Bujang Bekurung : Dendam Di Ujung Seminung

Bujang Bekurung : Dendam Di Ujung Seminung

PEMBEBASAN

Bocah laki laki bernama Bayu itu terus berlari diseputaran goa putri dia tidak menyadari telah terpisah ratusan langkah dari teman temannya.Siang itu udara begitu panas, kemarau sepertinya lama akan berakhir sungai Ogan yang membelah desa Padang Bindu mulai kelihatan dasarnya.Suasana yang demikian panasnya tak membuat Bayu menghentikan buruannya.

Seekor anak kijang seolah olah mempermainkannya,anak kijang itu terkadang muncul disela rumput liar membuat bayu gemas untuk menangkapnya namun saat Bayu mendekat kijang itu malah melompat menjauh dengan gesitnya.

Kesal Bayu bukan kepalang, dia bertekad memburu kijang tersebut sampai dapat ayahnya pasti bangga bila dia berhasil membawa pulang anak kijang yang lucu itu. Bayu terus berlari dengan cepat tanpa memperhatikan sekitarnya, Hingga akhirnya tanpa ia sadari kijang tersebut menuntunya ke suatu pedataran rumput luas yang berada jauh ratusan langkah dari goa putri.

Bayu terperangah melihat pedataran tersebut kemana mata memandang hanya terlihat rumput ilalang setinggi lutut kaki orang dewasa, penuh rasa ingin tahu Bayu melangkah memasuki pedataran luas tersebut.

Didepan sana,sekitar dua puluh langkah dari tempatnya berdiri Bayu melihat keanehan.Serumpun bambu kuning tumbuh di tengah tengah pedataran luas tersebut, aneh bukan karena cuma bambu kuning yang tumbuh di pedataran tersebut tetapi ternyata bambu kuning tersebut tumbuh secara bejajar sama rata satu dengan yang lain. Dan jika diperhatikan dari kejauhan menyerupai pagar yang berwarna kuning.

Bayu menjadi lebih terkejut lagi saat melihat kesamping,tepat di samping rimbunanan bambu kuning anak kijang yang tadi diburunya terlihat asyik mengunyah daun daun muda.

Baru saja Bayu hendak melangkah mendekati anak kijang, satu suara mengaum menggelegar menggetarkan tempat itu, seekor harimau besar belang kuning tiba tiba muncul di hadapannya. Kijang kecil laksana kilat melesat dari tempat itu kemudian hilang di rimbunan rumput liar

“Ahhhhhh!!!”

Bayu menjerit kaget tubuhnya terduduk di tanah,keringat dingin memercik di dahinya, takutnya bukan alang kepalang.

Harimau belang menatap kearahnya dengan tajam, membuat jantung Bayu berdegup sangat kencang. Tiba tiba penguasa hutan ini mengaum sangat keras membuat tempat itu bergetar keras dan perlahan mendekati Bayu yang terduduk.

Bocah ini beringsut dengan wajah pucat,tubuhnya tiba tiba menggigil saking takutnya.Saat harimau tersebut hampir mendekatinya tiba tiba satu keberanian muncul di pikiran Bayu. Bagaimanapun juga Bayu tidak mau mati sia sia di tengah pedataran rumput itu.

Sambil terus beringsut mundur pikiran Bayu bekerja cepat mencari cara meloloskan diri dari sergapan hewan liar ini, matanya berputar mencari sesuatu yang bisa digunakan pandangannya membentur tiga buah batu sebesar kepalan tangan orang dewasa di sebelah kirinya cepat bayu menyambar batu tersebut bertepatan dengan harimau kuning yang melompat kearahnya disertai auman yang menggidikkan!

Bayu melompat kesamping kearah tiga belas rumpun pohon bambu kuning yang tumbuh berjajar.setelah terlebih dahulu melemparkan tiga buah batu ditangannya kearah harimau kuning.

‘Bukk!!’

‘Bukk!!’

Dua buah batu tepat mengenai pertengahan mata harimau kuning yang satu lagi lolos mengenai tempat kosong. Bayu selamat dari sergapan Harimau kuning karma telah lebih dahulu melompat menyelamatkan diri.

Harimau kuning melenguh kesakitan, gerakannya terhenti sesaat. Bayu sendiri menyandarkan tubuhnya kearah tiga belas bambu kuning yang berdiri kokoh menyerupai pagar, wajahnya pucat pasi, nafasnya tersenggal senggal dan keringat dingin semakin membasahi tubuh kecilnya.

Harimau kuning bebalik garang, sorot matanya memancarkan kemarahan yang teramat sangat, Bayu kehabisan akal tangannya menyentuh sebatang bambu kuning dibelakangnya. Ada aliran dingin yang tiba tiba merasuk ketubuhnya Bayu tersentak tetapi tak berusaha untuk melepaskanya, tubuhnya terasa enteng seketika dan saat Bayu menggerakan tangan kananya tahu tahu pohon bambu yang panjangnya hampir dua tombak telah tergengam di tangannya.

Bila diperhatikan akan aneh sekali pemandangan ini, sosok tubuh Bayu yang kecil menggenggam sebatang bambu kuning dan menggerakannya seolah olah seperti menggenggam lidi.

Bayu berdecak kagum dengan kekuatannya, merasa mendapat angin Bayu mencabut sebatang pohon lagi bambu kuning di belakangnya dengan tangan kiri, Luar biasa!! Kini di tangan Bayu tergenggam dua buah batang pohon bambu kuning sepanjang dua kali tubuhnya.

Harimau kuning menggeram marah, tatapannya tiba tiba kecut menatap dua batang bambu di tangan Bayu, Terdiam beberapa saat sebelum mengaum dengan hebat, ada kilatan aneh dikedua matanya.

Didahului dengan getaran keras, tubuh harimau kuning melesat kedepan kearah Bayu yang telah bersiap dengan dua batang bambu di tangan, namun belum sampai sergapan itu mengenai Bayu satu suara perempuan tiba tiba berseru di tempat itu disertai dengan harumnya bunga tanjung yang memenuhi tempat itu.

“Datuk Ke Lima!! Jangan melanggar pantangan yang telah di tetapkan!!!”

Entah dari mana munculnya di sebelah Bayu tiba tiba telah berdiri seorang perempuan tua, berkerudung putih. Wajahnya masih menyimpan sisa sisa kecantikan di masa muda.

Yang membuat Bayu tercekat ketika melihat wajah perempuan tua itu begitu putih hampir menyamai pakaian yang dikenakanya.

Gerakan harimau kuning yang di panggil Datuk Kuning ke Lima terhenti seketika, dalam gerakan kilat tiba tiba Harimau ini berputar tiga kali dan saat putaran terhenti kaget Bayu bukan alang kepalang, dia hampir berteriak keras kalau tidak cepat cepat menutup mulutnya!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!