Ch 2 Ternyata harus bertemu

Denisa masih tidak tau langkah apa yang harus dilakukan. Posisinya mendadak berbalik menjadi orang ketiga diantara Rayend dan Merish istrinya. Denisa tak berani membayangkan apa jadinya tadi jikalau dia langsung menerobos kamar itu dan mempertanyakan semua ke Rayend.

Masih tidak tau apa yang harus dilakukan akhirnya Denisa memesan taksi online untuk menuju ke mall terdekat dari lokasi apartemen Rayend.

Ketika sampai disana waktu masih menunjukan jam 11 siang. Denisa melangkah keliling mall tanpa tujuan pasti hanya sekedar untuk melonggarkan pemikirannya yang suntuk. Sampai waktu menunjukkan pukul 12 lebih baru Denisa memasuki sebuah restoran Jepang karena perutnya meminta di isi.

Setelah memesan dengan sabar menunggu pesanannya datang, Denisa duduk sambil menunduk menautkan jari jarinya sendiri. Sambil sesekali menyusut air mata di sudut mata nya. Pikirannya melayang layang ke masa lalu dan akan seperti apa kedepannya. Mengikuti kebohongan Rayend atau apa. Denisa menggeleng kan kepalanya. Membenamkan wajahnya di lipatan tangannya diatas meja.

" Kak Nisa.. ya ampun kita ketemu lagi disini."

Dan suara ramah itu terdengar kembali ditelinga Denisa dan... Deg.. Seketika jantung Denisa terasa terhenti sejenak. Denisa gugup mengangkat wajahnya dan berdiri menyembunyikan tangan nya yang gemetar dibelakang tubuhnya. Mencoba sebisa mungkin menahan seluruh perasaannya. Merish.. ya Merish sedang menghampirinya sambil tangannya menggandeng Rayend yang wajahnya tak kalah terkejut.

" Hai Merish" Denisa meringis kenapa dunia terasa sempit saat ini bisa bisanya sampai dua kali bisa bertemu seperti ini dan kali ini bersama Rayend. Denisa belum siap untuk itu tapi inilah kenyataan yang harus dihadapi. Mencoba memaksakan sebuah senyum walau hatinya terasa hancur dan bercampur aduk.

" Sayang, ini kak Nisa yang aku ceritakan tadi, yang tadi pagi nyasar ketuk pintu unit kita dan temani aku jalan jalan di taman, kak Nisa kenalkan ini suamiku" Rayend mengulurkan tangan nya. Yang pasti Rayend tidak berfikir kalau Nisa itu adalah Denisa karena nama panggilan nya Denisa atau Sasa

" Salam kenal ". ucap Denisa sewajar mungkin, sementara Rayend hanya mengangguk dengan kaku

" Kakak sendirian lagi. Gabung kita aja ya kak kita cuma berdua. Kita cerita nya mau birthday Lunch kak. Lagi ulang tahun si kesayanganku ini " Merish berkata dengan riang sambil bergelayut manja di lengan Rayend ketika menyebut kata kesayanganku.

" Hmm kalau lagi birthday Lunch berdua nanti yang ada aku ganggu kalau ikut gabung " Denisa mencoba menolak sambil melirik ke arah Rayend

" Engga kok kak,, engga ganggu, iya kan sayang? " Merish meminta persetujuan Rayend

" Ya.. Gabung saja" sepertinya Rayend tidak dapat menemukan alasan untuk menolaknya

" Tenang kak, tidak bakal ganggu. Nanti malam masih ada birthday dinner yang pasti cuma berduaan saja, kalau sekarang boleh lah rame rame" kebahagiaan tampak jelas di wajah Merish.

" Aku sudah pesan makanan. Kalian pesan saja langsung " Denisa berusaha sewajar mungkin walau hatinya bagai tertusuk ribuan duri. Pengendalian diri Denisa begitu hebat. Bukan tanpa alasan karena dalam hal ini Denisa dihadapkan pada kenyataan bahwa dia lah orang ketiga dalam pernikahan Rayend dan Merish.

Saat ini Merish duduk tepat didepannya Dan Rayend disisinya. Dan dapat dipastikan acara makan itu berlangsung dengan amat canggung untuk Denisa dan Rayend , Tak sekalipun Denisa mampu menatap Rayend. Hatinya terlalu pedih. Bisa menahan air mata saja sudah sangat bagus. Hanya celoteh riang Merish yang sesekali dijawab oleh Rayend dan Denisa. Setelah acara makan dengan kecanggungan itu selesai Rayend yang membayar tagihan dan mereka pamit lebih dulu.

Saat Rayend sedang membayar di kasir notifikasi hp Denisa berbunyi. Chat dari Rayend

" Tunggu aku sebentar disini, Aku akan antar Merish sampai ke mobil dan please kita harus bicara"

Denisa enggan menjawab tapi akhirnya dia memilih menunggu. Karena mungkin ini saat yang tepat untuk bicara. Setelah 15 menit mengantar Merish akhirnya Rayend muncul dihadapan Denisa.

" Kenapa ga diantar sampai rumah , istri kesayangan mu yang sedang hamil.. Apa kamu ga khaw... "

"Denisa..... maafkan aku..". Potong Rayend sambil menatap Denisa dengan penuh penyesalan.

" Kenapa kamu tega membohongiku selama ini oh.. terbalik , kenapa kamu tega mengkhianati Merish sejauh ini " Hati Denisa terasa hampa dan sudah tak bisa menahan air mata nya. Rayend hanya bisa memandang Denisa dengan penuh penyesalan.

"Apa salahku.. Apa salah Merish.. Apa kami berdua begitu layak diperlakukan seperti ini ?. Masih beruntung aku tidak langsung marah-marah ketika pertama bertemu Merish di apartemen mu. Hingga Merish tak perlu tau kebobrokan suami tersayang nya.. Dan tidak tau bakal malu seperti apa diriku kalau sampai aku melakukannya " suara Denisa terdengar bergetar diantara derai air matanya. Rayend hanya menunduk tangan nya terkepal diatas meja.

" Ceritanya panjang.. aku tidak akan berkelit kalau semua salahku. Tapi yang terjadi saat ini adalah aku benar benar tidak bisa meninggalkan Merish dia sedang hamil"

" Aku pun tidak akan pernah menyuruh kamu meninggalkan Merish walau dia sedang tidak hamil sekalipun. Bahkan kamu menikah lebih dulu dengannya sebelum memulai denganku. Moral ku tak serendah itu" Denisa mengucapkan dengan tajam dan sinis. " Jauh perjalanan ku kesini. Ternyata yang aku lihat kenyataan seperti ini. Mau sampai kapan kamu membohongi kami? "

" Denisa... Semua salahku.. Maafkan aku yang tidak jujur dari awal. Semua rumit dan sulit. Sangat rumit, sangat sulit. Aku sampai dititik yang selama ini ku takutkan. Tapi percayalah cuma kamu yang aku sayangi dan aku cintai "

Denisa memandang sinis ke Rayend.

" Simpan saja semua rasa hatimu untuk dirimu sendiri. Aku sudah tidak bisa mempercayai apapun ucapan yang keluar dari mulutmu. Jangan hubungi aku lagi. Hubungan kita selesai sampai disini. Dimasa depan ku mohon. Jangan kamu ulangi kelakuan burukmu ini lagi "

Selesai mengatakan itu Denisa beranjak pergi. Rayend hanya menunduk di tempat semula sambil memijit keningnya. Jauh di lubuk hatinya menangis melihat kesedihan Denisa. Tapi posisi nya saat ini tidak memungkinkan untuk mengejar Denisa dan menjelaskan semua.

Rayend sangat mengerti sifat Denisa . Saat ini Denisa tidak butuh penjelasan apapun. Dan walaupun sudah dijelaskan sekalipun Rayend tetap tidak bisa memberikan harapan kalau akan kembali bersama Denisa. Yang utama saat ini buat Rayend adalah menjaga Merish dan bayinya. Walau Merish bukan mengandung anak Rayend sekalipun. Hati lembut Rayend tak mungkin membiarkan Merish depresi dan membahayakan nyawanya dan bayinya.

Bagi Rayend itu lebih penting dari sekedar mengorbankan hatinya dan hati Denisa. Rayend mengusap air mata nya. Rayend percaya suatu hari nanti dia akan memberi tahukan hal yang sebenarnya terjadi. Dan rayend maupun Denisa tidak menyadari ada sepasang mata yang tampak sangat tertarik memperhatikan pembicaraan mereka. Dan sepasang mata lagi mengamati dari kejauhan .

Terpopuler

Comments

zsarul_

zsarul_

hai thorr salam kenall 🤗
aku mampir nihh
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa 😍
mari saling support thorr ❤️❤️
thanks

2021-02-18

1

Dia amanah

Dia amanah

semangat author "Thanks" datang mendukung mu, ditunggu feedback nya
mari saling support

2021-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1 Luka hati denisa
2 Ch 2 Ternyata harus bertemu
3 Ch 3 Kecelakaan 1
4 Ch 4 Kecelakaan 2
5 Ch 5 kecelakaan 3
6 Ch 6 Catra Julian Adyaksa
7 Ch 7 Hutang 1
8 CH 8 Hutang 2
9 Ch 9 Pulang ke Kota ku
10 Ch 10 Melanjutkan hidup
11 Ch 11 Telpon tak terduga
12 Ch 12 Mengenal mu
13 Ch 13 Suka duka
14 Ch 14 Suka duka 2
15 Ch 15 Suka duka 3
16 Ch 16 konflik Denisa
17 Ch 17 konflik Denisa 2
18 Ch 18 konflik Denisa 3
19 Ch 19 Konflik Denisa 4
20 Ch 20 Babak baru dihidup Denisa
21 Menariknya ke dalam lingkaran
22 Menyelesaikan satu masalah
23 Haruskah memaafkan?
24 Pembuktian perasaan
25 Khawatir
26 Romansa
27 Ch Malu
28 Ch Sakit
29 Kunjungan tak terduga
30 Jalan buntu
31 Tak bisa mundur lagi
32 Hati ke hati
33 Tak nyaman
34 Berkorban untuk siapa
35 Iri
36 Kapan meminta restu
37 Bertugas
38 Apakah akan merindu mu
39 Rindu ini
40 Bandingkan saja
41 Sebuah konspirasi
42 Sebuah konspirasi 2
43 Calon papa mertua
44 Perkenalkan ini calon istriku
45 Pengumuman
46 Perkenalkan ini calon istriku 2
47 Siapa Morla
48 Cemburu
49 persiapan
50 Mengatur rencana
51 Aku sayang kamu
52 Sebuah puzzle
53 Masa lalu
54 Terus menempel
55 Perasaan bersalah
56 Perasaan bersalah 2
57 Firasat
58 Apa yang terjadi
59 apa yang terjadi 2
60 Lambat berpikir
61 Secercah Harapan
62 Berkunjung
63 Kehadiran Morla
64 flash back on
65 Mulai curiga
66 Menyimpan dendam
67 Alasan membenci
68 Musuh dalam selimut.
69 Sahabatku
70 Pertemuan kembali
71 Apa yang kamu lakukan
72 Mengapa?
73 Bertanggung jawab
74 Menyerahkan diri
75 Saling menyalahkan
76 Aku percaya padamu
77 H-1
78 Hari H
79 Jangan biarkan dia sendiri
80 Berhasil keluar
81 Acara inti
82 Maukah kau menikah dengan ku
83 Bahagia
84 Malam pertama kita
85 Pengumuman
86 Malam pertama kita 2
87 Malam Pertama Kita 3
88 Melihat situasi
89 Hujan tanpa mendung
90 Dimana kamu?
91 Bukan ini yang kumau
92 Penyesalan
93 Masalah demi masalah
94 Ancaman yang nyata
95 Kisah Rayend dan Merish
96 Pergi ke Bandung
97 Sendiri
98 Merawat papa mertua
99 Kembali ke Rumah
100 Jangan bohong lagi
101 Mencari Pertolongan
102 Mencari informasi
103 Menjalankan aksi
104 Menjalankan aksi 2
105 Mencari informasi
106 Titip papa
107 Keluhan pak Dino
108 Kabar Catra
109 Tidak waspada
110 Menyerah
111 Pengumuman
112 belum
113 pengumuman.
114 Membujuk pak Dino
115 Kepuasan sementara
116 Menguatkan hati
117 Tega
118 Patah hati
119 Merayu kamu
120 Merayu kamu 2
121 Batas yang jelas
122 Tak mengerti
123 Saatnya untuk memilih
124 Proses perceraian
125 Kekacauan
126 Masa lalu.
127 Cerita lalu pembawa celaka
128 Tolong lakukan yang terbaik
129 Masalah bertambah.
130 Menuai hasil
131 Topik yang disukai
132 Pesan untuk Catra
133 Akhir yang tidak bahagia
134 Pusaran kesedihan.
135 Pelukan perpisahan
136 Pengumuman
137 Kembali ke Jakarta
138 Mimpi indah
139 Kembali bersama.
140 Kembali bersama 2
141 Flash back
142 Merajut kemesraan.
143 Jangan menyimpan dendam
144 Bahagia bersamamu
145 Liburan bersama
146 Bali yang panas
147 Jebakan Gilang
148 Kesempatan Untuk Jatuh cinta lagi
149 Hampir saja
150 Rumah itu
151 Buku harian
152 Tidak pulang
153 Jangan salah paham
154 Percaya diri
155 Rencana Pesta
156 Mellow
157 Tidak pulang ke rumah
158 Kejutan yang gagal
159 Akhirnya yang bahagia
160 Ucapan terima kasih
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Ch 1 Luka hati denisa
2
Ch 2 Ternyata harus bertemu
3
Ch 3 Kecelakaan 1
4
Ch 4 Kecelakaan 2
5
Ch 5 kecelakaan 3
6
Ch 6 Catra Julian Adyaksa
7
Ch 7 Hutang 1
8
CH 8 Hutang 2
9
Ch 9 Pulang ke Kota ku
10
Ch 10 Melanjutkan hidup
11
Ch 11 Telpon tak terduga
12
Ch 12 Mengenal mu
13
Ch 13 Suka duka
14
Ch 14 Suka duka 2
15
Ch 15 Suka duka 3
16
Ch 16 konflik Denisa
17
Ch 17 konflik Denisa 2
18
Ch 18 konflik Denisa 3
19
Ch 19 Konflik Denisa 4
20
Ch 20 Babak baru dihidup Denisa
21
Menariknya ke dalam lingkaran
22
Menyelesaikan satu masalah
23
Haruskah memaafkan?
24
Pembuktian perasaan
25
Khawatir
26
Romansa
27
Ch Malu
28
Ch Sakit
29
Kunjungan tak terduga
30
Jalan buntu
31
Tak bisa mundur lagi
32
Hati ke hati
33
Tak nyaman
34
Berkorban untuk siapa
35
Iri
36
Kapan meminta restu
37
Bertugas
38
Apakah akan merindu mu
39
Rindu ini
40
Bandingkan saja
41
Sebuah konspirasi
42
Sebuah konspirasi 2
43
Calon papa mertua
44
Perkenalkan ini calon istriku
45
Pengumuman
46
Perkenalkan ini calon istriku 2
47
Siapa Morla
48
Cemburu
49
persiapan
50
Mengatur rencana
51
Aku sayang kamu
52
Sebuah puzzle
53
Masa lalu
54
Terus menempel
55
Perasaan bersalah
56
Perasaan bersalah 2
57
Firasat
58
Apa yang terjadi
59
apa yang terjadi 2
60
Lambat berpikir
61
Secercah Harapan
62
Berkunjung
63
Kehadiran Morla
64
flash back on
65
Mulai curiga
66
Menyimpan dendam
67
Alasan membenci
68
Musuh dalam selimut.
69
Sahabatku
70
Pertemuan kembali
71
Apa yang kamu lakukan
72
Mengapa?
73
Bertanggung jawab
74
Menyerahkan diri
75
Saling menyalahkan
76
Aku percaya padamu
77
H-1
78
Hari H
79
Jangan biarkan dia sendiri
80
Berhasil keluar
81
Acara inti
82
Maukah kau menikah dengan ku
83
Bahagia
84
Malam pertama kita
85
Pengumuman
86
Malam pertama kita 2
87
Malam Pertama Kita 3
88
Melihat situasi
89
Hujan tanpa mendung
90
Dimana kamu?
91
Bukan ini yang kumau
92
Penyesalan
93
Masalah demi masalah
94
Ancaman yang nyata
95
Kisah Rayend dan Merish
96
Pergi ke Bandung
97
Sendiri
98
Merawat papa mertua
99
Kembali ke Rumah
100
Jangan bohong lagi
101
Mencari Pertolongan
102
Mencari informasi
103
Menjalankan aksi
104
Menjalankan aksi 2
105
Mencari informasi
106
Titip papa
107
Keluhan pak Dino
108
Kabar Catra
109
Tidak waspada
110
Menyerah
111
Pengumuman
112
belum
113
pengumuman.
114
Membujuk pak Dino
115
Kepuasan sementara
116
Menguatkan hati
117
Tega
118
Patah hati
119
Merayu kamu
120
Merayu kamu 2
121
Batas yang jelas
122
Tak mengerti
123
Saatnya untuk memilih
124
Proses perceraian
125
Kekacauan
126
Masa lalu.
127
Cerita lalu pembawa celaka
128
Tolong lakukan yang terbaik
129
Masalah bertambah.
130
Menuai hasil
131
Topik yang disukai
132
Pesan untuk Catra
133
Akhir yang tidak bahagia
134
Pusaran kesedihan.
135
Pelukan perpisahan
136
Pengumuman
137
Kembali ke Jakarta
138
Mimpi indah
139
Kembali bersama.
140
Kembali bersama 2
141
Flash back
142
Merajut kemesraan.
143
Jangan menyimpan dendam
144
Bahagia bersamamu
145
Liburan bersama
146
Bali yang panas
147
Jebakan Gilang
148
Kesempatan Untuk Jatuh cinta lagi
149
Hampir saja
150
Rumah itu
151
Buku harian
152
Tidak pulang
153
Jangan salah paham
154
Percaya diri
155
Rencana Pesta
156
Mellow
157
Tidak pulang ke rumah
158
Kejutan yang gagal
159
Akhirnya yang bahagia
160
Ucapan terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!