Dihadapan Bayu dan perempuan tua yang berpakaian serba putih berdiri seorang laki laki berumur sekitar empat puluh tahunan, tubuhnya kekar berotot, wajahnya sangat sangar mengenakan jubah berwarna kuning keemasan.tubuh bagian depannya yang terbuka ditumbuhi bulu bulu tebal sampai ke perut. Ketika dia menoleh kearah Bayu. Astaga!! Kedua mata laki laki ini berwarna kuning berkilat!
“ Ombai Putih dari Komering, nasibmu beruntung hari ini….!” Menyapa laki laki di panggil dengan sebutan Datuk Ke Lima, pandangannya tak lepas menatap Bayu.
“Apa yang terjadi hari ini merupakan karunia dari yang di atas Datuk” jawab si nenek yang di panggil dengan Ombai Putih dari Komering seraya mengelus rambut Bayu.
“Tetapi ini melanggar perjanjian, batas waktu yang di tetapkan masih dua belas purnama lagi”
“maksud datuk?”
“Jangan berpura pura bodoh Ombai Putih, Perjanjian denagan Ki Buyut Penjujung Roh adalah seratus purnama sebelum ada seseorang yang membebaskanmu dari sekapan tiga belas bambu kuning pembawa bala”
“perjanjian kentut busuk!!, aku tidak pernah membuat perjanjian gila seperti itu, Ki buyut mu berbuat curang menjebakku di pedataran jahanam ini!!” menukas si nenek, wajahnya yang putih tiba tiba berkilat merah
“Berani kau menghina Ki Buyut?”
“Cukup!! Aku terlalu lama meninggalkan kediamanku, sampaikan pada ki buyut mu dia akan membayar mahal atas semua yang di lakukanya padaku….”
“Ternyata sekapan dalam tiga belas bambu kuning pembawa bala tidak membuatmu jera, perempuan tua!”
“Aku tidak akan membuat keributan denganmu Datuk Ke Lima, aku harus pergi sekarang bocah kecil ini kubawa serta dan kau jangan coba menghalangi…”ucap Ombai Putih dari Komering kemudian
Datuk Kuning ke Lima tertawa lebar,tubuhnya yang berotot dan berbulu di busungkan kedepan.
“aku penasaran dengan kehebatan orang orang dari tanah komering biar ku jajal barang sejurus dua jurus..”
Belum selesai ucapanya,laki laki ini telah bergerak dengan cepat, dua buah pukulan dan satu tendangan tiba tiba menyerang Ombai Putih dari Komering. Si nenek Cuma mendengus kecil, satu tangan menarik Bayu kemudian jatuh sama rata dengan tanah dilain kejap tubuhnya laksana karet membal ke atas sejauh dua tombak.
Datuk kuning menggebor marah mendapatkan seranganya mengenai tempat kosong, belum sempat dia berbalik ada sambaran angin di atas kepalanya, Datuk Kuning silangkan tangannya keatas
“Bukk!!”
Dua lengan beradu keras, Datuk kuning terjengkang ketanah tubuhnya terasa patah dua melirik ke tangannya terlihat membengkak merah
Didepannya Ombai Putih dari Komering berdiri sambil mendukung Bayu yang terlihat pucat pasi bersiap siap meninggalkan tempat itu.
“Perempuan sial aku belum kalah!! Lihat serangan!!”
Datuk Kuning berseru keras, dia kedipkan kedua matanya
“Wuss”
“Wuss”
Dua sinar kuning menggidikan mencuat keluar dari mata Datuk Ke Lima menyambar kearah Ombai Putih dari Komering dan Bayu
“Jalur Kuning Penyebar Maut!! Ilmu anak kecil di pamer…..Memalukan!!!” seru si nenek putih, cepat dia menyingkir sementara tangan kanannya membuat gerakan setengah lingkaran kemudian menjentikkan jarinya dua kali
Luar biasa!! Dari celah jari Ombai Putih dari Komering mencuat keluar sinar putih menyilaukan yang disertai dengan suara letupan sebanyak lima kali, menghadang dua sinar kuning yang dilepaskan Datuk ke Lima
“Badai Lima Penjuru!!!” seru Datuk ke lima kaget secepat kilat dia melompat tinggi keatas.
“Bummm!!”
Pedataran rumput bergetar hebat, letusan sangat kuat terdengar di tempat itu, asap hitam putih membubung tinggi sejauh dua tombak. Pohon bambu kuning yang tumbuh berjajar hancur berantakan meninggalkan percikan api kecil. Satu lobang besar menganga di tanah.
Datuk Ke Lima terkapar dua belas langkah dari lobang yang menganga, wajahnya sepucat kain kafan pakaianya robek di sana sini, jantungnya berdegup tak beraturan, saat dia menyeka wajahnya ada lelehan darah di sela bibirnya.
“Tak kusangka perempuan tua itu benar benar menguasai pukulan Badai Lima Penjuru, luar biasa!!! Kalau dia berniat jahat pasti celaka aku di buatnya tadi..”
Terbatuk batuk Datuk ke Lima duduk di tanah, mengatur pernafasan selama beberapa saat.
“Aku harus menemui Ki Buyut Penjujung Roh, dia harus tahu kejadian ini…..” menggumam Datuk ke Lima. Kemudian dia berdiri, merapikan pakaiannya yang robek dan akhirnya berkelabat kearah utara pedataran rumput.
#####
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments