4

"Tadi Nikita ngomong apa?" tanya Kiano yang khawatir jika Alenka marah karena provokasi dari Nikita.

"Kak Nikita cuma bilang kalau dia mantan terindah kak Kiano." jawab Alenka sembari tersenyum.

Melihat Alenka yang tidak marah karena ucapan Nikita, membuat Kiano justru menjadi bingung. Dia bahkan berpikir jika Alenka tidak serius suka sama dia.

"Kamu nggak marah?" tanyanya penasaran.

"Nggaklah kak, ngapain harus marah? dia bilang kayak gitu pasti karena dia masih suka sama kakak, atau karena dia masih nggak rela lihat kakak bahagia." Kiano tersenyum lebar, tangan kirinya meraih tangan Alenka dan menggenggamnya.

Wanita seperti Alenka-lah yang diidam-idamkan banyak lelaki. Dia tidak naif, tidak lebay dalam menjalin hubungan. Bener-bener idaman banget.

"Cepet bobok ya, besok aku jemput, aku anter ke sekolah." ucap Kiano begitu mereka sampai di rumah Alenka. Dengan senang Alenka menganggukan kepalanya, lalu keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

"Dari mana dek?" tanya Ryan ke adiknya ketika Alenka masuk ke rumah.

"Main kak, kak Ryan tumben pulang jam segini?" Alenka balik bertanya. Karena, tidak biasanya kakak lelakinya pulang lebih awal, biasanya selalu larut malam.

Kakaknya mendapat amanah dari orang tua mereka untuk menjalankan perusahaan yang dibangun oleh ayah mereka. Sementara ayah mereka bekerja di cabang, dan pulang setiap akhir pekan.

"Iya, kakak agak pusing."

"Udah minum obat?" Ryan hanya mengangukan kepalanya. Setelah kemudian Alenka berpamitan ke kamar.

Di kamar Alenka merasa sangat bahagia ketika teringat acara reunian tadi. Dia merasa senang karena Kiano tidak malu mengakui hubungan mereka di depan umum.

Padahal, jujur selama ini Alenka takut kalau Kiano tidak mau mengakui hubungan mereka. Alenka merasa minder sendiri dengan ketampanan Kiano. Ya, Kiano memang terlalu tampan, tubuh yang ideal, dengan gaya yang keren, banyak diidam-idamkan kaum hawa.

****

Keesokan harinya benar saja, pagi-pagi Kiano sudah standby di depan rumah Alenka. Karena sekolah mereka yang tak searah membuat mereka harus berangkat lebih pagi, supaya Kiano tidak terlambat ke sekolahnya.

"Alenka...." seru Ciara sambil berlari mendekat ke mobil kakaknya yang berhenti di depan sekolah mereka.

"Kak Kiano jahat ih, makanya tadi suruh nganterin gue nggak mau, ternyata pacaran.." omel Ciara dengan konyol.

"Apaan sih, masuk sana nanti telat." suruh Kiano tersenyum kecil melihat tingkah adiknya.

"Aku ke sekolah dulu ya?!" pamit Kiano dengan lembut.

"Iya, hati-hati." jawab Alenka tak kalah lembut.

Melihat keuwuan kakak dan sahabatnya membuat Ciara heboh sendiri. Tapi Alenka yang udah terbiasa dengan kelebay-an Ciara hanya tertawa kecil. Kemudian dia merangkul Ciara dan berjalan bersama menuju kelas.

"Lo udah jadian ama kak Kiano?" tebak Ciara.

"Udah." Alenka menjawab dengan bahagia.

"Makan-makan dong,"

"Minta aja ama kakak lo." jawab Alenka lalu berlari mendahului Ciara sambil menjulurkan lidahnya.

Karena masih begitu pagi, jadi sekolah juga masih agak sepi. Kedua sahabat itu saling berlarian, kejar-kejaran menuju kelas. Tapi ketika sampai di depan pintu kelas, tetiba Alenka menabrak seseorang.

Brukkk

"Akh.." pekiknya karena terjatuh. Beruntung posisi jatuhnya diatas orang yang dia tabrak itu.

Sesaat Alenka dan lelaki bernama Gio itu terdiam dan saling pandang. Pandangan yang begitu amat dekat membuat keduanya jadi salah tingkah.

"Maaf gue nggak sengaja." ucap Alenka sambil berusaha berdiri.

"Lagian lo ngapa sih, lari-larian kayak bocah aja." omel Gio sembari menepuk-nepuk celana belakangnya.

"Sorry! denger kan gue udah minta maaf." Alenka jadi kesal karena diomelin oleh Gio.

"Kok lo nyolot?" Gio tak terima.

"Biarin, orang gue udah minta maaf juga lo masih aja ngomel." Alenka mengeluh. Tapi sebelum terjadi perang dunia kedua, Ciara langsung menarik tangan Alenka masuk ke kelas. Sementara Arka menarik tangan Gio dan menenangkannya.

"Rese banget sih tuh cewek." Gio masih saja kesal.

"Udahlah bro, yuk kita ke kantin aja!" ajak Arka.

Setelah meletakan tas-nya di laci meja, Alenka dan Ciara juga bergegas ke kantin. Disana mereka duduk sebangku dengan Arka dan Gio. Karena yang lain masih belum datang.

"Hari ini biar gue traktir." ucap Alenka membuat senang Arka dan Ciara.

"Tumben lo baik?" ucap Arka.

"Dia kan ceritanya syukuran, dia jadian sama kak Kiano." bisik Ciara tapi juga terdengar oleh Alenka dan Gio.

"Serius? wah mantap dong." Arka kegirangan.

Alenka hanya tersenyum saja, sementara Gio kembali merasa aneh dalam hatinya. Entah ada rasa tidak enak di dalam hatinya.

"Gue ke toilet dulu." pamit Gio lalu berdiri dari tempatnya.

"Lo mau dipesenin apa Gi?" seru Alenka sebelum Gio meninggalkan kantin.

"Nggak usah, gue udah kenyang." jawabnya sedikit ketus.

"Ya udah, gitu amat jawabnya." gerutu Alenka.

"Udahlah, mungkin dia udah sarapan." Ciara kembali melerai pertikaian diantara kedua orang itu.

Di toilet pria...

Gio berkali-kali membasuh mukanya, dia menatap dirinya sendiri di depan cermin. Dia juga bingung, kenapa hatinya terasa perih setiap kali mendengar Alenka dekat dengan lelaki lain.

"Nggak mungkinkan gue suka sama dia?" ucapnya sendiri di depan cermin.

"Bangun Gio, sadar! lo nggak mungkin suka sama dia, nggak mungkin!" gumamnya lagi sembari menepuk-nepuk pipinya sendiri.

Setelah kembali tenang dan membasuh wajahnya sekali lagi, Gio keluar dari toilet dan langsung kembali ke kelas. Dia merasa tidak bersemangat sama sekali.

"Woi..." bentak Rama mengagetkan Gio yang berjalan menuju kelas dengan lemas.

"Kenapa lo? sakit?" tanya Boy, karena dia melihat Gio yang bermuka kusut.

"Iya, nggak enak badan gue." jawab Gio menutupi kegelisahan hatinya.

"Kenapa nggak istirahat aja sih?"

"Halah cuma nggak enak badan doang," jawab Gio.

"Gue tahu, lo pasti nggak bisa kan sehari aja nggak ketemu sama Alenka?" tuduh Leon dengan tertawa, tapi membuat Gio menjadi merah mukanya.

"Apaan sih, nggaklah.." sanggah Gio sambil menjitak kepala Leon yang asal bicara.

"Tapi kalau lo suka sama Alenka, lo harus saingan ama gue!" ucap Leon kepada Gio, meskipun omongan itu hanyalah candaan. Meskipun mereka harus bersaing, tapi mereka harus bersaing secara sportif. Itu baru keren.

"Nggak siapa juga yang suka," Gio terus-terusan menyanggah.

"Hayo ngaku aja lo!" sahut Boy tak kalah heboh.

"Gue tahu, meskipun tiap hari kalian ribut, tapi sebenarnya lo suka kan sama dia?" Jack tak mau kalau menggoda Gio.

"Cieee merah mukanya.." giliran Rama beraksi.

"Nggak ada, kalian ngaco." Gio mempercepat langkahnya, dia tidak mau teman-temannya melihat wajahnya yang tersipu. Yang bener aja, gengsi dong.

"Ciee malu..." seru keempat temannya membuat Gio semakin cepat melangkahkan kakinya.

Setidaknya itu yang teman-teman Gio rasakan. Meskipun Gio dan Alenka sering banget ribut, tapi mereka bisa lihat tatapan yang berbeda dari Gio. Apalagi beberapa hari yang lalu, saat mereka mengikuti kegiatan kemah dalam rangka hari pramuka.

Acara itu diselenggarakan di luar sekolah tepatnya di salah satu tempat yang biasa digunakan untuk acara kemah anak sekolah. Saat itu mereka sedang bermain susur sungai, Gio yang sedang naas waktu itu terpeleset dan kakinya luka.

Tapi dengan penuh perhatian Alenka mengobati luka Gio, bahkan merawat Gio sepanjang malam karena kebetulan saat itu Gio juga hampir terkena hipotermia. Semenjak saat itu, meskipun mereka masih aja sering ribut tapi pandangan Gio menujukan perhatian untuk Alenka.

Tapi mungkin buat Alenka, dia menolong Gio pada waktu itu karena rasa kemanusiaan. Juga karena hanya dialah yang paham tentang pertolongan pertama. Sudah dari SMP Alenka senang dengan kegiatan alam seperti itu.

Terpopuler

Comments

❤~CINTA~❤

❤~CINTA~❤

thx thor... ceritanya bagus...❤❤❤❤❤❤❤

2021-07-27

1

❤~CINTA~❤

❤~CINTA~❤

hmy... jdi nostalgia waktu SMK suka ma cowok tpi cowoknya udah punya pacar... giliran udah rumah tangga ketemu lgi dia bilang suka ma gw sejak msih sekolah, pala loe peyang, mata loe belekan, dulu kmane aje parjo, giliran udh punya pasangan baru bilang suka, auto gw ngindar dripada jdi bumerang buat gw... hmy 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2021-07-27

17

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!