Setelah kejadian itu, Gauri semakin penasaran dengan pemuda yang ia temui, meskipun ia masih kecil, tetapi ia sudah mengerti sesuatu.
"Nak, ayo makan," ujar Urta kepada Gauri.
Ketika Urta tidak mendengar jawaban dari Gauri, Urta pun menoleh kearah Gauri. Urta ingin memastikan, kenapa putrinya berdiam diri sedari tadi, biasanya putrinya akan merengek minta makan. Ini aneh, pikir Urta.
"Gauri, apa kau kesal karena buruanmu kabur, nak?" tanya Urta.
"Tidak ibu, aku tidak kesal karena itu, aku kesal kepada seorang yang aku temui dihutan tadi, ibu."
"Memangnya kau bertemu siapa?"
"Aku tidak tahu, Bu. Dia tidak menjawab pertanyaan ku. Apa karena aku masih kecil?" tanya gauri dengan menatap ibunya.
"Meskipun kau kecil, tapi pikiranmu sudah dewasa, sayang. Ibu tahu, kau kesal karena kau tertanya-tanya siapa dia, dan dia tidak menjawab kan? Hemm?" Urta menjelaskan sambil terkekeh kecil.
"Sudahlah, lebih baik sekarang kau makan, ibu tahu, cacing diperutmu sudah minta diisi." Urta berusaha mengembalikan semangat dari diri putrinya. Sebenarnya dia heran, kenapa karena masalah pemuda itu, membuat Gauri terdiam.
****
Kerajaan Abhihar.
Didalam ruang belajar Istana, Raja dan para Menteri sedang rapat, tentang perang melawan kerajaan Kumara.
"Aku harap para jendral istana melakukan tugasnya dengan baik saat melawan kerajaan Kumara. aku tahu kerajaan Kumara masih lemah, tetapi kita jangan sampai menyepelekan Kumara, karena para abdi Kumara, sangatlah licik, aku dengar bahwa pangeran dari Kumara merupakan inkarnasi Lord Abigail. Kuharap itu hanya isu semata untuk menakuti kita," ujar Raja dari Kerajaan Abhihar kepada bawahannya.
"Yang Mulia, entah itu isu atau bukan, kita tetap harus hati-hati. Jika benar pengeran dari kumara merupakan inkarnasi Lord Abigail, kita akan mudah dikalahkan yang mulia."
"Tetapi, pangeran masihlah sangat muda untuk ikut dalam pertempuran, yang mulia. Raja Kumara akan melindungi putra mahkota nya itu. Dia tidak akan membiarkan anaknya ikut dalam peperangan," Sahut menteri Karba, ia adalah menteri yang sudah senior di kerajaan Abhihar.
"Kau benar, Karba. Tetapi apapun alasannya, jika pangeran dari Kumara memang benar inkarnasi Lord Abigail. Kita harus mencari tahu, dimana pasangan lord Abigail."
"Maksud yang mulia, yang mulia ingin menawan pasangan dari Lord Abigail?"
"Iya, jika memang Lord Abigail sudah ada di dunia ini, maka pasangannya tentu saja juga sudah terlahir."
Raja Abhihar saat ini sedang memikirkan cara bagaimana menemukan pendamping dari Lord Abigail.
"Tapi yang mulia, bagaimana kita mengetahui dimana pendamping lord Abigail? Saat ini kita bahkan tidak tahu, apakah dia sudah terlahir apa belum, dan jika sudah, berada dimana dia, yang mulia?" tanya menteri satunya.
"Aku yakin, pasti dia ada didunia ini, kita harus mengerahkan semua pasukan untuk membunuh semua anak perempuan yang ada di dunia ini. Karena kita tak bisa mengetahui, yang mana yang pendamping Abigail," Jawab Raja Abhihar.
"Yang mulia, tapi bukankah sebentar lagi akan ada peperangan antara Abhihar dan Kumara, mana mungkin kita bisa membagi pasukan untuk bertempur dan membunuh semua anak perempuan yang ada didunia ini, yang mulia. Apakah tidak sebaiknya kita memanggil seorang peramal yang handal?" jelas menteri Karba.
"Kau benar, kalau begitu kita harus mencari peramal yang sangat sakti. Karba, aku percayakan tugas ini kepada mu."
"Baik, yang mulia," ujar Karba, sambil membungkukkan badan, sebagai tanda hormat.
****
Kerajaan Kumara.
"Yuvraj! Darimana saja kau?" tanya sang Ayah kepada anaknya.
"Aku sedang berpetualang di hutan Abhihar, Ayah," jawab Yuvraj datar, tanpa rasa takut.
"Kalau ada mata-mata kerajaan Abhihar, bagaimana? Kenapa kau keras kepala dan menyuruh prajurit penjagamu untuk kembali ke istana? Kau tahu, kerajaan Abhihar sedang mengibarkan bendera perang kepada Kumara, Yuvraj. Kau adalah putraku satu-satunya, dan kau akan menjadi penerus ku. Bagaimana kalau terjadi sesuatu padamu?"
Saat ini Raja Kumara sedang marah besar kepada Yuvraj. Yuvraj adalah pangeran dari Kumara yang menemui Gauri di hutan tadi.
"Aku tidak akan membantah ayah, ku akui aku memang menantang Ayah. Tapi dari perjalanan ku tadi, aku menemukan sesuatu hal yang baru ayah, saat dihutan Abhihar. Dan aku bukan anak kecil yang harus ayah cemaskan, aku sudah remaja, aku tahu mana yang salah dan benar." jawab pangeran Yuvraj, yang semakin menyulut amarah Ayahnya."
"Yuvraj Bairav. Kau jangan sampai datang ke wilayah Abhihar lagi, ini bukan ayahmu lagi yang memerintah, tetapi raja penguasa Kumara yang memerintah mu."
Yuvraj Bairav adalah pangeran mahkota dari kerajaan Kumara, dia adalah reinkarnasi dari Lord Abigail, Lord Abigail adalah raja iblis yang sangat kejam, ia berinkarnasi menjadi Yuvraj Bairav karena ia kehilangan pendamping hidupnya, yaitu Mansya.
Mansya mengakhiri hidupnya karena cintanya kepada Abigail tidak di restui orangtuanya, sehingga ia membakar dirinya di perapian. Hingga membuat Abigail sangat marah dan membantai orangtua Mansya karena membuat pendamping nya Mansya membakar diri.
Tetapi Yuvraj Bairav belum menyadari siapa dirinya yang sebenarnya, dan tujuan ia dilahirkan kembali didunia.
Tetapi sebelum Yuvraj dilahirkan, seorang ahli perbintangan datang ke istana Kumara untuk memberitahukan kepada raja Kumara, yaitu Danu Bairav bahwa anak yang di kandung permaisuri Kumara, yaitu Sara Bairav, adalah reinkarnasi dari Raja iblis Abigail, antara percaya dan tidak percaya, Danu Bairav menyembunyikan ramalan itu, dan hanya keluarga istana yang mengetahui.
Dan Sara Bairav meninggal dunia saat melahirkan Yuvraj Bairav. Dan saat itu Danu pun menjadi orangtua tunggal untuk putra mahkotanya.
****
Kerajaan Abhihar
Saat di ruang persidangan, semua perdana menteri dan pengawal kepercayaan raja Abhihar pun berkumpul disana sambil menunggu kehadiran Karba yang sudah membawa seorang ahli ramal.
"Hormat hamba, yang mulia. Yang mulia hamba sudah membawa ahli perbintangan kemari." Seraya membungkuk kan badan.
"Hm," gumam Raja.
"Yang Mulia, ada apa hamba dibawa kemari?" tanya sang peramal.
"Aku ingin kau memberitahuku tentang pasangan Abigail."
Sang peramal pun heran, mengapa raja ini ingin tahu pasangan Abigail.
"Apakah yang dimaksud Yang mulia adalah Lord Abigail, Raja iblis?" tanya peramal sekali lagi.
"Iya, kau pasti sudah mendengar isu bahwa lord Abigail sudah terlahir di dunia, maka dari itu, aku ingin kau meramal pasangan Abigail, apakah dia sudah terlahir atau belum. Dan kau harus memberitahuku kalau kau sudah menemukan keberadaan pasangan Abigail."
"Mohon ampun, yang mulia. Mengapa yang mulia ingin mencari keberadaan Putri Mansya?"
"Karena aku ingin mengalahkan musuhku, dengan membunuh Inkarnasi dari Mansya."
"Apa musuh yang mulia merupakan inkarnasi Lord Abigail?" tanya peramal, ingin memastikan.
"Iya."
"Baiklah yang mulia, hamba akan mengusahakan semua kemampuan hamba." Peramal itu menyetujui dan mulai menyiapkan keperluan nya.
Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya peramal itu mengetahui tentang putri Mansya.
"Yang mulia, menurut menglihatan hamba, putri Mansya sudah terlahir didunia, dan dia terlahir di Negeri Abhihar, yang mulia."
"Benarkah? Katakan padaku lahir dari keluarga mana dirinya? Aku harus cepat-cepat menghabisinya."
"Yang mulia, hamba tidak tahu dimana dia sekarang. Yang dapat hamba lihat bahwa dia terlahir di tanah Abhihar ini."
"Kalau begitu, Karba! Kerahkan semua pasukan, dan bunuh bayi maupun anak yang berjenis kelamin perempuan."
"Tapi yang mulia, apakah itu tidak terlalu kejam? Bagaimana perasaan mereka, ketika mereka tahu bahwa yang membunuh putri mereka adalah yang mulia raja itu sendiri. Dan kalau kita membunuh semua anak perempuan, anak perempuan yang tak tahu apapun akan menjadi korban. Mereka akan menanyakan keadilan anda yang mulia," ujar pengawal pribadi raja Abhihar.
Raja Abhihar pun tak terima dengan perkataan pengawal pribadinya, dia sangat marah, yang di katakan pengawalnya memang benar. Tetapi demi mengalahkan kerajaan Kumara, apapun akan dia lakukan. Meskipun harus menentang norma hukum sekalipun.
"Kalau begitu, beri pengumuman kepada rakyat Abhihar bahwa, bagi yang memiliki anak perempuan, harus menyerahkan ke istana dengan sukarela. Jika mereka tidak menyerahkannya, maka anak mereka akan ku bunuh dihadapan mereka sendiri."
"Karba! Sampaikan pesanku kepada rakyat Abhihar sekarang juga," perintah sang raja kepada menteri nya.
"Baik, yang mulia." Dengan terpaksa, menteri itu pun melaksanakan tugas tidak berperikemanusiaan dari raja nya. Apa boleh buat, dia hanyalah bawahan, yang harus menuruti keinginan dari rajanya. Dengan menghela nafas lelah, ia pun berjalan melaksanakan tugas barunya.
"Kepada rakyatku sekalian. Yang mulia raja Abhihar memberi perintah, bahwa bagi rakyat Abhihar yang memiliki seorang anak perempuan, diwajibkan menyerahkan anaknya kepada Yang Mulia Raja. Ini adalah perintah. Jika ada yang berani menolak perintah Raja, maka Raja akan datang sendiri kerumah kalian."
Pengumuman itu di ucapkan oleh menteri Karba di alun-alun kota.
Dilain sisi, Kagami mendengar pengumuman dari Karba, dia pun kaget. Mengapa Raja menginginkan anak perempuan dari rakyatnya? Apa ada rahasia dibalik ini semua? Pikiran Kagami berkecambuk dan takut, karena ia pun memiliki anak perempuan. Mana mungkin dia menyerahkan putrinya kepada Raja.
"Jika dari kalian yang berusaha melarikan diri, maka yang mulia raja akan mengeksekusi orang itu, kalian mengerti? Kuharap kalian bisa diajak kerja sama. Terimakasih," ujar Menteri Karba sambil mengakhiri pengumuman nya.
****
"Urta! Urta!"
"Ada apa, tidak biasanya kau memanggilku dengan suara keras?" tanya Urta heran.
"Situasi sedang gawat Urta. Yang Mulia Raja, tiba-tiba memberi pengumuman, bahwa bagi seseorang yang memiliki anak perempuan, harus menyerahkan kan kepada nya," ujar Kagami dengan panik.
"Ya dewa, apa yang sebenarnya terjadi, kaga?"
"Aku tidak tahu, yang harus kita lakukan, kita harus pergi secepatnya, karena kalau kita sampai ketahuan, akan sangat bahaya, Urta."
"Tapi, kalau kita ketahuan bagaimana, kaga?"
"Kita harus mencobanya, Urta. Aku tidak mau putri kita diambil."
'Apapun yang terjadi aku akan selalu melindungi kalian,' batin Kagami.
Kagami dan Urta pun membawa Gauri pergi, setelah membereskan keperluannya.
Sampai ditengah hutan, semua berjalan aman, dan mereka tetap melakukan perjalanan, sesampainya di perbatasan Abhihar, terlihat seorang prajurit istana disana.
Rupanya sang Raja sudah memperkirakan apa yang akan terjadi. Tetapi ia tak akan menyerah.
Ketika Kagami akan berbalik arah, prajurit Abhihar sudah mengetahui keberadaannya, salah satu prajurit itu berteriak memanggil jenderal istana yang berjaga di sebelah selatan. Urta pun ketakutan, ia menggendong putrinya yang juga sangat ketakutan.
"Urta, kalian pergi lah, biar aku yang hadapi mereka."
"Tapi, aku tidak mungkin pergi tanpamu."
"Aku berjanji, aku akan baik-baik saja, Urta, yang terpenting Gauri dan kau selamat. Cepatlah pergi, aku akan mengalihkan konsentrasi mereka. Cepatlah pergi."
"Hei yang disana! Berhenti, jangan kabur kau," teriak Jenderal istana Abhihar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
pasti si gauri yg dicari... mulai paham
2021-03-10
2