Mr. Mafia
Dilarang membajak dalam bentuk apapun, karya ini original by Novi Wu.
Pasal 113 UUNo. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman hukuman paling lama 4 (empat) tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
So ... pikir-pikir sebelum mencuri!
***
Langit gelap mewarnai kota Boegenfille sore itu. Seorang gadis tampak berlari kecil, agar bisa segera sampai ke rumah supaya tidak kehujanan.
Areta gadis cantik yang belum genap dua bulan lulus dari Sekolah Menengah Atas. Ia harus berkerja membanting tulang demi memenuhi kebutuhan ibunya yang tengah sakit parah.
Sudah dua bulan ibunya tidak berdaya di atas tempat tidur dan hanya bisa menahan sakit jika efek obatnya telah hilang. Tubuhnya semakin kurus karena digerogoti oleh pengakit kangker payudara yang dideritanya.
Perlahan Areta membuka pintu rumah yang tampak reot, rumah peninggalan ayahnya yang entah pergi kemana sejak Areta masih kecil. Bahkan ia sudah lupa bagaimana wajah ayahnya saat ini.
"Ibu ... Areta pulang," sapa Areta dengan wajah penuh keceriaan meskipun menyembunyikan penderitaan.
Ibunya tampak lemah memandangi anak gadisnya yang cantik tengah berdiri di ambang pintu. Seutas senyum mengembang di bibir wanita paruh baya itu. Lalu berkata, "Bagaimana pekerjaanmu, Nak?" tanyanya dengan nada suara lemah.
"Baik ... Areta senang karena hari ini aku mendapatkan bonus besar dari perusahaan." Areta mengeluarkan sejumlah uang dari dalam tasnya dan memperlihatkan kepada sang ibu.
"Wah ... Banyak sekali, Nak?" ucap sang Ibu, tersenyum lemah.
Areta mengangguk penuh semangat. "Aku akan berkerja giat untuk membiayai oprasi pengangkatan payudara Ibu. Agar Ibu tidak merasakan sakit lagi."
Ibunya tersenyum mengelus lembut rambut anak gadisnya yang belum genap berusia sembilan belas tahun tersebut. "Cepatlah mandi, sepertinya malam ini akan turun hujan!" perintah ibunya.
"Baik ibuku yang cantik. Aku akan mandi yang bersih, lalu akan menyiapkan makan malam untuk ibu."
Sang ibu pun mengangguk lemah mendengar perkataan anak gadisnya itu. Perlahan Areta berjalan keluar—namun belum sampai di ambang pintu, tiba-tiba suara batuk mengagetkan Areta dan memaksanya untuk berbalik badan dan melihat ibunya.
Sang ibu tampak meringis memegang dadanya yang sakit, dengan panik Areta kembali ke tempat tidur ibunya.
"Ibu ... Ibu di mana yang sakit?" Areta nampak gugup dengan keadaan sang ibu yang lemah dan mulai hilang kesadaran.
"I–ibu .... " Gadis itu terus menggoyangkan tubuh ibunya berharap wanita paruh baya itu sadar.
Karena panik Areta berlari keluar menuju rumah tetangga sebelah untuk meminta bantuan. Dengan kasar ia menggedor-gedor pintu rumah tetangganya itu.
Seorang wanita paruh baya membuka pintu, dengan wajah yang kebingungan ia menyapa Areta. "Ada apa Reta?" tanyanya.
"Tolong aku, Bu Dela. Tiba-tiba ibuku tak sadarkan diri."
"Apa?! Ayo kita lihat ibumu!" ucap Bu Dela panik dan langsung menuju rumah Areta dengan berlari kecil.
Kedua wanita yang berbeda usia cukup jauh itu tiba di sebuah kamar dengan suasana yang remang dan begitu lembab, Seumur hidup Areta belum pernah merasakan hidup yang berkecukupan bahkan bisa dihitung berapa kali di dalam hidupnya bisa makan enak. Boro-boro makanan enak bisa—makan setiap hari tiga kali saja sudah sangat beruntung untuk Areta dan ibunya.
Bu Dela memeriksa tubuh Ibu Areta dengan seksama, menekan urat nadi yang ada di pergelangan tangannya. Tiba-tiba ia menangis sejadi-jadinya dan membuat Areta sangat bingung.
"Marla, Tuhan telah mengambilmu, kau sudah tak merasakan sakit lagi," ucap Dela sembari menjerit dengan air mata berlinang.
Areta menatap nanar tubuh wanita yang telah melahirkannya dan menyentuh kakinya dengan lembut dan mengecup kaki ibunya.
"Maaf ibu, Areta anak yang tidak berbakti karena tidak bisa membawa ibu ke rumah sakit," linangan air mata menguar dari sudut mata gadis cantik itu.
"Bukan, Reta. Ini bukan salahmu! Kau sudah berbakti kepada ibumu, Nak. Yang sabar! Ibumu sudah damai di surga." Dela mengelus lembut pundak Areta yang masih bersimpuh di bawah kaki ibunya yang tengah terbujur kaku di atas tempat tidur.
***
Esok paginya, peti mati telah diturunkan, bunga-bunga telah dilempar di peristirahatan terakhir nyonya Marla ibu dari Areta.
Dela tak henti-hentinya memeluk tubuh Areta yang tampak lemah dengan air mata yang tak mampu lagi keluar seolah telah habis karena menangis sehari semalam.
"Tabahlah, Nak. Ini yang terbaik untuk ibumu!" ucap Dela dengan nada lirih.
Areta bergeming dan meratapi bagaimana nasipnya yang akan hidup sebatang kara dengan tanpa ibunya.
Tiba-tiba seorang wanita cantik datang dengan dandanan serba hitam namun entah mengapa penampilannya meninggalkan kesan glamor karena banyak perhiasan yang menempel dari tubuhnya.
"Areta?" sapanya menepuk pundak gadis yang tengah bersedih itu.
Areta dan Dela segera memalingkan wajahnya ke arah wanita cantik itu. "Anda siapa?" tanya Areta dengan nada lirih.
"Perkenalkan. Aku Yosiana teman lama ibumu." Wanita itu mengulurkan tangan kepada Areta.
Areta hanya mengerutkan keningnya seraya berfikir, ia mengingat-ingat apakah ada teman ibunya yang bernama Yosiana. Tapi ia tidak berhasil mengais ingatannya.
"Saya tidak mengenal siapa Anda."
"Ah ... Tak apa. Mungkin ibumu lupa menceritakan soal diriku, Aku mendapat kabar jika ayahmu telah menikah dengan wanita di kota Apache ibukota negara ini. Dan aku kesini menawarkanmu pekerjaan sebagai assistant rumah tangga di salah satu boss besar di kota Appache. Apakah kau mau?"
"Hah ... Aku tidak mengenalmu, bagaimana bisa aku mempercayaimu."
"Aku bisa membantumu mencari keberadaan ayahmu di sana," ucapnya mengiming-imingi Areta yang tampak rampuh itu. "Jika kau mau, malam ini kita berangkat," imbuhnya lagi.
Areta menatap lekat wajah wanita itu dengan saksama, ia menangkap gurat keanehan muncul di sana. Tetapi hatinya berkecamuk, ia juga harus menemukan ayahnya karena ia tidak mau hidup sendiri tanpa ada orang yang melindunginya, terlebih lagi jika ia menikah nanti.
"Baiklah, aku mau. Dengan syarat anda membantu saya dengan mencari keberadaan ayah saya."
"Sure, pasti," sahut wanita itu dengan tersenyum seolah ia sedang menyembunyikan rahasia besar.
"Tapi Reta ...." Dela ingin mencegah Areta yang ingin ikut dengan Yosiana.
"Tidak apa, Bu. Aku akan baik-baik saja."
"Bukan begitu, kau bisa tetap di sini, dan menganggapku dan suamiku sebagai orang tua pengganti ibumu," tutur Dela mencegah Areta yang seolah sedang terhipnotis dengan kata-kata Yosiana.
Areta terus mencoba membuat Dela percaya jika ia akan baik-baik saja jika. Sehingga membuat Dela mau tak mau melepaskan gadis dengan mata coklay itu.
***
Malam itu Areta pergi dengan Yosiana yang mengendarai mobil sport berwarna merah, dengan kecepatan penuh mereka pergi menuju kota apachr yang berjarak puluhan kilometer dari kota kecil bernama boegenfille itu.
Hanya membutuhkan waktu kurang dari tiga jam mereka telah sampai di sebuah rumah yang sangat besar dengan dua lantai serta halaman yang sangat luas, rumah itu benar-benar seperti istana dan di jaga ketat oleh penjaga yang berpakaian serba hitam.
"Apakah ini rumah majikan saya?" tanya Areta polos.
"Ya ... Benar." Yosiana menjawab dengan mengangguk lalu menghentikan mobilnya tepat di pintu masuk rumah itu.
Seoran penjaga membuka pintu untuk Yosiana dan mempersilahkan wanita itu keluar. Areta pun mengikuti Yosiana keluar dan berjalan mengekor di belakang wanita itu.
Seorang wanita dengan wajah dan perawakan sangar menemui mereka berdua. "Siapa dia?" tanya wanita itu.
Areta sungguh ketakutan, ia hanya bisa menundukkan kepala tidak berani menatap wajah wanita itu.
"Dia adalah orang yang kubawa, suruh bossmu membelinya dengan harga tinggi, dia masih gadis polos," jawab Yosiana.
Bak disambar oleh petir, ternyata Areta telah di jual oleh Yosiana kepada boss wanita itu. Jantung Areta seolah berhenti mendengar kalimat dari Yosiana.
Namun nasi telah menjadi bubur, kini Areta telah masuk ke sarang ular dan tidak bisa keluar lagi.
•
•
•
Bersambung....
Jangan lupa Like, Komen dan Vote, ya ....
Terimakasih dan papay..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Jeankoeh Tuuk
kasian Areta di tipu
2024-05-25
0
bungaAaAaA
gajelas bgt ujug² dtng ko lgsg warwerwor udh tau suasana lg berkabung
2022-10-25
1
Dede
la njut thor
2022-08-24
0