Suara lonceng berbunyi menandakan bahwa semua siswa diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing,alya dan vika keluar bersamaan dan seperti setiap harinya mereka berdua selalu menjadi bahan gombalan dari para fuckboy cap kapak di sekolah ternama itu.
"Alya, nanti malam jalan yuk?"Ajak salah satu cowok yang cukup tampan menurut para siswi sekolah tapi bagi alya dan alisha itu dibawah rata-rata.
"Sorry ya Dave,aku ada acara sama lisa. Ya kan Lis?"Tanya Alya berbohong.
"Ehh iya bener itu Dave"jawab alisha mengiyakannya.
"Oh oke"jawab Dave mengangguk.
Alya dan alisha berpisah di parkiran sekolah karena alya akan menunggu jemputannya di halte dekat sekolah sementara alya akan menunggu jemputannya yang spesial hari ini.
"Aku duluan ya lis"Ucap alya ingin pergi.
"Eh tunggu,kamu gak mau nunggu jemputan aku aja? biar sekalian diantar"Tanya alisha. Terkadang ia bingung alya adalah anak orang kaya dan terpandang di keluarga ini tapi dia tidak pernah menunjukan semua itu dan memilih menjadi gadis sederhana.
"Kamu kaya baru kenal aku aja si lis,aku kan tunggu jemputannya di halte sana"Jawab alya. "Udah ya nanti keburu telat,sampai besok"Alya pamit setelah melambaikan tangannya pada alisha.
Alvin memperhatikan setiap yang diajarkan oleh sang ayah dengan serius dan seksama, tanpa terasa ini sudah lewat jam makan siang. Alvin memutuskan untuk pulang dan makan di rumah.
"Alvin nanti pulang dari sini tolong jemput alisha ya, papah masih ada meeting dengan om aldo sekarang. Tadi papah sudah menghubungi alya dan memberitahu bahwa kamu yang akan menjemputnya"Ucap aditya seraya membereskan berkas untuk meeting.u
"Iya pah,ya udah aku langsung aja ya pah"Ucap Alvin kemudian mencium tangan sang ayah.
"Hati hati ya"tutur aditya.
Alvin keluar dari ruangan ayahnya untuk pulang sekaligus menjemput adik perempuannya. Seperti ketika datang sekarang ia menjadi pusat perhatian lagi oleh para karyawan yang matanya jelalatan kemana mana.
"Selamat siang den"sapa pak dadang yang lagi lagi dijawab anggukan oleh alvin, sungguh anak itu seperti orang gagu jika bukan bersama keluarganya.
Alvin mengemudikan mobil Porsche Carrera miliknya yang aditya berikan sebagai hadiah tempo hari, dengan kecepatan sedang memecah keramaian kota.
Drrrttttt....drrrtttttt
"Halo mah"
"Alvin bisa tolong mamah beliin kebutuhan rumah di supermarket?"
"Iya mah tentu saja,kirim saja daftarnya melalui wa"
"Iya sayang, baiklah nanti mamah kirim terimaksih ya"
"Sama sama mamah"
Alvin celingak-celinguk mencari sosok adik nya yang cantik tapi juga tidak cantik,karena tidak fokus alvin tidak menyadari jika ada seseorang yang akan menyebrang jalan.
Brukk
"Ya ampun"Gumam Alvin terkejut kemudian keluar menghampiri gadis yang ia tabrak.
"Kau tidak apa apa?"Tanya alvin tanpa berniat membantu gadis itu berdiri.
"Hei apa kau tidak bisa membawa mobilmu dengan benar?lihat tanganku lecet"Balas sang gadis tanpa melihat ke arahnya.
"Aku minta maaf tadi aku tidak melihatmu menyebrang jalan"Ucap alvin membuat gadis itu menengok kearahnya.
Mata gadis itu menatap nyalang ke arahnya, mulutnya terbuka lebar karena kagum melihat sosok dewa Yunani ada di hadapannya.
"Tampan Sekali,ahhh jika saja aku tidak membuat janji antara hatiku untuk menunggunya aku sudah pasti akan mengajak pria ini menikah" Batin alya.
"Kau baik baik saja?apa kepalamu tadi terbentur?"Tanya alvin melambaikan tangan di depan wajah gadis itu.
"Ahh tidak om aku baik-baik saja"Jawab gadis itu yang tak lain adalah alya memanggil alvin dengan sebutan om.
"Kau panggil aku apa?OM??!!" Tanya alvin menekan kata om.
"Iya,kenapa memang salah?"Tanya alya tidak mengerti tatapan tajam alvin.
"Jelas salah!!"Jawab alvin mengerem kesal.
"Ahh begitu ya, bagaimana jika paman?"Tanya alya menantang maut.
"Tidak ada gunanya berbicara dengan mu"Desis Alvin kemudian ingin pergi namun terhenti karena ucapan gadis itu.
"Kak, andai saja aku tidak berjanji pada hatiku untuk setia pada cinta pertamaku aku pasti akan mengajakmu ke KUA sekarang" Cerocos Alya tanpa sadar.
"Tapi sayang,aku tidak suka gadis seperti dirimu. Manja dan sangat kekanak-kanakan"Balas Alvin menunjuk alya.
"Apa kau mengenalku? kenapa kau bisa mengambil kesimpulan bahwa aku manja dan kekanakan?"Tanya alya menaikan alisnya dan sedikit berteriak.
"Kau membuat tensi daraku naik dan telingaku pecah saja"Cibir Al kemudian masuk ke dalam mobilnya meninggalkan gadis yang ia tabrak begitu saja dengan luka lecet di bagian siku.
"Heii kau tidak mau bertanggungjawab?"Teriak alya namun tidak dihiraukan oleh alvin.
"Huh, tampan tapi Sangat tidak bertanggungjawab. Berbeda dengan kakak pujaan hatiku yang sangat manis dan bertanggungjawab"Cibir Alya diakhiri pujian untuk pria yang sudah mengunci hatinya sejak 10 tahun terkahir.
Alvin mengemudikan mobilnya sampai ke depan gerbang sekolah, tak lama alisha masuk dan melemparkan tasnya asal sampai mengenai wajah Alvin.
"Kau tidak sopan sekali alisha"Cibir alvin.
"Maaf kak, mobilmu terlalu sempit jadi aku tidak bisa leluasa melempar tas ku. Lain kali jangan gunakan mobil ini untuk menjemput ku ya"Protes alisha dan mulai mengatur.
"Siapa juga yang ingin menjemput mu,jika bukan papah yang meminta aku tidak akan mau menjemput adik menjengkelkan ini"Balas Alvin membuat alisha memanyunkan bibirnya.
"Akan aku adukan semuanya kepada mamah"Ancam alisha.
"Dasar manja"Cibir alvin memiringkan bibirnya.
"Kau menyebalkan kak"Teriak alisha tepat di telinga alvin.
"Kau dan gadis itu sama,sama sama suka berteriak tidak jelas"Ucap alvin entah mengapa ia mengingat gadis yang ia tabrak tadi.
"Hah?! gadis?apa dia pacarmu? apa dia cantik? anak keluarga konglomerat juga?"Tanya alisha bertubi tubi.
"Bisakah kau diam sebentar,aku tidak akan bisa berbicara jika mulutmu itu terus saja berkokok"Alvin menutup mulut adiknya dengan tangan.
"Jadi apa?"Tanya alisha setelah tangan Alvin menjauhi mulutnya.
"Tadi aku menabrak seorang gadis dan jika dilihat dia seumuran denganmu. Alisha tadi kamu menanyakan soal keluarga gadis yang semisalnya adalah pacarku kan?"Tanya Alvin mengingat pertanyaan alya terkahir.
"Ya kak,itu wajar bukan?"Tanya alisha balik.
"Aku tidak mencari gadis dari keluarga kaya, yang aku inginkan adalah sosok gadis sederhana dan bertanggungjawab, tidak melihat harta dan kekayaan ku nantinya. Aku membenci gadis manja dan kekanakan karena aku sangat yakin dia akan terus seperti itu sampai menikah dan hanya bisa menghamburkan uang saja"Jawab alvin panjang lebar.
"Tapi bagaimana jika gadis sederhana yang kau inginkan itu hanya akan mengincar hartamu?"Tanya alisha.
"Aku memiliki cara sendiri untuk wanita yang akan menjadi istriku nanti"Jawab alvin tersenyum misterius.
"Kak kenapa kita ke supermarket?"Tanya alisha ketika mobil Alvin memasuki parkiran supermarket.
"Mamah memintaku membeli bahan makanan,kau mau ikut atau tidak?"Tanya Alvin seraya membuka sabuk pengaman nya.
"Tentu saja,kapan lagi bisa menghabiskan uang kakakku"jawab alisha semangat.
Alvin hanya mendengus dan siap untuk menggesekkan kartunya dengan jumlah yang besar untuk sang adik.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE YA 😊😊
BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Iswan Bhajenk
isi dompet KK habis
2023-05-13
0
Nur rahmayana
adik matre
2022-09-05
0
Rinjani
lanjut
2022-01-24
0