Matahari telah menyinari seluruh ruangan perpustakaan. Terdengar suara kicauan burung burung dari hutan sebelah sekolah.
"Lina... Angelina..." Filbert membangunkan ku.
"Ahh... " membuka mata perlahan. Mataku telaj terbuka tetapi pandanganku masih kabur.
"Lina... ini sudah pagi. Bagun lah" ucap nya lagi
"Aku sudah bangun" aku mengubah posisi ku menjadi duduk tegak dengan mata yang masih sayup.
"Apa sudah pagi? Pintu nya sudah terbuka?" Tanya ku yang masih setengah tidur.
"Iya, pintunya sudah ku buka. Tapi?"
"Tapi apa?"
"Kita harus mengembalikan semua ini seperti semula"
"Apa maksudmu?"
"Maksudku, kau adalah keturunan penyihir jadi kau bisa mengembalikan ini seperti semula"
"Fil... aku ilmu zodiac saja masih belajar dan belum mahir apa lagi ilmu sihir yang tidak pernak aku pelajari!" Menatap Filbert yang ada di hadapan ku.
"Tapi? Bukan nya kau juga memiliki darah penyihir. Kenapa tidak kau saja?" Ucap ku
"Aku tidak bisa menggunakannya!"
"Kenapa tidak?"
"Jika aku bisa ya, sudah aku lakukan dari tadi. Dan tidak menunggu mu bangun!" Ucapnya kesal dan dia pun berdiri, dia menatap kesegala arah dengan bingung dan mencoba mencari solusi.
"Ya, tapi kenapa kau tidak bisa melakukannya?"
"Entahlah. Waktu aku kecil aku menguasai semuanya, tetapi entah mengapa sekarang tidak bisa. Aku sedari tadi mencoba tetapi tidak berhasil" dia masih berdiri dihadapanku dan memikirkan caranya
"Ooh. Baiklah, aku akan mencobanya. Tapu aku tidak tau bagaimana caranya? Apa kau mau mengajari ku?" Aku berdiri dibelakang Filbert. Seketika saat aku berbicara dia membalikan badannya dan menatapku
"Baiklah. Coba kau konsentrasi, lakukan seperti kau latihan elemen dan baca mantra ini" Filbert mengarahkan ku dalam melakukan sihir.
Setelah beberapa kali mencoba akhirnya aku bisa melakukannya." Ya... akhirnya aku bisa..."
"Kerja bagus lina" ucap Filbert yang senang.
"Sekarang, kau coba mengembalikan kursi dan semua ini menjadi semula dengan menggunakan mantra tadi" ucapnya lagi.
"Baiklah... akan aku coba..."
Aku membaca mantra itu lagi dan mencoba untuk mengembalikan kursi yang telah di bakar tadi malam untuk menghangatkan tubuhku dan Filbert dari malam yang begitu dingin dan juga hujan deras serta angin kencang. Aku mengembalikan semua itu seperti semula dan bergegas mengemasi perlengkapan tulis dan buku buku dan bergegas pergi meninggalkan perpustakaan.
☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆
Jam makan siang...
"Mau makan bareng?"
"Ketua OSIS, baiklah." Aku tersenym sambil mengambil makanan yang telah disediakan. Makanan hari ini adalah makanan non vegetarian.
"Ok. Kemari" dia menunjukan jalan dan menarikan kursi untukku. Dia duduk tepat di depanku.
"Sepertinya sangat lezat makanan kali ini. Untung saja aku tidak pulang" menatap makanan dan mulai memakannya.
"Ya... hari ini ada daging sapi kualitas tinggi, ayam semur dan juga ada sayuran dan buah buahan seperti biasa"
"Tapi, ngomong ngomong tumben kau tidak pulang. Biasanya kau pulang kerumah setiap akhir pekan?"
"Ya... aku sedang tidak mood untuk pulang. Ada banyak pekerjaan juga yang harus di selesaikan"
"Walaupun begitu kau seharusnya pulang saja."
"Benarkah? Baiklah setiap akhir pekan aku akan pulang" tersenyum manis dan melanjutkan makannya
"Emm... Aku sangat iri dengan mu Ketua OSIS"
"Eh... bicaralah denganku seperti teman dan panggil aku dengan nama ku"
"Aku tidak bisa"
"Kenapa, disini hanya ada beberapa orang saja. Kau panggil nama ku saat kita berdua saja kalau ada yang lainnya kau bisa tetap memanggil ku dengan sebutan Ketua OSIS atau senior"
"Tapi..."
"Tidak ada tapi tapian panggil saja aku Jackson atau Jack"
"Baiklah..."
"Kau iri mengapa?"
"Ooh. Itu, iya aku iri dengan mu. Karena kau bisa pulang setiap akhir pekan sedangkan aku tidak bisa"
"Mengapa?"
"Apa kau tidak tau?"
"Aku tau, orang tuamu ada di bumi sedangkan kamu ada di Olympus."
"Benar..."
"Jangan bersedih aku ada disini. Tapi apa ini sebabnya kau menyuruhku pulang? Karena kau tidak dapat merasakan kehangatan keluarga di akhir pekan?"
"Ya... benar. Aku tidak mau kau seperti diriku tidak bisa berkumpul dengan keluarga di akhir pekan"
"Sudahlah... aku ada disini. Bagaimana setelah makan kita pergi ke luar..."
"Kemana?"
"Ya... itu rahasia"
"Baiklah... dari pada aku suntuk di asrama dan tidak ada teman"
"Ok... cepat habiskan makanan mu"
"Iya"
Setelah menghabiskan makan aku dan Jackson keluar dari kantin dan kembali ke asrama untuk bersiap siap. Sebelum itu kami janjian bertemu di depan gerbang sekolah Wynstelle setelah bersiap siap.
Jackson saat itu sudah ada di depan gerbang dengan 2 kuda berwarna putih miliknya.
"Hai... Jack"
"Waw"dia menatap ku
"Emm. Apa ada yang aneh? Kenapa kau menatap ku seperti itu?" Aku bingung dan mencari apa yang di tatap Jack .
"Tidak, kau sangat cantik " masih menatapku dengan tatapan yang aneh.
"Baiklah ayo berangkat" mengalihkan pendangannya dan salting.
"Terima kasih telah mengatakan aku cantik. Tapi kau sangat aneh" aku mendekatinya
"Apa yang aneh..." masih salting sembari memberiku tali kuda yang dia pegang.
"Lupakan saja..." aku menaiki kuda itu dan menatapnya sambil tersenyum kecil karena melihat tingkahnya yang tidak seperti biasa.
Dia menaiki kudanya " Ayo kita pergi, kau jalan disamping ku " memulai perjalanan
"Baiklah" masih tersenyum melihat nya.
30 menit perjalanan...
Akhirnya kami berhenti disebuah tempat. Tempat itu sangat indah. Aku turun dari kuda di bantu oleh Jack yang tadi turun duluan. Tempat itu di penuhi dengan bunga berwarna merah aku tidak tau nama bunga itu tapi bunga itu sangat indak dan banyak.
...
...
"Wow, bunga bunga ini sangat indah"
"Ini bunga Poppy" ucap Jackson yang ada di sebelahku.
"Namanya bunga Poppy. Bagaimana kau tau?" Tanyaku menatapnya.
"Poppy adalah sebuah tumuhan berbungadalam subkeluarga Papaveroideae dari keluarga Papaveraceae. Poppy adalah tumbhan herbal, yang biasa ditanam karena bunga-bunganya yang berwarna."
"Ya, aku tau berbagi jenis bunga sejak kecil. Dan bunga ini dulu ada di tumbuh di halaman belakang rumahku"
"Bunga ini sangat indah saat bermekaran dan terkena sinar matahari"
"Benarkah. Aku tidak menyangka kalau kau tau berbagai macam bunga"
"Benarkah..." dia pergi dan mengambil beberapa batang bunga yang ada di depanku.
"Ini... bunga ini sangat cantik seperti dirimu" menatapku dalam...
"Terima kasih" aku mengambil bunga yang diberikan oleh Jackson...
"Jack... kenapa kau terus menatapku?" Aku bingung kenapa dia menatapku.
Tanpa berkata apa apa dia berjalan mendekat kepadaku. Saat aku melihat dia mulai mendekan aku merasa takut dan juga deg degan, saat itu pikiranku campur aduk.
Aku terus mundur dan tak kutau ada lubang kecil dan aku hampir terjatuh. Tetapi untung saja ada Jackson yang sigap menari ku. Aku jatuh ke pelukannya dan itu membuat pikiranku lebih campur aduk dan juga jantungku berdetak dengan kencang. Dia melepas ku dalam pelukannya dan memegang kedua pundaku.
"Apa kau tidak papa?" Menatapku dengan khawatir.
"Emm..." jantungku masih berdetak dengan kencang. Entah kenapa tidak mau kembali normal.
Jackson dia kembali memelukku "Kau baik baik saja?" Dia sangat khawatir.
"Aku baik baik saja..." aku melepaskan pelukannya itu... dan memalingkan pandangan ku...
"Sungguh?"
"Iya, sungguh" aku berusaha menenangkan diriku dulu. Tetapi setelah beberapa saat akhirnya aku sudah sedikit tenang dengan itu...
Aku membalikan badan "Lina" "Jack" kami mengatakan nya bersamaan
"Kau duluan Lina..." ucap nya yang ada di depanku.
"Kau duluan saja. Lagi pula ini tidak penting" ucapku yang gugup melihat nya.
"Baiklah."
"Jadi begini Lina... aku tau ini terdengar aneh. Tapi ini aku beranikan untuk mengatakannya kepada mu"
"Kau mau mengatakan apa" balasku dengan sepontan.
" I LOVE YOU... Aku mencintaimu Lina... aku sudah lama menyimpan perasaan kepadamu. Ya tapi aku tau kau pasti sangat terkejut, kau bisa menjawabnya nanti tapi aku berharap kau bisa menerima cintaku" mengatakannya dengan jelas dan seperti pria sejati.
"Emm... bagaimana ya... beri aku waktu" ucapku bingung dan jantungku berdetak dengan kencang kembali.
"Ya... kau jawab nanti saja..."
Aku duduk di pinggir taman sambil memandang bunga Poppy itu dan di ikuti Jackson yang duduk di sampingku. Hampir 30 menit aku duduk merenung kan apa yang harus aku katakan sebagai jawaban kepada Jackson.
"Jack..."
"Ya..."
"Aku akan menjawabnya sekarang..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments