5. Kekalahan Gauri

"Aku telah berjanji kepadamu ayah, bahwa aku akan menaklukkan kerajaan Abhihar dan memperluas kerajaan Kumara. Akan ku tunaikan janjiku sekarang juga," ujar Yuvraj.

 

****

Pasukan tempur kerajaan abhihar yang dipimpin oleh Gauri pun memulai perjalanannya ke Medan perang. Dengan perasaan campur aduk, Gauri berusaha menjalankan tugasnya. Meskipun dia bisa memenangkan di setiap pertempuran, tetapi dia tidak yakin dengan pertempuran yang satu ini. Karena dia mengetahui bagaimana kejam dan tangguhnya Kaisar Yuvraj dari Kumara.

'kuharap langit memihak Abhihar,' batin Gauri.

"Jenderal, sebentar lagi matahari akan tenggelam, ada baiknya kita membangun tenda di sini," ujar Adam dengan sedikit bergurau, karena Adam melihat pancaran kesedihan di mata Gauri.

"Adam, bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan itu?."

"Kenapa? Bukankah kau memang pemimpin kami disini, kami harus menghormati mu, tentu saja," jawab Adam dengan percaya diri.

"Terserah kau saja, baiklah kita bangun tenda di sini," serah Gauri.

Saat yang lainnya sibuk membangun tenda, Gauri lebih memilih menyendiri dan duduk di bawah pohon besar dan rindang, tak lupa dia selalu membawa seruling bambunya kemanapun ia pergi. Seruling itu seperti sahabat Gauri, saat Gauri bahagia ataupun sedih, Gauri selalu mencurahkan nya dengan seruling kesayangan nya.

Suara seruling yang menggetarkan hati bagi yang mendengar pun dimainkan oleh Gauri. Semua orang bisa merasakan kesedihan yang mendalam dari suara seruling itu, bahkan Adam pun sampai menitihkan air mata. Suara seruling itu memantul dari sudut manapun sehingga orang-orang yang ada di hutan pun akan mendengarnya.

Bahkan pasukan Kumara yang sedang beristirahat di wilayah yang sama tetapi jaraknya dengan pasukan Abhihar sangat jauh pun mendengar, mereka terheran - heran, di sore hari seperti ini, siapa yang bermain seruling.

"Harka, sepertinya ada seseorang yang sedang bersedih di hutan ini, tetapi mengapa dia ada di hutan? Apakah itu salah satu pasukan Abhihar?" tanya Kaisar Yuvraj beruntun kepada pengawal pribadinya.

"Yang Mulia, siapapun dia, hamba yakin pemain musik terbaik didunia pun akan terlena dengan alunan suara seruling ini," jawab Harka sang pengawal pribadi.

"Kalau begitu, aku ingin melihat siapa dia sebenarnya," ujar Kaisar Yuvraj.

"Tapi yang mulia, menjelang pertempuran, ada baiknya Yang Mulia jangan sampai bepergian sendiri, izinkan kami ikut bersama Yang Mulia," bujuk Harka.

"Aku tidak mengizinkan kalian untuk ikut denganku, aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Keputusan yang mulia Kaisar adalah perintah untuk kami, kami akan mematuhi yang mulia Kaisar," ucap Harka dengan membungkukkan badan.

Yuvraj mengendarai kudanya dengan kecepatan sedang menuju arah dari suara seruling berada. Setelah jaraknya dekat dengan seseorang yang memainkan seruling itu, Yuvraj memelankan laju kuda nya, dan berhenti disana dengan jarak yang dekat dengan seseorang itu.

"Siapa dia?" gumam Yuvraj.

Yuvraj melihat orang itu, dengan latar belakang sinar mentari yang hampir tenggelam, membuat seseorang itu semakin indah di lihat. Yuvraj akui bahwa pemain seruling terbaik di dunia tak akan bisa mengalahkan permainan seruling dari orang ini.

Ketika Yuvraj semakin mendekat, bisa dia lihat bahwa seseorang itu memakai topeng dan tanda bulu di atas kepalanya menunjukkan bahwa dia adalah panglima kerajaan Abhihar.

"Oh, jadi dia adalah orang yang telah membunuh ayahku. Ternyata dia adalah Jenderal Gauri," gumam Yuvraj mengejek.

Setelah tahu siapa orang yang tadi memainkan seruling, Yuvraj kembali ke tempat dimana pasukannya berada tadi, tanpa di sadari oleh Gauri.

 

****

'Aku tahu, sebentar lagi adalah waktu kehancuran untuk Abhihar. Meskipun aku berusaha seperti apapun, ini akan sulit,' batin Gauri

"Gauri, kau ternyata disini? Kami mencarimu," ucap Adam.

"Apakah Yang Mulia Raja sudah mengirimkan bekal makanan dan dana untuk peperangan?" tanya Gauri.

"Belum," jawab Adam dengan menggeleng kan kepala.

"Aku tak tahu apa yang ada dipikiran Raja Abhihar, Raja menyuruh kita berperang tanpa diberi bekal apapun? Lalu bagaimana nanti kita akan makan?, Kekuatan prajurit pun akan semakin melemah. Apakah Raja Abhihar benar-benar melupakan kita disini? Dia hanya memikirkan dirinya sendiri, dana yang seharusnya untuk peperangan, dia gunakan untuk membangun taman di Kamarnya. Apakah tidak ada hal yang lebih berharga dari membangun taman dalam kamar?" ujar Adam dengan heran.

"Bahkan meskipun kita mencintai tanah kelahiran kita, apakah kita mampu mempertahankan tanah kelahiran kita, Adam? Apakah Kaisar Kumara akan menguasai Abhihar?, Apapun itu kita harus mengerahkan seluruh kekuatan kita untuk melawan pasukan Kumara. Meskipun kemungkinannya kecil, setidaknya kita sudah berusaha semampu kita," ujar Gauri

 

****

"Yang mulia Kaisar sudah kembali?" tanya Harka kepada temannya yang lain.

"Belum tuan."

Setelah perbincangan Harka dengan salah satu prajurit itu, Harka melihat Kaisar Yuvraj mendekat kearah mereka dengan kudanya, setelah Yuvraj sampai di kediamannya, yang langsung di sambut oleh pengawal pribadinya.

"Yang mulia Kaisar, yang mulia dari mana?" tanya Harka dengan nada khawatir.

Sambil mengikuti Kaisar nya dari belakang, Harka berusaha mendengarkan jawaban dari Kaisarnya.

"Harka, apakah kau pernah melihat Jenderal Gauri?"

Sambil mencerna pertanyaan yang di lontarkan Kaisar Yuvraj, Harka berusaha menjawab pertanyaan dari Kaisar Yuvraj.

"Pernah yang mulia, tetapi beliau selalu menggunakan topeng saat ingin pergi kemanapun, ada yang bilang bahwa topengnya hanya akan di buka ketika dia berada di wilayah Abhihar saja, Yang Mulia. Kalau masalah wajahnya seperti apa, Hambamu ini kurang tahu, Yang Mulia," jawab Harka dengan nada yang meyakinkan untuk Kaisarnya.

"Hm, aku juga melihatnya tadi, dia memainkan seruling dengan sangat indah, dia mengenakan topeng, di lihat dari manapun, dia memang indah. Saat pasukan yang lain tidak mengenakan topeng, mengapa dia menutupi wajahnya dengan topeng, Harka? Apa karena dia seorang wanita?" tanya nya lagi

"Hamba tidak tahu, Yang Mulia," jawab Harka dengan membungkukkan badannya.

Kaisar Yuvraj pun terdiam, entah rencana apa yang ada di pikirannya saat ini. Entah untuk menaklukan Abhihar, atau ingin menyiksa Jenderal yang telah membunuh ayahnya saat di Medan perang?. Hanya Yuvraj yang tahu.

 

****

Di Medan Perang.

Kaisar Yuvraj melangkah ke depan dari barisannya dan mendekat ke arah Pasukan kerajaan Abhihar. Begitupun sebaliknya, tetapi yang mewakili pasukan Abhihar adalah Jenderal Gauri.

Setelah Gauri dan Yuvraj saling mendekat, perdebatan pun terjadi di antara mereka.

"Kau berada di Medan perang ini, karena itu memang tugasmu.  Kusarankan agar kau menyerah. Aku tidak akan melukai seorang wanita seperti mu," tawar kaisar Yuvraj.

"Jika itu yang saat ini kau fikirkan, aku tidak akan menyerah. Meskipun nyawaku taruhannya. Jika kau ragu menyerang ku karena aku seorang wanita. Maka, anggaplah aku seorang pria, maka dari itu aku selalu mengenakan penutup wajah agar kau tidak ragu saat ingin menyerangku," jawab Gauri dengan lantang.

"Baiklah jika itu mau mu. Aku hanya memberikan penawaran padamu. Jika kau menolak penawaran ku itu, maka rasakan sendiri akibatnya, jenderal. Aku tidak akan pernah mengampuni mu atas mendiang ayahku, dan aku akan menghancurkan Abhihar sampai akar-akarnya juga," ujar Kaisar Yuvraj dengan penuh keyakinan

"Maka lakukanlah, selama aku hidup, kau tidak akan ku biarkan menginjakkan kakimu ke tanah Abhihar," jawab Gauri.

Setelah perbincangan mereka, mereka kembali ke barisan masing-masing dan bersiap untuk perang. Mereka pun memberi aba - aba kepada masing-masing pasukannya.

"Para prajurit hebat Kumara, jangan tunjukkan kelemahan kita kepada musuh, tunjukkan bahwa kita jauh lebih hebat di banding mereka," teriak Kaisar Yuvraj menyemangati para prajurit nya.

"Serangggg!" teriak Kaisar Yuvraj untuk memulai pertempuran.

"Seranggg!" teriak Gauri memberi aba-aba kepada prajurit nya.

Semua pasukan bertempur dengan semangat nya masing-masing, prajurit Abhihar melawan prajurit Kumara. Dan untuk mengalahkan jenderal Gauri, Kaisar Yuvraj turun tangan sendiri untuk melawan Jenderal Gauri. Karena Yuvraj ingin membalas dendam atas kematian ayahnya.

"Untuk ukuran wanita, kau memang tangguh, jenderal," ujar Yuvraj

"......" Gauri hanya diam dan terus mengarahkan pedangnya pada Kaisar Yuvraj.

Belum sampai setengah hari, pasukan Abhihar sudah mulai melemah dan kehilangan kekuatan nya, karena kekurangan asupan makanan dari kerajaan dan mereka pun tidak diberi dana untuk membeli makanan sendiri.

Yuvraj pun memperhatikan musuh-musuhnya dan mengawasi lawannya, Gauri.

'Bagaimana mungkin pasukan sebesar itu terlihat sangat lemah?' batin Yuvraj.

"Jenderal, aku tak menyangka menyerangmu akan semudah ini. Bagaimana mungkin, dulu ayahku sampai kalah ditanganmu?" tanya Yuvraj.

Dan Gauri hanya diam, tanpa membalas perkataan Yuvraj sama sekali.

'Aku harus diam, sungguh tenagaku seperti terkuras habis.' batin Gauri.

'takk takk takk' Suara pedang  Yuvraj dan Gauri.

'takkk'

'crashhh'   

'crashh'

Pedang Yuvraj berhasil melukai lengan Gauri dan di lanjut menyayat topeng yang di kenakan Gauri.

Dan sekali lagi.

'taakkk'

Pedang yang di pegang Gauri pun terjatuh, dan Gauri jatuh berlutut di depan Yuvraj. Bukan karena Gauri mengaku kalah, tetapi Gauri menahan nyeri di lengannya dan tenaganya pun terkuras habis.

Prajurit Abhihar pun tercengang, bagaimana mungkin, Jenderalnya yang hebat bisa mengalahkan ribuan musuh dalam Medan perang, saat ini sedang kalah oleh Kaisar Yuvraj.

Karena melihat sang Jenderal telah kalah, prajurit Abhihar pun kehilangan semangatnya, dan berhenti berperang. Para prajurit Kumara sangat senang, karena saat ini peperangan telah dimenangkan oleh Kumara.

Setelah sekian lama Kumara selalu kalah di tangan Abhihar, sekarang kebalikannya. Abhihar telah kalah di tangan Kumara.

"Woow, Jenderal. Semua orang bilang bahwa kau Jenderal yang sangat hebat dan tak terkalahkan, lalu mengapa dengan sangat mudah kau bisa ku kalahkan, Jenderal? Bahkan aku belum menggunakan tenaga terdalamku, hemm?" tanya Yuvraj dengan nada mengejek.

"Apa kau lapar? Apa raja serakah Abhihar itu membiarkan jenderal hebat sepertimu kelaparan dan tergeletak di Medan perang? Kasihan sekali kau, Jenderal," ejek Yuvraj lagi

Gauri masih menunduk, topengnya yang di sayat pedang Yuvraj sudah terjatuh, dan sekarang dia terduduk tanpa topeng yang menutupi wajahnya.

Yuvraj masih belum melihat wajah Gauri, karena wajah Gauri tertutup oleh rambut panjangnya saat dia menunduk.

"Kenapa kau menunduk, Jenderal?" tanya Yuvraj.

"Lihat aku saat aku bertanya, aku paling tidak suka ketika di acuhkan, kau tahu?"

Dengan geram Yuvraj menjambak rambut Gauri dan menengadahkan wajah Gauri ke arahnya.

Seketika Yuvraj tercengang melihat kecantikan Gauri, dia tak menyangka bahwa musuhnya yang telah membunuh ayahnya selama ini begitu mempesona, wajahnya yang putih bersih, hidung mancung pas, matanya yang hitam berkilau, bulu matanya yang lentik, kombinasi yang pas untuk wajahnya.

Dengan cepat, dia berusaha mengalihkan pandangannya, tangannya yang tadi menjambak rambut Gauri pun terlepas.

'Apa yang ku fikirkan, dia tetaplah orang yang sama yang telah mengalahkan ayahku. Musuh ayahku adalah musuhku juga' batin Yuvraj berusaha menenangkan diri.

Gauri terdiam, mengapa Yuvraj melepaskan jambakan di rambutnya, bukankah selama ini dia ingin menyiksanya? Heran Gauri.

Terpopuler

Comments

🎯™♋𝖌𝖆𝖓ͣ𝖙ᷫ𝖊ᷧ𝖓𝖌æ⃝᷍𝖒

🎯™♋𝖌𝖆𝖓ͣ𝖙ᷫ𝖊ᷧ𝖓𝖌æ⃝᷍𝖒

aq mmpir thor
jngn lupa mmpir ke critabq jg

2021-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Ramalan Masa Depan
2 2. Pertemuan di Hutan
3 3. Pengumuman dari Raja Abhihar
4 4. Sang Jenderal Gauri
5 5. Kekalahan Gauri
6 6. Siksaan Gauri dan kembalinya ingatan Yuvraj
7 7. Berubahnya sifat Yuvraj
8 8. Kebimbangan Gauri.
9 9. Hiasan rambut.
10 10. Rencana bunuh diri
11 11. Pertunjukkan untuk Gauri
12 12. Pernikahan Yuvraj dan Gauri
13 13. Amarah Gauri
14 14. Teratai
15 15. Kisah Abigail dan Mansya
16 16. Lamaran untuk Permaisuri Gauri.
17 17. Arti seorang Wanita
18 18. Busur panah Abigail
19 19. Pergi ke Medan Perang
20 20. Karakter Gauri
21 21. Wujud Iblis
22 22. Meminum darah Iblis
23 23. Kebebasan untuk Gauri
24 24. Pertemuan dengan Rakyat dan Keputusan Yuvraj
25 25. Trisya dan Farrand
26 26. Kelahiran Altara dan Ameeralla
27 27. Inkarnasi Gauri
28 28. Misi Altara dan Ameeralla
29 29. Kisah Gauri dan Yuvraj
30 30. Bertemu dengan Pria tua di Hutan
31 31. Aku tidak pantas untukmu
32 32. Karakter Para Wanita
33 33. Perbedaan Pendapat
34 34. Hukuman
35 35. Hukuman II
36 36. Membuat Danau
37 37. Danau Miralakna
38 38. Kembali pulang ke Aishwarya
39 39. Bersatunya Trisya dan Farrand
40 40. Pernikahan
41 41. Terpesona
42 42. Busur milik Kaisar Yuvraj
43 43. Kompetisi
44 44. Kemenangan dan perubahan Pria tua
45 45. Ameeralla dan Yuvraj
46 46. Apa yang terjadi?
47 47. Ameeralla adalah Gauri
48 48. Aku mencintaimu
49 49. Perjalanan Yuvraj dan Ameeralla
50 50. Sebuah kebenaran
51 51. Kesetiaan
52 52. Hidup di Hutan
53 53. Berada di Ortanus
54 54. Dimana kau berada?
55 55. Kehamilan Ameeralla
56 56. Aku datang
57 57. Maafkan aku
58 58. Penyesalan
59 59. Kemarahan Yuvraj
60 60. Kekasaran Yuvraj dan Tangisan Ameeralla
61 61. Kemarahan Gauri
62 62. Penyiksaan
63 63. Kekuatan
64 64. Aku akan pergi
65 65. Hidup dengan Kesendirian
66 66. Berita mengejutkan
67 67. Kembali sadar
68 68. Malveros dan Xavier
69 69. Keadilan dan Kehebatan
70 70. Kesalahan Xavier
71 71. Keputusan Yuvraj
72 72. Arti Kelembutan
73 Cuap-cuap
74 Pengumuman!
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1. Ramalan Masa Depan
2
2. Pertemuan di Hutan
3
3. Pengumuman dari Raja Abhihar
4
4. Sang Jenderal Gauri
5
5. Kekalahan Gauri
6
6. Siksaan Gauri dan kembalinya ingatan Yuvraj
7
7. Berubahnya sifat Yuvraj
8
8. Kebimbangan Gauri.
9
9. Hiasan rambut.
10
10. Rencana bunuh diri
11
11. Pertunjukkan untuk Gauri
12
12. Pernikahan Yuvraj dan Gauri
13
13. Amarah Gauri
14
14. Teratai
15
15. Kisah Abigail dan Mansya
16
16. Lamaran untuk Permaisuri Gauri.
17
17. Arti seorang Wanita
18
18. Busur panah Abigail
19
19. Pergi ke Medan Perang
20
20. Karakter Gauri
21
21. Wujud Iblis
22
22. Meminum darah Iblis
23
23. Kebebasan untuk Gauri
24
24. Pertemuan dengan Rakyat dan Keputusan Yuvraj
25
25. Trisya dan Farrand
26
26. Kelahiran Altara dan Ameeralla
27
27. Inkarnasi Gauri
28
28. Misi Altara dan Ameeralla
29
29. Kisah Gauri dan Yuvraj
30
30. Bertemu dengan Pria tua di Hutan
31
31. Aku tidak pantas untukmu
32
32. Karakter Para Wanita
33
33. Perbedaan Pendapat
34
34. Hukuman
35
35. Hukuman II
36
36. Membuat Danau
37
37. Danau Miralakna
38
38. Kembali pulang ke Aishwarya
39
39. Bersatunya Trisya dan Farrand
40
40. Pernikahan
41
41. Terpesona
42
42. Busur milik Kaisar Yuvraj
43
43. Kompetisi
44
44. Kemenangan dan perubahan Pria tua
45
45. Ameeralla dan Yuvraj
46
46. Apa yang terjadi?
47
47. Ameeralla adalah Gauri
48
48. Aku mencintaimu
49
49. Perjalanan Yuvraj dan Ameeralla
50
50. Sebuah kebenaran
51
51. Kesetiaan
52
52. Hidup di Hutan
53
53. Berada di Ortanus
54
54. Dimana kau berada?
55
55. Kehamilan Ameeralla
56
56. Aku datang
57
57. Maafkan aku
58
58. Penyesalan
59
59. Kemarahan Yuvraj
60
60. Kekasaran Yuvraj dan Tangisan Ameeralla
61
61. Kemarahan Gauri
62
62. Penyiksaan
63
63. Kekuatan
64
64. Aku akan pergi
65
65. Hidup dengan Kesendirian
66
66. Berita mengejutkan
67
67. Kembali sadar
68
68. Malveros dan Xavier
69
69. Keadilan dan Kehebatan
70
70. Kesalahan Xavier
71
71. Keputusan Yuvraj
72
72. Arti Kelembutan
73
Cuap-cuap
74
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!