Love You Forever
Suara gadis membentak keras , mengagetkan sepasang muda-mudi yang sedang bermesraan.
"Ana..."sahut pemuda berwajah tampan itu pucat , dengan cepat ia menjauhkan diri dari gadis manis yang bersandar pada sebuah pohon.
" Mel..lu " ujar gadis cantik berhidung mancung itu tak percaya saat mengenali siapa yang ada bersama cowok yang di panggilnya Raka.
"Mel..lu tega lakuin ini semua sama gw " lanjut gadis itu menahan marah dan kecewanya.
"Ana..aku bisa jelasin semua sama kamu" Raka cepat menghampirinya.
"Ngga perlu Ka..apa yg baru saja aku lihat , sudah cukup menjelaskan semuanya" seru Ana dengan keras.
"Ana , apa yang di katakan Raka benar , biar kita jelasin semua sama lu " pinta meli mulai bersuara.
"Lu mau jelasin apa sama gw mel , lu itu sahabat gw , tapi lu tega menikam gw dari belakang seperti ini , lu sendiri sudah tahu kalau Raka itu pacar gw " hardik Ana dengan suara bergetar menahan tangis .
"Please Ana..kamu jangan menyalahkan meli , gw yang salah" aku Raka berusaha menenangkan suasana.
"Kalian berdua keterlaluan.." teriak Ana tak tahan , ia berlari menembus hutan membawa tangis dan kepedihan penghianatan 2 orang yang dia percaya.
"Mariana...tunggu " teriak Raka dan hendak berlari mengejar gadis malang itu .
"Ngga usah di kejar Ka..gw paham betul bagaimana sifat Mariana , dia ngga bakal maafin kita berdua " ujar meli mencegah Raka .
"Tapi mel , kita lagi di hutan dan gw sebagai ketua mapala bertanggung jawab atas keselamatan anggota gw , tanpa terkecuali Ana , wanita yang gw cintai.." terang Raka tegas.
*Plak...* satu tamparan tepat mengenai wajah tampan pria tersebut.
"Lu benar-benar keterlaluan Ka , lu bilang lu mencintai Ana, selama ini lu selalu mengeluh tentang perasaan lu ama dia dan memohon cinta gw hingga gw percaya dan rela mengkhianati sahabat gw sendiri" meli mendorong kasar tubuh raka dan berlari kembali ke kemah berlawan arah dengan mariana tadi.
"Brengsek..." maki raka keras memecah kesunyian hutan belantara.
~~
"Mel...lu lihat Raka sama Mariana ngga? soalnya gw mesti minta pendapat mereka tentang rencana teman-teman mapala lainnya buat ntar malam" ujar seorang cowok ceking berkulit gelap langsung saat cewek berambut sebahu itu berjalan tergesa melewati berapa kumpulan anggota pecinta alam yang ikut dalam rangka merayakan pergantian tahun baru di puncak gunung.
"Mana gw tahu..."sahut meli jutek melampiaskan kekesalannya dan tak menghiraukan pemuda tersebut.
"Alamak...cantik-cantik tapi juteknya minta ampun"ujar pemuda ceking itu sambil geleng kepala.
"Wooyyyy..."suara dan tepukkan keras di bahunya membuat pemuda itu kaget bukan main.
"kodok..kodok...kodok..." ucap pemuda itu latah yang langsung di sambut tawa keras dari orang yang mengejutkannya juga senyum geli dari beberapa anggota pecinta alam yang ada di sana.
"Ucok..ucok..latah lu dari dulu ngga pernah sembuh ya.."ujar orang tersebut masih di iringi tawanya.
"Dasar makhluk kurang kerjaan , lu paling senang kalau melihat sohibnya menderita kayak gini" semprot pemuda yang di panggil ucok sedikit kesal dengan logat khas medan yang cukup kental.
"Sorry bro...lu juga sih,ngapain juga bengong di hutan kayak gini? ntar lu ke sambet ama penghuni disini , baru tahu rasa lu ngga tahu jalan pulang" ujar orang tersebut menakuti sahabatnya.
"Emangnya gw terry si butiran debu apa ? sampai ngga tahu jalan pulang?" sahut ucok tetap dengan logat medannya.
"Oh ya Van...lu lihat si raka sama Mariana ngga? dari tadi kaga kelihatan?"
"mariana..?" ulang pemuda yang di panggil Revan oleh ucok itu dengan raut wajah sedikit tegang. .
"Gw tadi nyebut nama raka lho Van ,bukan mariana seorang" goda ucok membuat muka cowok bertubuh tegap itu langsung memerah.
"Hmmm..ceritanya ada yang cin da ha (cinta dalam hati) nih??" goda ucok lagi.
"Apaan sih lu..lu tahu sendiri kan kalau Ana itu pacarnya raka, ya..siapa tahu aja mereka sekarang..lagi berduaan dan ngga pengen di ganggu" sahut cowok bermata coklat dan tajam itu berusaha menyembunyikan kecemburuaan nya.
"Udah deh bro..gw udah kenal lu dari SMA dan gw tahu betul bagaimana lu memendam perasaan lu ama si Mariana saat pertama kali kita sama-sama menginjakkan kaki di kampus,lu nya aja yang lelet dekati itu cewek sampai keduluan ama si senior belagu"
Revan hanya tersenyum tawar mendengar paparan sahabatnya tersebut dan dia tidak bisa bilang kalau sahabatnya itu sok tahu tentang perasaannya terhadap mahasiswi jurusan kedokteran tersebut.
"Walaupun begitu,lu ngga boleh pesimis,lu harus yakin,sebelum janur kuning melengkung,cinta si calon dokter pasti bisa lu raih,asal lu ngga lempeng kayak gini aja" ucap ucok serius memberi semangat pd sahabatnya.
"Cok..liat muka lu serius kayak gini, bawaannya gw pengen buang air kecil..gw titip handphone ya bro..."ujar Revan sambil berlari .
"Sialan lu..emang lu pikir muka gw toilet apa? sesama orang ganteng di larang saling menghina tau" teriak ucok.
~~
"Perasaan tadi di sini ada sungai kecil, tapi sekarang bisa ngilang?" oceh Revan kebingungan.
"Atau emang gw yang salah arah ? jangan-jangan sungainya ada di sana?" ocehnya lagi sambil memutar arah.
"Di sini juga ngga ada ? kenapa tiba-tiba gw jadi pikun gini ? " Revan menggaruk kepalanya yang tak gatal dan menatap sekitarnya yang di kelilingi pepohonan besar . Ia tersenyum usil saat melihat sebatang pohon besar dan ide aneh langsung menyala di otaknya.
"Bodo amat dah..yg penting gw aman" Revan berjalan mendekati pohon tersebut dan langsung membuka resleting celananya.
( ꈍᴗꈍ)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
kang teamoon🥒
📢
2021-03-27
0
Sifana 🐰
semangat revan 💪
2021-01-16
1
bleble.
7
2021-01-02
1