Gauri
"Aku merasa bahwa anak yang kau kandung itu akan merubah peradaban dunia ini, nak. Ketika dia lahir nanti, jaga dia baik-baik." Nasihat sang ayah kepada putrinya.
Dia adalah Seorang mantan panglima perang dari kerajaan Abhihar, dahulu dia adalah seorang panglima yang sangat hebat, karena fitnah dari rekannya, dia sekarang hidup serba pas-pasan , dia adalah Wasuki. Istrinya telah meninggal saat melahirkan putrinya, putrinya bernama Urta Wasuki, yang saat ini sedang mengandung anak pertamanya dengan suaminya dimana suaminya adalah seorang pengembara yang bernama Kagami Saigupta.
"Ayah, sebaiknya ayah istirahat saja, kondisi ayah memburuk, jangan terlalu banyak berfikir, ayah," ujar Urta.
"Kapan suamimu pulang, nak?" Tanya Wasuki
"Ayah ingin, Ka-kagami nanti menjagamu dan ba-bayimu de-dengan baik se-setelah ayah tiada nanti," ujar Wasuki dengan napas yang tersenggal
"Jangan katakan apapun lagi ayah, semua akan baik-baik saja. Aku akan panggilkan tabib sebentar." Urta sungguh tak kuasa melihat penderita an ayahnya, sambil menahan tangis, ia pun menyusuri hutan untuk menemui seorang tabib.
Di tengah hutan belantara ia bertemu seseorang yang berjubah abu dan tepat didepannya.
"Siapa kau? Jangan halangi jalanku," teriak Urta ketakutan, sungguh dia takut, apalagi dia sedang mengandung dan suaminya sedang tidak dirumah.
"Apa kau melupakan ku, Urta?" Ujar pria itu.
"Aku adalah Kagami Saigupta, suamimu," ujarnya seraya membuka penutup wajahnya.
"K-kau! Kaga, kemana saja kau selama ini, aku takut. Hiks, Ayah sedang sakit parah, aku takut terjadi sesuatu. hiks."
"Sudah, jangan menangis, hemm. Kenapa kau keluar malam-malam begini? Sangat tdk baik untuk kesehatan mu, Urta." Kagami menenangkan tangis istrinya dan menghapus air matanya.
"Aku ingin pergi memanggil tabib untuk ayah, dan aku bertemu denganmu disini," jawab Urta.
"Baiklah, aku antar kau pulang dulu, biar aku nanti yang memanggil tabibnya ya."
"Hemm," gumam Urta dengan menganggukkan kepala.
****
"Ayah. Ayah Kagami sudah kembali." Urta memeluk ayahnya sambil menangis.
"Ayah! Ayah! Bangun ayah," teriak Urta sambil menggoyang kan tubuh ayahnya.
"Hiks hiks ayahhhh."
Setelah itu Kagami datang dengan membawa tabibnya. Tetapi semua sudah terlambat, Wasuki meninggal setelah Urta keluar ingin memanggil tabibnya.
Kagami pun hanya menahan tangis setelah mertuanya tiada tanpa seseorang yg mendampingi tadi. Dia menyesal karena saat mertuanya sakit, dia tak tahu, Wasuki sudah dianggap seperti ayah kandungnya sendiri.
Bagi Kagami, Wasuki adalah ayah sekaligus mertua yang sangat dia sayangi. Kagami hidup sebatang kara dan dia mengembara dihutan untuk melindungi perbatasan wilayah nya agar tidak ada penyusup datang di negara Abhihar, dan dia bertemu Wasuki dan putrinya Urta di hutan perbatasan Abhihar, saat melakukan perjalanan dia di serang oleh pasukan tidak dikenal, meskipun selamat, tetapi Kagami mendapat luka yg parah.
Dan saat itu Wasuki dan Urta menolongnya, hingga hubungannya dengan Urta berkembang menjadi cinta, setelah mendapat restu dari Wasuki, dia pun menikahi urta, setelah 2 bulan menikah, dia mendapat kabar bahwa Urta sedang mengandung 1 bulan bayinya. Tetapi dia harus meninggalkan keluarga barunya demi melindungi keamanan negaranya.
Dan dia kembali saat usia kandungan istrinya 8 bulan, dan ayah mertuanya meninggal. Dia merasa tak berguna, dan didalam hati dia berjanji akan selalu melindungi istri serta anaknya, apapun resikonya.
****
8 tahun kemudian
"Ibuuu, aku lapar, kenapa ibu memasak sangat lama?" tanya putri kecil Urta dengan cemberut, yang diberi nama Gauri Saigupta.
"Kau sudah tak sabar ingin makan, sayang?" tanya Urta dengan menggoda putrinya Gauri, dan diakhiri dengan kekehan kecil.
"Urta, jangan menggoda gadis kecil ini terus, kasihan dia, bibirnya nanti bisa maju 5 cm kalau dia selalu cemberut seperti itu." Bukannya menghentikan aksi istrinya, dia juga ikut menggoda Gauri.
"Ayah ibu menyebalkan, kali begitu akan tidak mau makan," ujar Gauri semakin cemberut.
Bagi Urta dan Kagami, Gauri nya sangat menggemaskan dan sangat cantik, mereka selalu ingin menggoda putrinya, mereka selalu berdoa agar nanti Gauri mendapat pasangan yang bisa membahagiakan hidupnya nanti.
"Hahaha, baiklah maafkan ayah ya." Kagami berjongkok dihadapan Gauri dan mengatupkan kedua tangannya.
"Baiklah, tapi dengan satu syarat, ayah harus mengajariku memanah buruan di hutan. Bagaimana?." Meskipun terbilang kecil dan masih berusia 8 tahun, Gauri anak yang sangat cerdas dan mudah memahami sesuatu hal yang baru baginya.
"Apa kau ingin menjadi pendekar, gauri? Ingat, kau ini seorang perempuan, perempuan harus belajar mengurus rumah tangga dan memasak, bukannya belajar memanah."
Bukan maksud Urta ingin memarahi anaknya, hanya saja dia sangat takut kalau jalan yg diambil putrinya dimasa yg akan datang akan membahayakan nyawanya. Dia sangat bangga dengan ketangkasan anaknya, tapi disisi lain dia juga khawatir dengan anaknya.
"Aku harap kau tidak memikirkan hal yang tidak-tidak, Urta. Memanah adalah hobi baru gauri, dia hanya ingin memburu binatang. Apa salahnya, bukankah sudah lama kita tidak memakan daging?. Dan, Gauri bukan hanya milik kita, nanti suatu saat dia akan menikah, tak seharusnya kita menghalangi jalannya, Urta. Biarkan dia memilih jalan hidupnya, aku berjanji akan menjadi guru yg baik untuk anak kita" Nasihat halus dari Kagami sedikit mengurangi kecemasan nya, dia percaya pada suaminya, bahwa suaminya akan menjadi guru yg bijaksana untuk putri kecilnya, dan membimbing jalan yg akan diambilnya nanti.
"Aku hanya teringat ramalan ayah tentang anak kita, dia bilang bahwa anak kita akan mengubah peradaban dunia, bagaimana mungkin? Gauri lahir dari keluarga sederhana, bukan keluarga bangsawan. Hal seperti itu hanya akan terwujud ketika dia menikah dengan seorang keluarga istana."
"Lalu kenapa kau takut kalau Gauri latihan memanah, Urta?" tanya Kagami.
"Aku hanya takut kalau suatu saat nanti, Gauri akan dimanfaatkan oleh kerajaan Abhihar ketika mereka tau kecerdasan dan kelebihan Gauri. Aku hanya ingin dia tumbuh menjadi gadis biasa saja, kaga." Semua isi hati Urta sudah di ungkapkan kepada Kagami.
"Ibu, Gauri janji. Gauri tidak akan nakal lagi, Gauri tidak akan latihan memanah lagi," gumam Gauri dengan kepala menunduk.
Kagami dan Urta pun saling bertatap, Urta sungguh tidak ingin menghalangi hal yang disukai Gauri, dia bingung. Urta menatap Kagami untuk meminta pendapat.
Seolah paham, Kagami pun kembali membalas tatapan Urta, meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.
"Huft, baiklah. Gauri, mulai sekarang ibu akan mendukung apapun yang Gauri lakukan, yg terpenting sekarang, Gauri harus berjanji pada ibu, kalau Gauri tidak akan berada didekat istana Abhihar."
"Iya ibu. Gauri janji, asalkan Ayah dan Ibu selalu ada untuk Gauri." Gauri memandang Urta dengan mata bulat bersinar yang menggemaskan dan mengangkat jari kelingking nya untuk berjanji.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
kayumanis
hii aku mampir, btw namanya kyk nama filem india yaakhh hehehe semangat thorr
2021-03-28
3
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
baru mulai baca... cukup menarik... tata bahasa dan ketikannya lumayan bagus. semoga ceritanya menarik... semangat thor
2021-03-08
2
M
hallo Thor mampir bagus ceritanya next
2021-02-25
1