Vote sebelum membaca 😍
.
.
Pernikahan yang tak di inginkan itupun berjalan dengan lancar, yang hadir di pernikahan hanya dari keluarga dekat saja. Bahkan sahabat se-gang pun tak mereka undang.
"Inget ya, setelah lulus lo sama gua gak ada hubungan apapun lagi!"
Arabella menatap malas Arion yang berdiri disamping ranjang, "Siapa juga yang mau sama lo!" balasnya.
Perempuan itu lalu merebahkan tubuhnya di kasur. Merasa badannya sangat lelah dan capek. Bayangkan saja, Ia harus menjalani acara pernikahan itu dari pagi sampai malam hari.
Brukk!!
"Aww sialan!"
Arabella meringis karena badanya ditendang dari atas kasur, Ia duduk dibawah sambil mengelus bokongnya yang sakit. Wanita itu menatap geram Arion yang memeletkan lidah padanya, lalu malah merebahkan tubuhnya di ranjang.
Enak aja lo tidur di kasur gue, gak rido gue. Batin Arabelle.
Arabella berdiri dengan susah payah, lalu Ia menaiki tubuh Arion begitu saja, dengan kasar Ia menjambak rambut pria itu.
"Minggir lo kelinci, gue gak rido kasur gue ditiduri ama kelinci bau kaya lo. Awas gak!!"
"Aduuhhhhh sakitt bego!" Arion berusaha melepas jambakan itu, tapi dengan teganya Ara malah semakin kuat menjambak rambutnya, yang tentu saja kembali membuatnya berteriak kesakitan.
Dengan kekuatan penuh, akhirnya Arion mampu membalikan posisi mereka sehingga kini Ara tepat terlentang di bawahnya. Arion menyeringai melihat wajah tegang Ara, pikiran jahil mengerjai wanita inipun muncul.
"Sayang jangan gitu dong kalo sama suami."
Ara mencoba menahan mualnya mendengar itu, "Jijik bego!"
"Sstt jangan ngumpat gitu dong, gak baik."
"Lo kesurupan ya?!"
Arion tersenyum misterius, lalu dengan cepat pria itu membenamkan wajahnya dicerukan leher Ara dan menggigit leher wanita itu keras.
"AAaaaa!!!"
Brak!
Tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar, terlihatlah kedua orang tua Ara dan Arion. Ke empat orang itu terkejut melihat anak-anaknya yang berada di ranjang.
"Ya Tuhan mereka sangat ganas ya kalo bercinta," gumam Ibu Ara sambil mengusap tangan suaminya.
Sedangkan Arion dan Ara menatap horor kedua orang tuanya, mereka pasti salah paham.
"Ayo kita keluar, jangan ganggu pengantin baru." Tuan Galen pun memberi isyarat yang lain agar meninggalkan kamar putra dan putrinya.
Setelah pintu itu tertutup, Ara langsung memukul kepala Arion keras.
"Sialan lo, leher gue sakit!" omel wanita itu sambil mengusap lehernya yang habis di gigit. Sungguh Ia tak bohong jika benar-benar sakit, memang dasar si kelinci tak punya perasaan!
Arion hanya berdecak sebal sambil mengusap-usap kepalanya yang sakit sehabis di pukul, "Awas lo, cape gue berantem mulu!" ketusnya lalu merebahkan diri di kasur.
"Ihhh gue gak mau tidur sekasur sama lo, awas sana lo tidur di lantai!" Kembali Ara memukul-mukul tubuh Arion dengan bantal.
"Aduhhh gak mau, lo aja yang di lantai sana ah!"
Dan ya pertengkaran itu tak ada habisnya hingga tengah malam.
***
Arion meminum bir di gelas kecilnya, malam ini Ia berusaha untuk tak banyak minum karena ini adalah pesta kelulusannya. Ya tak terasa Ia sudah lulus sekolah, waktu berjalan dengan cepat.
"Hoi lo mau mabuk?"
Merasa tepukan di bahunya, pria itu menoleh malas pada Raga yang sudah berdiri di sampingnya, "Gak!"
"Ckck anjir gue liat penampilan si Ara malam ini malah jadi tegang."
Mendengar itu mampu membuat Arion tersedak minumannya, tatapannya pun langsung tertuju ke samping kolam renang. Pesta ini memang di adakan malam hari di villa miliknya. Ia memang orang kaya, jadi Arion mengundang semua teman seangkatannya untuk merayakan pesta kelulusan itu di villa miliknya.
Anehnya Arion merasa tak suka melihat Ara yang sedang mengobrol dengan pria lain di sana, apalagi dengan dandanan seksi seperti itu. Entah dalam keadaan sadar atau tidak, Arion malah mendekat ke arah wanita itu.
"Ekhem!!"
Terkejut mendengar deheman di sampingnya, Arabella menoleh dan langsung berdecak malas melihat siapa orangnya. Kembali Ia menatap Bagas, mantan kekasihnya, "Kita pindah aja yuk ngobrolnya."
Saat akan pergi dari sana, pergelangan tangan Ara ditahan. Kembali Ia menatap malas pria yang mengganggunya, "Apasih?!"
"Mau kemana lo?" tanya Arion.
"Bukan urusan lo."
Ara pun menyentak kasar tangan Arion agar terlepas, setelah itu Ia pergi bersama Bagas ke tempat yang dimana tidak akan lagi ada yang mengganggu.
Mata tajam itu menatap punggung Ara yang mulai menjauh, kedua tangannya terkepal melihat sikap wanita itu.
"Lo gak salah megang musuh bubuyutan?" tanya Raga sambil merangkul bahu sahabatnya.
"Gak, tadi gue repleks. Jijik juga megangnya." Arion berpura-pura membersihkan tangannya dengan tisu.
"Udah ah yok, kita nari aja. Banyak cewek cantik."
"Lo duluan aja, gue mau ke kamar dulu."
Arion pun masuk ke dalam villanya. Badannya sebenarnya lelah ingin istirahat, tapi ini juga acaranya. Waktu semakin malam, tapi entah kenapa pesta dibelakang villa semakin ramai saja.
"Emm."
Langkah Arion terhenti saat akan masuk ke dalam rumah, pria itu mengernyit mendengar ******* yang seperti tak jauh dari posisi berdirinya.
Dengan berjalan perlahan Ia mengintip dari balik pohon, dan betapa terkejutnya saat melihat Ara dan pria tadi sedang berciuman ditempat duduk yang ada di sana. Dengan amarah yang sudah memuncak di dada, Arion mendekati mereka lalu menarik kerah baju Bagas.
Buggh!
"SIALAN LO JANGAN SENTUH MILIK GUE!!" teriak Arion lalu kembali memukul wajah pria itu brutal.
Sedangkan Ara menutup mulutnya dengan tangan bergetar melihat perkelahian itu.
"CUKUP! Berhenti!!"
Ara menarik Arion ke belakang dan otomatis pria itu menghentikan pukulannya, "Lo apa-apaan sih?!" tanyanya marah.
Mengatur nafasnya sejenak, Arion lalu menatap tajam Ara, "Lo yang apa-apaan, dasar gak tau diri!"
"Apa lo bilang?!"
"Cewek apaan lo ciuman sama cowok lain, lo gak tau status lo apa hah?! Oh atau lo mau gue beberin ke semua orang kalo lo itu-"
"CUKUP!! Jangan! Jangan kasih tau orang lain."
Kembali Arion melirik sinis Bagas yang tergeletak kesakitan akibat ulahnya, sebenarnya Ia ingin sekali merobek bibir pria itu karena telah berani menyentuh miliknya.
"Ikut gue!" Arion menarik tangan Ara kasar masuk ke dalam villanya. Sedang wanita itu hanya bisa pasrah kemana dirinya dibawa.
"Aww pelan-pelan bego sakit tangan gue ish!"
Tak memperdulikan gerutuan itu, Ia sudah terlalu marah. Mereka masuk ke kamarnya di lantai atas, dan tak lupa menguncinya.
"Ish anjir sakit tau!" gerutu Ara sambil mengusap pergelangan tangannya.
"Lo mau jual diri hah pake baju kaya gitu?"
Ara langsung menatap tajam Arion, apa pria itu sedang merendahkannya? "Apa lo bilang?"
"Lo mau jual diri ke si brengsek itu ya pake baju kaya gitu, gak tau dir-"
Plak!
Arion meringis mendapat tamparan itu, bibirnya langsung kebas karena mendapat tamparan keras tadi.
"Gue gak serendah itu ya!"
Baru kali ini Arion melihat mata wanita itu seperti akan menangis, setelah enam bulan mereka hidup bersama. Walaupun keduanya tinggal serumah, tapi percayalah mereka tak pernah akur. Setiap hari pasti akan ribut, bahkan masalah sekecil apapun itu. Tetapi selama ini juga Arion tak pernah sampai melihat Ara menangis.
"Gue gak terima lo ngomong kaya gitu, lo pikir siapa yang ngambil keperawanan gue hah?"
Arion terdiam.
"Sekarang kita udah lulus dan ya.. seperti perjanjian dulu, sekarang kita gak ada hubungan apapun lagi. Lo sama gue kaya dulu lagi, musuh." Jelas Ara menahan rasa sakit di dada saat berucap itu.
Sekarang Arion tak tahu apa yang di rasakannya. Bukankah ini yang selama ini Ia tunggu-tunggu, bercerai dengan Arabelle? Tapi entah kenapa rasanya berat melepas wanita itu.
"Gue cemburu."
Ara terkejut mendengar perkataan itu.
"Gue gak suka milik gue disentuh orang lain, lo cuma milik gue."
Arion mendekat lalu menarik wajah mungil itu mendekat dan mencium bibir ranum yang selalu Ia dambakan. Pinggang wanita itu Ia peluk erat sambil memperdalam ciuman mereka.
Ciuman itu terlepas sebentar, lalu Arion berucap, "Gue mau lo untuk yang terakhir kali, setelah itu gue janji gak bakal ganggu hidup lo lagi."
Flasback off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Nicky
begitulah flash back ya....
2021-07-22
1
Yesi Purnamasari
elo gue ganti dong Thor ga enak baca n terll gimn gitu,
2021-03-29
1
Septy Cweet
ngelakuin untuk yg terakhir malah jadi.....hihi
2020-09-24
12