Delayed Love
Aku, Axel Bariton akhirnya menetap di Indonesia setelah berkeliling dunia di seluruh negara Asia. Di usiaku yang sudah bulat berkepala tiga, aku memilih untuk beristirahat dan menetap di satu negara untuk memantau semua bisnis peninggalan ayahku yang berada di Asia yang menjadi wilayahku.
Adikku memantau bisnis peninggalan ayahku yang berada di Eropa. Adikku tetap menjalankan bisnis narkoba ayahku tetapi aku memutuskan untuk meninggalkan dunia narkoba.
Darius Bariton adikku memiliki karakter wajah yang lebih lembut tetapi berkarakter lebih tangguh dan hatinya lebih tahan banting daripada aku. Aku yang berwajah lebih garang memiliki karakter yang lebih sensitif dan memiliki hati yang rapuh. Karena itulah, aku merasa tidak cocok bergelut di dunia narkoba peninggalan ayahku.
Dunia narkoba adalah dunia yang membesarkan kami berdua. The Bariton's. Tetapi hanya adikku saja yang mampu meneruskan bisnis narkoba peninggalannya ayah.
Darius Bariton
Axel Bariton
Aku terus mencari wanita impianku di dalam petualanganku berkeliling dunia sembari memperluas kerajaan bisnisku, tetapi belum menemukan wanita impianku sampai detik ini juga.
Aku berganti ganti asisten pribadi karena, aku sering berkeliling dunia, jadi banyak asisten pribadiku yang mengundurkan diri setelah mereka menikah. Akhirnya aku bertemu dan berjodoh dengan seorang laki laki muda yang cukup polos dan bisa dipercaya, dia berumur dua puluh lima tahun sama dengan umurnya adikku. Laki laki muda itu bernama Sammy Raharja.
Dia sudah bekerja denganku selama beberapa bulan belakangan ini dan kinerjanya sangat bagus. Dia bahkan bersumpah akan menikah setelah melihat aku menikah, hidup bahagia selama lamanya, sumpahnya itu membuat aku merasa tersentuh akan ketulusan hatinya. Maka aku hadiahi dia sebuah rumah yang cukup besar di kawasan elit.
"Tuan, anda ingin ke mana dulu, sebelum kita menuju ke lokasi proyek pembangunan hotel baru, anda?" ucapannya Sammy membuyarkan lamunanku.
"Kita ke pantai dulu Sam. Aku pengen menghirup udara segar pantai di sini. Aku juga ingin melepas penat untuk memandang pantai, sebentar saja" ucapku.
Sammy pun meluluskan permintaanku. Dia memarkirkan mobil sport kesayanganku yang berwarna merah menyala dan aku kasih nama light thunder, di sebuah pantai yang cukup terkenal di pulau B.
Sammy duluan turun dari light thunder-ku.
Sammy Raharja
Aku melangkah turun dari mobil dan Sammy langsung berucap sembari memberikan ponsel yang khusus aku pakai untuk urusan bisnisku "nona Alexa May menelepon"
Aku menghela napas panjang dan menerima ponsel yang disodorkan Sammy "ya, ada apa?" kekesalan terdengar di nada bicaraku.
"Ada apa kamu bilang? katakan kamu di mana sekarang ini? kenapa tiba tiba menghilang tanpa pamit ke aku, kamu anggap apa aku ini, hanya teman tidur kamu, hanya mainan kamu............."
Klik
Aku matikan langsung sambungan teleponnya Alexa May. Alexa May adalah wanitaku selama dua tahun ini. Bagaimanapun juga, aku seorang laki laki normal dan membutuhkan seorang wanita untuk sekadar melampiaskan kebutuhan dari seorang pria. Aku tidak pernah mencintainya. Sama seperti semua wanitaku yang sebelum sebelumnya, aku hanya butuh mereka untuk menemaniku tidur. Aku juga tidak berniat untuk menikahinya.
Alexa May
Alexa May melihat lukisan wanita impianku yang aku pajang di atas ranjang mewahku. lukisan yang aku buat cukup besar sehingga setiap aku memasuki kamarku maka aku bisa langsung memandanginya dengan sangat puas. Alexa May cemburu pada lukisan itu dan sering protes ke aku, dia bahkan sering merayuku untuk menurunkan lukisan itu dan membuangnya. Tetapi dia tidak pernah mengucapkan kata turunkan dan buang lukisan itu lagi, setelah aku meremas wajah cantiknya dengan tanganku dan aku berkata kalau akan meninggalkannya jika dia terus protes soal lukisan itu.
Aku merasa bahwa lukisan itu sangatlah berharga, bahkan lebih berharga daripada nyawaku sendiri. Gila memang, tapi itulah aku.
Alexa May bahkan menyumpahiku "kamu tidak akan pernah bertemu dengannya di kehidupan nyata!! tidak akan pernah!!" ucap Alexa May waktu itu penuh kegeraman.
Aku menyerahkan ponsel bisnisku ke Sammy, kemudian melangkah menuju ke pinggiran pantai. Deburan ombak selalu terdengar manis di telingaku. Sammy berdiri di sebelahku dan diam membeku.
Aku menatap birunya air yang serasi dengan warna langitnya. Entah kenapa pemandangan seperti itu, bisa membuatku merasa sangat bahagia. Aku seolah mendapati ayahku berada dekat sekali denganku saat ini. Ayahku sangat menyukai pantai sama sepertiku.
Aku kemudian memutuskan untuk sekadar berjalan jalan di pinggir pantai. Aku mengedarkan pandangan ke segala penjuru, itu sudah menjadi kebiasaanku, di manapun aku berada, untuk mencoba mencari sosok wanita impianku.
Sammy berucap "tuan, saya doakan saat ini anda bisa bertemu dengan wanita pujaan anda, tuan"
Aku menoleh ke Sammy dan hanya bisa tersenyum. Terkadang rasa pesimis itu hadir di relung hatiku tapi bukan Axel Bariton namanya jika menyerah sebelum mendapatkan apa yang menjadi impiannya.
"Tuan, maaf kalau saya lancang bertanya tetapi rasa penasaran saya ini sudah saya pendam begitu lama dan saya begitu ingin menanyakannya kepada anda saat ini juga" kata Sammy.
"Katakan Sam!" ucapku.
"Bagaimana anda bisa mendapatkan penglihatan itu? wanita yang menjadi idola anda selama ini, wanita impian anda?" tanya Sammy.
"Aku mendapatkan visi itu sepertinya sudah lama tetapi anganku tentang wanita itu semakin jelas ketika aku berumur dua puluh tahun dan aku langsung melukisnya. Aku takut kehilangan bayangan dia yang hanya ada di dalam anganku jika aku tidak segera melukisnya. Setidaknya aku memiliki dia secara nyata walaupun hanya berupa lukisan"
Aku dan Sam terus melangkah menyusuri pantai nan indah yang ada di pulau B. Keharuman dan kesegaran udara pantai selalu membuat aku merasa tenang dan nyaman.
Aku sangat menyukai pantai, itulah kenapa sebelum aku memutuskan untuk menetap di Indonesia, aku membangun sebuah istana di dekat pantai di kota J. Jauh dari pusat kota memang, tapi aku menyukainya dan tidak menjadi masalah jika aku harus melakukan perjalanan lebih dari dua jam bolak balik, jika aku harus ke pusat kota untuk menghadiri rapat direksi.
Aku bekerja di dalam istanaku itu, semua peralatan canggih untuk menunjang Bisnisku terpasang rapi di dalam ruang kerjaku yang cukup luas yang dikelilingi kaca tembus pandang dan menghadap ke pantai. Aku memiliki seekor anjing yang bernama Goldy karena warna bulunya coklat keemasan jadi kuberi nama Goldy. Selain Sam, Goldy adalah sahabat terdekatku saat ini.
Alexa May bisa dekat dengan Goldy dan menyayangi binatang, itulah yang membuat kami menjadi dekat dan dia menganggap aku sebagai kekasihnya sedangkan aku hanya menganggapnya sebagai teman tidurku di malam hari. Aku bertemu dan mengenal Alexa May di sebuah taman tidak jauh dari istanaku ketika aku mengajak Goldy joging.
Selama dua tahun ini hanya Alexa May, wanita yang berada di dalam hidupku.
Tiba tiba, aku menghentikan langkahku dan menatap satu spot yang berada tidak jauh dari tempatku berdiri. Aku tertegun menatap seorang wanita yang mirip sekali dengan wanita impianku.
Dia sedang tertawa renyah dan begitu...........cantik.
Sammy menoleh ke arahku dan langsung mengikuti arah pandangku. Kemudian Sammy berucap "akhirnya anda menemukannya, tuan"
Hatiku terasa sesak karena rasa bahagia yang aku rasakan begitu membuncah dan jantungku bertalu-talu tidak beraturan ketika menatap senyuman dari wanita itu.
Aku hanya bisa mematung dan terus memandanginya dari jarak kurang lebih tiga meter.
"Tuan, kenapa anda tidak mendekatinya? menyapanya dan berkenalan dengannya? kenapa anda hanya diam mematung seperti ini, tuan?"
Aku memegang bahu Sammy dengan sangat kuat "aku malu Sam, apa yang harus aku lakukan? a...a...aku akhirnya bertemu dengannya, setelah sepuluh tahun aku mencarinya, akhirnya aku menemukannya Sam" tanpa aku sadari aku memekik kegirangan dan tersenyum lebar seperti seorang anak kecil ketika melihat sepotong es krim di depannya.
"Saya ikut bahagia tuan. Sekarang mendekatlah ke sana tuan, coba sapa dia!" kata Sammy.
Tetapi yang terjadi adalah, aku berbalik badan dan hendak pergi meninggalkan tempat itu dan berucap "kamu saja yang menemuinya Sam, tanyakan namanya dan tanyakan alamat rumahnya!"
"Tapi, tuan? kenapa saya? bukankah lebih baik kalau anda sendiri yang melakukannya?"
"Shit! Sam lakukan perintahku! aku tidak bisa berkata kata saat ini, aku malu Sam, kecantikannya sekarang ini benar benar nyata berada di depanku, tidak jauh dariku dan itu membuatku Kelu, aku malu" aku tetap memunggungi wanita impianku itu. Aku takut kalau aku terlalu lama memandanginya maka aku akan menjadi lemah tak berdaya dan tidak mampu untuk berdiri lagi.
Sammy akhirnya berucap "baik tuan, saya akan ke sana dan menanyakan siapa namanya dan di mana dia tinggal, saya permisi tuan"
"Hmm" ucapku singkat.
"Axel, dimana nyali kamu? kenapa kamu menjadi selemah ini hanya untuk Seorang wanita. Come on, Axel! don't be so silly!" ("Ayolah Axel! jangan konyol!") gumamku sendiri untuk menyemangati diriku sendiri. Tetapi tetap saja aku masih belum berani berbalik badan untuk kembali menatap wanita pujaan hatiku itu alih alih aku melangkah lebar menuju ke parkiran mobil dan masuk ke light thunder-ku.
Aku menunggu Sammy dengan berdebar debar dan penuh harapan.
Beberapa menit kemudian Sammy masuk ke dalam mobil dan langsung memprotesku
"kenapa tuan malah masuk ke dalam mobil? saya pikir tuan hilang"
"Siapa namanya?" tanyaku dengan tidak sabar.
"Namanya Nayara Mahesa, umurnya dua puluh tahun, tapi tuan.........."
"Tapi apa?" tanyaku dengan nada mendesak.
"Dia sudah mempunyai tunangan, dia datang dengan tunangannya tadi. Untung saja tunangannya masih antre di kedai makanan kalau tidak, kami bisa baku hantam karena kesalahpahaman"
"Kamu dapatkan alamatnya?" tanyaku tanpa mempedulikan kata tunangan.
"Saya akan mencarinya di medsos karena saya takut ketahuan tunangannya maka saya buru buru pergi meninggalkannya tuan" jawab Sammy.
"Nayara Mahesa nama yang bagus, ayok kita ke proyek Sam!"
"Baik tuan!"
Dan aku pun meninggalkan wanitaku. Tapi.hanya untuk sesaat. Aku akan menata hatiku terlebih dahulu, sehingga siap untuk bertemu dengannya lagi, tanpa rasa.malu. Ya, dia hanya tercipta untukku, Di kesempatan berikutnya, aku akan memilikinya bagaimanapun caranya.
"Terus cari info tentang Nayara Mahesa, Sam!"
"Baik, tuan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ummu Jihad Elmoro
aduh.. malu2in si axel.. 😁
2021-09-29
0
Dahlia Anwar
suda aku vote Thor
2021-08-27
0
Nana
😍Waw, baru liat karya yg ini semangat
2021-07-09
0