Vote sebelum membaca 😇
.
.
Flashback
"Arabelle udah hey, lo udah minum banyak!"
Arabella tak menanggapi teguran dari teman-teman se-gangnya, wanita cantik itu malah kembali meneguk bir di gelas kecilnya. Tak terhitung sudah berapa banyak minum, Ia tak peduli karena kini butuh pelampiasan.
Dengan berjalan sempoyongan, wanita yang memakai gaun pendek itu menuju dance floor. Walaupun temannya mencegah tapi dengan keras kepala Ia tetap ke sana. Pikirannya sudah melayang karena kini Ia sudah mabuk berat.
Musik dj semakin keras begitupun dengan pengunjung diskotik yang semakin malam semakin ramai.
Saat sedang asik meliuk-liukan badannya, Arabella merasa seperti dipeluk seseorang dari depan. Dengan malas Ia membuka matanya menatap siapa yang berani memeluknya itu.
Buram, tapi sepertinya pria. Dan entah kenapa Ara malah mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu, mungkin Ia sudah terbawa suasana.
"Kamu seksi banget sayang."
"Thank, lo juga ganteng haha," ucap Ara asal, padahal Ia tidak bisa melihat jelas wajahnya.
Arabella tak sadar saat tubuhnya sudah di gendong, Ia terlalu mengantuk sampai malas rasanya untuk membuka mata.
"Dasar Bagas sinting, gila. Berani-beraninya lo selingkuh dibelakang gue. Laki-laki brengsek!" racau Ara.
Saat merasa tubuhnya di baringkan di kasur empuk, Arabella membuka matanya perlahan. Mengernyit menatap pria yang berdiri disamping kasur. Sial Ia masih belum bisa melihat jelas siapa orang itu, efek terlalu banyak minum.
"Gue gak bisa!"
Arabella mengernyitkan keningnya mendengar umpatan itu. Suaranya seperti familiar di telinganya, tapi siapa ya?
"Sialan si Justine, gue gak mau ah sama cewek bar-bar ini. Bisa-bisa berantem lagi gue sama dia!"
Pria itu mengacak rambutnya frustasi dan memutuskan untuk keluar, tapi saat akan membuka pintu, pelukan erat dibelakang menahannya.
"Jangan pergi, lo gak boleh selingkuh lagi brengsek!"
Arion memutar badannya dam otomatis pelukan itu terlepas. Melihat musuhnya yang tersenyum manis padanya sambil berdiri sempoyongan lalu kembali memeluknya.
"Jauh-jauh sana. Lo bikin gue makin kesiksa aja bar-bar!" ketus Arion melepas kasar pelukan itu, tapi Ara malah merengek dan kembali memeluknya.
Umpatan demi umpatan terucap dibatin Arion, mengutuk wanita ini, dan sialnya obat perangsangnya semakin menyiksa tubuhnya!
"Baby i want you."
Arion tentu saja terkejut mendengarnya, ternyata tanpa di minta pun wanita ini dengan senang hati memberinya. Tetapi Ia tak bisa membayangkan saat nanti wanita ini sadar, matilah Ia.
Berawal dari Arion dan ke lima teman se-gangnya datang ke sini. Mereka melakukan permainan ekstrim dimana siapa yang kalah harus minum obat perangsang lalu melakukan one night stand, dan sialnya Arion yang kalah.
Baru kali ini pria itu minum obat perangsang, rasanya menyiksa, butuh pelepasan. Saat sedang mencari mangsa, dirinya malah melihat wanita paling di musuhinya ini sedang menari di lantai dansa sendirian.
Apa seorang Arion Kailli tak salah akan meniduri musuh bubuyutannya sendiri?
"Kamu gak mau aku? Sialan berarti lo lebih milih cewek murahan itu ya dibanding gue. Dasar lo baj-Emmmh."
Arion langsung mencium cepat wanita itu, Ia sudah tak tahan apalagi mendengar rengekan manjanya. Membuat badannya semakin panas dingin saja.
Dengan masih berciuman, pria itu menggiring Arabella ke kasur, menjatuhkan tubuh mereka di sana. Biarlah Ia tidur dengan musuhnya ini, toh sepertinya wanita bar-bar ini sudah tak perawan lagi. Tetapi sayang, setelah mendapat pelepasannya, Arion baru sadar jika Ia adalah pria pertama bagi Arabelle. Dan yang lebih parah lagi, Ia malah mengeluarkan benihnya di rahim wanita itu.
Sial sekali memang.
***
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!!"
Teriakan menggema itu membuat kedua insan yang sedang bermimpi indah sambil berpelukan harus membuka matanya.
Arabella mengerang dan membuka matanya perlahan lalu menatap ke arah pintu. Di sana Ia bisa melihat.. Kedua orang tuanya?
Mencoba untuk duduk, tapi perutnya seperti ada yang memeluk dari belakang, perlahan wanita itu menoleh dan betapa terkejutnya Ia melihat siapa pelakunya.
"AAAaaaaa!!!!"
Arabelle langsung menarik selimut itu agar menutupi badannya yang ternyata telanjang bulat. Teriakannya itu tentu saja membuat si pria yang sedang terlelap juga harus terbangun.
"AAAaaaaa!!!"
Arion langsung terbangun berdiri disamping ranjang, tapi mendengar teriakan Ara kembali membuat pria itu masuk kembali dalam selimut ikut menyembunyikan badannya yang telanjang.
"APA-APAAN INI?!!"
Arion dan Arabella langsung menatap horor pada ke empat orang itu. Kenapa kedua orang tua mereka ada di sini?!
Dengan berjalan cepat seorang pria paruh baya mendekat lalu tiba-tiba menampar keras pipi putranya. Anak yang selama ini Ia bangga-banggakan ternyata begini kelakuannya?
"Apa yang kamu lakukan Arion? Kau membuat kami kecewa," teriak tuan Galen marah.
Sedangkan Arion yang baru saja mendapat tamparan itu hanya menunduk karena bingung dan juga takut.
PLAK!
Saat mendengar suara tamparan di dekatnya Ia langsung menoleh ke samping, betapa terkejutnya melihat Arabelle yang ditampar oleh Ibu wanita itu. Ia tak menyangka, karena setahunya Arabelle adalah anak yang sangat disayang.
"Belle apa yang kamu lakukan?!"
Hanya gelengan yang mampu Arabella berikan, tanda tak tahu apa yang terjadi. Nyawanya saja belum terkumpul, Ia terlalu syok karena baru pertama kali Ibunya menamparnya.
"Mama maaf," rengek Ara.
Ke dua keluarga itu tak tahu harus bagaimana sekarang, tidak menyangka dengan perilaku putra putri mereka.
Pagi hari sekali, tuan Galen bingung mendapat sebuah alamat hotel beserta nomor kamarnya. Di sana juga tertulis pesan jika putranya sedang tidur bersama seorang wanita. Ia tentu saja terkejut dan marah, akhirnya memutuskan untuk pergi bersama istrinya. Dan boom, sebuah kejutan. Ternyata putranya memang sedang tidur dengan seorang wanita dalam keadaan telanjang.
Entah kebetulan atau tidak, perempuan itu ternyata adalah anak dari klien kerjanya. Tak lama tuan Galen pun menelphone Tuan Edo yang memang rekan kerjanya, dan ya pria tua itu datang dan ikut terkejut melihat putrinya di sini.
"Kalian harus menikah!"
Ke dua orang berjenis kelamin berbeda itu terkejut mendengar apa yang di ucapkan tadi.
"Apa? Gak. Aku gak mau nikah sama cewek gila ini!" tunjuk Arion pada Arabelle.
Tidak terima dibilang seperti itu, Ara langsung menepis kasar tangan Arion, menatap geram musuh bubuyutannya itu, "Heh kelinci tongos, emang gue mau nikah ama lo apa?! Dasar kelinci gendut, bau-"
"Enak aja lo cipmunk! lo yang gendut ya. Tuh liat pipi berapa kilo, tembem banget kaya bakpau haha."
"Dasar kelinci tongos, lo yang gendut ya!"
"Lo!"
"Lo!"
"CUKUPP!!"
Teriakan menggema itu membuat nyali Arabella dan Arion menciut, mereka menundukan pandangan karena tak berani menatap kedua orang tua nya.
"Pokonya kalian harus menikah, gak ada penolakan. Ini juga demi kebaikan kalian jika terjadi apa-apa, lagi pula kami berteman baik," tegas Tuan Edo.
"Papa," rengek Ara.
"Ini hukuman untuk kamu Belle, Papa gak nyangka ternyata kamu kaya gini." Tuan Edo pun keluar dari kamar itu diikuti dengan yang lainnya.
Kini kamar itu hening.
"Lo perkosa gue ya?" tuduh Ara tanpa menatap pria di sampingnya.
"Enak aja, lo yang minta juga." Arion membawa celananya dibawah kasur, tapi saat akan memakai, rambutnya ditarik dengan kasar sehingga membuatnya berteriak kesakitan.
"Dasar cowok gila! lo apain gue sialan?! Kelinci sinting! Lo perkosa gue kan? Gue benci sama lo kelinci cabulll!!!" teriak Ara sambil mengeratkan jambakannya di rambut pria itu.
"AAaa sakit ampun!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
decasha
Seruuuuu
2022-02-18
0
Nur hikmah
kocak ternyta
2022-02-11
0
Dee Na
😂😂😂😂😂😂
2021-06-07
1