LOVE IS IN YOUR HEART
"aku tidak menyukaimu, tolong berhenti mengikutiku". teriak seorang pria yang duduk di belakang Tasya.
"Hans, ku mohon, beri aku satu kesempatan lagi'. jawab wanita itu sambil menangis.
dan semua orang yang di berada caffe melihat pertengkaran itu. sedangkan Tasya tidak memperdulikan mereka, dia hanya menikmati secangkir kopi sambil membaca buku.
"cukup, aku sudah mau menikah, jangan pernah membahas masalah ini lagi".jawab pria itu yang semakin kesal.
"aku tidak percaya Hans, kamu bohong padaku".wanita itu menangis semakin histeris.
"kamu Mau bukti biar percaya!.baik akan ku buktikan, wanita itu juga berada disini".tutur pria itu sambil matanya melihat seisi caffe untuk mencari wanita dibuktikan sebagai pacarnya.
Lalu dia melihat tepat di belakangnya ada seorang wanita cantik yang sedang duduk sendirian. tiba-tiba Hans menghampirinya dan menarik tangan Tasya.
"ini dia calonku, lusa kami akan menikah" jawan Hans sambil menggandeng tangan Tasya.
"kamu apaan sih? lepasin tangan aku". tasya berbicara pelan dengan Hans.
"ku mohon diamlah,dan ikuti saja aku,aku butuh bantuan mu" jawab Hans dengan tegas.
"tapi aku tidak kenal kamu,tolong lepasin tangan aku,sakit tau ". gumam tasya sambil kesakitan.
"kamu jahat Hans.aku benci kamu".jawab nadina wanita yang mengejar cintanya Hans.
"maaf buat semua nya telah mengganggu kenyamanannya. semua makanan kalian aku yang bayar sebagai ganti rugi" ujar Hans sambil menarik Tasya keluar caffe dan membawanya masuk kedalam mobil.
"belagak sok kaya cowok ini, Mau bayar semua orang di caffe". gumam dalam hati Tasya.
hans terus menarik tangan tasya dengan paksa, hingga tangan tasya terlihat memerah dan tasya merintih kesakitan. berkali-kali tasya memohon agar hans melepaskan tangannya tapi hans tidak menghiraukannya.
"bisa pelan-pelan gak sih!? sakit tau tangan aku ". ujar Tasya kesal
hans membuka pintu mobil dan menghempaskan tubuh tasya ke dalam mobil.
"duduk dan pakai sabuk pengamannya".jawab Hans dengan nada marah.
"apaan sih kamu, kamu yang narik aku, kamu yang maksa aku, kamu pulak yang marah sama aku" jawab Tasya dengan nada tinggi.
"bisa diam gak kamu" bentak Hans sambil menancapkan gas mobil dengan kecepatan tinggi.
teriakkan hans itu membuat Tasya kaget dan terdiam.
Tasya tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya bisa mengikuti kemana Hans pergi. sepanjang perjalanan tasya terus bertanya-tanya dalam hati, kemana hans membawanya pergi.
mobil mewah berwarna merah yang di tumpangi Hans dan Tasya melaju dengan cepat. lalu tiba di kantor Catatan pernikahan yang berada di kota Jakarta.
saat itu masih jam 11 siang, tentu saja kantor catatan pernikahan masih buka, lalu Hans menarik tangan Tasya untuk masuk ke dalam.
" cepat turun" bentak Hans
saat itu Hans masih sangat kesal dengan kejadian di caffe karna Nadia, yang membuatnya sangat malu di lihat orang banyak. sehingga melampiaskannya kepada Tasya.
Hans dia memiliki ego yang tinggi,keras kepala dan apa yang dia inginkan harus tercapai walaupun sifat dia begitu tapi dia seorang pengusaha muda yang sukses, di umurnya yang 28 tahun sudah memiliki perusahaan besar dan bahkan perusahaannya terkenal diluar negeri.
"bisa pelan sedikit gak, kamu kasar banget". ucal Tasya sambil merintih karna tangannya terus di tarik oleh Hans.
"udah ikut saja kamu" jawab Hans.
tiba di ruang pendaftaran...
"pak, saya ingin mendaftar pernikahan untuk besok". ujar Hans sembari memberikan kartun identitasnya.
"apa?? menikah? kamu sudah gila ya!?? aku gak mau, aku gak kenal kamu tapi dengan mudahnya kamu bilang mau nikah denganku" jawab Tasya yang kesal merasa di permainkan oleh Hans.
tasya sangat terkejut mendengar hans bicara tentang nikah. bagaimana bisa mereka tidak saling kenal tiba-tiba harus menikah.
"semua sudah terlanjur, aku sudah mengakui akan menikahimu di depan Nadia".jawab hans sambil terus pegang tanga tasya.
"apa hubungannya denganku, itu urusan kamu sendiri dengan pacar kamu itu, jangan bawa-bawa aku dalam urusanmu".Nadia menjawab dengan nada sangat kesal
"pak, bisa minta kartu indetitas calon istri anda" tanya seorang staff catatan pernikahan
"mana kartu identitas mu, cepat berikan" ucap Hans dengan maksa.
"aku gak mau, aku Mau pulang".jawab Tasya sambil merapatkan giginya.
karna Hans tidak sabar,dia menarik tasnya tasya dan mengambil kartu identitasnya dan memberikan kepada staff tesebut.
"kamu sudah gila ya. bukan karena kamu kaya kamu bisa seenaknya aja."tasya terus memberontak dan berusaha melepaskan tangannya yang dipegang Hans sangat era
" Bapak HANS GUNAWAN dan Ibu TASYA AUSTINE, nama kalian sudah terdaftar dan sesuai jadwal kalian akan menikah besok"ucap staff tersebut
"baik,terima kasih pak" jawab Hans dengan tenang.
"apa besok? kamu benar-benar gila ya". tasya tidak percaya apa yang terjadi padanya hari itu
lalu mereka kembali masuk dalam mobil.dan pergi meninggalkan kantor catatan pernikahan.
" apa pernikahan itu mainan bagimu,apa itu semua tampak lelucon bagimu. dengan gampangnya kamu melakukan ini semua, jelas-jelas kita tidak saling kenal sama sekali" ucap tasya dengan nada sedikit sedih.
" apa yang kamu khawatirkan jika menikah dengan ku, aku kaya ,aku bisa memberikan apapun yang kamu mau".jawab Hans dengan sombongnya.
"ya kamu memang kaya tapi bukan harta yang aku mau, aku juga punya impian saat menikah.aku ingin menikah dengan pria yang aku cintai bukan dengan paksaan seperti ini" jawab tasya sambil membentak Hans.
hans memperhatikan tasya yang duduk di sampingnya, dia baru sadar penampilan tasya yang sederhana ,hanya menggunakan dress lusuh dan sepatu flet. dan sebuah tas yang tidak bermerk.
tasya memang gadis sederhana yang berusia 23 tahun.selama di kota Jakarta dia bekerja di toko roti untuk memenuhi kebutuhannya. dia gadis yang baik,dan pekerja keras.
tasya tidak pernah mengeluh dengan takdir hidupnya yang miskin. dia selalu optimis terhadap jalan hidupnya, bahwa suatu saat dia akan bisa hidup jauh lebih baik.
"sudahlah, sekarang aku akan perkenalkan kamu dengan keluargaku,tapi sebelumnya kamu harus berganti pakaian dulu" jawab Hans dengan nada yang lebih santai.
"wah kamu yaa benar-benar tidak waras". ucap Tasya serasa sangat kesal karna dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
hans pergi ke salah satu toko baju terkenal, dia membelikan sepasang gaun untuk dikenakan oleh tasya. hans tidak ingin tasya terlihat buruk dimata orang tuanya.
"selamat datang tuan". sambut salah satu pelayan toko
"saya ingin gaun untuk dia". hans menunjuk kearah tasya yang masih bediri di depan pintu toko
"baik tuan. mari nona kita ke kamar ganti".
tasya mencoba satu persatu gaun yang ada ditoko itu. tasya mencoba gaun pertama berwarna pink dengan motif bunga sakura, tasya terlihat cantik dan anggun tapi baju itu terlalu sexi dibagian depan.
"bagaimana tuan". seorang pelayan membuka tirai
mata hans melihat sosok tasya keluar dari tirai itu, mata Hans tertegun melihat kecantikan tasya yang memakai gaun panjang berwarna pink itu. tapi tiba-tiba mata hans melihat belahan dada tasya terlihat jelas.
"tidak, saya tidak suka itu. ganti.. ". hans yang duduk disofa tamu melambaikkan tanggan nya, mengisyaratkan agar tasya cepat ganti gaun lain
tasya terus berganti gaun, sudah 5 gaun yang tasya coba tapi tidak ada yang hans sukai, sehingga membuat tasya sangat kesal.
"mau kamu apa sih".
"tidak ada satupun gaun yang menarik dimataku".
"ini terakhir kalinya aku mencoba gaun. suka atau tidak sukanya itu terserah kamu dan aku tidak akan mencobanya lagi". tasya berusaha mengancam hans
mendengar perkataan tasya, hans hanya tersenyum sinis. karena selama ini tidak ada yang bisa membantah kata-kata Hans. jadi dia yakin kalau tasya tidak akan pernah bisa membantah kemauannya.
tasya keluar dengan gaun putih yang Indah dengan bordiran berwarna emas. bahu indahnya tasya terlihat jelas, kulit putih bersih, mulus dan lekuk tubuhnya yang Indah membuat dia seperti Putri kerajaan.
pandangan hans tidak bisa beralih ke lain, matanya terus menatap tasya yang begitu cantik dan anggun. hans hanya bisa terdiam tanpa berkata sekata pun.
"tuan.. tuan.. bagaimana dengan gaun yang ini". seorang pelayan toko membuyarkan lamunan hans
"o.. ohhh.... ya saya ambil gaun itu". hans sedikit gugup
tasya merasa tidak enak memakai gaun itu, karena dia merasa tidak cocok, gaun itu terlalu mahal untuknya. bahkan dia bisa menghabiskan gajinya 1 tahun untuk membeli gaun itu.
"tidak, aku tidak bisa memakai gaun ini. ini terlalu mahal".
"kita akan menemui orang tuaku ,tidak mungkin aku memakaikan kamu gaun yang murahan".
"aku juga tidak mau menemui orang tua kamu. karena kita tidak akan pernah menikah". tasya menjawab ucapan hans dengan lantang.
hans mendekatkan wajahnya ke hadapan tasya. sehingga membuat tasya gugup dan berjalan mundur hingga menabrak dinding toko yang ada di belakangnya.
"oohh sayang sekali, tapi kita akan tetap menikah dan aku akan menunjukkan pertunjukkan yang menarik setelah kita menikah". hans berbisik di telinga tasya
tatapan mata hans terlihat begitu hangat dan desahan setiap nafasnya terdengar dengan jelas.
"dasar kamu mesum gila". tasya mendorong tubuh hans
"cepat rias wajah kamu, kita tidak punya waktu banyak, banyak hal yang harus aku lakukan".
"aku gak mau pergi dengan kamu, kamu itu pria mesum gila".
Hans tidak memperdulikan ucapan tasya, dia hanya berfikir menjalankan semua yang telah dia rencanakan.
hans dan tasya menuju rumah orang tua hans,tasya hanya duduk terdiam didalam mobil,seketika matanya melihat sepanjang jalan penuh dengan rumah-rumah mewah dan gedung-gedung besar.
lingkungan seperti itu jauh dari kehidupan tasya. selama ini tasya tinggal di panti asuhan tanpa orang tua dan sudah 3 tahun tasya tinggal sendiri disebuah apartemen kecil.
tiba di rumah Hans.
"turun". Hans membuyarkan lamunan tasya
"selamat malam tuan".ucap pria paruh baya yang mengampiri mobil Hans.
dia adalah pak riyan, kepala pelayan dirumah orang tua Hans, dia sudah bekerja selama 25 tahun dengan keluarga Hans.
"ada mama pak riyan".jawab Hans dengan sopan.
"ada tuan, silakan masuk". jawab pak riyan sambil membukakan pitu.
rumah besar dan megah bak istana, yang berada dikomplek perumahan elit. tampak begitu nyata di mata Tasya. saat masuk ke dalam rumah keluarga Hans.
Tasya melihat seorang wanita cantik yang duduk diruang tamu bersama pria yang begitu mirip dengan Hans. mereka adalah orang tua Hans. nyonya Sisca dan Tuan Gunawan.
tasya begitu kagum melihat isi dari rumah orang tua hans yang penuh dengan ukiran-ukiran mahal dan barang-barang mewah. mata tasya terhenti melihat sosok gadis cantik seperti karakter disney, dia adalah Alexa adik dari hans.
"mama, aku pulang". ucap hans sambil memeluk mamanya.
"sayang, kenapa tiba-tiba kamu pulang tidak telfon mama, mama kan bisa siapkan makanan untuk kamu".jawab mama hans dengan nada lembut.
selama ini hans tidak tinggal dirumah orang tuanya. sudah 5 tahun Hans memilih tinggal sendiri di apartemen miliknya. hans menjalani hidup mandiri dan merintis bisnisnya sendiri.
"ada yang ingin aku sampaikan sama mama dan papa". ucap hans dengan melihat kedua orang tuanya.
"tapi hans. siapa wanita yang kamu bawa itu" tanya mama hans yang penasaran dari tadi menatap Tasya tepat di belakang hans.
"ada masalah apa Hans". tanya papa hans yang penasaran.
"ma pa, kenalkan ini Tasya. dan hans akan menikah dengan Tasya besok" ucap hans dengan lantang di depan orang tuanya yang terlihat sangat kaget.
"malam om tante. saya Tasya". ucap Tasya dengan lembut dan sopan. dengan badan sedikit membungkuk.
tidak ada yang bisa tasya lakukan selain mengikuti cerita hans dan berharap orang tua Hans menolak permintaanya.
"apa yang kamu bilang hans. apa kamu sudah yakin, pernikahan itu bukan mainan. semua harus di persiapkan dengan matang". ucap papa hans sembari meyakinkan lagi anak laki-lakinya itu.
"iya hans,coba kamu fikirkan lagi. bukan mama tidak setuju kamu nikah. nikah itu hal yang sakral nak. "
"jelaskan sama papa dan mama, ada masalah apa?. bukannya bulan lalu kamu bilang mau tunangan dengan nadia". papa hans masih tidak mengerti apa yang di maksud oleh hans
" pa, aku tidak hubungan apa-apa lagi sama nadia. ini pilihan aku pa".
"aku gak setuju ". teriak Alexa menentang pernikahan antara hans dan tasya
" apa maksud kamu Alexa?". baru kali ini Hans melihat adiknya menentangnya
"aku gak mau lihat kakak nikah dengan gadis seperti dia".
"Alexa hentikan, jangan ikut campur". mama hans menarik tangan alexa agar tidak ikut campur lagi
"mama percaya sama aku ya, tolong mama dan papa hadir besok di acara pernikahan aku"
"haruskah buru-buru hans, kita bisa bicarakan baik-baik. mama juga butuh waktu untuk mengenal tasya".
"selama ini mama dan papa kan tau apa yang aku lakukan tidak pernah membuat kalian kecewa".
"tapi ini masalah lain hans, ini masalah masa depan mu". papa hans hampir kehabisan kata-kata
selama ini hans selalu menentukan jalan hidupnya sendiri, dia tidak suka orang tuanya ikut campur dalam masalah pribadi dia.
Tasya yang berdiri di samping hans hanya bisa menunduk dan diam. mendengarkan semua ucapan hans dan orang tuanya.
pada akhirnya orang tua hans tidak bisa mengubah keyakinannya untuk menikah dengan tasya. orang tua hans hanya bisa mempercayai apa yang hans lakukan.
sifat keras kepala hans tidak bisa diluluhkan oleh siapapun, bahkan orang tua hans sendiri hanya bisa menerima setiap keputusan yang hans buat. hans begitu yakin dengan setiap keputusan yng dia buat untuk hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
re
mulai membaca
2021-04-10
1
mieya723
Tetap cari yang cantik ya Hans.. untung Tasya baik jomblo, coba kalau dia abal abal..
2021-01-17
0
Devi Hidayani
baru bab 1 dah cucok gini.... hmmmm lanjut
2019-08-29
6