05. Api

"Pak, jangan di tutup dulu gerbangnya!"

Terlambat, gerbang sekolahnya sudah di tutup oleh Pak satpam yang menjaga. Queen hanya bisa menghela nafas kecewa, gadis itu menatap nanar gerbang sekolah dari kejauhan. Nafasnya masih memburu akibat dia berlari dan saat ingin menyebrang jalan dia melihat gerbang sekolahnya yang menjulang tinggi sudah di tutup.

"Sekarang gimana dong?"tanyanya pada angin.

Dia terlambat karena bangun kesiangan, gadis itu sontak bersiap-siap ke sekolah karena takut semakin terlambat. Tidak ada yang membangunkannya. Queen pergi dengan menaiki angkot, tapi di tengah jalan angkot itu mogok sehingga mengharuskan Queen berlari hingga sekolah.

Jika dia tidak sekolah hari ini, dia tidak akan mendapatkan nilai lewat praktek pelajaran Prakaryanya yang akan di laksanakan sesudah jam istirahat pertama. Queen akan kecewa jika tidak mendapat nilai, dia akan semakin di marahi oleh Yuna jika nilai semester ini masih sama seperti sebelum-sebelumnya.

"Queen!?"

Kepala Queen mendongak, kening gadis itu mengernyit ketika merasa ada seseorang yang memanggilnya. Saat di lihat ke depan ternyata ada sosok Liam–Kakak kelas sekaligus wakil ketus OSIS di SMA Garuda.

"Kak Liam!?"

Liam terlihat menyuruh Queen menghampirinya lewat gerakan tangan, cowok itu berada di depan gerbang sekolah yang tertutup. Sebenarnya Queen heran mengapa Liam kesiangan seperti dirinya, biasanya cowok itu selalu tepat waktu datang ke sekolah.

Dengan senyum yang mengembang tipis, Queen pun akhirnya menyebrangi jalanan saat di lihat jalanan itu sudah sedikit lenggang. Dia berdiri di depan Liam yang tersenyum lebar melihatnya.

"Telat?"tanyanya lembut.

Queen mengangguk malu, seumur-umur dia baru telat datang ke sekolah sekarang.

"Kakak juga telat?"tanya Queen sambil sedikit menunjuk Liam.

"Nggak kok, tadi aku abis di suruh Pak Tuno buat beli soto yang deket lampu merah itu. Eh pas dateng kesini gerbangnya udah ke tutup, terus liat kamu yang lagi diem di sebrang,"jelasnya sambil mengangkat keresek hitam berisi pesanan Pak Tuno–guru Agama di SMA Garuda.

"Oh gitu ya, Kak. Berarti Kakak bisa masuk dong ya ke dalem? Kalau gitu mendingan aku... pulang aja deh Kak."

Liam terlihat terkejut mendengar perkataan terakhir gadis pendek di hadapannya. Cowok itu berdehem pelan.

"Kamu yakin mau pulang?"

Queen mengangguk lemas, percuma juga dia memaksa masuk kepada Pak satpam. Liam yang melihat ekspresi putus asa Queen pun mengulum senyumnya.

"Kamu mau nerima bantuan dari aku gak?"tanya Liam.

"Bantuan apa?"

"Biar bisa masuk ke dalem sekolah,"jawab Liam sambil mengedikan dagunya ke gerbang yang sudah tertutup.

Mata Queen berbinar, tanpa pikir panjang gadis itu mengangguk semangat.

"Queen mau, Kak! Eh, tapi gimana caranya?"

"Gampang, ikutin aja aku."

Queen menurut, gadis itu berjalan di belakang Liam yang mulai menghampiri gerbang. Cowok itu terlihat mengintip sebentar ke sela-sela gerbang, takut jika satpam yang berjaga tidak ada di dalam.

"Pak! Buka dong gerbangnya, ini saya Liam!"serunya lantang.

Queen meneguk ludahnya, sedari tadi dia meremas tali tasnya. Queen hanya takut jika rencana Liam ini akan gagal, dia takut tidak akan bisa masuk sekolah hari ini.

Pintu gerbang bergeser, terlihat pria paruh baya berpakaian satpam muncul dengan senyum di wajahnya yang sudah sedikit berkeriput.

"Eh, Den Liam udah balik ternyata. Sok atuh Enggal kalebeut,"suruh satpam tersebut dengan ramah.

Liam balik tersenyum, cowok itu tiba-tiba saja menggandeng tangan kanan Queen dengan tangan kirinya yang kosong. Queen hanya bisa menundukan kepalanya, takut melihat wajah satpam.

"Eh, eh tunggu! Ini mah si Neng yang telat tadi ya? Ngapain Den Liam bawa dia?"tanya Pak satpam sambil menghalangi jalan Liam dan Queen.

Tanpa sadar Queen mengeratkan genggamannya di tangan Liam, dia takut satpam itu benar-benar tahu bahwa dia ini memang yang telat tadi.

"Oh ini? Dia tadi bareng sama saya beli soto pesenannya Pak Tuno,"bohong Liam sambil sedikit melirik Queen.

Kening satpam itu mengerut, dia merasa curiga dengan sikap murid teladannya. Jelas-jelas matanya yang belum buram ini melihat gadis yang berada di samping Liam berteriak mencegahnya untuk tidak menutup gerbang terlebih dahulu.

"Den Liam bohong, ya?"

Liam menggeleng, dia tersenyum meyakinkan.

"Buat apa bohong? Jelas kok dia menemani saya beli soto. Liam yang minta cewek ini buat nemenin Liam,"ujar Liam santai.

Perlahan Pak satpam itu mempercayai Liam, akhirnya dia menyingkir lalu membiarkan Liam serta Queen masuk ke sekolah.

Queen menghembuskan nafas leganya ketika sudah berada di koridor sekolah yang terlihat sudah sepi karena sedang KBM. Secercah senyum lebar hadir di bibir cantiknya.

"Yes! Akhirnya aku bisa masuk juga!"serunya senang, gadis itu menatap Liam dengan pandangan berbinar. "Makasih banget ya, Kak! Makasih udah bantu aku supaya bisa masuk ke sekolah."

Liam hanya bisa mengangguk, dia sibuk menikmati detak jantungnya yang berdebar cepat kala melihat Queen tersenyum kepadanya.

"Aku ngerasa berhutang budi nih jadinya sama Kakak,"ucapnya sambil mencebik.

Liam terkekeh. Tiba-tiba satu ide terlintas di otaknya yang cerdas.

"Kamu ngerasa berhutang budi sama aku?"tanya Liam.

Mata polos itu mengerjap, dia perlahan mengangguk untuk menjawab pertanyaan Liam tadi. Liam yang sudah membuatnya bisa masuk sekolah hari ini, cowok tampan itu yang berhasil membuatnya bisa mengikuti praktek nanti.

"Boleh aku minta satu permintaan buat kamu ngebales budi aku?"

Tanpa ragu Queen mengangguk, gadis itu tidak sadar jika Liam semakin tidak tahan untuk mengelus puncak kepala Queen dengan lembut. Mereka tidak sadar jika kedua tangan mereka masih bergandengan, dan mereka tidak sadar jika ada seseorang yang sedang tersenyum puas melihat hasil potretannya yang memperlihatkan posisi manis Queen dan Liam itu.

"Apa yang Kakak mau?"

Liam mengulum senyumnya, ini yang dia nantikan sejak dulu.

"Jalan sama aku besok, bisa? Besok malam minggu, kamu mau?"

Queen sempat terdiam, gadis itu berpikir sejenak apakah besok dia mempunyai kesibukan lain? Tapi ketika di pikir-pikir dia tidak memiliki kesibukan apapun, makannya gadis itu mengangguk dengan semangat.

"Mau Kak!"

Senyum Liam semakin lebar, perasaan cowok itu semakin membuncah.

"Aku kabarin nanti kalau aku udah jemput kamu."

...||||...

Suasana hening di kelas 11 IPS 1 itu, semua murid sedang khidmat mengisi soal yang di berikan oleh guru IPS mereka. Hanya satu murid saja yang sekarang sedang bersantai menyender kepada tembok kelasnya, earphone tanpa kabel terlihat terpasang di kedua telinganya.

Kenan, hanya cowok itu yang terlihat sangat santai di antara teman-temannya yang sedang fokus. Cowok itu sesekali melirik Tegar–temannya yang sedang menyalin jawaban di buku miliknya ke buku milik cowok itu sendiri.

Sudah sejak 15 menit yang lalu Kenan menyelesaikan jawabannya dalam waktu yang lumayan cepat, setelah selesai Kenan lebih memilih untuk bersantai dengan earphone kesayangannya. Posisinya yang berada di pojok kelas membuatnya semakin nyaman, apalagi guru wanita bertubuh kurus yang sedang sibuk mencatat sesuatu di meja guru itu tidak akan mengetahui keberadaan Kenan yang sedang bersantai di jam kelasnya saat ini.

"Pshtt! Tegar,"panggil Verrel dengan suara sangat pelan.

Tegar mendongak, mengerutkan keningnya sambil menatap temannya yang duduk di hadapannya.

"Mana jawabannya? Gue liat dong,"desisnya sambil sedikit melirik kebelakang.

"Tunggu, belum selesai gue. Bentar lagi,"ujar Tegar pelan.

Verrel berdecak pelan, cowok itu kembali melirik kedepan. Matanya sesekali melirik jawaban Andra–teman sebangkunya dengan sangat hati-hati.

Kenan hanya diam, sudah biasa jika teman-temannya melihat soal jawaban Kenan. Dia tidak rugi hanya karena membagikan jawabannya kepada para teman-temannya. Bukannya berbagi itu indah ya?

Saat tengah asik mendengarkan lagu, ada sebuah getaran di ponselnya yang dia simpan di saku celana. Dengan penasaran, cowok tampan itu merogoh ponselnya lalu memeriksa notifikasi yang baru saja masuk ke ponselnya. Siapa tahu itu notif dari kekasihnya yang belum juga memberikan kabar, kan?

Tapi salah, bukan Queen yang mengiriminya chat. Melainkan gadis centil anak IPA yang mengiriminya chat.

Kristal. Nama itu terpampang jelas di layar ponselnya, sebenarnya Kenan malas membukanya tapi dia penasaran karena gadis yang mengejar-ngejarnya itu mengiriminya sebuah foto.

Kristal:so sweet banget ya? Envy gue😌

Rahang Kenan mengeras, cowok itu tanpa sadar meremas ponsel di genggamannya dengan kuat. Tiba-tiba amarahnya memuncak ketika melihat foto yang di kirimkan oleh Kristal.

Queen terlihat berduaan bersama Liam. Cowok yang di benci oleh Kenan karena masih berani mengganggu kekasihnya. Apa Queen lupa dengan janjinya yang tidak akan mengobrol bahkan menyapa Liam? Gadis itu melanggar janjinya sendiri?

Oke! Kenan akan diam kali ini dan lebih memilih untuk menunggu kejujuran Queen, pacarnya itu pasti akan menjelaskan semuanya. Termasuk menjelaskan apa maksudnya foto mesra Queen bersama Liam yang di ambil Kristal secara diam-diam itu.

...||||...

***Gimana buat part ini?

Translate:

Hok atuh enggal kalebeut artinya: cepet masuk kedalam***.

Terpopuler

Comments

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™

assalamu'alaikum

sudah saya beri like 5 untuk 5 bab pertama

like balik dengan klik profil saya ya thor

mari saling mendukung

jika di like balik maka saya akan datang lagi nanti untuk like bab yang lain
terimakasih

2020-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. kenapa pilih aku?
2 02. Posesif Kenan
3 03. Cemburu
4 04. Perdebatan orang tua
5 05. Api
6 06. Ketahuan
7 07. Kemarahan Kenan
8 08. Ayah Tiri
9 09. Hate My Self
10 10. Khawatir
11 11. Main ke rumah Kenan
12 12. Main ke rumah Kenan (2)
13 13. SETIA (Setiap Tikungan Ada)
14 14. Martabak dari Kenan
15 15. Netizen
16 16. Kristal
17 17. Nightmare
18 18. Kabar duka
19 19. Menerima kenyataan
20 20. You and I
21 21. David
22 22. Diam-diam Rindu
23 23. Liam is back
24 24. Amar
25 25. In The Hospital
26 26. Papa
27 27. Tidak akan menyerah
28 28. Hari Ibu
29 29. Fight
30 30. Menolak
31 31. Bertemu perempuan
32 32. Pelajaran untuk Kenan
33 33. Kehidupan yang kejam
34 34. Sensitif
35 35. Membuntuti
36 36. Mengungkapkan rasa
37 37. Gara-gara sakit
38 38. Minta putus
39 39. Nanda
40 40. Mengajak bertemu
41 41. Berdamai
42 42. Ingin bertemu Kenan
43 43. Jalan sama Papa
44 44. Kangen
45 45. Calon Ibu untuk Queen
46 46. Gak mau Papa nikah lagi!
47 47. Barang bahaya milik Queen
48 48. Kissing you
49 49. Tidak terima
50 50. Kerja sama
51 51. Mengadu pada Kenan
52 52. Salah paham
53 53. Cemburu
54 54. Saran dari Rere
55 55. Night club
56 56. Ego
57 57. Bye Liam
58 58. Baikan
59 59. Talk
60 60. Cowoknya kasar
61 61. Rencana Doble date
62 62. kimchi buatan Tante Tiara
63 63. Double date?
64 64. Pengakuan Kenan
65 65. Berakhir
66 66. Queen pergi
67 67. Kehidupan Baru
68 68. Back to Jakarta
69 69. Bertemu lagi
70 70. Ingin Queen
71 71. Sama-sama Memikirkan
72 72. Email
73 72. Email
74 73. Karena Ban Mobil
75 74. Papa Telepon
76 75. Makan Siang Bersama
77 76. Di Dalam Mobil
78 77. Perdebatan
79 78. Apartemen
80 79. Lelah
81 80. Maaf
82 81. Bertemu
83 82. Pesan Tak Terduga
84 83. Percakapan Masa Lalu
85 84. Marry You
86 85. Meminta Izin?
87 86. Cemburu
Episodes

Updated 87 Episodes

1
01. kenapa pilih aku?
2
02. Posesif Kenan
3
03. Cemburu
4
04. Perdebatan orang tua
5
05. Api
6
06. Ketahuan
7
07. Kemarahan Kenan
8
08. Ayah Tiri
9
09. Hate My Self
10
10. Khawatir
11
11. Main ke rumah Kenan
12
12. Main ke rumah Kenan (2)
13
13. SETIA (Setiap Tikungan Ada)
14
14. Martabak dari Kenan
15
15. Netizen
16
16. Kristal
17
17. Nightmare
18
18. Kabar duka
19
19. Menerima kenyataan
20
20. You and I
21
21. David
22
22. Diam-diam Rindu
23
23. Liam is back
24
24. Amar
25
25. In The Hospital
26
26. Papa
27
27. Tidak akan menyerah
28
28. Hari Ibu
29
29. Fight
30
30. Menolak
31
31. Bertemu perempuan
32
32. Pelajaran untuk Kenan
33
33. Kehidupan yang kejam
34
34. Sensitif
35
35. Membuntuti
36
36. Mengungkapkan rasa
37
37. Gara-gara sakit
38
38. Minta putus
39
39. Nanda
40
40. Mengajak bertemu
41
41. Berdamai
42
42. Ingin bertemu Kenan
43
43. Jalan sama Papa
44
44. Kangen
45
45. Calon Ibu untuk Queen
46
46. Gak mau Papa nikah lagi!
47
47. Barang bahaya milik Queen
48
48. Kissing you
49
49. Tidak terima
50
50. Kerja sama
51
51. Mengadu pada Kenan
52
52. Salah paham
53
53. Cemburu
54
54. Saran dari Rere
55
55. Night club
56
56. Ego
57
57. Bye Liam
58
58. Baikan
59
59. Talk
60
60. Cowoknya kasar
61
61. Rencana Doble date
62
62. kimchi buatan Tante Tiara
63
63. Double date?
64
64. Pengakuan Kenan
65
65. Berakhir
66
66. Queen pergi
67
67. Kehidupan Baru
68
68. Back to Jakarta
69
69. Bertemu lagi
70
70. Ingin Queen
71
71. Sama-sama Memikirkan
72
72. Email
73
72. Email
74
73. Karena Ban Mobil
75
74. Papa Telepon
76
75. Makan Siang Bersama
77
76. Di Dalam Mobil
78
77. Perdebatan
79
78. Apartemen
80
79. Lelah
81
80. Maaf
82
81. Bertemu
83
82. Pesan Tak Terduga
84
83. Percakapan Masa Lalu
85
84. Marry You
86
85. Meminta Izin?
87
86. Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!