Gunung Seminung masih diliputi kabut sangat tebal pagi itu ketika sesosok bayangan tinggi besar berkelabat dengan ringannya disela pohon-pohon tua.
Kawasan hutan yang berada tepat di bawah kaki gunung adalah kawasan yang tak pernah di jamah manusia, konon tersiar kabar ada sekelompok harimau yang menguasai hutan ini. Padahal jika berhasil mendaki bagian atas gunung akan terlihat betapa indahnya pesona danau ranau yang berada jauh di bawah gunung Seminung.
Sinar matahari pagi seolah tak mampu menembus tebalnya kabut yang menutupi bagian utara Gunung Seminung meski begitu sosok bayangan kuning seolah tak menghiraukan keadaan di sekitarnya. Terus saja melaju dengan kecepatan tinggi diantara pohon pohon tua hebatnya lagi bayangan ini tidak meninggalkan jejak yang di laluinya.
Langkah kaki bayangan kuning akhirnya terhenti pada sebuah bangunan besar yang terbaut dari bambu kuning di bagian utara Gunung Seminung.
Sosok tinggi besar yang ternyata adalah seorang laki laki bertubuh tinggi besar memperhatikan seputar bangunan, kedua alisnya naik seolah olah heran dengan keadaan di tempat itu.
Akhirnya dia melangkah menuju tangga bangunan besar rumah panggung yang terbuat dari bambu, namun belum sampai kaki kanannya meyentuh anak tangga ke satu.
“Wuttt!!!!”
“Wuttttttt!!!!!”
Ada benda berdesing dari sebelah kirinya. Kaget si tinggi besar bukan main. Dua buah pisang terbang menderu dahsyat menyambarnya.
“Jahanam berani mati dari mana yang berani mengganggu Datuk ke Lima!!!” bentaknya keras
Dua tangannya di dorongkan ke depan.
“Wussss!!”
Angin panas menderu keluar dari telapak tangan sang Datuk, membuat dua buah pisau yang menderu menyambar kepalanya terpental dan menancap ketanah.tak cukup sampai di situ ketika sang Datuk memukulkan tangannya kearah dua pohon besar yang tumbuh di samping rumah
“Wusss!!!”
Untuk kedua kalinya ada angin panas yang menyambar keluar menghantam pohon besar di samping rumah.
Dua sosok tubuh yang juga tinggi besar berloncatan keluar sebelum pukulan sang Datuk menghantam pohon besar.
“BUMMMM!!!”
Satu dentuman kecil menggema di tempat itu, dua pohon besar tempat sang pelempar pisau terbang hancur berantakan, meninggalkan suara bergemuruh.
Datuk Ke Lima yang ternyata adalah sosok kuning yang baru datang tertawa terkekeh kekeh seraya berkacak pinggang.
Dua tubuh berlompatan di hadapannya, sama sama memiliki tubuh yang tinggi besar berjubah kuning belang belang. Yang satu memiliki rambut gondrong awut awutan yang satu lagi memiliki kumis tebal. Yang paling membuat bulu kuduk bergidik adalah sepasang mata kedua orang orang ini sama sama kuning berkilat.
“Datuk ke empat, Datuk ke tiga kalian rupanya yang punya kerjaan membokong orang!” menegur Datuk ke Lima.
Laki laki yang berambut gondrong maju kedepan
“Kami hanya menjalankan perintah Ki Buyut Penjujung Roh, harap di maklumi Ronggo Wulung…”
Datuk ke Lima yang di panggil dengan nama asli Ronggo Wulung hanya bergumam tak jelas kemudian dia baru berucap
“Datuk ke Tiga sejak kapan kalian berdua menjadi anjing penjaga bangunan reot ini?”
“Kau tak butuh penjelasan Datuk ke Lima karena kami tak punya waktu banyak berbicara panjang lebar denganmu”
“Sekarang katakan apa keperluanmu datang kesini? Bukankah Ki Buyut menugaskanmu menjaga Tiga Belas bambu Kuning pembawa Bala?” Laki laki yang berkumis tebal kini ikut berbicara walaupun dia sedikitpun tidak bergeming dari tempatnya berdiri.
Ronggo Wulung alias Datuk Ke Lima menatap tak berkedip kearah Ronggo Pati alias Datuk Ke Tiga.
“Bukan urusan kalian mencampuri urusanku!”
“Katakan apa keperluanmu kemudian menyingkirlah dari Gunung ini!!”
Ronggo Geni maju selangkah membuat Ronggo Wulung semakin terhalangi untuk masuk ke bangunan.
“Aku tidak menginginkan terjadi keributan di sini, Datuk Ke Lima aku berharap kau mau bersabar hati menunggu Ki Buyut menyelesaikan semedinya”
“Aku harus menemui Ki Buyut ada berita penting yang harus ku sampaikan!!” Datuk Ke lima teteap besikeras ingin masuk.
“Perduli setan dengan berita penting yang kau bawa!! Kalau kau tak mau menunggu silahkan angkat kaki dari sini!!” Ronggo Pati akhirnya mendamprat kesal
Tak memperdulikan ucapan Ronggo Pati, Datuk kelima melangkah mendekati anak tangga.
“Mohon maafmu datuk Ke Lima jika kau tetap memaksa masuk, kami terpaksa bertindak!!” Ronggo Geni berseru keras memperingatkan.
Datuk ke Lima mendengus keras.
“Ronggo Geni menyingkirlah biar aku yang mengurus mahluk kepala batu ini!!” Ronggo Pati berseru keras.
Ronggo Wulung menghentikan langkahnya kemudian berbalik dengan wajah merah mengerikan.
“Kita lihat Ronggo Pati!! Kepala siapa yang batu!!” bentaknya
Dengan satu gerakan kilat Datuk Ke Lima lancarkan tendangan jarak pendek kearah dada kiri Datuk Ke Tiga
Datuk Ke tiga yang telah bersiap dari tadi miringkan tubuhnya kekanan, tendangan mengandung tenaga dalam tinggi lewat hanya beberap jari saja, namun rupanya tak sampai di situ dilain kejap tendangan Datuk ke Lima tiba tiba berputar menderu menyapu leher datuk Ke Tiga!
Datuk Ke Tiga jatuhkan tubuhnya secepat kilat ke tanah didahului dengan bentakan keras dua jotosan dihantamkan ke paha kanan Datuk Ke Lima. Tak mau berlaku ayal Datuk Ke Lima memutar tubuh membuat gerakan bagai titiran!
“Brett!!!”
“Bukkk!!”
Tubuh besar Datuk Ke Tiga terbanting ketanah, sebaliknya Datuk Ke Lima malah terjengkang ke tanah dengan paha terasa remuk, jubah kuningnya yang memang telah robek bertamabah robek di hantam jotosan Datuk Ke Tiga.
Datuk Ke Lima Mengebbor marah, ada darah yang menetes di sela bibirnya, menatap dengan amarah memebludak kearah Datuk Ke Tiga yang telah melompat berdiri.
Ki Buyut Penjujung Roh sebenarnya memilki lima orang murid andalan. Dari ke lima murid tersebut yang paling tinggi kesaktiaanya adalah Datuk Ke Satu, kemampuan Datuk Ke Tiga sebenarnya jauh beberapa tingkat di bawah Datuk Ke Lima hal ini diketahui oleh Datuk Ke Lima namun dia menjadi sangat terkejut saat menyaksikan bagaimana mudahnya Datuk Ke Tiga mempecundanginya.
“Ronggo Pati!! Kau perlu diberi pelajaran!!!” ucap Datuk ke lima panas
Selesai berkata dia mendorongkan kedua tangannya kedepan!!
“Wusss!!!”
“Wussss!!!”
Ada angin panas yang menyambar kearah Ronggo Pati, laki laki yang berambut gondrong ini Cuma mendengus kecil seolah meremehkan. Dengan satu lompatan kecil tubuhnya melesat ke udara, dari atas dia menghantam ke bawah!!
“Wusss!!!!”
Ada angin yang juga panas luar biasa menyambar kearah pukulan Datuk ke Lima. Menghantam dari atas!
“BUMMMMM!!!!!"
Tanah berhamburan keatas membuat dua lobang besar menganga di tanah, Datuk Ke Empat melompat secepat kilat ke samping kiri menyelamatkan diri. Sementara rumah panggung yang terbuat dari pohon bambu kuning berderak derak eperti akan rubuh.
Ketika asap dan tanah yang berhamburan perlahan menipis. Didepan sana Datuk ke Lima terlihat terkapar di tanah, tubuhnya nyaris tertutup debu dan tanah. Dua belas langkah di samping kanan Datuk Ke Lima, Datuk Ke Tiga tampak menyandar di sebatang pohon yang masih mengepulkan asap, mengatur jalan darahnya jelas bentrokan tenaga dalam tadi mengacaukan jalan darahnya.
Tertatih tatih Datuk ke Lima bangkit, menatap kea rah Datuk Ke Tiga tanpa berkedip.
“Jahanam ini mengetahui kelemahan pukulanku, apakah Ki Buyut Yang memberi tahu?? Kalau belum ku habisi belum puas hatiku!!!” Ucap Datuk Ke Lima dalam hati.
Tak menunggu lama tiba tiba ada asap putih yang mengepul di atas kepala Datuk Ke Lima.Tubuhnya yang nyaris telanjang perlahan berdiri.
Sepasang mata Datuk Ke Lima ynag kuning berkilat tiba tiba mengeluarkan sinar menyilaukan, tak tanggung tangungg sang Datuk Ke Lima hendak menghabisi Datuk Ke Tiga dengan puklan andalannya, Jalur Kuning Pembawa Maut!!
Ronggo Geni yang berada jauh dari kedua orang itu tercekat kaget, jaraknya yang jauh dari Datuk Ke Tiga tidak memungkinkan untuk memeberi peringatan. Tak mau berpikir lebih lama Datuk Ke Empat ini salurkan seluruh tenaga dalamnya ke tangan kanan. Sebentar saja tangan itu tampak bergetar dan berwarna kuning. Datuk Ke Empat siap mengadu tenaga dalam menyelamatkan Datuk Ke Tiga yang tengah memulihkan keadaannya.
Namun belum sempat Datuk Ke Lima menghantamkan pukulan mautnya kearah Datuk ke Tiga satu bentakan luar biasa kerasnya laksana petir menggeleggar bergema di tempat itu. Membuat Datuk Ke Lima dan Ke Empat tersurut mundur
“Murid murid Bodoh!! Kegilaan apa lagi yang kalian buat???!!!!”
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Eka Zwesthy W.
thorr semangat up nya.....
ditunggu ye
2020-11-30
2