Kring... kring... kring...
Bel sekolah telah berbunyi pelajaran Prof. Amanda telah usai. Aku belajar dengan giat lagi agar bisa mengejar ketertinggalan, ada banyak pelajaran yang belum aku ikuti seperti elemen dan pelajaran ruang ruangan milik Prof.Amanda. setelah pelajaran selesai aku pergi ke ruang OSIS karena masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan. Tadi pagi Prof. Steven Tallarico dan Prof. Eileen Edwards berpesan untuk membantu mereka untuk membagikan seragam resmi sekolah Wynstelle kepada murid kelas 1 dan 3. Saat sampai ke ruang OSIS aku melihat ada begitu banyak pakaian sekolah dan perlengkapan yang lain seperti buku tulis dan semacamnya. Jackson selaku ketua OSIS melihatku berada di depan pintu, kemudian dia memanggilku dan memberiku sebuah catatan berisi daftar nama dan kebutuhan masing masing siswa. Aku bertugas untuk mengecek perlengkapan dan membagikannya ke murid kelas 3 yang telah disediakan Samuel selaku seksi kelengkapan. Sebelum mengantar ke setiap siswa yang ada di asrama, semua perlengkapan sudah di cek oleh semua anggota OSIS dan setelah itu kami dibagi menjadi 2 tim yaitu tim yang mengurus kelas 1 dan tim yang mengurus tim kelas 3. Aku masuk kedalam tim kelas 3 bersama Jackson , Gabriela, Olivia, Alvin, Mark dan Samuel dan sisanya masuk ke tim kelas 1. Kami memulai mengantarkan perlengkapan sekolah itu dari asrama wanita dan kemudian asrama pria, kami mengantarkan satu persatu dari setiap kamar yang ada tetapi jumlah murid kelas 3 lebih sedikit dibanding dengan murid kelas 2 dan 1. Murid kelas 3 memiliki sekitar 336 murid, kelas 2 sekitqr 480 dan kelas 1 memiliki 420 murid, jadi sekarang sekolah Wynstelle memiliki 1,236 siswa yang sekolah di sekolah ini. Setelah kami membagikan perlengkapan sekolah milik siswa kelas 1 dan 3 kami kembali ke ruang OSIS dan mengerjakan hal yang lainnya yang belum selesai.
"Teman teman! Kita akhiri sampai disini. Kita lanjut besok saja lagi" ucap Jackson yang tegas dan semua pemperhatikan nya.
"Iya... " balas semua orang. Semua orang berdiri dan membereskan perlengkapan tulis dan semacamnya yang ada di meja tempat mereka mengurus urusan mereka.
"Sebentar dulu!" Ujar Jackson yang membuat semua orang memperhatikannya.
"Sekertaris, tolong kau buat daftar ini dan masukan semua data data setiap murid dan kegiatannya serta kebutuhan yang kurang dari mereka" ucap Jackson yang memberikan beberapa lembar kertas.
"Dan untuk bendahara, kalian hitung semua pengeluaran dan pemasukan sekolah ini. Dan juga kau buat daftar iuran uang kas OSIS yang beranggotakan kita semua yang ada disini sekitar lima koin emas per minggu" ucap nya sembari memberikan lembar kertas.
"Dan untuk seksi - seksi,kalian amatilah dan laporkan ke sekertaris apa yang terjadi dan nanti sekertaris akan membuat daftar apa saja yang harus dilakukan. Dan juga setelah laporan kalian selesai tolong berikan laporan itu kepadaku atau kepada Filbert untuk diperiksan dan akan kami laporkan ke kepala sekolah kita. Apa kalian mengerti? Jika kalian tidak mengerti kalian bisa bertanya ke Filbert atau ke diriku." Ucapnya memberi arahan ke kami semua tentang tugas yang kami harus kerjakan.
"Baiklah, tidak ada pertanyaan? Aku akhiri sampai disini. Kalian istirahatlah dan belajar lebih giat lagi karena kita harus menyesuaikan diri di sekolah baru khususnya kalian murid kelas1 dan 3 termasuk saya. Ya sudah sampai jumpa besok." Ucap nya seperti senior yang baik dan sopan untuk menyemangati juniornya dalam belajar.
"Sampai jumpa..." ucap semua orang yang kemudian meninggalkan ruangan itu.
Aku masih ada di dalam ruangan bersama Jackson. Jackson membantuku merapikan meja kerjaku dan aku sangat terkesan dengan perlakuannya kepada juniornya, jarang ada senior yang membantu juniornya seperti ini. Setelah aku merapikan meja ku, Jackson yang ada di sampingku mengajaku untuk berkeliling taman terlebih dahulu sebelum kembali ke asrama dan aku menerima ajakan Jackson tanpa ragu.
Taman yang indah dengan berbagai tumbuhan bunga yang begitu indah terpasang di taman sekolah. Kami berjalan menelunsuri jalan yang cukup sepi. Jackson yang ada di sampingku melihat keindahan taman dengan mata indah nya itu, aku melihat ke arah wajahnya dan dia pun tiba tiba berhenti dan melengah ke pada ku. Aku tidak tau kenapa dia tiba tiba berhenti seperti itu, tapi dia tiba tiba menghadap kepada ku.
"Kenapa kau seperti itu?" Ucapnya penasaran
"Tidak papa" jawabku canggung dan mencari pandangan lain.
"Sungguh? Aku perhatikan mulai dari tadi kau terus saja menatapku tanpa henti. Saat aku menatap mu kenapa kau memalingkan pandangan mu lagi?." Ucapnya penasara dengan menyipitkan kedua matanya.
"Sungguh tidak papa..." aku pergi dengan cepat karena merasa malu.
Dia mengejarku dan menghentikan ku "Aku mau bertanya satu hal? Apa yang kau lihat dari wajah ku?" Ucap nya menatapku dalam.
"Tidak ada..."
"Minggir lah!" Ucap ku malu.
"Hai... bilang saja" dia berlari dan dia berhenti tepat dihadapan ku.
"Bilang saja apa yang ada di dalam hati dan pikiranmu saat kau melihat wajahku?" Ucapnya meyakinkan ku
"Sungguh?" Ucap ku menatap nya.
"Sungguh"
"Baiklah, ini dari dalam hati dan pikiranku? Aku sedari tadi melihat wajahmu itu karena kau sangat tampan dan sikap mu juga baik tidak sombong"
"Terus...?"
"Aku iri dengan mata indah yang biru itu, bibir merah seperti darah itu, kulit yang bersih dan putih,rambut pirang yang berkilau dan lembut kelihatanya, hidung yang mancung dan alis yang tebal. Itu semua yang di impikan setiap gadis untuk memilikinya tetapi kau seorang pria yang memilikinya" ucapku menjelaskan apa yang ada di hati dan pikiran ku.
"Benarkah? Sepertinya kau salah."
"Kenapa aku yang salah"
"Kau juga memilikinya!"
"Memiliki apa?"
"Matamu itu berwarna coklat terang yang indah, kulit yang putih, rambut coklat pirang panjang yang menawan, hidungmu juga mancung dan indah,dan bibir merah jambu yang begitu indah . Apa lagi yang kurang dari mu?"
"Tapi kau lebih menawan!"
"Kau ini..." mengacak ngacak rambut ku
"Hai!!" teriakku yang kesal.
☆~☆~☆~☆~☆~☆~
Aku masuk ke kamar, aku memanggil nama Vivian tetapi tidak di jawabnya. Aku berpikir kalau Vivian sedang ada di UKS ( Ruang kesehatan ) , setelah itu aku menambil handuk dan membersihkan diriku.
10 menit kemudian...
Aku keluar dari kamar mandi dan membereskan meja belajarku. Di atas tumpukan buku pelajaranku aku melihat ada sebuah lembar kertas, aku tidak tau lembar kertas apa itu dan apa isinya. Aku mengambil lembar kertas itu dan membukanya , aku tidak tau pasti apa isinya tapi jika itu lembar kertas yang aku bawa dari ruang OSIS itu tidak mungkin karena lembar kertas dari OSIS itu aku taruh diatas tempat tidurku. Aku mengambil dan melihat tulisan yang ada di dalam nya, Lembar berisi tentang jadwal pelajaran.
Senin
Zodiac
Ilmu pengetahuan
Elemen
Selasa
Matematika
Zodiac
Sejarah
Rabu
Olahraga
Elemen
Bahasa
Kamis
Zodiac
Ilmu pengetahuan
Sejarah
Jumat
Elemen
Zodiac
Sabtu
Bahasa
Ilmu pengetahuan
Matematika
"Lina. Kau sedang apa?" Ucap seseorang
"Em..." sepontan melihat ke belakang dan ternyata di belakah adalah Vivian yang baru kembali dari UKS.
"Kau kenapa? Kau terkejut"
"Tidak..."
"Ooh. Ya udah..."
"Apa itu Lina?"
"Ini aku dapat lembar kertas mata pelajaran di atas tumpukkan buku."
"Coba sini kulihat"mengambil kertas ku.
"Ooh. Apa aku juga mendapatkannya ." mencari di meja belajarnya
"Ini dia, mata pelajarannya sama, kau tau aku sulit untuk mempelajari pelajaran bari ini"
"Benarkah, aku rasa juga begitu!"
"Oh.iya aku ingin cerita dan mengajukan pertanyaan kepadamu"
"Pertanyaan apa?"
"Yang pertama, tentang keturunan Vampir, manusia serigala dan penyihir? Apa maksud dari semua itu?"
"Lebih baik jangan perpanjang tentang itu! Itu hanya sebuah keturunan campuran. Mereka yang memiliki darah campuran tidak akan menyakiti dirimu jika kamu tidak ikut campur dalam urusan mereka. Dan iya mereka memiliki kekuatan dan keahlian dari darah campuran mereka yang cukup besar dan juga keahlian zodiac mereka yang besar, jika kau main main dengan mereka .... kau bisa dalam masalah besar karena bukan bangsa zodiac saja yang ikut campur tapi bangsa lain juga, seperti tentang Thomas itu?"
"Maksudnya tentang Thomas?"
"Yah... Thomas itu memiliki darah dari 4 bangsa, sama seperti Filbert. Ya contohnya sih Thomas dia selalu di bully dan dia membalas kan nya ke juniornya. Dan saat pertempuran itu terjadi dia membawa banyak perajurit dalam bangsa yang berbeda pula. Ayahnya ada lah seorang pemimpin dari bangsa Vampir dan juga memiliki darah campura itu. Jadi dia memiliki kekuatan yang luar biasa."
"Jadi apa yang terjadi dengan ayahnya?"
"Kami tidak tahu, katanya dia mengundurkan diri dari kedudukannya dan menghilang." Ujar Vivi
"Ooh. Dan iya aku maucerita tentang sesuatu"
"Cerita apa?"
"Jadi begini, saat kalian semua pulang aku disini sendiri dangan di temani Filbert. Saat itu aku dan Filbert sedang bertengkar dan aku kembali ke kamar, terus aku mendengar ketukan pintu beberapa kali tapi saat aku periksa tidak ada siapa siapa, tetapi beberapa saat kemudian pintu itu kembali berbunyi. Dan saat itu aku keluar sama seperti tadi. Setelah berbalik aku melihat ada tulisan di pintu terus aku tidak sadarkan diri"
"Apa maksudmu tidak sadarkan diri?" Memotong pembicaraan
"Aku tidak tau tapi setelah aku bangun tangan, kaki dan mulutku di ikat disebuah kursi diruangan sangat gelap!. Aku disana melihat ada ada beberapa orang memakai jubah berwarna hitam yang panjang sampai sampai tidak terlihat wajahnya"
"Jubah hitam? Apa kah salah satu dari mereka ada yang menggunakan jubah bermotif api?"
"Bagaimana kau tahu?"
"Ahh. Untung kau tidak apa Lina"
"Emang kenapa dengan mereka?"
"Tidak papa" " terus... terus..."
"Orang yang memakai jubah bermotif api itu memegang kalung yang ku pakai dan aku melihat di tangannya ada motif api juga dengan warna terang!. Setelah itu mereka kelura dan aku berusaha untuk melepaskan ikatan itu dan akhirnya aku bebas dan tersesat di koda Zodiac. Aku tinggal di rumah Filbert"
"Baiklah. Aku sarankan kepada mu tolong jaga baik baik kalung itu dan cincin yang kau punya itu jangan sampai hilang karena itu sanagat berbahaya"
" maksudnya?"
"Pokoknya jaga saja itu semua dan ingatlah di dunia Olympus tidak sama seperti di bumi"
"Baiklah akan aku ingat itu"
"Baiklah, apakah kau setelah ini mau makan malam?"
"Tidak aku mau istirahat, aku sangat lelah! Jika kau mau makan makan saja, aku mau istirahat"
"Baiklah. Istirahatlah! Aku bersihkan diri ku dulu"
"Oke lah"
...***...
"Mereka sudah mengincar Lina"
"Benarkah? Berarti kita harus lebih waspada"
"Benar. Kita semua harus waspada dan juga menjaga Lina"
"Tapi bagaimana cara nya? Lina tidak dekat dengan kita"
"Kalian harus dekat dengan Lina bagaimanapun caranya dan sisanya biar aku urus"
"Mendekati Lina tidak itu tidak mudah"
"Ya, kalian harus mencoba. Lina juga sudah kenal kita, kenapa kalian tidak bisa mendekati nya?"
"Baik...baik... kami akan mencoba nya"
"Baik -- baik, kapan kalian akan mendekatinya?"
"Secepatnya!"
"Secepatnya - secepatnya, pada saat itu Lina sudah ada di genggaman mereka!"
"Iya... iya... besok saat sekolah"
"Baiklah"
"Sudah - sudah. Kembalilah ke kamar kalian sana"
"Baiklah. Sampai jumpa"
"Sampai jumpa"
☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆
☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆•☆
WYNSTELLE sekolah zodiak yang sangat aneh. Aku belajar banyak di sekolah itu. Aku mendapat banyak teman dan kenal dengan semua makhluk yang ada di Olympus. Aku di sekolah Wynstelle di beri predikat sebagai murid dengan kecerdasan dan kemampuan yang sangat baik bagi murid yang baru mengenal ilmu ilmu yang di miliki setiap zodiak. Itu semua membuatku menjadi terkenal di sekolah dan itu membuatku sedikit tidak nyaman, karena banyak orang yang memperhatikan ku. Aku di sekolah hanya ingin menjadi murid yang biasa saja dan tidak banyak di perhatikan. Tapi rasa kurang nyaman ku itu tidak begitu terasa saat aku berada di dekat teman teman satu kelompok ku dan juga para anggota OSIS.
Dua bulan telah berlalu dengan begitu cepat, hari hari ku tetap sama seperti biasa. Aku sangat bahagia bersama dengan teman temanku walau mereka tetap sama seperti pertama kali bertemu dan tidak ada yang berubah sedikitpun dengan mereka. Tapi... aku dengan mereka semua sangatlah dekat seperti di lem oleh lem yang sangat lengket dan tidak bisa di lepaskan. Setiap hari aku bersama teman sekelompok ku, Cia dan para anggota OSIS. Di OSIS aku paling dekat dengan Jackson dan yang lainnya pun sama tetapi tidak sedekat seperti Jackson. Bukan hanya itu aku juga sangat dekat dengan Filbert dan Joachim. Aku di kenal sebagai gadis yang sangat banyak memiliki teman laki laki di banding dengan teman perempuan. Tetapi jangan bilang kalau teman perempuan ku sedikit, iya... memang aku sangat suka dekat dengan teman laki laki karena aku merasa kalau mereka bisa menjaga ku dan bisa melakukan segalanya.
▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪☆▪
♡ Thank you...♡
¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤☆¤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments