Tok tok tok
Pintu kamar Alenka diketuk oleh Mbak Yanti, assiten rumah tangga dirumahnya.
"Non, dicariin temennya dibawah." ucap Mbak Yanti ketika Alenka membuka pintu.
"Siapa mbak?" tanya Alenka penasaran.
"Mbak lupa nanya namanya." jawab mbak Yanti merenges. Sementara Alenka hanya memutar bola matanya. Lalu Alenka turun ke ruang tamu bersama ART-nya.
Setelah tahu siapa yang mencarinya, senyuman melebar dibibir Alenka. Dia melihat sosok seorang lelaki dengan perawakan tinggi besar. Dia adalah Kiano, kakak dari sahabatnya yaitu Ciara.
"Kak Kiano," sapanya dengan bahagia.
"Aku ganggu nggak?" tanya Kiano to the point.
"Nggak sih kenapa emangnya?"
"Aku mau ajak kamu jalan!"
"Em, gimana ya kak, soalnya ada Ellena disini, aku nggak enak kalau mau ninggalin dia." Alenka sedikit kecewa sih, tapi dia lebih memilih menemani sahabatnya.
"Oh, ya udah kalau gitu besok malam aja, aku mau ajakin kamu ke acara reuni SMP aku, kamu mau nggak?" Alenka hanya tersenyum tipis dan menganggukan kepalanya. Dia hampir tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya.
Tak lama kemudian Kiano berpamitan. Dan Alenka pun kembali ke kamar dengan bahagia. Dia berjoget-joget tak jelas, membuat Ellena merasa jijik.
"Lo kenapa sih? emang tadi siapa yang dateng?" tanya Ellena masih dengam bergidik. Eh, Alenka bukannya menjawab malah memeluk Ellena dan mengajak Ellena menari.
"Gila nih anak." omel Ellena merasa jijik dengan tingkah Alenka yang tak seperti biasanya. Kalau biasanya dia terkesan tomboy,dewasa, tapi kali ini bener-bener menjijikan.
"Kak Kiano ajakin gue ke acara reunian SMP-nya besok." ucap Alenka kegirangan.
"Lo ditembak aja nggak jawab, sekarang kegirangan lo cuma diajakin ke reunian aja."
"Iyalah gue girang, kak Kiano mau kenalin gue ke temen-temennya itu artinya dia beneran cinta sama gue. Pokoknya besok gue harus kasih jawaban ke kak Kiano." Alenka masih sangat kegirangan.
Emang sih bagi sebagian wanita, sangat bahagia saat ada seseorang lelaki yang tidak ragu memperkenalkan dirinya kepada teman-temannya. Itu lebih bisa diartikan, jika lelaki itu ingin menunjukan kepada teman-temannya, kalau dia sedang deket dengan wanita ini. Atau bisa juga, lelaki itu merasa bangga kepada si wanita, makanya dia tidak ragu memperkenalkan kepada dunia. Mungkin seperti itu sih.
"Gila lo." gumam Ellena, lalu kembali membaringkan tubuhnya diatas kasur.
Setiap kali Ellena punya masalah, dia selalu ke rumah Alenka. Dan dikasur itulah, dia bisa sedikit menaruh beban pikirannya. Ellena selalu tidak betah dirumahnya sendiri.
"Tidur aja lo, gue mau mandi." ucap Alenka lalu berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
"Hmm," Ellena bersenandung sambil memejamkan matanya. Pikiran terlalu penuh dengan masalah.
Ketika Alenka keluar dari kamar mandi, dia melihat Ellena yang sudah terlelap. Dilihatnya wajah manis sahabatnya. Alenka merasa sangat kasihan kepada Ellena. Bahkan saat dia terlelap, raut wajahnya terlihat kusut, seperti mencerminkan masalah yang begitu berat.
"Gue akan selalu ada buat lo, jangankan hanya pundak, pelukan gue juga buat lo, kalau itu bisa meringankan beban pikiran lo." gumam Alenka sembari menatap wajah polos Ellena yang masih terlelap.
Alenka sangat bersyukur, dia memiliki kedua orang tua yang begitu sangat menyayangi dia. Yang selalu mendukung apapun pilihannya. Juga kakak lelaki yang begitu protektif tapi sangat menyayanginya.
****
Di kantin sekolah.
"Hai Alenka, hai Ellena." sapa Rama dengan genit sambil menghampiri kedua cewek yang sedang ngobrol.
"Nggak usah genit!" omel Ellena dengan ciri khas kejutekannya.
"Yaelah galak amat sih neng." ucap Rama menarik kursi dan duduk bersama kedua cewek itu.
"Tumben lo sendirian, temen-temen lo mana?" tanya Alenka tak kalah jutek.
"Ada noh di kelas, bilang aja kalau lo mau nanyain Gio kan?" goda Rama membuat Alenka membulatkan matanya.
"Bercanda doang, gitu aja melotot lo." lanjut Rama dengan cengar cengir.
"Minggat nggak lo!" suruh Alenka dengan kesal.
"Yaelah, kasian ngapa ama gue, gue kan mau pedekate sama Ellena." jawab Rama menaik turunkan alisnya. Rama memang terkenal dengan keusilannya.
"Nggak mau gue!" teriak Ellena bergidik.
"Yakin nggak mau? gue ganteng loh?" ucap Rama dengan kepedean diatas rata-rata.
"Hoek.." Alenka dan Ellena berseru bersama membuat Rama mencak-mencak.
Tak lama pula datanglah Ineke bersama dengan Refina. Ineke lalu bertanya dimana Gio, karena dikelas tidak dikantin juga tidak ada.
"Pacaran kalik." jawab Rama sekenanya.
"Gio udah punya pacar?" tanya Ineke dengan kaget.
"Dulu punya tapi sekarang nggak tahu masih pacaran atau nggak, tapi kayaknya sih belum bisa move on." jawab Rama.
"Siapa namanya? kelas berapa? sekolah disini juga?" Ineke heboh sendiri.
"Nggak, ceweknya nggak sekolah sini."
Mendengar ucapan Rama, Ineke menjadi kecewa. Dia seketika merasa tidak bersemangat. Melihat betapa rapuhnya sahabatnya, Alenka berusaha menyemangati lagi Ineke.
"Cowok di dunia nggak hanya Gio doang, tuh ada Rama yang ganteng juga, tapi sekebun binatang." ucap Alenka tertawa.
Di paruh pertama ucapan Alenka, Rama merasa bangga. Tapi diparuh kedua Rama menjadi mencak-mencak lagi karena dia samakan dengan hewan.
"Mulut lo!" omelnya melempar Alenka dengan kacang. Sementara melihat Rama yang mengomel membuat Ineke kembali bisa tersenyum.
Tapi tetap saja dia merasa sangat kecewa. Dia bahkan juga punya rencana menyatakan cintanya ke Gio. Tapi ternyata Gio sudah punya kekasih lain.
"Gitu dong senyum," ucap Alenka.
"Tapi tetep aja gue sedih Al, gue suka beneran sama Gio." Refina yang ada disebelah Ineke langsung merangkulnya.
"Sabar ya In, gue yakin lo pasti bakal dapetin yang lebih baik dari Gio." ucap Refina memberi semangat. Refina memang lemah lembut banget orangnya.
Beberapa menit kemudian bel tanda masuk pun berbunyi. Mereka mengikuti pelajaran dengan baik, kebetulan mereka semua satu kelas.
Di dalam kelas Ineke masih aja tidak bersemangat. Sesekali dia melirik ke arah bangku Gio yang ada di samping bagian belakang. Dengan malas-malasan dia mulai mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru di papan tulis.
"Semangat." ucap Alenka pelan, yang duduk tepat dibelakangnya, disamping Alenka ada Ellena yang fokus mencatat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
IK
gio cs n allenka cs skelas kirain beda kelas
2023-01-06
0
Titi Kartika
refresing dgn cerita yg ringan tentang anak sekolah, kemaren" tentang rumah tangga yg konfliknya estafet,, bikin sport jantung mulu
2021-08-14
1
AnnyeongHasyou
Maaf thor kata "aku ganggu nggak?" Itu seharusnya "Aku ngeganggu nggak?" Atau juga "Maaf mengganggu."
Maaf ya thor,saya hanya memberi saran
semangat terus,semoga ceritanya sukses
2021-08-10
1