Dunia Akan Lebih Baik Jika Kita Bersama

Dunia Akan Lebih Baik Jika Kita Bersama

Ch 1 Luka hati denisa

Denisa Febilla menatap gerimis kecil diluar sana seolah mewakili hati nya yang sedang menangis. Dingin diluar sana seolah menggambarkan kedinginan hatinya. Sekuat tenaga berusaha menahan air mata yang dengan sukarela mengalir tanpa kompromi.

Sejauh ini menempuh perjalanan di awal keberangkatan ke kota Semarang dengan penuh percaya diri, sukacita dan kerinduan. Kini dirinya dihadapkan pada luka dan kecewa.

Rayend laki laki yang sudah empat tahun ini menjadi tambatan hatinya, ternyata tega mengkhianati cinta nya. Niatnya jauh ke Semarang untuk memberikan Surprise di hari ulang tahunnya malah membuatnya mengetahui siapa Rayend sesungguhnya.

Bayangan kejadian satu jam yang lalu masih sangat membekas dipikiran Denisa.

Mendatangi Apartemen Rayend dengan membawa kue tart kecil lengkap dengan lilin nya. Dengan percaya diri mengetuk pintu.

Tak lama pintu itu dibuka oleh seorang wanita cantik dan sangat muda. Berkulit putih bersih, berbadan langsing. Mengenakan baju tidur satin dan terlihat perut yang membuncit. Denisa terpaku menatap Perempuan itu. Sejenak keterkejutan menguasai Denisa.

" Mau cari siapa kak?" sapa wanita itu ramah

" Hmmm." Denisa hanya bisa mengeluarkan kata itu sambil terlihat linglung

" Siapa yang bertamu sayang?" terdengar suara dari dalam. Ya.. suara yang sangat Denisa kenal. Suara milik Rayend kekasihnya.

Sejenak Denisa menarik nafas dan berkata "Maaf sepertinya saya salah unit"

Denisa tersenyum pahit dan meninggalkan pintu kamar tersebut. Menunggu lift dan turun ke bawah. Jantung Denisa berdebar kencang. Siapakah wanita hamil yg dipanggil "sayang" oleh Rayend.

Segala perasaan bercampur aduk memenuhi kepala Denisa, Nafas nya terasa tersengal, Denisa merasakan kaki nya lemas dan dia menyandarkan diri di dinding lift yang membawanya turun. Ingin Rasanya saat itu juga naik kembali memunculkan diri dihadapan Rayend dan meminta penjelasan.

Tapi Denisa berfikir untuk tidak mengambil cara itu. Masih berharap semua tidak seperti yang dipikirkan saat ini. Keluar dari lift Denisa membuang kue kecil ke tempat sampah. Denisa lalu mencari kopi shop dan memasukinya. Dan disinilah dia saat ini menatap gerimis ditemani kopi kesukaan nya dan mencoba berfikiran jernih.

Telfon ya.. aku harus menelfon Rayend.

Denisa mengambil ponsel dari dalam tas dan menelfon Rayend. Tersambung tapi tidak diangkat. Tiga kali Denisa mencobanya tapi tidak diangkat. Denisa menyesap kopi perlahan sambil berusaha meredakan kegelisahan nya. Lima menit kemudian notifikasi hp nya berbunyi. Dari Rayend

" I'will call you in 15 minutes"

Denisa meletakkan hp nya. Tangannya memijat keningnya pelan. Memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Larut dalam lamunan akhirnya layar hp nya menyala. Nama Rayend disana.

"Halo Denisa, ada apa telpon aku pagi sekali?"

" Hhmm , Selamat ulang tahun ya, Panjang umur ,sehat selalu semua yang terbaik untukmu dan makin sayang Sama aku" Denisa berusaha berkata seperti tidak terjadi sesuatu.

" Terima kasih ya, aku jadi kangen kamu. Kapan ya kita bisa ketemu lagi. Aku sudah lama ga dapat event ke Jakarta, Andai kamu bisa kesini. Aku pasti bahagia sekali"

"Oh ya.. maaf ..kamu kan juga tau aku ga bisa ninggalin kerjaan" Denisa berbohong

" Ya tidak apa, aku ngerti kesibukanmu. Ya sudah, aku sudah mau jalan, mau nyetir kendaraan, masih mau lanjut ngobrol atau nanti aku call kamu lagi?"

" Matikan saja, bahaya nyetir sambil telpon. Aku juga bersiap mau kerja. kamu hati hati ya"

" Baik.. Bye.. Love u"

Denisa langsung mematikan sambungan telpon tanpa menjawab kata kata Rayend seperti biasa. Denisa masih enggan beranjak walau langit sudah terlihat lebih terang dan hangat karena matahari sudah memunculkan diri walau malu malu.

Denisa merasa bingung harus melakukan apa dan pergi kemana. Terlalu buntu pemikirannya. Akhirnya dia keluar dari kopi shop dan melangkah tak tentu arah.

Masih di komplek apartemen Rayend langkah Denisa terhenti disebuah taman kecil. Karena hari Sabtu ada beberapa orang berjalan berjalan atau berolahraga kecil di area taman. Denisa duduk disalah satu bangku taman itu.

Masih belum bisa berpikir, Denisa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Sampai terdengar suara wanita menegurnya.

" Kakak yang tadi ketuk pintu unit apartemen aku kan?"

Denisa kaget dan gugup. Lalu berusaha menguasai keadaan dan tersenyum " Iya.. maaf ya tadi salah unit "

" Memangnya mau ke unit berapa kak?" wanita ramah ini melanjutkan perbincangan.

" Saya mau kelantai 18 atau 19. Tempat teman saya. Saya lupa, karena mau kasih surprise akhirnya saya menerka saja. Dan akhirnya salah" Denisa terkekeh pelan mencoba se wajar mungkin " Maaf tadi jadi mengganggu kamu ya."

" Tidak apa apa kak"

" Oh ya kamu sedang hamil?"

Wanita muda cantik dan ramah itu menjawab "Iya kak. sudah 5 bulan. Anak pertama'

" Wow kamu pasti bahagia sekali"

" Begitulah kak, lama sekali nunggu anak ini hadir. Setelah menikah 5 tahun baru dia berkenan ada di rahim saya" jawabnya sambil tersipu. Denisa terkaget dalam hati 5 tahun. Sedangkan dia dan Rayend menjalin hubungan empat tahun. Berarti...

" Tetapi kamu sungguh masih muda sekali. tapi sudah lima tahun menikah" ada sedikit rasa tak percaya dalam hati Denisa

" Iya Kak aku nikah muda, 17 tahun "

"Ohh Ngomong ngomong kamu sendirian? suaminya mana?

" Sedang bekerja kak. Baru aja berangkat"

" Oh kamu lagi sendirian, aku temani jalan sebentar ya. Kebetulan lagi ga ada kerjaan"

" Lho kakak sudah bertemu teman yang ulang tahun tadi? aku liat kue kecil seperti kakak mau kasih surprise, sebetulnya aku kaget kak. Kebetulan hari ini suamiku juga ulang tahun. Tadi sempat berfikir aneh tapi.. " celoteh wanita itu.

" Temen aku perempuan. Dan dia tinggal sendiri. Maka nya ketika liat kamu, langsung aku tau kalau aku salah kamar" Denisa menjawab cepat.

"Tapi kakak sudah ketemu temen kakak?"

" Tidak, dia sedang menginap bersama pacarnya ditempat lain. Maka nya aku disuruh nunggu dia jadi daripada bengong sendirian di taman. Mending Kan ada kamu buat temen ngobrol"

Wanita itu tersenyum manis.. yaa.. wajahnya sangat manis dan menarik. Denisa terus berbincang sambil terus mengingat apa yang dia bicarakan dengan wanita itu. Sambil terus menahan sesak dan cemburu. Berusaha tahu lebih banyak informasi yang mungkin dia butuhkan untuk menghadapi Rayend nanti.

Tak lupa juga Denisa meminta foto selfi berdua dalam berbagai pose imut berdua dengan Merish nama istri Rayend. Denisa meminta bertukar no ponsel tapi kebetulan Merish tidak membawa ponselnya. Jadi hanya Denisa menyimpan no hp Merish. Dan berjanji untuk berkomunikasi dikemudian hari.

Setelah berpisah hati Denisa merasa gamang. Kalau benar Merish dan Rayend sudah menikah 5 tahun berarti saat ini posisinya lah yang jadi perebut suami orang. Denisa menahan nafas. Entah kenyataan ini baik atau buruk dia tidak bisa menilainya saat ini. Denisa akan menginap 1 malam lagi di kota Semarang, besok malam baru dia akan kembali ke kota Jakarta dengan menggunakan kereta.

Terpopuler

Comments

Tien Doang

Tien Doang

baru mulai baca, sangat menarik

2021-07-22

0

Dipta

Dipta

Semangat kak, udah aku like nih
Lanjut terus berkarya.
Oh ya kalau sempat mampir ya ke
Terpaksa Menikah Muda.
Takdir,
Aping,
Jerat Wanita Iblis.

Terima kasih

2021-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 Luka hati denisa
2 Ch 2 Ternyata harus bertemu
3 Ch 3 Kecelakaan 1
4 Ch 4 Kecelakaan 2
5 Ch 5 kecelakaan 3
6 Ch 6 Catra Julian Adyaksa
7 Ch 7 Hutang 1
8 CH 8 Hutang 2
9 Ch 9 Pulang ke Kota ku
10 Ch 10 Melanjutkan hidup
11 Ch 11 Telpon tak terduga
12 Ch 12 Mengenal mu
13 Ch 13 Suka duka
14 Ch 14 Suka duka 2
15 Ch 15 Suka duka 3
16 Ch 16 konflik Denisa
17 Ch 17 konflik Denisa 2
18 Ch 18 konflik Denisa 3
19 Ch 19 Konflik Denisa 4
20 Ch 20 Babak baru dihidup Denisa
21 Menariknya ke dalam lingkaran
22 Menyelesaikan satu masalah
23 Haruskah memaafkan?
24 Pembuktian perasaan
25 Khawatir
26 Romansa
27 Ch Malu
28 Ch Sakit
29 Kunjungan tak terduga
30 Jalan buntu
31 Tak bisa mundur lagi
32 Hati ke hati
33 Tak nyaman
34 Berkorban untuk siapa
35 Iri
36 Kapan meminta restu
37 Bertugas
38 Apakah akan merindu mu
39 Rindu ini
40 Bandingkan saja
41 Sebuah konspirasi
42 Sebuah konspirasi 2
43 Calon papa mertua
44 Perkenalkan ini calon istriku
45 Pengumuman
46 Perkenalkan ini calon istriku 2
47 Siapa Morla
48 Cemburu
49 persiapan
50 Mengatur rencana
51 Aku sayang kamu
52 Sebuah puzzle
53 Masa lalu
54 Terus menempel
55 Perasaan bersalah
56 Perasaan bersalah 2
57 Firasat
58 Apa yang terjadi
59 apa yang terjadi 2
60 Lambat berpikir
61 Secercah Harapan
62 Berkunjung
63 Kehadiran Morla
64 flash back on
65 Mulai curiga
66 Menyimpan dendam
67 Alasan membenci
68 Musuh dalam selimut.
69 Sahabatku
70 Pertemuan kembali
71 Apa yang kamu lakukan
72 Mengapa?
73 Bertanggung jawab
74 Menyerahkan diri
75 Saling menyalahkan
76 Aku percaya padamu
77 H-1
78 Hari H
79 Jangan biarkan dia sendiri
80 Berhasil keluar
81 Acara inti
82 Maukah kau menikah dengan ku
83 Bahagia
84 Malam pertama kita
85 Pengumuman
86 Malam pertama kita 2
87 Malam Pertama Kita 3
88 Melihat situasi
89 Hujan tanpa mendung
90 Dimana kamu?
91 Bukan ini yang kumau
92 Penyesalan
93 Masalah demi masalah
94 Ancaman yang nyata
95 Kisah Rayend dan Merish
96 Pergi ke Bandung
97 Sendiri
98 Merawat papa mertua
99 Kembali ke Rumah
100 Jangan bohong lagi
101 Mencari Pertolongan
102 Mencari informasi
103 Menjalankan aksi
104 Menjalankan aksi 2
105 Mencari informasi
106 Titip papa
107 Keluhan pak Dino
108 Kabar Catra
109 Tidak waspada
110 Menyerah
111 Pengumuman
112 belum
113 pengumuman.
114 Membujuk pak Dino
115 Kepuasan sementara
116 Menguatkan hati
117 Tega
118 Patah hati
119 Merayu kamu
120 Merayu kamu 2
121 Batas yang jelas
122 Tak mengerti
123 Saatnya untuk memilih
124 Proses perceraian
125 Kekacauan
126 Masa lalu.
127 Cerita lalu pembawa celaka
128 Tolong lakukan yang terbaik
129 Masalah bertambah.
130 Menuai hasil
131 Topik yang disukai
132 Pesan untuk Catra
133 Akhir yang tidak bahagia
134 Pusaran kesedihan.
135 Pelukan perpisahan
136 Pengumuman
137 Kembali ke Jakarta
138 Mimpi indah
139 Kembali bersama.
140 Kembali bersama 2
141 Flash back
142 Merajut kemesraan.
143 Jangan menyimpan dendam
144 Bahagia bersamamu
145 Liburan bersama
146 Bali yang panas
147 Jebakan Gilang
148 Kesempatan Untuk Jatuh cinta lagi
149 Hampir saja
150 Rumah itu
151 Buku harian
152 Tidak pulang
153 Jangan salah paham
154 Percaya diri
155 Rencana Pesta
156 Mellow
157 Tidak pulang ke rumah
158 Kejutan yang gagal
159 Akhirnya yang bahagia
160 Ucapan terima kasih
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Ch 1 Luka hati denisa
2
Ch 2 Ternyata harus bertemu
3
Ch 3 Kecelakaan 1
4
Ch 4 Kecelakaan 2
5
Ch 5 kecelakaan 3
6
Ch 6 Catra Julian Adyaksa
7
Ch 7 Hutang 1
8
CH 8 Hutang 2
9
Ch 9 Pulang ke Kota ku
10
Ch 10 Melanjutkan hidup
11
Ch 11 Telpon tak terduga
12
Ch 12 Mengenal mu
13
Ch 13 Suka duka
14
Ch 14 Suka duka 2
15
Ch 15 Suka duka 3
16
Ch 16 konflik Denisa
17
Ch 17 konflik Denisa 2
18
Ch 18 konflik Denisa 3
19
Ch 19 Konflik Denisa 4
20
Ch 20 Babak baru dihidup Denisa
21
Menariknya ke dalam lingkaran
22
Menyelesaikan satu masalah
23
Haruskah memaafkan?
24
Pembuktian perasaan
25
Khawatir
26
Romansa
27
Ch Malu
28
Ch Sakit
29
Kunjungan tak terduga
30
Jalan buntu
31
Tak bisa mundur lagi
32
Hati ke hati
33
Tak nyaman
34
Berkorban untuk siapa
35
Iri
36
Kapan meminta restu
37
Bertugas
38
Apakah akan merindu mu
39
Rindu ini
40
Bandingkan saja
41
Sebuah konspirasi
42
Sebuah konspirasi 2
43
Calon papa mertua
44
Perkenalkan ini calon istriku
45
Pengumuman
46
Perkenalkan ini calon istriku 2
47
Siapa Morla
48
Cemburu
49
persiapan
50
Mengatur rencana
51
Aku sayang kamu
52
Sebuah puzzle
53
Masa lalu
54
Terus menempel
55
Perasaan bersalah
56
Perasaan bersalah 2
57
Firasat
58
Apa yang terjadi
59
apa yang terjadi 2
60
Lambat berpikir
61
Secercah Harapan
62
Berkunjung
63
Kehadiran Morla
64
flash back on
65
Mulai curiga
66
Menyimpan dendam
67
Alasan membenci
68
Musuh dalam selimut.
69
Sahabatku
70
Pertemuan kembali
71
Apa yang kamu lakukan
72
Mengapa?
73
Bertanggung jawab
74
Menyerahkan diri
75
Saling menyalahkan
76
Aku percaya padamu
77
H-1
78
Hari H
79
Jangan biarkan dia sendiri
80
Berhasil keluar
81
Acara inti
82
Maukah kau menikah dengan ku
83
Bahagia
84
Malam pertama kita
85
Pengumuman
86
Malam pertama kita 2
87
Malam Pertama Kita 3
88
Melihat situasi
89
Hujan tanpa mendung
90
Dimana kamu?
91
Bukan ini yang kumau
92
Penyesalan
93
Masalah demi masalah
94
Ancaman yang nyata
95
Kisah Rayend dan Merish
96
Pergi ke Bandung
97
Sendiri
98
Merawat papa mertua
99
Kembali ke Rumah
100
Jangan bohong lagi
101
Mencari Pertolongan
102
Mencari informasi
103
Menjalankan aksi
104
Menjalankan aksi 2
105
Mencari informasi
106
Titip papa
107
Keluhan pak Dino
108
Kabar Catra
109
Tidak waspada
110
Menyerah
111
Pengumuman
112
belum
113
pengumuman.
114
Membujuk pak Dino
115
Kepuasan sementara
116
Menguatkan hati
117
Tega
118
Patah hati
119
Merayu kamu
120
Merayu kamu 2
121
Batas yang jelas
122
Tak mengerti
123
Saatnya untuk memilih
124
Proses perceraian
125
Kekacauan
126
Masa lalu.
127
Cerita lalu pembawa celaka
128
Tolong lakukan yang terbaik
129
Masalah bertambah.
130
Menuai hasil
131
Topik yang disukai
132
Pesan untuk Catra
133
Akhir yang tidak bahagia
134
Pusaran kesedihan.
135
Pelukan perpisahan
136
Pengumuman
137
Kembali ke Jakarta
138
Mimpi indah
139
Kembali bersama.
140
Kembali bersama 2
141
Flash back
142
Merajut kemesraan.
143
Jangan menyimpan dendam
144
Bahagia bersamamu
145
Liburan bersama
146
Bali yang panas
147
Jebakan Gilang
148
Kesempatan Untuk Jatuh cinta lagi
149
Hampir saja
150
Rumah itu
151
Buku harian
152
Tidak pulang
153
Jangan salah paham
154
Percaya diri
155
Rencana Pesta
156
Mellow
157
Tidak pulang ke rumah
158
Kejutan yang gagal
159
Akhirnya yang bahagia
160
Ucapan terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!