Tok... tok...tok...
"Selamat siang Prof. Amanda Bottom"
"Angelina Justis, masuklah"
"Maaf Prof. Amanda, saya telat masuk. Tadi saya berada di ruangan Prof. Eileen Edwards"...
"Ya... saya tau, kau dipanggil Prof. Eileen Edwards untuk mengambil perlengkapan yang belum diberikan sekolah kan..." tersenyum kecil.
"Iya..."
"Ya sudah, kamu kembali ke meja mu sana."
"Baiklah Prof. Amanda"
Aku pun langsung menuju ke meja ku dan aku melihat Cia tersenyum manis kepada ku....
"Baiklah, Capricorn kita lanjut materi kita..."
"Baik, Prof. Amanda" ucap semua murid Capricron.
....
"Lina..."
"Iya, Cia. Ada apa"
"Bagaimana tadi di ruangan Prof. Eileen Edwards. Apa yang kalian bicarakan, kenapa Prof. Eileen memanggil mu" dengan penuh penasaran Cia bertanya kepadaku.
"Tidak ada yang kami bicarakan..." aku menjawab sambil fokus ke materi yang diberikan Prof. Amanda di papan tulis.
"Apa maksudnya" Cia yang heran dengan perkataan ku.
"Iya... tidak ada yang kami bicarakan tadi..." aku tetap fokus ke materi.
"Apa kau sedang bercanda..." ucap Cia yang heran dan sedikit kesal.
"Aku tidak bercanda... tidak ada yang kami bicarakan Cia..."
"Jadi kamu dipanggil ke ruangannya untuk apa?" Ekspresi nya tetap sama seperti tadi, tanpa berubah sedikit pun.
"Tadi Prof. Eileen hanya memberikan perlengkapan sekolah yang belum diberikan. Apa kamu tidak dengar apa yang aku dan Prof. Amanda bicarakan tadi di depan?"...
"Tidak..."
"Pantas saja, kamu bertanya seperti itu kepadaku??"
"Maaf lah..."
"Iya..."
"Aku mau tanya sesuatu kepada mu Lina"
"Tanya apa?"
"Filbert sedang apa disana? Yang dipanggil Prof. Eileen kan kamu Lina bukan Filbert"...
"Tidak... kami berdua yang dipanggil Prof. Eileen"...
"Ooh... ada apa dia dipanggil Prof. Eileen? Prof. Eileen kan, kepala asrama wanita? Sedangkan Filbert kan seorang pria..."
Ke ingin tahuan Cia tentang itu semua, sampai sampai Prof. Amanda dan teman teman yang lain menatap kami berdua yang asyik sendiri berbicara dan tidak fokus ke materi yang diberikan Prof. Amanda.
"Hai... kalian berdua jangan asyik berbicara, Perhatikan. Nanti kalau ujian kalian tidak bisa menjawabnya..." ucap Prof. Amanda yang marah dan menatap kami dengan tajam.
"Kami Prof" ucap cia sambil menatap sekeliling...
"Iya kalian berdua, nona Angelina dan kamu nona Luciana"...
"Ooh..." ucap Cia pelan
"Maaf Prof. Amanda kami akan memperhatikan materinya"
"Baiklah.... Capricorn, kita fokus ke materi lagi"...
"Lina..."dengan nada pelan seperti berbisikan...
"Sudahlah... Cia, aku sedang memperhatikan. Nanti Prof. Amanda menghukum kita nanti"...
"Baiklah... Lina" ucap Cia yang masih penasaran tanpa aku hiraukan.
Setelah teguran yang diberikan oleh Prof. Amanda kepada ki dan Cia, sejak itu aku tidak berani lagi untuk berbicara di dalam kelas saat jam pelajaran berlangsung. Aku tidak mau mengecewakan orang tuaku karna aku selalu berbicara saat jam pelajaran berlangsung.
......................................
.......................
.............
.......
....
..
"Baiklah... Capricorn, saya akan memberikan tugas untuk kalian sebelum jam pelajaran habis"
"Sekarang tulislah soal yang ada di papan tulis dan besok kita akan melatih simbol yang kalian miliki serta melihat bakat kalian disana nanti..."
"Baiklah, Prof. Amanda" ucap semua murid...
"Maaf.... Prof. Amanda, apa saya bisa mengajukan satu pertanyaan..." ucapku sambil berdiri karna aku tidak mengerti apa yang di bicarakan Prof. Amanda kepada semuanya...
"Iya... nona Justis. Kamu mau bertanya tentang apa...?"
"Jadi begini saya tidak mengerti yang Prof katakan. Yang tentang melatih simbol yang kami miliki itu?" Ucap ku yang bingung.
"Ohh... tentang itu. Kamu masih murid baru disini, jadi kamu belum pernah mengikuti pelajaran ini?"
"Maksudnya Prof"
"Begini nona Justis, melatih simbol yang kita miliki ini merupakan salah satu kemampuan untuk merubah diri kita menjadi simbol yang kita miliki"...
"Maaf Prof, saya masih tidak mengerti"
"Tidak mengerti ya... saya akan jelaskan secara detail kepadamu"...
"Nona Justis kita para Capricron memiliki simbol seekor kambing. Nah dalam pelajaran ini kita akan merubah diri kita menjadi seekor kambing, tidak semua Zodiac memiliki simbol seekor hewan. Jadi dengan menjadi seekor hewan kita dapat berkamuflase menjadi seekor hewan saat keadaan yang mendesak agar kita bisa terhindar dari,misalnya dari kejaran orang yang ingin melukai kita dan sebagainya dan dalam kita tidak boleh menyalah gunakan kemampuan berkamuflase yang kita miliki. Sekarang bagaimana apa kau sudah mengerti" ucap Prof. Amanda panjang lebar agar aku mengerti.
"Iya .... saya sudah mengerti Prof. Amanda"...
"Dan satu lagi, kenakan pakaian jubah panjang berlambang seekor kambing"...
"Baiklah Prof. Amanda"
"Pelajaran telah usai dan sampai jumpa besok" ucap Prof. Amanda yang mulai meninggalkan ruang kelas.
Semua murid mulai keluar dari ruang kelas termasuk diriku dan Cia. Setelah aku dan Cia keluar kelas dan menuju ke asrama ada suara Vivi yang memanggil namaku dari belakang.
"Lina..."
"Lina..."
"Lina tunggu aku" sambil berlari kecil.
Aku pun berhenti dan melengah ke belakang untuk melihat Vivi yang ada dibelakangku dan benar saja itu Vivi dia menghampiriku dengan berlari kecil sambil memanggil nama ku terus menerus.
"Hai... Lina dan nona Luciana "
"Hai...Vivian" ucapku dan Cia
"Lina... apa kamu mau ke asrama"
"Iya..."
"Kita barengan yuk."
"Baiklah... Vivi. Yuk Cia"
"Maaf Lina. Aku tidak ikut denganmu ke asrama." Ucap Cia mendadak...
"Kenapa, bilangnya kamu mau istirahat dan mengerjakan tugas?"
"Tidak apa Lina, aku baru ingat aku ada urusan lain. Jadi aku harus pergi dulu sebentar"....
"Urusan apa?" ucap ku
"...."
"Ya sudah. Kau selesaikan urusan mu dulu sana aku akan ke asrama bersama Vivian kok" ucapku yang bingung dengan sikap Cia yang berubah dengan cepat.
"Baiklah... aku pergi dulu ya Lina, Vivian. Sampai jumpa" ucap Cia sebelum dia pergi dari kami berdua
"Lina kenapa dengan dia...?"ucap Vivian yang bingung.
"Entahlah..."
"Ya sudah, kita keasrama sekarang. Aku lelah sekali"
"Ayo..."aku dan Vivi pergi menuju asrama untuk beristirahat.
"Kau lelah kenapa Vivi?"
"Tadi aku ada kelas di luar kelas" ...
"Kelas apa itu apa kelas simbol?"
"Bukan kelas simbol, tapi kelas biasa"...
"Maksudnya?"
"Ya seperti kelas biasanya tapi di luar kelas. Seperti kita harus mencari batu dan mineral sesuai Zodiac kita dialam bebas"
"Ooh. Jadi seperti itu..."
"Apa kah itu sulit Vivi?"
"Ya... itu cukup sulit"
"Benarkah"
"Iya. Lina"....
"Nah tidak disangka kita sudah sampai aja di kamar kita. Karna asyik bicara tadi" ucap Vivian
"Iya Vivi. Padahal gedung kelas dengan gedung asrama cukup jauh."
"Iya..."
"Lina... apa kau mau membersihkan dirimu duluan apa diriku duluan?"
"Kau aja duluan, aku mau membereskan barang barangku dulu"
"Baiklah,aku duluan ya..."
"Iya ..."
Setelah itu aku mulai merapikan barang barang ku yang diberikan Prof. Eileen Edwards tadi, yang aku letakan di atas tempat tidur miliku. Aku tidak sempat untuk memasukan nya ke lemari pakaian, karena Filbert menunggu ku di depan dan aku tidak mau melewatkan kelas ku hari ini karena aku masih murid baru di sekolah ini. Setelah membereskan barang barangku aku baru ingat bahwa ada tugas dari Prof. Amanda dan saat itu juga Vivian keluar dari kamar mandi dan dia meyuruhku untuk membersihkan diriku terlebih dahulu.
" Lina... bersihkan dirimu dulu, baru lakukan hal yang lain"
"Baiklah, aku bersihkan diriku dulu ya"
"Iya...."
Aku pun langsung mengambil pakaian ganti dari lemari ku dan langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diriku agar terlihat segar kembali. Setelah selesai membersihkan diriku aku melihat Vivi sedang tertidur di kasurnya dengan memegang sebuah buku.
"Sepertinya dia kelelahan"
Tidak ingin mengganggu Vivian yang sedang tertidur karena kelelahan, saat mengerjakan tugas aku memutuskan untuk mengerjakan tugas itu di luar kamar. Agar Vivian tidak terbangun kerena suara berisik ku. Aku pun pergi keluar kamar, tapi aku bingung dimana aku akan mengerjakan tugas ku. Setelah melihat sekeliling aku langsung pergi ke luar asrama dan berpikir untuk mengerjakan nya di taman sekolah.
Setelah sampai di taman sekolah dan aku duduk di kursi taman, aku langsung mengerjakan tugas ku disana. Pemandangan taman disana sangat indah dan cuaca nya sangat baik saat itu, setelah melihat itu semua, aku menjadi semangat untuk mengerjakan tugas ku itu....
Setelah tugas ku selesai aku melihat seseorang berjalan menuju ke suatu tempat yang aku tidak tau. Dari ciri ciri orang itu dia seorang pria, berambut coklat dan menggunakan pakaian olahraga. Aku yang penasaran tentang pria itu aku mengikutinya langkah demi langkah,setelah itu aku melihat pria itu berhenti dan mengambil sebuah busur panah dan anak panah. Dari ciri cirinya tadi dia seperti Filbert tapi aku tidak yakin bahwa pria itu Filbert karena yang aku tau dia berZodiac Leo, biasanya yang menggunakan busur dan anak panah itu adalah Zodiac Sagitarius bukan Leo. Sesaat aku berpikir tadi dan aku melihat kembali ke arah pria itu dia sudah tidak ada di tempat itu lagi, aku bingung dan aku melihat sekeliling dan....
"Kau sedang apa disini?"ucap orang yang ada dibelakangku. Perlahan tapi pasti aku mulai mengarah ke sumber suara itu
"Rupanya kau... Filbert. Hah, kukira siapa tadi" aku merasa lega yang tadinya aku sangat tegang dan takut.
"Kau sedang apa disini?. Kenapa kau mengikuti ku?" Ucap Filbert yang bingung.
"Jadi pria itu kau Filbert?"
"Iya ... emangnya kau kira aku ini siapa"
"Tidak aku tidak mengira kamu itu siapa siapa"
"Katakan saja aku tidak akan marah?"
"Emmm... aku mengira itu memeng dirimu tapi kau kan ber Zodiac Leo kenapa kau mengambil busur dan anak panah itu. Setauku yang menggunakan senjata itu kan Zodiac Sagitarius bukan Leo?"
"Memangnya hanya Zodiac Sagitarius yang boleh menggunakan senjata ini?"
"Eemm..."
"Asal kau tau ya, semua Zodiac dan semua orang boleh menggunakan senjata ini. Jadi bukan hanya Zodiac Sagitarius aja"
"Ohh... jadi begitu"
"Dan sekarang, apa kau mau lihat lihat tempat ini"
"Apa kau bercanda"
"Bercanda, ingat ya aku tidak pernah bercanda dalam setiap kataku. Ayo apa kamu mau melihat lihat tempat ini?"
"Iya aku mau..."
"Ayo jangan takut, disini tidak apa kok"
"Iya"
Filbert yang berdiri didepanku langsung menggenggam tangan ku dan membawaku ke tempat itu untuk melihat lihat. Dia memberitahu ku nama senjata yang ada disana,kegunaannya,cara menggunakannya dan dia juga menunjukan kemampuannya dalam bermain senjata yang ada disana. Saat dia menunjukan nya aku sangat tepukau melihatnya karena aku tidak menyangka Filbert ahli dalam menggunakan senjata. Aku pun disuruh untuk mencoba salah satu senjata yang ada disana dan aku menerimanya tawarannya itu, aku memilih pedang sebagai senjataku. Dia menunjukan gerakan dasar menggunakan pedang dan setelah aku mengikuti gerakan yang dia tunjukan, dia memintaku untuk menyerang dirinya dan semua itu berjalan dengan lancar kami bertarung menggunakan pedang itu, tak terasa hari mulai gelap dan waktu makan malam pun hampir tiba.
" Lina... latihanya kita sudahin aja. Hari sudah mulai gelap dan waktu makan malam hampir tiba"
"Baiklah Filbert. Kita sudahin aja, aku juga sudah lelah"
"Lina ... "
"Iya..."
"Aku tidak menyangka kalau kau itu cepat tangkap dan bisa melakukan nya dengan baik. Aku saja butuh waktu 1 minggu untuk melakukan nya dan kau hanya 1 jam melakukannya, itu juga gerakan mu sangat baik." Sambil meletakan pedangnya ke tempat semula
"Tidak, itu hanya kebetulan aja. Aku tidak menyangka kau sangat pandai bermain pedang"
"Itu tidak benar"
"Tidak benar bagaimana. Kau sangat pandai menggunakan pedang itu tadi?"
"Sudahlah, kita kembali ke asrama. Aku akan mengantarmu ke asrama"
"Ya sudah..."
Selama perjalanan ke asrama kami saling memuji satu sama lain sampai akhirnya kami sampai di asrama diriku...
"Sampai sini aja, aku akan kekamarku sendiri"
"Baiklah. Jika itu mau mu"
"Baiklah aku duluan ya..."
"Lina... saat diruang makan, duduklah bersama ku ya..."
"Emmm... baiklah Filbert"
Sejak saat itu kami menjadi akrab. Dan saat itu juga aku tau dia sebenarnya bukan orang yang tidak mudah akrab, tidak sekaku saat pertama kali bertemu dan dia orangnya sagat baik,menyenangkan dan tampan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments