Cerita Cinta Masa SMA
Sepi. Hanya suara detak jantung yang hanya bisa di dengar oleh masing masing pemiliknya. Suasa mencekam. Aura ketakutan dan ke gugupan terpancar jelas di ruang X IPS C.
Seorang Siswi bernama Annisa Meylin Cyla bisa di panggil Nisa tampak gugup memegang dadanya berusaha menetralkan detak jantung nya.
"Ayolah ini hanya masa orientasi peserta didik baru tingkat SMA, jadi ini bukan yang pertama kalinya kenapa harus begini sih " batin Nisa.
ini hanya perkenalan biasa, So apa yang harus di takutkan? imbuh nya lagi.
Semua siswa siswi terdiam. pandangan matanya fokus tertuju pada lelaki di depan kelas yang sedang memperkenalkan dirinya. Yang di pandang pun balas tersenyum.
Senyum itu masih mengembang. Terbingkai pada wajah berbentuk oval dalam alas wajah berwarna putih.
Tampan. satu kata itu cukup untuk menggambarkan kesempurnaan makhluk di depan sana. Azam Farinha Yuswi. Ya itu lah namanyaa manis. semanis dirinya dengan kedua gingsul di kiri kanan sudut bibirnya.
Pandangan mata Azam kini beralih ke bangku pojok kiri belakang. Hatiku berbunga karenanya. Bagaimana tidak sepasang mata hitam pekat itu memandang ku. Ya Tuhan hati ku meleleh karenanya.
"Eh liat deh tuh cowok kok liatin gue yah" bisik Nisa pada teman satu bangku nya.
Yola hanya membalas dengan senyuman tipis, mungkin masih canggung untuk mengobrol dengan Nisa makhluk yang baru di jumpainya beberapa saat yang lalu.
"Ya Ampun cakep banget" tambah Nisa. Ia berdecak kagum melihat pemandangan di depannya.
"Emmmmm" ucap Yola lirih, Ia masih ragu apakah Nisa baru saja mengajaknya bicara atau sedang mengagumi lelaki di depan kelas sana. meskipun lirih ternyata masih bisa di tangkap oleh indera pendengaran Nisa.
Nisa menatap tajam sahabat baru nya. Hanya itu? yang jika di tulis hanya E dan M. Singkat. Padat. Dan tidak jelas fikir Nisa.
Ia merasa kesal dengan sikap Yola yang mengacuhkannya. Nisa yang tidak puas dengan jawaban Yola kembali menyahut
"Lo tuh yah nyebelin tau nggak. Gue ngajakin lo ngobrol bukan nyanyi, nggak perlu intro dulu hmm hmm hmm deh" gerutu Nisha sebal.
"Eh maaf kirain lo lagi ngomong sendiri" elak Yola salah tingkah.
"Lo kira gue gila? please deh Lola mana ada orang gila secantik gue" balas Nisa sewot.
"Lola?"
"iyah nama lo Lola kan?" sahut Nisa polos. Ups Nisa menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya tanpa sadar Ia keceplosan salah menyebut nama .
"Lo bisa baca kan? Y.O.L.A" tegas Yola sambil mengeja name tagnya.
" Mata lo masih normal kan?" cecarnya lagi. Tak lupa dengan tatapan mata yang ingin menerkam Nisa. Sedangkan Nisa hanya tersenyum kikuk tanpa rasa bersalah.
Keduanya pun terdiam. Kembali fokus mendengarkan Azam yang sibuk menanggapi pertanyaan dari teman temannya yang kepo tentang dirinya.
Kebisuan itu tak berlangsung lama. Nisa yang cerewet tak bisa menahan dirinya untuk tidak bersuara.
"Lo punya kaca nggak" Tanya Nisa
Yola yang masih kesal dengan Nisa pun mejawab dengan cuek "nggak"
Nisa pun cemberut. Cuek amat buk Batin Nisa .
"Duh gimana dong? Muka gue biasa aja kan nggak berantakan? udah cantik juga kan?" Nisa melirik Yola meminta kepastian.
"Iya"
"serius? pake banget nggak?" ujar Nisa sekali lagi menyakinkan.
"Enggak juga sih. Masih cantikan gue kemana-mana kali" jawab Yola sombong.
Nisa hanya bisa mendengus kasar tak bisa di pungkiri sahabat baru nya memang cantik meskipun tanpa make up. Cantik natural. yang itu artinya akan menjadi saingan beratnya untuk mendapat cogan Apalagi dengan kedua lesung pipit nya menambah kesan manis.
Hanya ada 5 orang lagi yang belum memperkenalkan. Yang akan maju ke depan selanjutnya akan di tentukan oleh Azam.
"Nafilla Amalia". Suara bariton itu menggema di seluruh kelas. Sontak seisi kelas bersuit suit ria. Senyum Nisa mengempis perlahan. Dikecewakan harapan.
"Whattt? apa gue ga salah denger ? Kok dia milih Filla sih?" gerutu Nisa tak terima. Dia mengira Azam akan memilihnya karena pandangan matanya yang sejak tadi mencuri curi pandang ke arahnya. Ternyata tebakannya keliru. Nisa baru sadar di belakangnya masih ada dua makhluk asing.
"Huh sial" umpatnya kecewa.
"Makanya ga usah ke ge-er an dulu " timpal Yola melupakan bad moodnya beberapa menit yang lalu. Di gantikan dengan wajah sumringah penuh kemenangan.
"Gue kan cuma berharap aja gitu, emang apa salahnya. Lagian jadi orang tu harus PD kali" sanggah Nisa tidak terima.
" Enggak ada yang salah sama harapan tapi konsekuensinya lo harus siap kecewa apa lagi di permalukan" papar Yola menjelaskan.
"Maju..maju..maju" sorak sorai ramai terdengar. serempak memandang ke arah Filla.
"Cie yang udah di tunjuk sama cogan maju dong jangan sia siain kesempatan emas lo siapa tau ini awal kalo kalian berjodoh" kata Icha teman sebangku Filla menyemangati .
"Apaan si " filla mencubit lengan Icha pelan. Kemudiam bangkit dari duduknya maju ke depan kelas. Wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus. Entah karena malu atau malah senang.
Nisa tak berminat menanggapi. bosan menananti gilirannya yang entah sampai kapan.
Tepat di akhir Filla menyudahi perkenalannya bel tanda istirahat berbunyi.
Teet..teet.tettt..
Perkenalan di tunda. Menyisakan empat orang siswi . Icha Andala Claire. Nisa tak sengaja membaca name tag salah satu siswi di kelasnya. Nisa tersenyum kecut bertambah satu lagi saingannya .Meskipun terlihat dari tampangnya, Icha mungkin termasuk siswa pendiam. Namun wajahnya yang sedikit riasan tipis menyanggah asumsi Nisa. Ia sadar di zaman now memungkin kan orang yang mukanya saja malu malu kucinng ternyata kelakuan seperti kucing garong. bukan malu malu tapi tanpa malu.
" Mau ke kantin nggak?"
suara serak Yola sukses membuyarkan imajinasi Nisa. Nisa mengeleng lemah. Memikirkan akan banyak saingan di sekolah nya. ia tidak memikirkan hal ini saat masuk ke sekolah Elit SMA Nusa Bhakti. Yang ada di fikiran nya adalan di sini adalah sarang nya cogan berkumpul setidaknya dia bisa mendapat salah satu nya dengan begitu dia bisa cepat melupakan Aldo mantan kekasih nya.
"Serius nih?"
"iya" tolak Nisa sarkasme
Yola membisikan sesuatu. Nisa menatap tak percaya. Namun menilik dari raut wajah Yola yang seakan serius hal itu membuatnya bergidik ngeri. Mau tak mau menuruti ajakan Yola. Meskipun dalam hati kecilnya masih ragu dengan ucapan Yola.
Setiba dikantin Nisa masih diam membisu, masih mencerna perkataan Yola barusan. Akal sehatnya masih berfungsi dengan baik, jelas saja menolak pernyataan Yola. Nisa menepuk jidatnya pelan. Jelas saja hal itu hanya akal akalan Yola untuk menakut nakutinya.
apakah mungkin di zaman modern seperti ini ada hantu?.
Happy Reading All🤗..
Jan lupa like, vote, komen and rate 5 yaw..🤓
maaci😙😙
Salam sayang dari Pujas😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
RenytaAgill RenytaAgill
nyimak
2022-01-14
0
Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope
Aku datang bawa like dan favorit ^^
2021-11-06
1
syahila ila
mampir☺
2021-02-25
1