PERJUANGAN CINTA ALYA
Dengan setelah kasualnya ia memasuki gedung pencakar langit dimana semua karyawan sedang mengerjakan tugasnya masing-masing, wajahnya yang tampan membuat karyawan wanita enggan mengalihkan pandangannya dari sosok putra CEO perusahaan.
"Selamat datang pak alvin"Seorang karyawan paruh baya menyambut alvin dengan senyuman.
Alvin mengangguk membalas sambutan dari penjaga pintu yang sudah bekerja puluhan tahun di kantor Brawijaya group.
Kakinya yang jenjang terbalut celana bahan jutaan rupiah melangkah mendekati lift khusus petinggi perusahaan, jari jari panjangnya menekan angka 15 dimana ruangan sang ayah berada.
"Aku pasti akan kena marah"gumamnya melihat jam rolex yang melingkar di tangan kekarnya.
Ting
Tak tak tak
Sepatu pantofel puluhan juta itu berbunyi di lorong kantor yang ia lewati,sapaan dan pujian terlontar dari beberapa karyawan yang mengenalinya tapi juga ada beberapa karyawan baru sehingga mereka masih bertanya-tanya siapa sosok tampan yang datang ke kantor mereka itu.
"Selamat datang pak alvin, silahkan anda sudah ditunggu Bapak di dalam"Ucap sekretaris CEO.
Lagi lagi hanya anggukan kepala yang ia tunjukkan, tubuhnya yang tinggi memasuki ruangan dimana terlihat seorang pria berkepala 4 sedang bekerja di kursi kebesarannya.
"Papah??"panggil alvin dengan lembut.
"Al? kemarilah nak"Tutur aditya melihat pada putranya yang datang.
"Apa yang sedang papah lakukan?"Tanya alvin berdiri di samping aditya dan melihat proyek perusahaan milik sang ayah.
"Papah sedang melihat presentasi pembangunan hotel nak,kenapa kamu berdiri saja ayo duduk"Ucap aditya mempersilahkan anaknya untuk duduk.
"Ada apa papah memintaku datang ke kantor?"Tanya alvin lembut.
"Papah ingin bilang sama kamu,papah sudah tua jadi papah berencana untuk mengangkat kamu sebagai pengganti posisi papah di perusahaan ini. Banyak sekali yang ingin mengambil posisi ini nak dengan berbagai cara dan papah hanya mempercayai kamu untuk menjalankan perusahaan ini"Jelas Aditya serius.
"Pah tapi aku belum menyelesaikan kuliahku, bagaimana bisa aku memimpin perusahaan sebesar ini pah"balas alvin dengan alis yang mengerut.
"Kamu bisa Al,kamu anak yang pandai dalam hal apapun lagipula 1 semester di LA papah rasa cukup untuk kamu mulai memimpin perusahaan"Ujar aditya kekeh dengan keinginannya.
"Papah maafkan aku tapi untuk saat ini aku belum siap,aku ingin menyelesaikan kuliahku dulu setelah itu aku akan mulai belajar memimpin perusahaan"Ucap Alvin jujur, menatap wajah ayahnya yang masih terlihat tampan dan gagah.
"Kamu tega Al dengan pak tua ini"aditya memelas bahkan menyebut dirinya pak tua padahal jika ada yang menyebutnya seperti itu dia tidak suka.
"Kata siapa papah sudah tua? papah masih tampan dan gagah bahkan mamah masih sangat mencintai papah"Goda Al membuat tawa aditya terdengar.
"Haha kamu bisa saja menggoda papah,soal mamah bahkan sampai papah sudah berambut putih pun mamah akan tetap cinta sama papah nak begitupun sebaliknya"Balas aditya masih dengan tawa.
"Kalian memang pasangan serasi, semoga saja aku bisa mendapatkan istri seperti mamah yang cantik,baik dan sangat menyayangi keluarganya"Ucap alvin menatap lurus.
"Amin Al,jadi kamu menolak permintaan papah?"Tanya aditya Kembali ke topik utama.
"Maaf pah untuk saat ini aku belum bisa, tapi aku janji selama di Indonesia aku akan ikut papah ke kantor untuk belajar menjadi pemimpin seperti papah"Ucap Alvin membuat senyum aditya merekah di wajahnya.
"Papah mengerti nak, ya sudah mulai besok ikutlah papah untuk belajar dan tidak ada penolakan oke"Ujar aditya diangguki alvin.
Dilain tempat seorang gadis berambut sebahu, wajahnya yang cantik dan kulitnya yang putih membuat para remaja seumuran dengannya begitu tergila-gila apalagi ia terkenal ramah dan sopan dengan siapapun.
"Alya??"panggil seorang gadis yang menjadi sahabatnya di sekolah.
"Lisa,tumben datang pagi?"Tanya alya pada sahabatnya yang sering telat itu.
"Ya, haduh lelah sekali aku berlari dari gerbang. Entah kenapa sekolah ini membuat gerbang yang jauh dari gedung sekolah,sangat menyusahkan"Cibir gadis cantik di depannya yang tak henti berkomat-kamit seperti Mbah dukun.
"Sudahlah masih pagi untuk marah,dimana varo?"Tanya alya tidak melihat kembaran sahabatnya.
"Dia sudah mengurus pindah sekolah,dia akan melanjutkan sekolahnya di LA sama seperti kakakku"Jawab alisha.
"Apa??tapi kenapa?"Tanya alya terkejut.
"Kakak yang menyuruhnya karena baginya varo tidak sekolah dengan benar disini, tadinya aku juga akan dikirim kakak ke LA tapi aku menangis dan menolaknya dan syukurlah mamah membelaku"Jelas alisha malas.
"Oh ya ampun,mmm btw kapan kakakmu kembali dari LA?"Tanya Alya basa-basi.
"Kemarin,ada apa?kau merindukan nya?"Tanya alisha menyenggol bahu alya membuat si empu memerah seketika.
"Ahh tidak, sudah ayo kita harus piket kelas apa kau lupa"Ajak Alya mengalihkan pembicaraan.
Alya dan alisha memilki jadwal piket yang sama mengingat nama depan mereka yang sama,alisha berkali kali mengeluh karena lelah terus menyapu kelas dan halaman nya sementara alya bertugas untuk mengepel lantai.
"Alya??"panggil seorang remaja pria.
"Zidan?ada apa?"tanya alya.
"Vika menitipkan surat padaku, katanya dia izin tidak sekolah hari ini"Ucap Zidan memberikan surat dari vika.
"Astaga dia selalu seperti ini,jika mamahnya sampai tau dia bisa habis"Ucap alya pelan.
"Aku sudah memperingatkan nya tapi dia tidak mau dengar"balas Zidan yang juga mengenal bagaimana vika itu.
"Ya sudah terimaksih ya Zidan,oh iya mainlah bersama tante nisa aku merindukannya"Ucap alya diangguki oleh zidan.
"Kak alisha,aku pergi ya sampai jumpa"Ucap Zidan pada alisha.
"Iya"jawab alisha mengangguk.
"Zidan kayanya suka deh sama kamu"ucap alya menebak.
"Terus?kamu kan tahu aku dilarang pacaran sama kakak,jika kakak tahu aku pacaran maka siap siap cowok itu masuk ke rumah sakit karena tulang-tulang nya yang patah"Balas alisha acuh.
"Kasihan sekali anak bontot"Ledek Alya membuat alisha kesal dan melempar sapu di tangan nya.
"Aduh"Seorang ibu berkacamata meringis karena sapu telah mencium dahinya dengan keras.
"Astaga,Bu Arum!!!"teriak alisha terkejut karena lemparannya meleset dari sasaran.
"Alisha??!!!!!!"Teriak guru matematika membuat alisha dan Alya harus menutup telinga mereka.
"Mammpus kamu lis"Bisik Alya pelan.
"Jangan bikin takut kek"balas alisha gemetaran.
"Ngapain kamu main lempar sapi?"Tanya Bu Arum dengan mata yang melotot.
"Bu bukan sapi tapi sapu,kan kalo sapi mah ibu"disaat seperti ini alisha masih bisa bercanda tapi sungguh bercanda alisha tidak mengenal topik dan asal saja.
"Apa?!!kamu bilang saya sapi??"Tanya Bu Arum murka.
"Ehh bukan Bu maksud alisha itu sapi,saphia latjuba"elak Alya membela sahabatnya.
"Mana ada itu, yang ada tuh Sophia bukan saphia"cecar guru berbadan besar, mungkin bobot tubuhnya 75-80Kg.
"Maaf ya Bu, jangan hukum saya"Ucap alisha memohon.
"Untung saya sedang bahagia jadi memaafkan kamu,ya sudah lanjutkan tugas kalian"ucap Bu Arum ingin pergi namun mulut alisha itu benar benar tidak bisa di rem.
"Bu,lagi kasmaran ya sama pak uday"Ucap alisha membuat Alya menepuk jidatnya.
"Bukan urusanmu, lanjutkan pekerjaan Kalian atau saya hukum sekarang"Ancam guru itu membuat alisha dan Alya segera melanjutkan tugas mereka.
"Lis, pulang sekolah kita ke bengkel ya"ucap Alya disela aktivitasnya.
"Ngapain?"Tanya alisha.
"Beli rem buat mulut kamu yang nyerocos terus"jawab alya sewot sambil membanting kain pel yang sudah selesai ia gunakan.
"Idih kok ngamok"Ucap alisha memonyongkan bibirnya.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA BIAR AKU MAKIN SEMANGAT BUAT UP ❤️
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Mynovel
Maaf Thor ini cerita Ayla anaknya Aulia ya,Aulia lahir Thun 1998,berati ini cerita masa depan,kira2 cerita ini dibuat Thun berapa ya Thor ???
saran saya Thor kalo mau bikin cerita,dipikir dulu dan koreksi ulang cerita yg kita buat sebelumnya,supaya ceritanya bisa nyambung🙏
2022-11-28
0
Nur rahmayana
mampir lagi thor
2022-09-05
0
🌷Tuti Komalasari🌷
hai aku baru mampir lagi...🌷
2022-01-10
2