normal saja kan?

Dan Queen baru mengetahui sifat asli Kenan yang sesungguhnya. Di balik sifat cuek yang selalu Kenan tunjukan di depan umum, cowok itu juga memiliki sifat posesif, protektif, serta gampang terbawa emosi. Cowok itu juga terkadang egois, namun cowok itu juga bisa bersikap manis yang membuat Queen semakin jatuh hati kepadanya.

Banyak orang yang mendukung hubungan mereka berdua, selain karena keduanya seperti saling membutuhkan serta melengkapi satu sama lain. Mereka juga seperti melihat ada sesuatu yang jarang di perlihatkan sosok Kenan pada semua orang kecuali Queen. Cowok itu selalu memperlakukan Queen dengan baik walaupun dalam beberapa waktu selalu terlihat kasar.

Setiap ada cowok yang mengganggu Queen, siap-siap saja berurusan dengan Kenan. Dia tidak akan diam ketika melihat ada cowok lain yang dekat dengan Queen.

Entahlah, hadirnya Kenan membuat hidup Queen menjadi lebih berwarna. Apalagi Kenan itu adalah cinta pertama Queen, dia orang pertama yang berhasil membuat debaran di jantung Queen terasa cepat hanya dengan keberadaan Kenan di dekatnya.

"Queen,"panggil Siska–absensi di kelasnya.

Queen yang semula sedang memasukan buku ke dalam tas sekolahnya pun jadi mendongak karena Siska memanggilnya. Senyum manisnya hadir meski lawan bicaranya kini menampilkan wajah jutek, entahlah semua orang bersikap jutek padanya kecuali Dea juga Givani.

"Iya, kenapa?"tanya Queen dengan masih tersenyum.

"Si Dea gue alfain."

Kening Queen sontak mengernyit, bibirnya yang tadi menampilkan senyum bahkan menjadi sedikit terbuka.

"Loh, kenapa di alfain?"

Siska mengedikan kedua bahunya. "Dia gak masuk, dan gak ada keterangan sama sekali."

"Kenapa gak kita tunggu sampai selesai isti– eh? Siska!?"seru Queen sambil terus memperhatikan Siska yang sudah keluar dari kelas di ikuti teman-temannya.

Tanpa sadar gadis lugu itu pun mengerucutkan bibirnya sambil menutup sleting tasnya. Mata gadis itu tanpa sadar tertuju pada bangku kosong di sebelahnya, yang seharusnya di isi sosok Dea sekarang.

"Lagian kenapa Dea gak masuk, sih? Jadi di alfain kan,"gumamnya lalu memilih untuk berdiri dan keluar dari kelas.

Dia ingin ke kantin untuk makan karena perutnya lapar dan pagi tadi dia ingat belum sarapan.

"Queen!"

Kepala Queen sontak menengok kebelakang ketika suara berat sedikit serak itu memanggilnya. Senyumnya mengembang ketika melihat Kenan berjalan cepat ke arahnya, cowok itu terlihat semakin tampan ketika baju olahraga yang di kenakannya sedikit basah oleh keringat. Rambut cowok itu juga basah, mungkin karena di siram oleh air.

"Mau ke kantin?"tanya Kenan ketika sudah sampai di hadapan Queen.

"Iya,"jawabnya sambil mengangguk cepat.

"Gak sama temen kamu?"

Senyum tak dapat di tahan lagi ketika mendengar kata 'kamu' keluar dari bibir Kenan. Sudah satu bulan ini Kenan mengubah panggilan 'lo-gue' kepada Queen menjadi 'aku-kamu'. Hanya sewaktu-waktu Kenan menyebut 'lo-gue' kepada Queen, jika sedang marah contohnya.

"Dea gak sekolah hari ini,"jawab Queen sambil mengikuti langkah lebar pacarnya.

"Duduk sendiri dong,"sindir Kenan yang membuat Queen mendengus.

Kenan memang selalu menyindir Queen jika gadis itu duduk sendirian. Queen memang tipikal orang yang tidak suka jika duduk sendirian di kelas, gadis itu merasa seperti di asingkan jika duduk sendirian tanpa teman.

"Temenin atuh,"canda Queen sambil mengulum senyumnya. Gadis itu duduk di depan Kenan, dia bisa melihat seringaian lebar di bibir Kenan.

"Yakin?"

"Bercanda, Kak."

"Gue pacar lo, bukan Kakak lo."

Queen memyengir kuda, gadis itu meringis ketika lupa bahwa Kenan tidak suka jika Queen memanggilnya dengan sebutan 'Kakak'. Kenan merasa bukan pacar Queen jika gadis itu memanggilnya 'Kakak'.

"Iya maaf, Ken. Aku kan keceplosan,"ucap Queen dengan wajah lugunya.

Kenan hanya menganggukan kepalanya, cowok itu melambaikan tangannya kepada pedagang sosis bakar sehingga pedagang itu menghampiri Kenan.

"Pesan apa, A'? Di sini ada sosis bakar biasa, sosis bakar campur telor, sosis bakar campur–"

"Sosis bakar satu,"potong Kenan datar.

Mang Ison mengangguk, matanya melirik Queen.

"Naon make melongkeun kabogoh urang sagala?"tanya Kenan tajam ketika melihat mata Mang Ison menatap pacarnya.

"Kenan,"tegur Queen memperingati. Dia tidak suka ketika mendengar ucapan tidak sopan keluar dari mulut Kenan, apalagi kalau cowok itu berbicara pada orang yang umurnya jauh lebih tua.

"Santuy atuh Aa', Mang cuma heran aja kenapa si Neng gak di pesenin,"ujar Mang Ison membela diri.

"Bukan urusan situ ini, kan?"sindir Kenan sinis.

Mang Ison hanya bisa mengusap dada pelan oleh kelakuan Kenan yang memang sudah seperti ini dari dulu. Cowok itu memang tidak memiliki kesopanan kepada orang yang lebih tua darinya.

"Neng mau pesen apa?"tanya Mang Ison kepada Queen.

"Sosis campur telor aja Mang, minumnya teh manis aja dua ya!"jawabnya riang.

Mang Ison hanya mengangguk sopan sambil berlalu dari pasangan baru itu. Dia juga tidak tahan sedari tadi di tatap tajam oleh Kenan saat berbicara dengan Queen.

"Jadi ikut aku ke rumah, kan?"tanya Kenan dengan mata memicing.

Mata Queen mengerjap pelan, gadis itu menepuk jidatnya ketika mengingat sesuatu.

"Anu Ken, hm... kayaknya gak jadi deh–"

"Kenapa?"tanya Kenan cepat.

"Aku pulangnya ada ekskul nyanyi,"jawab Queen sambil menggenggam tangan kanan Kenan yang berada di atas meja.

Kenan terlihat ingin marah ketika mendengar jawaban Queen. Tapi mau bagaimana lagi? Queen tidak akan mau jika Kenan menyuruhnya untuk tidak ikut ekskul hari ini.

"Selesainya sampai jam setengah lima, bener?"

Queen mengangguk, Kenan memang tahu waktu ekskulnya sampai kapan. Cowok itu bahkan mencari tahunya langsung kepada pembina ekskul di sekolah SMA Garuda ini.

"Kabarin kalau udah selesai, nanti aku jemput kamu,"ucap Kenan dengan nada tegasnya.

"Iya,"gumam Queen lembut.

Entahlah, meskipun terkesan kasar tapi Queen menikmati perilaku Kenan yang satu ini. Lagian lebih baik cowok yang menunjukan sifat aslinya walaupun itu kurang baik daripada cowok yang menunjukan sifat palsunya demi membuat pasangan mereka merasa menjadi istimewa, tapi ujung-ujungnya sakit karena pasangan mereka menunjukan sifat asli mereka yang tidak baik di akhir.

Tangan yang tadi di genggam Queen terlepas, tadinya gadis itu merasa kecewa. Tapi sedetik kemudian, bibirnya berkedut menahan senyuman ketika Kenan menggenggam tangannya dan mengelus punggung tangannya dengan lembut. Mata mereka terkunci satu sama lain.

Queen tidak perlu Kenan yang selalu mengucapkan kalimat-kalimat cintanya untuk Queen setiap hari seperti pasangan kebanyakan. Yang di butuhkan Queen hanya seperti sekarang, saat mata hitam nan tajam milik Kenan menatapnya dengan intens namun penuh cinta, itu yang selalu di butuhkan Queen untuk meyakinkannya bahwa Kenan memang mencintainya.

"Gimana tadi olahraganya, capek?"tanya Queen membuka obrolan.

Tanpa menatap mata Queen, cowok itu menjawab. Matanya sibuk menatap jari-jari lentik Queen yang sedang di mainkan olehnya.

"Gak,"jawabnya singkat.

"Temen-temen kamu mana?"

Kenan terlihat menghentikan aksinya memainkan jemari-jemari Queen, tapi tak lama kemudian cowok itu kembali memainkannya.

"Pada di kelas, tiduran. Lagian ngapain nanyain mereka, sih?"tanyanya, terselip nada tidak suka di dalam kalimat tanya itu.

"Ya gak apa-apa, aku cuma heran aja. Biasanya temen-temen kamu selalu ngekor."

"Bagus lah mereka gak ngekor kayak biasa. Jadi gak ganggu,"ujar Kenan sambil mendongak untuk menatap Queen.

"Ganggu apa? Ganggu siapa?"tanya Queen bingung.

Kenan mendengus geli, cowok itu menekan sekilas hidung Queen.

"Ganggu kita lagi pacaran, lah! Bosen aku terus di ikutin mereka setiap kita lagi pacaran,"kesal Kenan sambil menatap Mang Ison yang berjalan ke arah mereka dengan nampan berisi pesanannya dan Queen.

"Padahal rame loh kalau kita pacaran di ikutin mereka."

"Rame apanya? Rugi iya!"

Kening Queen bergelombang, bibir gadis itu terbuka ingin bertanya kepada Kenan tapi kehadiran Mang Ison yang menyimpan makanan di meja mereka membuat Queen urung bertanya kepada cowok itu. Setelah Mang Ison pergi, barulah Queen bertanya kepada Kenan.

"Kenapa rugi?"tanya Queen lugu.

Mata Kenan mendelik, cowok itu hanya menatap sekilas pacarnya lalu melahap sosisnya dengan nikmat.

"Percuma aku kasih tau jawabannya. Kamu gak bakal ngerti."

...||||...

Rugi karena nantinya Kenan gak bakal tuh bisa mesra-mesraan sama Queen😂

Btw, gimana buat part ini?

Jangan lupa buat follow ig @storiesalfina yaa, di sana kalian bisa liat cast dari cerita QUEEN'S STORY.

*Translet!

Naon make melongkeun kabogoh urang sagala?

Artinya: Kenapa pakek liatin pacar gue segala*?

Episodes
1 01. kenapa pilih aku?
2 02. Posesif Kenan
3 03. Cemburu
4 04. Perdebatan orang tua
5 05. Api
6 06. Ketahuan
7 07. Kemarahan Kenan
8 08. Ayah Tiri
9 09. Hate My Self
10 10. Khawatir
11 11. Main ke rumah Kenan
12 12. Main ke rumah Kenan (2)
13 13. SETIA (Setiap Tikungan Ada)
14 14. Martabak dari Kenan
15 15. Netizen
16 16. Kristal
17 17. Nightmare
18 18. Kabar duka
19 19. Menerima kenyataan
20 20. You and I
21 21. David
22 22. Diam-diam Rindu
23 23. Liam is back
24 24. Amar
25 25. In The Hospital
26 26. Papa
27 27. Tidak akan menyerah
28 28. Hari Ibu
29 29. Fight
30 30. Menolak
31 31. Bertemu perempuan
32 32. Pelajaran untuk Kenan
33 33. Kehidupan yang kejam
34 34. Sensitif
35 35. Membuntuti
36 36. Mengungkapkan rasa
37 37. Gara-gara sakit
38 38. Minta putus
39 39. Nanda
40 40. Mengajak bertemu
41 41. Berdamai
42 42. Ingin bertemu Kenan
43 43. Jalan sama Papa
44 44. Kangen
45 45. Calon Ibu untuk Queen
46 46. Gak mau Papa nikah lagi!
47 47. Barang bahaya milik Queen
48 48. Kissing you
49 49. Tidak terima
50 50. Kerja sama
51 51. Mengadu pada Kenan
52 52. Salah paham
53 53. Cemburu
54 54. Saran dari Rere
55 55. Night club
56 56. Ego
57 57. Bye Liam
58 58. Baikan
59 59. Talk
60 60. Cowoknya kasar
61 61. Rencana Doble date
62 62. kimchi buatan Tante Tiara
63 63. Double date?
64 64. Pengakuan Kenan
65 65. Berakhir
66 66. Queen pergi
67 67. Kehidupan Baru
68 68. Back to Jakarta
69 69. Bertemu lagi
70 70. Ingin Queen
71 71. Sama-sama Memikirkan
72 72. Email
73 72. Email
74 73. Karena Ban Mobil
75 74. Papa Telepon
76 75. Makan Siang Bersama
77 76. Di Dalam Mobil
78 77. Perdebatan
79 78. Apartemen
80 79. Lelah
81 80. Maaf
82 81. Bertemu
83 82. Pesan Tak Terduga
84 83. Percakapan Masa Lalu
85 84. Marry You
86 85. Meminta Izin?
87 86. Cemburu
Episodes

Updated 87 Episodes

1
01. kenapa pilih aku?
2
02. Posesif Kenan
3
03. Cemburu
4
04. Perdebatan orang tua
5
05. Api
6
06. Ketahuan
7
07. Kemarahan Kenan
8
08. Ayah Tiri
9
09. Hate My Self
10
10. Khawatir
11
11. Main ke rumah Kenan
12
12. Main ke rumah Kenan (2)
13
13. SETIA (Setiap Tikungan Ada)
14
14. Martabak dari Kenan
15
15. Netizen
16
16. Kristal
17
17. Nightmare
18
18. Kabar duka
19
19. Menerima kenyataan
20
20. You and I
21
21. David
22
22. Diam-diam Rindu
23
23. Liam is back
24
24. Amar
25
25. In The Hospital
26
26. Papa
27
27. Tidak akan menyerah
28
28. Hari Ibu
29
29. Fight
30
30. Menolak
31
31. Bertemu perempuan
32
32. Pelajaran untuk Kenan
33
33. Kehidupan yang kejam
34
34. Sensitif
35
35. Membuntuti
36
36. Mengungkapkan rasa
37
37. Gara-gara sakit
38
38. Minta putus
39
39. Nanda
40
40. Mengajak bertemu
41
41. Berdamai
42
42. Ingin bertemu Kenan
43
43. Jalan sama Papa
44
44. Kangen
45
45. Calon Ibu untuk Queen
46
46. Gak mau Papa nikah lagi!
47
47. Barang bahaya milik Queen
48
48. Kissing you
49
49. Tidak terima
50
50. Kerja sama
51
51. Mengadu pada Kenan
52
52. Salah paham
53
53. Cemburu
54
54. Saran dari Rere
55
55. Night club
56
56. Ego
57
57. Bye Liam
58
58. Baikan
59
59. Talk
60
60. Cowoknya kasar
61
61. Rencana Doble date
62
62. kimchi buatan Tante Tiara
63
63. Double date?
64
64. Pengakuan Kenan
65
65. Berakhir
66
66. Queen pergi
67
67. Kehidupan Baru
68
68. Back to Jakarta
69
69. Bertemu lagi
70
70. Ingin Queen
71
71. Sama-sama Memikirkan
72
72. Email
73
72. Email
74
73. Karena Ban Mobil
75
74. Papa Telepon
76
75. Makan Siang Bersama
77
76. Di Dalam Mobil
78
77. Perdebatan
79
78. Apartemen
80
79. Lelah
81
80. Maaf
82
81. Bertemu
83
82. Pesan Tak Terduga
84
83. Percakapan Masa Lalu
85
84. Marry You
86
85. Meminta Izin?
87
86. Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!