Melinda Permata Sari, seorang gadis berusia 22 tahun. Kuliah jurusan bisnis manajemen, mengambil cuti kuliah selama satu tahun. Gadis dengan penampilan sederhana, rambut lurus sepunggung. Wajahnya yang putih dan ayu membuatnya menjadi idola di kampusnya.
Namun karena adik-adiknya yang sangat protektif padanya, membuat para pria yang ingin mendekatinya mundur perlahan sebelum dihajar oleh mereka.
Linda adalah anak sulung dari 4 bersaudara. Jarak Linda dengan adik pertamanya hanya dua tahun, sedangkan adik kedua dan ketiganya adalah kembar.
Ferry adalah adik laki-laki Linda yang juga satu kampus dengannya. Sedangkan si kembar Indra dan juga Ikhsan Masih kelas 3 SMA.
Linda terpaksa mengambil cuti kuliah karena harus membantu mencari uang untuk biaya hidup.
Bagaimana pun juga Linda bukan berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya hanya seorang Pemborong, sedangkan ibunya berjualan nasi di rumahnya.
Meskipun Linda dilarang untuk bekerja, namun dia tetap nekat. Dan niatnya mengambil cuti diketahui oleh adiknya Ferry.
"Mbak, harusnya mbak nggak usah cuti kuliahnya. Biar aku yang kerja..Bagaimanapun aku adalah anak laki-laki tertua di keluarga ini.." Ucap Ferry saat sedang duduk di kantin kampus bersama kakaknya.
"Nyatanya, aku adalah anak tertua Fer, dan permohonan cuti ku sudah disetujui oleh pihak kampus." Linda melirik kearah adiknya dengan penuh kemenangan.
"Harus ya? Bangga jadi anak tertua? Kesannya songong banget udah jadi tua..." Ucap sinis Ferry melihat kelakuan kakaknya.
"Bangga dong, apalagi punya adek ganteng ganteng kayak kalian....." Linda tersenyum lebar membanggakan ketampanan adiknya.
"Udah dari sononya aku tampan, biar mbak nggak gambang dideketin sama cowok brengsek." Ferry melanjutkan makannya dengan sangat buru-buru melihat kakaknya telah selesai Makan.
"Mbak! Jadi cewek makan yang anggun napa! makan soto semangkok kayak makan es serut aja!!!" Ferry marah-marah karena Linda tidak mau menunggunya dan beranjak meninggalkan dirinya disana.
"Biarin, yang penting cantik wekkkk" Linda menoleh dan menjulurkan lidahnya kemudian berlalu meninggalkan Ferry yang masih sibuk menghabiskan makanan di piringnya
Gila, jadi cewek makan kayak monster. Kalo bukan kakak sendiri udah tak pacarin..
Ferry kesal karena ditinggal Linda sendirian sehingga gadis gadis yang sedari tadi menjauh mulai mendekat. Melihat itu, Ferry langsung kabur tanpa menghabiskan makannya.
®®®
Saat Linda berjalan hendak ke restoran tempatnya bekerja, handphone nya berdering. Membuat pemiliknya segera mencari barang elektronik itu
"Ya Halo..."
"Selamat pagi... Apakah benar ini nona Melinda Permata Sari?"
"Iya benar..."
"Selamat, lamaran anda diterima. Dan diharapkan besok pagi jam sembilan ke perusahaan S untuk interview. Terimakasih"
Sambung telpon terputus dari pihak sebelah. Mendengar kabar itu, Linda loncat kegirangan. Bagaimana tidak? Perusahaan sebesar itu menerima lamaran kerjanya.
Bodo ah, yang penting kerja. Mau jadi apa pun nggak masalah. Toh disana gajinya juga gede...
Linda berjalan sambil lompat-lompat kegirangan setelah mendengar kabar baik itu. Hingga tak sadar ada yang mengikutinya.
YAAAAAA
Linda dikagetkan degan teriakan Ferry. Namun Linda tidak marah dengan kelakuan jahil adiknya itu, karena suasana hatinya sedang sangat sangat bagus.
"Kenapa sih mbak? Kayak habis menang lotre aja!" Ferry berjalan mengimbangi langkah Melinda
"Tau ngga dek?" Linda menoleh ke arah Ferry dengan wajah sumringah
"Ya nggak lah, make nanya lagi!" Ferry kesana karena ditanya balik.
Dengan senyum lebar Linda berkata, "Mbak dapet panggilan interview di Perusahaan S besok pagi..."
Linda sangat membanggakan dirinya lalu memeluk adiknya dengan erat.
"Mbak! Jangan halu napa!" Ferry masih tak percaya dengan berita yang ia dengar.
"Kapan mbak mu ini bohong??" Sambil menjewer telinga Ferry, Linda merengut karena sang adik tidak percaya dengan dirinya.
☘☘☘
Keesokan harinya, Linda telah bercanda rapi. Memakai riasan tipis, dan juga menata rambutnya.
Melihat penampilan tak biasa putrinya, ibunya Linda pun berdecak kagum.
"CkCkck mau kemana mbak? Cantik bener?" Ledek ibunya.
"Mau interview buk!" Dengan wajah cerah Linda membantu ibunya menyiapkan piring untuk sarapan.
"Dimana?" Suara pria paruh baya menyahut dari belakang. Yang tak lain adalah ayahnya.
"Perusahaan S ayah!" Dengan mantap Linda menjawab
"Kamu jadi cuti?" Kembali ayahnya bertanya
"Iya, "
"Kerja yang bener, jangan bikin masalah.." Ayahnya kembali memperingatkan Linda
"Siap pak bos!" Linda memberikan hormat kepada ayahnya, karena ayahnya tidak pernah menghalangi anak-anaknya dalam hal apapun selama itu positif.
Ketiga adik Linda sudah sangat ribut saat menuju meja makan untuk sarapan.
Waaauuuuwwwww
Ketiga pemuda di hadapannya melongo melihat penampilan Linda yang rapi. Tidak seperti biasanya yang asal-asalan. Bahkan sekarang memakai lipstik
Indra mendekat kearah Linda lalu memeriksa kening Linda..
" Nggak panas, normal kok" Indra memeriksa suhu Linda bergantian dengan dirinya
"Coba ulang lagi.." Usul Ikhsan yang juga melakukan hal yang sama kepada Linda
"Iya normal...." Ucap Ikhsan curiga
"Coba deh mas bacain ayat kursi, takutnya mbak Linda ketempelan..." Ikhsan meminta Ferry lalu duduk disebelahnya.
Yang dimaksud pun malah tertawa sambil menuruti permintaan adiknya melafalkan ayat kursi lalu menyemburkan air putih kearah Linda
"Sialan kalian. Punya adek nggak ada yang bener... Harusnya bangga kakaknya tu mulai bener..." Linda mendengus kesal dengan perlakuan ketiga adiknya yang super jahil
Hahahahaha
"Gitu doang ngambek, katanya mau kerja di perusahaan gede. Segitu doang marah, dasar lembek.." Ejek Indra sambil mencomot tempe goreng di piring Linda
"Ni anak, ngambil sendiri napa sih..."Linda memukul tangan Indra pelan
"Enak yang dari piring mbak Linda..." Ucap Indra enteng
"Untung adek sendiri, kalo nggak udah remuk lo!" Umpat Linda kesal namun senang dengan kehangatan keluarga ini.
Kelimanya mulai sarapan, sedangkan ibu mereka di depan melayani pembeli yang antri membeli sarapan juga.
"Fer, anterin mbak ya." Pinta Linda sambil membereskan piring di meja makan.
Sedangkan si kembar sudah berangkat begitu selesai sarapan.
"Siap!" Ferry pun membantu Linda mencuci piring bekas sarapan mereka.
Karena Linda tak ingin terlambat, meski dibilang terlalu pagi. Linda lebih memilih menunggu daripada telat dan gagal interview
Setelah selesai membereskan piring Linda menuju kamar mengambil tas dan memakan sepatu fantofel hitam miliknya.
Sedangkan Ferry sudah menunggunya di luar sambil memanaskan motor.
Linda pun berpamitan kepada kedua orang tuanya, mencium punggung tangan mereka juga pipi kedua orang tuanya.
"Buk, Yah... Linda berangkat dulu. Doakan semoga lolos ya...." Ucap Linda dengan penuh semangat.
Melihat kakaknya keluar dari rumah, Ferry segera menyalakan mesin motornya lalu menyerahkan helm kepada Linda.
"Sesuai aplikasi ya mbak..." Goda Ferry ala-ala Ojol jaman sekarang
"Sa ae lu kampret!!!" Linda menaiki motor sambil memukul bahu adiknya sambil terkekeh.
"Buk, kita berangkat!!!" Ferry melambaikan tangan sebelum berlalu meninggalkan rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
ㅤㅤKᵝ⃟ᴸ🦎
Kok jadi kayak bolong sama emak yg debat ya, 🤔🤔🤔🤔
Bahasanya emak banget 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Masih ada typo nya mak masak disuruh makan sepatu fantofel🙏🙏🙏
2020-07-13
1
👑 Butterfly 🦋 💣
sa ae lu fer 🤣
2020-07-04
1
Lynrάchi
aku uah mampirr mak udah ku boom like jg
2020-06-29
2