Aku bahagia jika dia bahagia

Nayara kembali ke kantornya dengan menaiki sepeda onthelnya. Ya, seorang Nayara yang mempunyai seorang papa dengan jabatan manajer di sebuah hotel berbintang lima, harus rela hanya dikasih sebuah sepeda onthel sama mama tirinya.

Nayara mengayuh sepedanya dengan menyenandungkan lagu Bunda, mencoba untuk mengisi kekosongan hatinya dan mengobati lara hatinya atas perlakuan papanya tadi. Air mata Nayara yang menetes di pipinya langsung menguap diterpa angin.

Sementara itu Axel Bariton dan Sammy asisten pribadi kepercayaannya yang serba bisa dan cerdas itu telah sampai di kantornya Danu, bosnya Nayara dan Devon.

"Aaaa, tuan Axel, sa....saya merasa tersanjung anda bersedia datang ke kantor saya yang kecil dan sempit ini, heeee"

Axel hanya diam dan mengedarkan pandangannya di sekeliling kantornya Danu.

Iya, memang kecil dan sempit. Lalu berapa gaji karyawannya, kalau kantornya aja sekecil ini? dan bosnya Kumal seperti ini?" Axel langsung mengeraskan bibir dan memasang wajah kakunya.

"Silakan duduk!" Danu menarik sebuah bangku beroda yang cukup kotor di pandangannya Axel dan itu membuat Axel enggan untuk duduk di atas bangku itu.

Sammy yang sangat memahami karakter bos besarnya yang sangat menyukai kebersihan itu, langsung berkata ke Danu "bos saya, tuan Axel sudah terlalu banyak duduk tadi, jadi beliau menginginkan untuk berdiri saja saat ini"

"Ooooo, begitu, heeee, baiklah" Danu masih nampak salah tingkah karena dia tahu betul siapa seorang Axel Bariton. "A...ada keperluan apa tuan datang kemari?"

"Berapa jumlah karyawanmu?" tanya Axel.

"Cuma sedikit tuan, emm, karyawan tetap ada sepuluh orang dan yang magang ada sepuluh orang juga, terus supir ada lima orang, heeee" jawab Danu.

"Tour guide kamu ada berapa orang?" tanya Axel.

"Kalau tour guide ada banyak, tuan. Emm, sekitar dua puluh orang" jawab Danu.

"Ada yang bernama Nayara Mahesa?" Axel bertanya dengan nada tegas, ekspresi datar dan terus menautkan alisnya, membuat Danu menjadi semakin salah tingkah. Danu takut kalau dia salah bicara dan membuat Axel tersinggung, bisa habis dia.

"Ooooo, ada tuan, ada. Dia, emm, tapi dia anak magang, baru bekerja di sini, belum genap setahun. Anaknya cantik, baik, ramah, dan rajin bekerja, banyak wisatawan yang kasih tip ke dia" kata Danu.

Axel yang mendengar kata tip langsung menegang dan secara spontan mengepalkan kedua tinjunya. Bagi seorang Axel yang terbiasa bekerja di lingkungan hotel, kasino dan restoran, kata tip memiliki konotasi yang negatif "tip kenapa dapat tip? untuk apa?"

"I...itu, ya karena keramahan dan kebaikannya Nayara, tuan. Nayara itu ringan tangan dan suka menolong orang, tuan. Pokoknya baik banget anaknya, itu yang bikin dia sering menerima tip"

OOO termyata seperti itu. Batin Axel.

Axel kemudian bernapas lega ketika mendengar penjelasannya Danu dan konotasi negatif soal tip yang ada di benaknya barusan, langsung lenyap begitu saja.

"Katakan berapa kamu kasih gaji ke dia?" keseriusan ada di dalam kilat mata dan nada bicaranya Axel.

"Aaa, tapi itu kan rahasia, tuan" kata Danu mulai menggaruk nggaruk kepalanya.

"Katakan! atau kau mau aku ratakan kantor kamu ini?" Axel mulai menggertakkan giginya.

"I...iya, baik tuan. Gajinya Nayara per bulan empat ratus ribu rupiah tuan, kalau dapat tip paling besar tipnya seratus ribu itu aja tidak setiap saat dia dapatkan" jawab Danu ragu ragu.

Axel mendengus kesal.

Kecil sekali gajinya, OB yang magang di tempatku aja gajinya dua juta rupiah. Batin Axel kesal.

"Jarak rumah Nayara dari sini jauh nggak?"

"Nggak jauh tuan, naik sepeda onthel hanya ditempuh selama dua puluh menit"

"Apa?! Nayara naik sepeda onthel selama ini?!" Axel mulai meninggikan nada bicaranya.

Danu melonjak kaget dan berkata penuh nada ketakutan "i...iya tuan"

Axel mulai meraup kasar wajah gantengnya dan menghela napas panjang "Sam, berikan dia perjanjiannya! aku tunggu di mobil" Axel kemudian melangkah keluar dari kantor kecilnya Danu.

Axel hampir saja ditabrak sama Nayara ketika dia melangkah menuju ke parkiran mobilnya sambil melamun.

Axel terpaku melihat Nayara yang saat ini berdiri dekat sekali dengannya.

Nayara mencoba menyandarkan sepeda onthelnya dengan tergesa gesa dan bermaksud untuk segera meminta maaf kepada laki laki yang hampir dia tabrak tadi, tapi ketika dia menoleh, laki laki itu telah menghilang.

"Semoga dia nggak kenapa kenapa ya, tapi sepertinya tadi aku juga belum menabraknya" Nayara kemudian mengangkat kedua bahunya dan melangkah masuk ke dalam kantor bosnya tetapi dicegah sama Devon.

"Naya, jangan masuk dulu! bos sedang ada tamu. Emm, lebih baik kita ke pinggir pantai dulu yuk, sambil menunggu tamunya bos pergi" Devon berkata sembari menggenggam tangannya Nayara.

Axel melihat mereka berdua bergandengan tangan dari dalam mobilnya. Dia melihat Nayara tersenyum lepas ketika membangun sebuah istana pasir bersama dengan Devon. Tanpa Axel sadari, dia ikutan mengulas senyum di wajah gantengnya ketika melihat wanita pujaan hatinya itu tertawa lebar.

"Aku harap kamu terus tersenyum seperti itu, cantikku" gumam Axel.

Sam, memberikan perjanjian ke Danu. Isi perjanjian itu. Point pertama, Danu harus menggaji Nayara sebanyak dua juta rupiah setiap bulannya mulai bulan depan. Uang itu dari Axel Bariton dan Danu tidak boleh mengatakannya kepada Nayara, Axel akan mentransfer uang itu ke rekeningnya Danu setiap bulannya dan Danu harus memberikannya Ke Nayara. Point kedua, Nayara tidak boleh menerima wisatawan pria, Point ketiga, Axel akan menyediakan mobil antar jemput untuk karyawannya Danu mulai khususnya Nayara, Nayara harus dijemput terlebih dahulu setiap harinya baru menjemput karyawan Danu yang lainnya.

"Sa....saya harus tanda tangan tuan?" tanya Danu sembari menatap Sammy.

"Iya, kalau kamu tidak mau tempat kamu ini diratakan"

"Ta....tapi kenapa semuanya untuk keuntungannya Nayara? ada hubungan apa antara Nayara dengan tuan Axel? bukankan Nayara itu pacarnya Devon?" Danu memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada pepatah kuno bilang, jangan banyak bertanya kalau kau ingin berumur panjang, paham?" kata Sammy.

"Pa....paham tuan" jawab Danu.

"Bagus, aku pamit" Sammy pun membawa berkas perjanjiannya dan melangkah pergi dari kantornya Danu.

Sammy masuk ke dalam mobil dan mendapati tuan besarnya senyam senyum sendiri. Cowok tampan kepercayaannya Axel itu kemudian mengikuti arah pandang tuan besarnya "kenapa nggak tuan rebut dia?"

Axel terlonjak kaget dan langsung menggeram kesal "jangan kau ulangi lagi bikin aku kaget seperti ini, Sam!"

"Aaa, maafkan saya, tuan" jawab Sammy sambil meringis.

"Sudah beres semuanya?" tanya Axel.

"Sudah tuan, emm, tuan mau pergi sekarang atau masih ingin menatap Nayara?" tanya Sammy.

"Lima menit lagi Sam, entah kenapa segala lelah dan penatku hilang ketika memandang wajah ayu alami dan keceriannya" ucap Axel.

"Kenapa anda menyiksa diri anda seperti ini, tuan? Anda bisa merebut dia dengan kekuasaan yang anda miliki, tapi kenapa anda tidak melakukannya?"

"Karena cinta tidak harus memiliki, Sam. Aku bahagia kalau dia bahagia. Dia saat ini bahagia bersama dengan tunangannya dan sepertinya tunangannya itu sangat menyayangi Nayara, Nayara sepertinya juga sangat menyayangi tunangannya" kata Axel sembari mengulas senyum termanisnya.

"Tuan, apa perlu saya selidiki pacarnya Nayara?" tanya Sam.

"Kalau kamu ada waktu, bolehlah kamu selidiki cowok itu" kata Axel.

Tiba tiba ponsel bisnisnya Axel berbunyi, Sam langsung mengangkatnya "halo"

"Iya, halo, apa ini tuan Axel?" anya suara di seberang sana.

"Saya asisten pribadinya, katakan saja ada apa?" sahut Sam.

"Saya Rosa, pemilik galeri lukis di mana tuan Axel menitipkan banyak karyanya di sini dan salah satu karya tuan Axel yang berjudul Gadis Senja ada yang ingin membelinya dengan harga yang cukup tinggi, apa tuan Axel berkenan melepaskan karyanya itu?"

Sam menoleh ke tuannya dan melihat tuannya menggelengkan kepalanya.

"Untuk karya tuan Axel Bariton yang lain boleh dilepas tapi untuk karyanya yang berjudul Gadis Senja tidak boleh dilepas"

"Aku akan mengambilnya sekarang" ucap Axel secara tiba tiba.

"Tuan Axel akan mengambil karya itu sebentar lagi"

"Tapi tuan, nyonya ini bersikeras ingin membelinya dengan harga dua puluh juta rupiah" kata si empunya galeri.

"Kita ke sana sekarang!" perintah Axel.

"Tunggu kami! kami meluncur ke sana" Sam kemudian memutuskan sambungan ponselnya dan meluncurkan Light Thunder ke galeri lukis miliknya Rosa.

Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di galeri lukisnya Rosa.

Axel turun dari mobil sportnya dan langsung melangkah lebar memasuki galeri itu.

Rosa langsung menyambut kedatangannya Axel Bariton dengan senyuman kemudian berkata "tuan, maaf mengganggu kesibukan anda, perkenalkan ini nyonya Berlian Sudrajat, yang bersikeras ingin membeli lukisan anda yang berjudul Gadis Senja"

Berlian langsung terpesona melihat sosoknya Axel yang berambut gondrong, macho, dan ganteng.

Berlian mengulurkan tangannya, tapi Axel tidak mengeluarkan tangannya dari dalam saku celananya alih alih memandang Berlian dengan sorot mata tajam khasnya Axel.

Berlian tersenyum dan menarik kembali tangannya kemudian bersedekap "saya suka sekali dengan lukisan anda yang ini, seolah mewakili perasaan saya yang sedang galau, saya merasa kalau wanita di dalam lukisan itu adalah saya, yang tengah menikmati senja"

"Lancang kau! wanita di dalam lukisan itu sangat spesial dan jangan pernah kau samakan dirimu dengannya!"

"Hahahaha, kenapa anda tiba tiba marah? saya cuma mencoba berekspresi lewat lukisan anda* ucap Berlian sembari melempar senyum seksi andalannya.

Tetapi senyum seksi itu justru membuat Axel semakin kesal. "Rosa bungkus lukisannya dan kasih ke Sam! aku akan transfer dua puluh juta sebagai ganti rugi, ke rekening kamu" Axel kemudian pergi untuk masuk kembali ke dalam mobilnya.

Rosa menuruti semua perintahnya Axel dan Berlian hanya bisa menggigit jari dan menghentakkan kakinya di atas lantai dengan sangat kesal karena, dia gagal mendapatkan lukisan kesukaannya itu.

Tiba tiba ponselnya Berlian berbunyi, Berlian mendapatkan telepon dari suaminya dan suaminya menyuruh Berlian untuk segera pulang, dia butuh Berlian untuk mendampinginya ke pertemuan bisnisnya lagi.

Berlian dan Iwan Sudrajat menikah dengan jarak umur yang cukup jauh. Sekarang ini Berlian berumur empat puluh satu tahun dan Iwan Sudrajat berumur enam puluh tahun. Iwan Sudrajat menikahi Berlian hanya untuk pamer, kalau dia bukan hanya sukses berbisnis tetapi juga mampu menikahi wanita muda,seksi,dan cantik.

Berlian akhirnya melangkah pergi meninggalkan galeri dengan penuh kekesalan.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

👍👌.,

2024-03-19

0

Desrina Tobing

Desrina Tobing

q kasi likee thoouur sekebon togee..... hehehe karyaa mu good 😍😍😍💯 btw Sam sang asisten kocak jugaa buktinya pepatah kuno ato ktaa org bijak 🤗🤗🤗🤗🤗

2021-09-20

0

𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊

𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊

3like

2021-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Akhirnya aku menemukanmu
2 Keluarga Mahesa
3 Pertemuan kedua
4 Mengobrol di dalam mimpi
5 Aku bahagia jika dia bahagia
6 Dia cantik
7 Nayara dijodohkan dengan duda kaya
8 Axel sang penyelamat
9 Allen Mahesa
10 Axel akan menikah
11 Nayara kembali menangis
12 Aku grogi
13 Nayara putus dengan Devon
14 Jangan tunggu aku!
15 Kenapa ada banyak bekas luka?
16 Anda tambah keren
17 Alergi apa nih?
18 Aku tadi mencium apa ya?
19 Lipstick siapa ini?
20 A N
21 Saved by the bell!
22 Saya panggil mas, boleh?
23 Apakah aku sudah mulai menyayangimu?
24 Aku juga kangen kamu, mas
25 lumayan lah walau sedikit
26 Aku akan merindukannya
27 Mimpikan aku, ya!?
28 Axel aman
29 Bernyanyi lah untukku
30 Ciuman pertama bagi Sam
31 Kejutan yang indah
32 Penyatuan Cinta Axel dan Nayara
33 Mas harus pergi, sekarang
34 Ada apa dengan Mona?
35 Ada apa dengan Sam dan Mona?
36 Sam menjadi sasarannya Rhodes
37 Kata sayang untuk Nayara
38 Nayara pingsan
39 Peluk ya, mas!?
40 Mata kamu sangat indah
41 Devon menemui Nayara
42 Ada kejutan untukmu, nanti.
43 Cerita itu........
44 Temani aku, mas!
45 Kisah Rhodes dan Axel
46 Cinta tidak perlu alasan
47 Kamu bunga matahariku
48 Bolehkah?
49 Itu capku
50 Hantu?
51 Lucy semakin menggoda.
52 Kamu tuh spesial
53 Reza Mahesa hilang
54 Kekhawatiran Nayara
55 Aku beruntung memilikinya
56 Kenichi selamat
57 Nayara pingsan
58 Papa bangunlah!
59 Bertahanlah!
60 Rasa ini, pedih
61 Sematkan cincin ini di jariku!
62 Aku suka memanggilnya, mas Axel
63 Rencana Axel
64 Aku akan jadi bunga mataharimu
65 Aku sudah ingat semuanya
66 Ada apa dengan Nayara?
67 Hai Axel Junior!
68 Maafkan aku!
69 Kau indah, sayang
70 Masa kecilnya Axel Bariton
71 Bosku keren!
72 Pa, semangat!
73 Terima Kasih, Goldy!
74 Kesedihan Axel
75 Rencana Hanna
76 Rasa ini hangat
77 Kamu yang paling utama
78 Senyum penuh arti
79 Axel mulai bergerak
80 Darius dan Aiko
81 Axel masuk jebakan
82 Kekhawatiran Nayara
83 Axel selamat
84 Hanna dan Aiko
85 Entahlah
86 Axel dan Harumi
87 Dia Nyata?
88 Only You
89 Aku Pulang
90 I Miss You
91 Akhir yang bahagia
92 BonChap Malam Pertamanya Sam dan Lucy #21+#
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Akhirnya aku menemukanmu
2
Keluarga Mahesa
3
Pertemuan kedua
4
Mengobrol di dalam mimpi
5
Aku bahagia jika dia bahagia
6
Dia cantik
7
Nayara dijodohkan dengan duda kaya
8
Axel sang penyelamat
9
Allen Mahesa
10
Axel akan menikah
11
Nayara kembali menangis
12
Aku grogi
13
Nayara putus dengan Devon
14
Jangan tunggu aku!
15
Kenapa ada banyak bekas luka?
16
Anda tambah keren
17
Alergi apa nih?
18
Aku tadi mencium apa ya?
19
Lipstick siapa ini?
20
A N
21
Saved by the bell!
22
Saya panggil mas, boleh?
23
Apakah aku sudah mulai menyayangimu?
24
Aku juga kangen kamu, mas
25
lumayan lah walau sedikit
26
Aku akan merindukannya
27
Mimpikan aku, ya!?
28
Axel aman
29
Bernyanyi lah untukku
30
Ciuman pertama bagi Sam
31
Kejutan yang indah
32
Penyatuan Cinta Axel dan Nayara
33
Mas harus pergi, sekarang
34
Ada apa dengan Mona?
35
Ada apa dengan Sam dan Mona?
36
Sam menjadi sasarannya Rhodes
37
Kata sayang untuk Nayara
38
Nayara pingsan
39
Peluk ya, mas!?
40
Mata kamu sangat indah
41
Devon menemui Nayara
42
Ada kejutan untukmu, nanti.
43
Cerita itu........
44
Temani aku, mas!
45
Kisah Rhodes dan Axel
46
Cinta tidak perlu alasan
47
Kamu bunga matahariku
48
Bolehkah?
49
Itu capku
50
Hantu?
51
Lucy semakin menggoda.
52
Kamu tuh spesial
53
Reza Mahesa hilang
54
Kekhawatiran Nayara
55
Aku beruntung memilikinya
56
Kenichi selamat
57
Nayara pingsan
58
Papa bangunlah!
59
Bertahanlah!
60
Rasa ini, pedih
61
Sematkan cincin ini di jariku!
62
Aku suka memanggilnya, mas Axel
63
Rencana Axel
64
Aku akan jadi bunga mataharimu
65
Aku sudah ingat semuanya
66
Ada apa dengan Nayara?
67
Hai Axel Junior!
68
Maafkan aku!
69
Kau indah, sayang
70
Masa kecilnya Axel Bariton
71
Bosku keren!
72
Pa, semangat!
73
Terima Kasih, Goldy!
74
Kesedihan Axel
75
Rencana Hanna
76
Rasa ini hangat
77
Kamu yang paling utama
78
Senyum penuh arti
79
Axel mulai bergerak
80
Darius dan Aiko
81
Axel masuk jebakan
82
Kekhawatiran Nayara
83
Axel selamat
84
Hanna dan Aiko
85
Entahlah
86
Axel dan Harumi
87
Dia Nyata?
88
Only You
89
Aku Pulang
90
I Miss You
91
Akhir yang bahagia
92
BonChap Malam Pertamanya Sam dan Lucy #21+#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!