Aero The Kidnapper

Aero The Kidnapper

Part 1

happy reading guyss...

Bunga melati yang dirangkai indah telah menghias sisi kanan kepala hingga depan dada si calon pengantin. Wajahnya sudah di poles make up, membuat siapa saja pasti akan pangling melihat. Belum lagi sanggul yang ditata sedemikian rupa hingga menampilkan kesan mewah dan anggun.

Sang calon pengantin yang memiliki tubuh cukup tinggi bila dibandingkan kebanyakan orang Indonesia, tengah berdiri di depan cermin. Mematutkan diri, sementara tim perias sedang menyempurnakan penampilannya.

Lebih dari 3 jam ia duduk tenang menerima perlakuan sang tim dukun pengantin. Berlebihan atau tidak? Jawabannya tidak, setiap pengantin normalnya memang diperlakukan seperti ini di hari pentingnya. Satu kali seumur hidup, jika memang berjodoh. Pagi-pagi buta pintu kamarnya sudah diketuk. Mereka, para tim perias pasti takut calon pengantin wanitanya kesiangan.

Jangankan kesiangan, bahkan untuk tidur saja tidak bisa. Entah kenapa ia terlalu gugup, namun tidak bisa berbagai cerita dengan siapapun. Termasuk keluarganya.

"Udah selesai belum?" Itu kalimat pertanyaan yang keluar dari mulut sang Ibu dari balik telefon. Memang dimana perempuan itu? Tentu saja sedang memastikan dekorasi, katering, tamu dan sang besan. Sebisa mungkin ia tidak ingin pesta pernikahan anaknya terlihat biasa saja. Pasalnya sang calon besan adalah keluarga pengusaha batubara. Maka sebisa mungkin acara harus digelar mewah-karena ia ingin menunjukkan pada teman-temannya.

"Hampir Bu."

"Kalau udah selesai segera turun ya, Ibu ngga mau kamu telat. Turun sendiri ngga apa-apa kan? Ibu harus jaga-jaga disini."

"Iya ngga apa-apa." Balas sang pengantin dengan penuh pengertian.

Ternyata tak semua pengantin bisa bahagia dihari pernikahannya. Sekarang, perempuan itu sedang merasakannya. Kebahagiannya tidak sempurna. Harusnya di hari penting ini, setidaknya ada keluarga, adik atau kakak menemani. Tapi nyatanya, satupun tidak ada.

"Masa ngga ada yang jemput Mba di kamar?" Seloroh seorang wanita yang dari tadi sibuk merapikan tatanan kebaya. Ia langsung bersuara begitu sambungan telefon mati.

"Saya bisa sendiri kalau Mba ngga bisa antar."

See. Kuat sekali sang calon pengantin, bahkan dia tidak ingin merepotkan orang lain. Dia bisa berjalan sendiri menuju ballroom tempat akad. Hanya berjalan itu perkara mudah, iya kan? Tapi terkait kepantasan, semua itu tidaklah patut.

"Bisa! Aneh aja masa pengantin dibiarkan berkeliaran menuju tempat akad sendiri. Ngga ada gitu saudara Mba, adik atau kakak yang jadi pendamping. Mereka ngga takut apa? Di tengah jalan siapa tahu ada yang nyulik saking cantiknya." Celoteh sang perempuan cantik yang masih menyempurnakan si calon ratu sehari sambil tertawa.

Gadis cantik ini hanya tersenyum tipis sambil berusaha mencuri nafas karena perut yang begitu tertekan oleh korset sialan. Para tim make up mulai membereskan barangnya, dan mereka secara berurutan keluar dengan membawa koper besar berisi entah apa. Tinggallah hanya mereka bertiga, gadis manis bertinggi 168 si calon pengantin, sang dukun pengantin dan satu asistennya.

"Gugup ya Mba?" Tanya salah seorang tim.

Wanita ini menjawab dengan wajah datar. "Lumayan."

"Pengantin lelakinya pasti makin jatuh cinta."

Lagi, gadis manis ini hanya tersenyum saja.

"Postur tubuhnya pas banget, kebayanya pas di badan. Keliatan kaya bangsawan jawa Mba." Tambah wanita itu seperti berusaha menghibur calon ratu sehari. "Yuk." Ajak sang asisten untuk keluar, kemudian ikut memegang ekor kebaya warna putih agar tidak terseret di lantai hotel yang kotor.

Dunia ini kejam, kamu ngga usah naif. Saat ada seseorang yang sangat-sangat potensial mendekati kamu. Jangan terlalu jual mahal. Ngga ada alasan kamu untuk menolak. Malah kamu harusnya banyak bersyukur. Nanti saat kalian sudah berkeluarga, kamu patuhi dia, layani dia dengan sangat baik. Biar apa? Biar kamu hanya jadi satu-satunya. Otak kamu dipake untuk bertahan di keluarga mereka. Jangan malu-maluin ya?

Bukan kebahagian yang sang wanita ini pikirkan, tapi kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Hidupnya sudah dilatih untuk selalu penuh rencana. Nasehat atau omelan macam tadi yang Ibu sampaikan terus terngiang di kepala sang pengantin. Omongan tadi lah yang membuat sang pengantin tidak bisa tidur.

Sepanjang langkah menyusuri lorong, mata gadis cantik ini nampak kosong. Bahkan dia tidak sadar saat dua pendampingnya sudah meninggalkannya sendiri.

Tepat di lorong menuju lift, ia berhenti, menengok ke belakang karena perasaan aneh. Ia merasa seperti diawasi oleh sepasang mata. Jika ia tidak salah dengar, dua orang tadi sepertinya pamit kembali ke kamar untuk mengambil sepatu.

Bisakah kalian tidak pergi semua? Suara hati wanita itu terdengar.

Setelah menunduk, gadis cantik ini baru tersadar jika kakinya masih beralaskan sandal hotel. Pantas saja, langkahnya terasa nyaman.

Pintu kamar tepat di sebelah kiri tiba-tiba terbuka. Seorang pria tinggi bermasker keluar, menyapanya.

"Hai."

Apakah benar itu menyapa dirinya? Pasalnya, tidak ada lagi manusia yang ada di lorong hotel lantai 5. Karena ingin memastikan lagi, wanita berkebaya putih ini menoleh ke kanan kiri dan depan belakang, siapa tahu sang pria salah mengucap.

Sampai akhirnya secara tiba-tiba saat sang wanita lengah, tubuhnya ditarik paksa memasuki kamar. Mulutnya ditutup dengan sapu tangan yang sudah dibubuhi aroma menyengat. Tak ada respon atau penolakan yang wanita itu lakukan, karena dia sendiri bingung.

Hingga lama kelamaan ia mulai berontak karena bau menyengat tadi sudah tak bisa ia tahan. Al hasil kekalahan baginya, badannya langsung lemas hampir luruh ke lantai. Namun dengan sigap, sebelum itu terjadi sang pelaku lebih dulu menahannya. Merengkuhnya dari belakang sebelum tubuh langsing itu terjatuh.

...***...

Beberapa jam kemudian ...

Dunia memang kejam.

"Perasaan dosis yang saya berikan hanya sedikit. Tapi kenapa tidak bangun-bangun?"

"Tidak tau."

"Tinggalkan saja Bos, misi sudah selesai."

"Lima menit lagi."

Sambungan telefon terputus. Pria yang dipanggil Bos masih ada di dalam toilet sebuah hotel. Ia kembali memasang masker kain untuk menutup separuh wajahnya, kemudian keluar. Ia berniat menunggu hanya beberapa menit hingga sang wanita bangun, baru dia akan pergi. Katakanlah dia jahat karena sudah berani menghambat rencana besar seorang wanita. Tapi bagaimana lagi, ini memang sudah takdirnya.

Mata tajam milik lelaki bermasker ini bersiaga ketika melihat gadis yang terbaring di atas ranjang sudah bangun dan sedang duduk mencari tahu. Matanya menelisik ke sekitar ruangan. Selain itu si gadis juga memeriksa tubuhnya sendiri serta sanggul yang tidak lagi menghias kepala dengan tangannya. Terlalu bingung, sampai belum sadar jika ia sedang diperhatikan seorang lelaki dewasa.

"Ehem."

Tubuh ramping calon pengantin itu langsung tersentak saat suara deheman terdengar keras. Mata indahnya melebar begitu melihat ada makhluk lain di dalam ruangan yang sama.

Setelah berhasil mengingat siapa lelaki di hadapannya. Ia berbisik sangat lirih. "Kamu?"

"Hai Rea."

Seru si pria, dengan suaranya yang berat dan dalam. Bahkan Rea sendiri merinding begitu namanya dipanggil dengan cara seperti itu. Sangat berbeda. Jantungnya berdebar karena kaget, tidak menyangka sosok pria itu memiliki suara yang membuatnya takut.

Siapa sebenarnya lelaki yang berpostur tinggi ini? Sangat misterius, karena dari awal bertemu ia selalu mengenakan masker. Rea mendadak langsung berdiri, kemudian berjalan cepat ke arah pintu. Tujuannya hanya satu, mencari tahu acara pernikahannya. Bagaimana keluarganya? Bagaimana calon suaminya? Apakah mereka mencarinya? Apakah acara pernikahan masih bisa dilanjutkan?

"Aw!"

Tanpa disangka, tubuh Rea terdorong ke belakang hingga terbaring lagi di atas ranjang. Dan yang membuat Rea makin terkejut adalah, tubuh pria itu ikut menindihnya, mengungkung dengan kedua lengan ada di kanan kiri sisi kepalanya. Mau apa lelaki ini?

"Regina Athalia." Panggil pria itu sengaja mendekatkan wajahnya- membuat Rea membisu.

Di samping itu, tepat seperti yang lelaki perkirakan, wanita yang dia tarik paksa masuk ke kamar bukanlah sosok ekspresif. Dalam keadaan menegangkan seperti ini saja Rea cenderung tenang dan tidak heboh. Jangan harap ada teriakan, dorongan dan perlawanan. Tidak. Wanita cantik ini cenderung menerima.

"Ya?"

Bahkan masih bisa menjawab saat keadaan sudah sangat berbahaya. Apa Rea tidak berpikir jika mungkin saja si lelaki bermasker ini akan memperkosanya? Atau setidaknya melakukan perbuat jahat yang lain? Apa motif ia menyekapnya?

Mata tajam sang pria menyelami netra milik gadis cantik itu. Menelitinya dengan benar sambil mengingat-ingat gambaran wajahnya.

"Saya Aero. Maaf untuk pernikahan kamu yang gagal."

Katanya kemudian, dan tanpa menunggu lama Aero langsung berdiri usai memutus kontak mata. Ia segera keluar dari kamar, tanpa lagi menoleh ke belakang. Tanpa meninggalkan apapun. Tanpa menjelaskan apa yang telah terjadi. Tanpa menjelaskan niatannya.

Tubuh tegapnya langsung hilang di balik pintu.

Sementara itu, Rea yang sudah kembali bangkit, segera ikut keluar dari kamar. Ia ingin tahu apa yang sudah terjadi disaat dirinya menghilang. Apa fungsi Aero menyekapnya di kamar, lalu kemudian meninggalkannya begitu saja? Ada apa ini?

Rea bahkan tak sama sekali takut saat dirinya hanya berdua saja dengan sang lelaki. Ia hanya takut, bagaimana keluarganya sekarang.

Bagaimana nasib dirinya setelah ini?

Bagaimana jika dia diusir?

Bagaimana jika dia langsung tak dianggap?

Bagaimana jika semua orang acuh padanya?

Post 24 Nov 2020

Jangan lupa like dan comment yaa guys.

Terpopuler

Comments

Sufiyanah Arakhman

Sufiyanah Arakhman

krya mu sllu bgus thor.. dah baca 3x' gk prnh bosen sya. 😁 kpn mulai kluarin krya2 mu yg lain lgi thor.. di'sni baru 1krya.. pdhal bgus bgt lo krya mu thor. di'oyen atau pun di'NT.. smngt truss thor dtnggu krya slnjut_y. 😊🙏

2023-04-08

0

Siti Fatimah Sirait

Siti Fatimah Sirait

lanjut

2021-07-29

0

anggita

anggita

ksasar sni 👍

2021-02-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!