Pertemuan kedua

"Apa alasan kamu ke orang tuamu, kamu belum pulang selarut ini?" tanya Berlian ke Devon sembari memainkan jemari berkutek merah darahmya, di atas dada Devon.

"Aku mengirim pesan text ke ponsel papaku kalau aku lembur malam ini, ada klien istimewa" kata Devon dengan polosnya.

Berlian tertawa lepas "Mama kamu ke mana kok kirim pesan textnya ke papa kamu?"

"Mamaku sudah meninggal sejak aku masih SD" kata Devon.

Devon kemudian mencium pundaknya Berlian dan berucap "aku punya pacar"

Berlian berputar badan dan kini menghadap ke Devon "memangnya.cuma kamu yang punya hubungan"

"Hah? kita berdua selingkuh berarti?" Devon kemudian bangun dan memakai kembali baju dan celana panjangnya.

Berlian masih berada di dalam selimut dalam keadaan polos dan tersenyum menatap Devon "kenapa hah? kamu menyesalinya?"

Devon duduk di kursi sofa dan berucap "aku hanya merasa takut kalau kita akan menyakiti pasangan kita"

Berlian membalut tubuh polosnya dengan selimut kemudian duduk di atas tempat tidur "sudah terlanjur"

"Jangan katakan kepada siapapun dan jangan sampai pasangan kita tahu" kata Devon.

"Hahahaha, kamu terlihat imut kalau panik. Lucu kesannya, aku diceramahi sama anak bau kencur kayak kamu saat ini, hahahahaha"

"Aku sudah hampir dua puluh tiga. Jangan bilang aku anak bau kencur?" Devon mendengus kesal.

Berlian tersenyum dan mengangkat kedua bahunya.

"Kamu seksi" ucap Devon dan pandangannya tidak pernah lepas dari sosoknya Berlian yang terlihat begitu matang, cantik, sensual dan seksi di mata Devon.

Berlian hanya melemparkan senyum cantiknya ke arah Devon.

"Menurut kamu? aku bagaimana?" tanya Devon.

"Kamu tampan dan berapa aku harus membayarmu?" Berlian tersenyum ke Devon.

"Aku bukan cowok seperti itu, aku tulus melakukannya sama kamu" kata Devon dan menghela napas panjang untuk kembali berkata "Aku akan pulang, ini sudah jam sebelas malam, papa pasti sedang menungguku saat ini"

"Tunggu, jangan temui aku lagi! ini pertama dan terakhir bagi kita" kata Berlian tegas.

Devon hanya bisa tersenyum dan pergi meninggalkan kamar hotel itu.

Hotel The Bariton miliknya Axel Bariton tampak ramai malam ini, ada acara pernikahan di sana. Seperti biasanya, Axel Bariton hanya mengawasi dari kantor sekaligus tempat tinggalnya selama di pulau B, di lantai paling atas dari hotel tersebut.

Sam datang tergopoh gopoh menemui tuan besarnya "tuan, dia ada di sini"

"Siapa?" tanya Axel dan langsung menautkan alisnya.

"Nayara Mahesa, tuan. Dia akan tampil sebagai wedding singer malam ini"

Axel langsung berdiri dari kursi besar berkepala singa yang merupakan singgasananya.

"Ayok kita turun!"

Axel dan Sam akhirnya sampai di lantai bawah dan memasuki ruangan resepsi dari kliennya. Semua karyawannya langsung menundukkan wajah mereka ketika Axel melangkah melewati mereka. Axel kemudian memilih tempat duduk yang strategis sehingga dia bisa melihat dengan jelas wanita impiannya, yang bernama Nayara Mahesa.

"Tuan mau minum apa?" tanya salah satu pelayannya.

"Seperti biasa, pakai perasan lemon jangan lupa, dan satu potong es batu!"

"Baik tuan, akan saya siapkan"

Tidak begitu lama pelayannya datang menghadap.kembali dan memberikan minuman pesanannya Axel.

Sam yang tidak berani minum minuman keras menyesap cangkir kopinya yang less sugar.

Nayara kemudian naik ke panggung dan mulai bernyanyi ketika mempelai berdua mulai berjalan bergandengan tangan menuju ke pelaminan. Axel menikmati suara emasnya Nayara sambil memejamkan mata kemudian bertanya ke Sam "apa dia seorang penyanyi, Sam?"

Sam yang tengah berdiri di sampingnya Axel menjawab "bukan, tuan"

"Tapi dia memiliki suara yang sangat indah. Bagaimana keluarganya? kau sudah selidiki dia?"

"Sudah tuan. Dia putri dari tuan Reza Mahendra, salah satu manajer dari hotel tuan yang berada di dekat pantai S" jawab Sam"

"Terus?"

"Dia bekerja di kantor tour and travel tuan sebagai tour guide, dia baru saja lulus dari SMK jurusan pariwisata"

"Apa dia punya saudara?"

"Punya tuan. Dia punya seorang adik laki laki yang bernama Allen. Adiknya masih duduk di bangku SMA kelas sepuluh"

"Apa dia miskin? seharusnya tidak, kan? aku tahu berapa gaji manajer hotelku, cukup layak untuk hidup nyaman tapi kenapa dia tidak melanjutkan kuliah? dan bekerja serabutan seperti ini?"

"Sebenarnya Reza Herlambang cukup mapan, dia bekerja di hotelnya tuan sebagai manajer dan istrinya bekerja di sebuah bank swasta, lumayan mapan sebenarnya, bahkan mereka memiliki tiga buah mobil, untuk Reza, istrinya dan anak laki laki mereka. Walaupun mobil second tapi punya tiga mobil itu berarti hidup mereka cukup mapan"

"Kenapa Nayara tidak mendapatkan mobil dan tidak kuliah?"

"Nah itu tuan, saya masih belum menyelidiki lebih jauh, heeee. Besok saya akan cari info tentang Nayara lagi, tuan"

"Dia naik apa ke sini?" tanya Axel.

"Setahu saya naik ojek, tuan"

"Acara ini selesai jam berapa?" Axel membuka mata dan menoleh ke Sam.

"Jam sebelas, tuan"

"Dia punya tunangan, kan? kenapa tunangannya tidak mengantar dan menjemput dia?"

"Saya tidak tahu, tuan"

"Selesai acara nanti, antarkan dia pulang! Sangat berbahaya bagi seorang gadis naik ojek jam sebelas malam" Axel berkata sembari menenggak habis minumannya.

"Tuan ikut kan?"

Axel menoleh lagi ke Sam "emm, aku masih malu Sam. Kamu sendiri aja yang mengantarnya pulang"

Di saat Axel berdiri dan hendak melangkah meninggalkan acara resepsi itu, tiba tiba dia melihat Nayara digoda seorang pria.

Axel langsung mengeraskan bibirnya dan melangkah lebar menuju ke mejanya Nayara.

"Lepaskan tangan kamu darinya!" Axel berkata ke cowok yang menggoda Nayara dan berdiri membelakangi Nayara sehingga Nayara tidak bisa melihat wajahnya Axel.

"Anda siapa?" tanya cowok itu.

"Kamu akan lari terbirit birit kalau kamu tahu siapa dia" bisik Sam di telinga cowok itu.

Cowok itu kemudian melepaskan tangannya dan pergi meninggalkan mejanya Nayara.

Axel berkata lirih dan masih membelakangi Nayara "Sam, jaga dia!" Axel kemudian melangkah pergi meninggalkan Sam dan Nayara.

"Kamu yang tadi di pantai, kan?" tanya Nayara.

"Iya benar" Sam tersenyum ramah ke Nayara.

"Terima kasih banyak sudah menolongku dari gangguan cowok tadi"

"Yang menolong anda bos saya, nona"

"Kenapa pakai bahasa formal?" tanya Nayara heran "sepertinya umur kita tidak beda jauh"

Ya, karena anda adalah calon nyonya besar saya, nona. Batin Sam.

"Aaaa, heee, saya terbiasa berbahasa formal kepada siapapun"

"Ooooo" Nayara tersenyum kembali ke Sam.

Memang cantik nona ini. Pantas saja kalau tuan Axel tidak bisa berpaling dan terus mencarinya di seluruh pelosok negeri. Batin Sam.

"Maaf nona, apa anda sudah selesai? kalau sudah, mari saya antarkan pulang, sebagai layanan dari hotel kami, nona"

"Benarkah? ada layanan semacam ini? Bagus juga, hotel ini, baiklah, aku akan tenang jika kamu yang mengantarku pulang. Teima kasih" Nayara kemudian berdiri dan tersenyum.

"Aah iya nona, mari lewat sini" Sam berkata dengan sangat sopan dan ramah.

Beberapa saat kemudian, mereka telah berada di dalam mobil dan menuju ke rumahnya Nayara.

"Anda kuliah nona?" Sam mencoba berbasa basi.

"Tidak"

"Kenapa?" tanya Sam.

"Mamaku tidak mau menguliahkanku" nada sedih terdengar di suara merdunya Nayara.

"Kenapa?"

"Karena aku bukan anak kandungnya, mama kandungku sudah lama meninggal sejak aku masih kecil lalu papa menikah lagi"

"Saya ikut prihatin, nona" kata Sam tulus.

"Terima kasih"

"Lalu kenapa papa anda tidak menguliahkan anda?" Sam kembali melempar pertanyaan ke Nayara.

Nayara menghela napas dan berucap "papa sangat mencintai istri cantiknya dan selalu mengikuti apa yang menjadi kemauan dari istrinya itu"

"Maafkan saya, kalau terlalu banyak bertanya dan mengganggu anda"

"Tidak apa apa, Nayara merasa lega bisa berbagi cerita dengan kak.......?"

"Sam, panggil saja, Sam! tidak usah pakai kak, heeee"

"Baiklah Sam" kata Nayara.

Kalau nanti tuan dengar anda memanggil saya kakak, saya bisa kehilangan pekerjaan saya, nona. Batin Sam.

"Anda punya tunangan, bukan?" tanya Sam.

"Iya, aku sudah bilang kan tadi siang"

"Kenapa tunangan anda tidak mengantar dan menjemput anda malam ini?"

"Oooo, dia ada lembur. Harus menjemput tamu di bandara dan mencarikan hotel. Kami bekerja sebagai tour guide di kantor yang sama"

"Oooo"

"Stop! kita sudah sampai" kata Nayara.

Sam kemudian menghentikan laju mobil yang dia kendarai lalu bergegas keluar dan berlari untuk membukakan pintunya Nayara.

Nayara tersenyum dan berkata "terima kasih"

Nayara pun melangkah masuk ke pekarangan rumah papanya dan Sam kembali masuk ke mobil.

Mama tirinya Nayara yang biasanya sudah tertidur pulas, kini berdiri di teras rumah sambil bersedekap.

"Dari mana saja kau? anak gadis kelayapan malam malam begini"

"Naya kan tadi sudah minta ijin sama papa dan mama kalau sore ini, Naya ada pekerjaan sebagai wedding singer di hotel Bariton dan mama kan sudah mengijinkan tadi"

"Masak sih?" mama tirinya nampak malu karena tiba tiba ingat, memang dia sendiri yang telah mengijinkan Nayara pergi tadi.

Nayara hanya bisa menghela napas panjang menahan kesal.

"Siapa tadi?"

"Oooo, dia pegawai hotel Bariton yang bertugas mengantar jemput klien mereka"

"Lalu adik kamu mana?"

"Hah? Allen tidak pergi sama aku, ma"

"Aku mengijinkan kamu pergi, aku pikir kamu perginya sama Allen, hadeeeh gimana sih kamu, jadi kakak aja nggak becus. Nggak bisa jaga adik kamu sendiri, cih!" mama tirinya Nayara mulai mengomel.

Nayara hanya diam membisu.

Mama tirinya Nayara kemudian masuk ke dalam rumah dan mulai mencari ponselnya. Nayara mengikuti langkah mamanya dan masuk ke dalam rumah.

Berkali kali mama tirinya Nayara memencet nomor ponselnya Allen tapi Allen tidak menjawabnya. Semakin paniklah dia.

"Kamu cari Allen, cepat! malah bengong"

"Tapi ke mana, ma? dan naik apa?"

Mama tirinya Nayara meraup kasar wajah cantiknya dan berucap "oke kita cari bersama sama, naik mobilnya mama"

Saat mereka hendak melangkah keluar dari rumah mereka, Allen masuk dengan baju kusut dan beruntungnya Allen tidak mabuk saat itu.

Mamanya langsung memekik kegirangan dan memeluk Allen "dari mana kamu?"

Allen melepaskan diri dari pelukan mamanya dan melangkah meninggalkan mamanya tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh mamanya.

"Kamu lihat apa?! masuk ke kamar kamu sana! Allen sudah pulang" kata mama tirinya Nayara ke Nayara.

Nayara kemudian melangkah menuju ke kamarnya.

Terpopuler

Comments

Irma sariany

Irma sariany

mamah sinting🤣🤣

2022-08-18

1

𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊

𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊

like

2021-05-04

0

Sis Fauzi

Sis Fauzi

oke 👍 lanjuut

2021-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Akhirnya aku menemukanmu
2 Keluarga Mahesa
3 Pertemuan kedua
4 Mengobrol di dalam mimpi
5 Aku bahagia jika dia bahagia
6 Dia cantik
7 Nayara dijodohkan dengan duda kaya
8 Axel sang penyelamat
9 Allen Mahesa
10 Axel akan menikah
11 Nayara kembali menangis
12 Aku grogi
13 Nayara putus dengan Devon
14 Jangan tunggu aku!
15 Kenapa ada banyak bekas luka?
16 Anda tambah keren
17 Alergi apa nih?
18 Aku tadi mencium apa ya?
19 Lipstick siapa ini?
20 A N
21 Saved by the bell!
22 Saya panggil mas, boleh?
23 Apakah aku sudah mulai menyayangimu?
24 Aku juga kangen kamu, mas
25 lumayan lah walau sedikit
26 Aku akan merindukannya
27 Mimpikan aku, ya!?
28 Axel aman
29 Bernyanyi lah untukku
30 Ciuman pertama bagi Sam
31 Kejutan yang indah
32 Penyatuan Cinta Axel dan Nayara
33 Mas harus pergi, sekarang
34 Ada apa dengan Mona?
35 Ada apa dengan Sam dan Mona?
36 Sam menjadi sasarannya Rhodes
37 Kata sayang untuk Nayara
38 Nayara pingsan
39 Peluk ya, mas!?
40 Mata kamu sangat indah
41 Devon menemui Nayara
42 Ada kejutan untukmu, nanti.
43 Cerita itu........
44 Temani aku, mas!
45 Kisah Rhodes dan Axel
46 Cinta tidak perlu alasan
47 Kamu bunga matahariku
48 Bolehkah?
49 Itu capku
50 Hantu?
51 Lucy semakin menggoda.
52 Kamu tuh spesial
53 Reza Mahesa hilang
54 Kekhawatiran Nayara
55 Aku beruntung memilikinya
56 Kenichi selamat
57 Nayara pingsan
58 Papa bangunlah!
59 Bertahanlah!
60 Rasa ini, pedih
61 Sematkan cincin ini di jariku!
62 Aku suka memanggilnya, mas Axel
63 Rencana Axel
64 Aku akan jadi bunga mataharimu
65 Aku sudah ingat semuanya
66 Ada apa dengan Nayara?
67 Hai Axel Junior!
68 Maafkan aku!
69 Kau indah, sayang
70 Masa kecilnya Axel Bariton
71 Bosku keren!
72 Pa, semangat!
73 Terima Kasih, Goldy!
74 Kesedihan Axel
75 Rencana Hanna
76 Rasa ini hangat
77 Kamu yang paling utama
78 Senyum penuh arti
79 Axel mulai bergerak
80 Darius dan Aiko
81 Axel masuk jebakan
82 Kekhawatiran Nayara
83 Axel selamat
84 Hanna dan Aiko
85 Entahlah
86 Axel dan Harumi
87 Dia Nyata?
88 Only You
89 Aku Pulang
90 I Miss You
91 Akhir yang bahagia
92 BonChap Malam Pertamanya Sam dan Lucy #21+#
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Akhirnya aku menemukanmu
2
Keluarga Mahesa
3
Pertemuan kedua
4
Mengobrol di dalam mimpi
5
Aku bahagia jika dia bahagia
6
Dia cantik
7
Nayara dijodohkan dengan duda kaya
8
Axel sang penyelamat
9
Allen Mahesa
10
Axel akan menikah
11
Nayara kembali menangis
12
Aku grogi
13
Nayara putus dengan Devon
14
Jangan tunggu aku!
15
Kenapa ada banyak bekas luka?
16
Anda tambah keren
17
Alergi apa nih?
18
Aku tadi mencium apa ya?
19
Lipstick siapa ini?
20
A N
21
Saved by the bell!
22
Saya panggil mas, boleh?
23
Apakah aku sudah mulai menyayangimu?
24
Aku juga kangen kamu, mas
25
lumayan lah walau sedikit
26
Aku akan merindukannya
27
Mimpikan aku, ya!?
28
Axel aman
29
Bernyanyi lah untukku
30
Ciuman pertama bagi Sam
31
Kejutan yang indah
32
Penyatuan Cinta Axel dan Nayara
33
Mas harus pergi, sekarang
34
Ada apa dengan Mona?
35
Ada apa dengan Sam dan Mona?
36
Sam menjadi sasarannya Rhodes
37
Kata sayang untuk Nayara
38
Nayara pingsan
39
Peluk ya, mas!?
40
Mata kamu sangat indah
41
Devon menemui Nayara
42
Ada kejutan untukmu, nanti.
43
Cerita itu........
44
Temani aku, mas!
45
Kisah Rhodes dan Axel
46
Cinta tidak perlu alasan
47
Kamu bunga matahariku
48
Bolehkah?
49
Itu capku
50
Hantu?
51
Lucy semakin menggoda.
52
Kamu tuh spesial
53
Reza Mahesa hilang
54
Kekhawatiran Nayara
55
Aku beruntung memilikinya
56
Kenichi selamat
57
Nayara pingsan
58
Papa bangunlah!
59
Bertahanlah!
60
Rasa ini, pedih
61
Sematkan cincin ini di jariku!
62
Aku suka memanggilnya, mas Axel
63
Rencana Axel
64
Aku akan jadi bunga mataharimu
65
Aku sudah ingat semuanya
66
Ada apa dengan Nayara?
67
Hai Axel Junior!
68
Maafkan aku!
69
Kau indah, sayang
70
Masa kecilnya Axel Bariton
71
Bosku keren!
72
Pa, semangat!
73
Terima Kasih, Goldy!
74
Kesedihan Axel
75
Rencana Hanna
76
Rasa ini hangat
77
Kamu yang paling utama
78
Senyum penuh arti
79
Axel mulai bergerak
80
Darius dan Aiko
81
Axel masuk jebakan
82
Kekhawatiran Nayara
83
Axel selamat
84
Hanna dan Aiko
85
Entahlah
86
Axel dan Harumi
87
Dia Nyata?
88
Only You
89
Aku Pulang
90
I Miss You
91
Akhir yang bahagia
92
BonChap Malam Pertamanya Sam dan Lucy #21+#

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!