Ch 3 Kecelakaan 1

Setelah meninggalkan Rayend, Denisa melangkah keluar mall tersebut dan memesan taksi online untuk ke stasiun kereta Tawang Semarang. Dengan penuh kekalutan akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke Jakarta malam ini juga. Karena sepertinya tidak ada alasan untuk tetap tinggal disini sampai besok malam seperti rencana semula.

Mencoba memesan tiket online tapi untuk perjalanan dihari yang sama dan tinggal beberapa jam lagi sepertinya harus langsung pesan di stasiun keberangkatan. Untunglah masih ada kursi tersisa tiket kelas bisnis untuk perjalanan nanti malam. Waktu masih menunjukan pukul 3 sore. Kereta nya masih akan berangkat jam 7 malam.

Denisa memilih untuk tetap menunggu diruang tunggu stasiun Tawang. Memilih tempat duduk dipojok dan menyembunyikan wajahnya di balik sweater hodie nya. Tangan Denisa memeluk tas punggung yang dibawa nya. Tanpa terasa air mata kembali menetes. Hubungan 4 tahun bersama Rayend yang dia pikir adalah akan menjadi pelabuhan terakhir hati nya ternyata harus kandas juga.

Kesetiaan yang selalu dijaga untuk nya bahkan dibalas penghianatan. Denisa tak sedikit pun berminat bertanya atau pun mendengarkan alasan Rayend melakukan semua ini. Hanya dengan dia mengaku bersalah cukup lah bagi Denisa untuk mengakhiri semuanya. Sangat tak mungkin Denisa mau memaksa Rayend meninggalkan Merish hanya untuk dirinya. Lagi pula Denisa tidak akan pernah bisa mentolerir keadaan ini. Entah alasan apapun yang namanya menduakan cinta adalah hal yang fatal. Yang tak akan bisa Denisa terima. Jadi apapun alasannya tak akan bisa membuat hatinya tetap memiliki rasa yang sama untuk nya.

Namun bagaimanapun keadaan mendadak ini sangat membuat hatinya menjadi sangat pedih mengingat semua perjalanan yang telah dilalui bersama Rayend. Karena sesungguhnya dibalik ini semua Rayend adalah lelaki baik yang sangat mengerti Denisa. Kebaikannya hatinya, kelembutan nya, kepeduliannya, rasa empati yang tinggi terhadap siapapun bahkan sudah dapat dirasakan Denisa jauh sebelum mereka sepakat menjalani hubungan yang lebih dalam.

Rayend sosok yang begitu sempurna Dimata Denisa. Jika telah selama itu menikah Denisa semakin tak mengerti apa motif dari Rayend selama ini menjadikannya seorang kekasih. Apakah ****? tentu bukan, hubungan Denisa dan Rayend adalah hubungan sehat. Tanpa hubungan seksual yang dilarang walau usia Denisa dan Rayend masuk ke usia dewasa.

Atau uang? juga bukan, Rayend punya pekerjaan bagus begitupun Denisa, Sejauh ini tak ada urusan apapun yang mengindikasi hal itu. Lalu apa motifnya? Entah lah, Apakah ini juga alasan Rayend selalu menjaga nya dengan baik ketika sedang berdua.

Tak pernah sekalipun Rayend mengajaknya berhubungan intim. Walau sebelum nya mereka sering bermalam sekamar berdua ketika saling berkunjung ke kota masing masing. Paling jauh Rayend dan Denisa berciuman. Tak lebih dari itu tanpa mengarah ke hubungan seksual dewasa.

Kemana selama ini Rayend menyembunyikan keberadaan Merish karena setiap Denisa datang mengunjungi nya ke Semarang. Dan selalu menginap di apartemen Rayend. Tak pernah sekalipun melihat tanda tanda Rayend tinggal bersama wanita. Atau ketika Rayend mengunjungi nya ke Jakarta pun tak pernah ada gelagat aneh sebagai mana lelaki yang sedang berselingkuh. Denisa bahkan bebas menelpon Rayend kapan pun waktu nya.

Dan ternyata istri Rayend jauh lebih muda dari Denisa yang tahun ini berusia 27 tahun dan Rayend sendiri berusia 29 tahun. Apakah dia tak tertarik pada Denisa karena sebenarnya telah beristri dan istrinya jauh lebih muda cantik dan menarik. Berpuluh pertanyaan dan pemikiran menari dibenak Denisa, ia pun memukul pelan ke kepalanya. Berharap bisa sejenak menghilangkan bermacam pikiran tentang Rayend.

Saat ini jelas sudah harus melangkah melupakan segala kisah indahnya. Walau Denisa yakin tak akan semudah itu melupakan namun tak ada pilihan lain. Matanya sudah begitu merah dan sembab. Hari makin beranjak sore, langit yang mendung mendadak menurunkan hujan lebat. Dalam dingin Denisa mengusap usap tangan nya. Merasa perutnya berbunyi menagih untuk diisi. Tadi dia serasa tidak sanggup menelan makanan ketika makan bersama Rayend dan Merish. Bagaimana bisa makan didepan pemandangan yang menyakitkan mata dan hati. Walau sebenarnya Denisa jago makan apalagi kalau lagi stres.

Setelah Mengusap usap mata dan wajahnya perlahan Denisa berdiri dengan malas. Menatap jam besar didinding stasiun yang menunjukkan pukul 17.30. Diluar masih hujan, mata Denisa berkeliling mencari kedai makanan. Denisa lalu memesan nasi dengan 2 potong ayam goreng, kentang goreng, burger dan tak lupa minuman bersoda. Yah begitulah Denisa yang selalu meningkat nafsu makan ketika sedang sedih atau stres. Aneh bukan. Kali ini Denisa yakin akan sanggup menghabiskan semua makanan yang dia pesan.

Selesai dengan urusan perutnya Denisa ke toilet . Memandang wajahnya pada kaca . Terlihat wajah yang layu dan tak bersemangat. Denisa membuka keran air membasuh wajahnya yang lesu. Setelah itu Denisa kembali melangkah ke ruang tunggu. Kurang dari satu jam lagi kereta akan berangkat dan hujan angin masih turun dengan lebatnya. Denisa yang tidak tahan udara dingin semakin merasa tak nyaman.

Hanya bisa duduk sambil menautkan tangannya didepan dada. Jam keberangkatan semakin dekat dan penumpang dipersilahkan naik kereta. Denisa pun naik dan mencari nomer tempat duduknya. Dan Denisa mendapat tempat duduk di pinggir dekat kaca memandang hujan yang masih turun dengan derasnya. Tak terasa hujan mungkin sudah turun dua jam lebih.

Dan kereta berangkat tepat waktu tanpa terkendala hujan yang masih deras. Perlahan kereta mulai bergerak meninggalkan kota Semarang. Denisa mengucapkan selamat tinggal untuk kota yang mungkin dikemudian hari akan selalu dihindarinya. Walau pun berurusan dengan pekerjaan sekali pun. Membawa semua kenangan manis nya yang berakhir dengan kepahitan.

Malam ini lumayan banyak penumpang di gerbong itu hanya saja kursi di samping Denisa tak terisi. Membuat Denisa nyaman termenung sendiri dengan hati yang kelam. Saat ini dia harus merelakan semua. Walau sulit pada akhirnya kenyataan memanglah mengharuskan dia saat ini harus mulai melupakan Rayend. Kembali Denisa menangis dan menangis dalam kesendirian dan larut dalam kesedihannya. Sampai tiba tiba kereta perlahan berhenti dan ruangan menjadi gelap. Kepanikan melanda disekitar Denisa.

Semua penumpang berdiri dalam panik dan berusaha mencari tau apa yang terjadi. Tak lama petugas kereta berjalan dari gerbong ke gerbong menginformasikan kalau ada gerbong yang terkendala masalah kelistrikan. Denisa kembali duduk menunggu dalam kegelapan. Sambil cemas menunggu perbaikan dengan kesabaran.

Setelah lumayan lama berhenti dan gelap, kru kereta menginformasikan kalau seluruh penumpang di gerbong yang Denisa tempati untuk pindah duduk ke gerbong di depannya. Denisa pun segera mengambil tas bawaan nya dan bersiap melangkah untuk pindah Gerbong.

Episodes
1 Ch 1 Luka hati denisa
2 Ch 2 Ternyata harus bertemu
3 Ch 3 Kecelakaan 1
4 Ch 4 Kecelakaan 2
5 Ch 5 kecelakaan 3
6 Ch 6 Catra Julian Adyaksa
7 Ch 7 Hutang 1
8 CH 8 Hutang 2
9 Ch 9 Pulang ke Kota ku
10 Ch 10 Melanjutkan hidup
11 Ch 11 Telpon tak terduga
12 Ch 12 Mengenal mu
13 Ch 13 Suka duka
14 Ch 14 Suka duka 2
15 Ch 15 Suka duka 3
16 Ch 16 konflik Denisa
17 Ch 17 konflik Denisa 2
18 Ch 18 konflik Denisa 3
19 Ch 19 Konflik Denisa 4
20 Ch 20 Babak baru dihidup Denisa
21 Menariknya ke dalam lingkaran
22 Menyelesaikan satu masalah
23 Haruskah memaafkan?
24 Pembuktian perasaan
25 Khawatir
26 Romansa
27 Ch Malu
28 Ch Sakit
29 Kunjungan tak terduga
30 Jalan buntu
31 Tak bisa mundur lagi
32 Hati ke hati
33 Tak nyaman
34 Berkorban untuk siapa
35 Iri
36 Kapan meminta restu
37 Bertugas
38 Apakah akan merindu mu
39 Rindu ini
40 Bandingkan saja
41 Sebuah konspirasi
42 Sebuah konspirasi 2
43 Calon papa mertua
44 Perkenalkan ini calon istriku
45 Pengumuman
46 Perkenalkan ini calon istriku 2
47 Siapa Morla
48 Cemburu
49 persiapan
50 Mengatur rencana
51 Aku sayang kamu
52 Sebuah puzzle
53 Masa lalu
54 Terus menempel
55 Perasaan bersalah
56 Perasaan bersalah 2
57 Firasat
58 Apa yang terjadi
59 apa yang terjadi 2
60 Lambat berpikir
61 Secercah Harapan
62 Berkunjung
63 Kehadiran Morla
64 flash back on
65 Mulai curiga
66 Menyimpan dendam
67 Alasan membenci
68 Musuh dalam selimut.
69 Sahabatku
70 Pertemuan kembali
71 Apa yang kamu lakukan
72 Mengapa?
73 Bertanggung jawab
74 Menyerahkan diri
75 Saling menyalahkan
76 Aku percaya padamu
77 H-1
78 Hari H
79 Jangan biarkan dia sendiri
80 Berhasil keluar
81 Acara inti
82 Maukah kau menikah dengan ku
83 Bahagia
84 Malam pertama kita
85 Pengumuman
86 Malam pertama kita 2
87 Malam Pertama Kita 3
88 Melihat situasi
89 Hujan tanpa mendung
90 Dimana kamu?
91 Bukan ini yang kumau
92 Penyesalan
93 Masalah demi masalah
94 Ancaman yang nyata
95 Kisah Rayend dan Merish
96 Pergi ke Bandung
97 Sendiri
98 Merawat papa mertua
99 Kembali ke Rumah
100 Jangan bohong lagi
101 Mencari Pertolongan
102 Mencari informasi
103 Menjalankan aksi
104 Menjalankan aksi 2
105 Mencari informasi
106 Titip papa
107 Keluhan pak Dino
108 Kabar Catra
109 Tidak waspada
110 Menyerah
111 Pengumuman
112 belum
113 pengumuman.
114 Membujuk pak Dino
115 Kepuasan sementara
116 Menguatkan hati
117 Tega
118 Patah hati
119 Merayu kamu
120 Merayu kamu 2
121 Batas yang jelas
122 Tak mengerti
123 Saatnya untuk memilih
124 Proses perceraian
125 Kekacauan
126 Masa lalu.
127 Cerita lalu pembawa celaka
128 Tolong lakukan yang terbaik
129 Masalah bertambah.
130 Menuai hasil
131 Topik yang disukai
132 Pesan untuk Catra
133 Akhir yang tidak bahagia
134 Pusaran kesedihan.
135 Pelukan perpisahan
136 Pengumuman
137 Kembali ke Jakarta
138 Mimpi indah
139 Kembali bersama.
140 Kembali bersama 2
141 Flash back
142 Merajut kemesraan.
143 Jangan menyimpan dendam
144 Bahagia bersamamu
145 Liburan bersama
146 Bali yang panas
147 Jebakan Gilang
148 Kesempatan Untuk Jatuh cinta lagi
149 Hampir saja
150 Rumah itu
151 Buku harian
152 Tidak pulang
153 Jangan salah paham
154 Percaya diri
155 Rencana Pesta
156 Mellow
157 Tidak pulang ke rumah
158 Kejutan yang gagal
159 Akhirnya yang bahagia
160 Ucapan terima kasih
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Ch 1 Luka hati denisa
2
Ch 2 Ternyata harus bertemu
3
Ch 3 Kecelakaan 1
4
Ch 4 Kecelakaan 2
5
Ch 5 kecelakaan 3
6
Ch 6 Catra Julian Adyaksa
7
Ch 7 Hutang 1
8
CH 8 Hutang 2
9
Ch 9 Pulang ke Kota ku
10
Ch 10 Melanjutkan hidup
11
Ch 11 Telpon tak terduga
12
Ch 12 Mengenal mu
13
Ch 13 Suka duka
14
Ch 14 Suka duka 2
15
Ch 15 Suka duka 3
16
Ch 16 konflik Denisa
17
Ch 17 konflik Denisa 2
18
Ch 18 konflik Denisa 3
19
Ch 19 Konflik Denisa 4
20
Ch 20 Babak baru dihidup Denisa
21
Menariknya ke dalam lingkaran
22
Menyelesaikan satu masalah
23
Haruskah memaafkan?
24
Pembuktian perasaan
25
Khawatir
26
Romansa
27
Ch Malu
28
Ch Sakit
29
Kunjungan tak terduga
30
Jalan buntu
31
Tak bisa mundur lagi
32
Hati ke hati
33
Tak nyaman
34
Berkorban untuk siapa
35
Iri
36
Kapan meminta restu
37
Bertugas
38
Apakah akan merindu mu
39
Rindu ini
40
Bandingkan saja
41
Sebuah konspirasi
42
Sebuah konspirasi 2
43
Calon papa mertua
44
Perkenalkan ini calon istriku
45
Pengumuman
46
Perkenalkan ini calon istriku 2
47
Siapa Morla
48
Cemburu
49
persiapan
50
Mengatur rencana
51
Aku sayang kamu
52
Sebuah puzzle
53
Masa lalu
54
Terus menempel
55
Perasaan bersalah
56
Perasaan bersalah 2
57
Firasat
58
Apa yang terjadi
59
apa yang terjadi 2
60
Lambat berpikir
61
Secercah Harapan
62
Berkunjung
63
Kehadiran Morla
64
flash back on
65
Mulai curiga
66
Menyimpan dendam
67
Alasan membenci
68
Musuh dalam selimut.
69
Sahabatku
70
Pertemuan kembali
71
Apa yang kamu lakukan
72
Mengapa?
73
Bertanggung jawab
74
Menyerahkan diri
75
Saling menyalahkan
76
Aku percaya padamu
77
H-1
78
Hari H
79
Jangan biarkan dia sendiri
80
Berhasil keluar
81
Acara inti
82
Maukah kau menikah dengan ku
83
Bahagia
84
Malam pertama kita
85
Pengumuman
86
Malam pertama kita 2
87
Malam Pertama Kita 3
88
Melihat situasi
89
Hujan tanpa mendung
90
Dimana kamu?
91
Bukan ini yang kumau
92
Penyesalan
93
Masalah demi masalah
94
Ancaman yang nyata
95
Kisah Rayend dan Merish
96
Pergi ke Bandung
97
Sendiri
98
Merawat papa mertua
99
Kembali ke Rumah
100
Jangan bohong lagi
101
Mencari Pertolongan
102
Mencari informasi
103
Menjalankan aksi
104
Menjalankan aksi 2
105
Mencari informasi
106
Titip papa
107
Keluhan pak Dino
108
Kabar Catra
109
Tidak waspada
110
Menyerah
111
Pengumuman
112
belum
113
pengumuman.
114
Membujuk pak Dino
115
Kepuasan sementara
116
Menguatkan hati
117
Tega
118
Patah hati
119
Merayu kamu
120
Merayu kamu 2
121
Batas yang jelas
122
Tak mengerti
123
Saatnya untuk memilih
124
Proses perceraian
125
Kekacauan
126
Masa lalu.
127
Cerita lalu pembawa celaka
128
Tolong lakukan yang terbaik
129
Masalah bertambah.
130
Menuai hasil
131
Topik yang disukai
132
Pesan untuk Catra
133
Akhir yang tidak bahagia
134
Pusaran kesedihan.
135
Pelukan perpisahan
136
Pengumuman
137
Kembali ke Jakarta
138
Mimpi indah
139
Kembali bersama.
140
Kembali bersama 2
141
Flash back
142
Merajut kemesraan.
143
Jangan menyimpan dendam
144
Bahagia bersamamu
145
Liburan bersama
146
Bali yang panas
147
Jebakan Gilang
148
Kesempatan Untuk Jatuh cinta lagi
149
Hampir saja
150
Rumah itu
151
Buku harian
152
Tidak pulang
153
Jangan salah paham
154
Percaya diri
155
Rencana Pesta
156
Mellow
157
Tidak pulang ke rumah
158
Kejutan yang gagal
159
Akhirnya yang bahagia
160
Ucapan terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!