bab 5 Kepingan Masa Lalu

Suasana kelas menjadi gaduh tepat saat seorang guru telah keluar dari ruang kelas tersebut. Pasalnya bel istirahat telah berbunyi menandakan jam pembelajaran dirinya telah usai. Guru muda itu pun tergesa gesa menuju kantornya.

Baru saja Nisa memejamkan matanya ingin melanjutkan tidurnya tadi pagi, Terdengar suara Yola yang mengajaknya ke kantin.

"Laper nih ke kantin yuk Nis"

Nisa bangun memutar kedua bola matanya menatap Yola.

"Lo aja deh gue ngantuk tau" . Baru saja Nisa akan memejamkan matanya kembali. Tak disengeja matanya melihat sekelebat sosok yang baru saja melewati pintu kelasnya.

Nisa termenung. Apa mungkin itu Aldo? tapi nggak mungkinkan, bukannya dia bersekolah di SMA MANDALA? jika bukan dia tetapi mengapa sangat mirip, atau itu hanya imajinasinya? atau ia sedang memimpikan Aldo? tanyanya lagi pada dirinya.

Yola mencubit pipi Nisa dengan keras. Nisa tidak hanya mengacuhkam ajakannya tapi juga malah asyik melamun.

"Awww" Nisa berteriak kesakitan. Panas juga perih menyengat pipinya. Tapi kemudian senyumnya mengembang, hey ini bukan mimpi apa benar ia baru saja melihat Aldo? seseorang yang sangat ia sayangi.

Yola tersenyum miring. Sahabatnya sepertinya sedang kerasukan.

"Ya udah deh ayok " ucap Nisa sambil menggandeng tangan Yola. Dari pada penasaran lebih baik ia mencari tau sendiri. Ia berencana akan mengikuti sosok makhluk tadi.

"Mau kemana?"

"Ke kantin lah, Lo sendiri kan yang ngajak?"

"Jadi nggak nih?" ucap Nisa lagi.

Yola sendiri masih bingung melihat perubahan sikap Nisa.

Nisa yang tak sabar menarik paksa tangan Yola.

"Lama banget udah ayok "

"Kayaknya kita dua dilupain nih" celetuk Filla ia menyenggol lengan Icha meminta dukungan.

Nisa kembali sadar ia melupakan kedua sahabat barunya. Entah sejak kapan mereka berempat menjadi sahabat . Tidak ada perayaan semua terjadi begitu saja. Tanpa ada yang memulai namun berjalan dengan sendirinya.

Nisa menepuk jidatnya

"Sorry gays gue lupa"

Filla cemberut dibuatnya. Nisa benar benar tanpa dosa memberikan pernyataannya.

Icha melangkah dengan tenang mengabaikan ketiganya. Perutnya sudah kelaparan sejak tadi.

Ketiganya pun berjalan mengikutinya. Ketiganya berjalan dengan dalam diam. Sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Fil udah dong jangan cemberut terus, nanti cantiknya ilang lho" lirih Nisa mencoba merayu Filla.

Filla tak memedulikan Nisa, ia memilih berjalan mendekati meja kantin yang masih kosong. Menarik kursi dan segera mendudukinya.

"Gimana kalo sekarang gue yang traktir" Nisa masih berusaha keras membujuk Filla.

Filla tak bergeming.

"Kok cuma Filla aja yang lo traktir ?" ucap Yola protes.

"Lo kan lagi nggak marah sama gue"

"Gue juga mau kali" jujur Yola

"Tapi gue nya yang nggak mau" balas Nisa tak mau kalah.

Icha hanya tersenyum melihat ulah ketiga sahabatnya meskipun sering bertengkar tidak ada niatan diantaranya untuk meninggalkan.

"Oke gue mau maafin lo. Tapi lo harus traktir kita semua gimana?" Filla yang tak terbiasa berdiam diri akhirnya membuka suara.

Yola tak percaya dengan apa yang di ucapkan Filla. Meskipun begitu senyuman kemenangan tercetak jelas di wajahnya.

"nggak mau" Tolak Nisa tegas. Bukannya pelit namun ia tak terima melihat keceriaan milik Yola.

"Its oke mulai sekarang kita nggak usah temenan lagi" Filla mulai mengancam.

Hal itu membuat Nisa mau tak mau menurti permintaan Filla. Ia tak mungkin menggadaikan sahabatnya hanya untuk membuat Yola marah. Lain waktu ia bisa membalasnya.

Nisa pun mengalah . Ia beranjak mendekati ibu kantin memesan pesanan ke empat sahabatnya. Beruntung kesukaan mereka sama, bakso dan segelas es jeruk. Coba saja jika tidak, Nisa pasti kewalahan mengingat pesanan mereka.

Tanpa disadarinya sosok yang tadi dicarinya ternyata berada dalam satu ruang yang sama dengan dirinya. Sayangnya ia masih sibuk dengan pesanan teman temannya. Ia tak memedulikan sekitar yang terpenting Filla tak lagi merajuk padanya. Hal itu membuatnya melupakan sejenak tentang sosok yang tadi di incarnya.

***

Di lain sisi tampak segerombolan siswa sedang bersenda gurau.

Mereka tampak bahagia menikmati perayaan kembalinya seseorang kedalam geng empat sekawan

Awalnya salah satu diantara mereka bersekolah di SMA Mandala. Sejak mengetahui Gadis pujaanya bersekolah di SMA Nusa Bhakti Ia memutuskan untuk pindah ke sekolah tersebut. Ia tak hanya ingin mengejar cita citanya tapi juga Mengejar masa lalunya berharap dapat menjadikannya masa depan.

Tentu hal ini mengejutkan ketiga temannya. Meskipun tak dapat dipungkiri ketiganya senang bisa berkumpul kembali, mengulang lagi masa masa SMP nya yang suka dukanya telah dicecap bersama.

Teet...teet...teeet

Bel kembali berbunyi nyaring. Istirahat telah usai. Tanpa dikomando Semua murid SMA Nusa Bhakti berlarian meninggalkan kantin. Menyisakan orang orang santuy yang salah satunya adalah Nisa DKK.

"Cabut yuk gays" ajak Filla.

Serempak diikuti oleh sahabatnya.

"Bentar dong nanggung nih" Nisa bergegas memasukkan potongan bakso terakhir ke dalam mulutnya.

Sedangkan ketiga sahabatnya kompak meninggalkannya.

"Tunggu" Teriak Nisa ia mempercepat langkahnya berusaha mensejajari mereka.

Brukk

Nisa menabrak sesuatu. Pandangannya hanya fokus kepada teman temannya sampai Ia tak menyadari jika seseorang didepannya mendadak berhenti.

"Maaf gue nggak sengaja" Ucap Nisa menyesali perbuatannya. Pandanganya masih tertuju kebawah. Ia tak hanya menabrak sesorang tapi juga menginjak kakinya.

"Lo nggak nggak papa?"

Nisa refleks mendongakkan kepalanya suaranya tak asing lagi di gendang telinganya.

Sekejap tatapan keduanya bertemu. Aldo, yang baru di tabrak oleh Nisa hanya mematung ditempatnya. Sadar sedang berhadapan dengan siapa. Seseorang yang setahun terakhir dirindukannya.

Nisa mendelikan matanya tak disangka sosok yang tadi ia cari kini berada didepan matanya.

***

Yola menoleh samping kirinya. Menyadari Nisa tak ada di sisinya.

"Nisa mana?" tanya Yola pada Filla yang berjalan dibelakangnya. Mereka baru saja sampai dikelasnya.

"Nggak tau" jawab Filla cuek.

"Mungkin mampir ke kamar mandi" sahut Icha menimpali.

" Nanti juga balik sendiri. Nisa tuh udah remaja bukan balita nggak mungkin ilang" Filla menjelaskan lagi.

"Kita balik aja yuk kasian kan dia ditinggal sendirian"

"Jangan baper deh la" Filla tertawa melihat ekspresi wajah Yola yang nelangsa.

"Nyasar kali" Icha sengaja mengompori ia tahu dibanding yang lainnya Yola lah yang paling perhatian.

Filla menatap tajam Icha.

Yola hendak menyusul Nisa nampun diurungkan tampak pintu kelasnya di buka dari luar.

Bu Ratna memasuki kelas. X IPS 3 wajahnya terlihat ceria. Berantusias mengajarkan pelajaran sejarah. pembelajaran berjalan lanacar. Hingga tiba tiba seorang siswa masuk dengan percaya diri tanpa mengetuk pintu.

Nisa terkejut malu setengah mati. Wajah ceria Bu Ratna memudar berganti ekspresi jengkel saat menatap Nisa.

"Maaf bu saya terlambat masuk kelas" Ucap nisa terbata bata. Keterkejutannya belum hilang.

"Nisa..Nisa, kamu ternyata tidak hanya suka terlambat datang saat pagi kesekolah tetapi juga terlambat masuk kelas saat pembelajaran. mau jadi biang kerok hah? Tanya Bu Ratna galak.

Seisi kelas tertawa. Nisa sudah mati gaya didepan sana. Tidak tahu harus memberi alasan apa. Tidak mungkinkan jika dia mengakui baru saja bernostalgia?

Nisa menundukkan kepalanya.

"Maaf Bu"

"Baiklah . Silahkan duduk ditempat mu"

Bu Ratna mempersilahkan Nisa kembali ke tempat duduknya. Ia tak mau memperpanjang permasalahannya . dia sendiri juga tau Nisa memang hoby terlambat. Bukan hanya sekali atau dua kali tentu ia dapat menebak akan seperti apa alasannya.

Pembelajaran di mulai namun suasana sudah berbeda, hening . Tidak ada lagi senyuman yang menyungging di bibirnya berganti dengan tatapan galak miliknya .

Sesampai di mejanya Yola sudah menyambut Nisa dengan senyuman lebarnya. Tak bisa dibayangkan betapa malu jika dirinya yang di posisi Nisa.

Nisa mengepal kan tangannya mengarah pada Yola. Yola pun mendadak diam. kepalan tangan Nisa lebih mirip batu yang bila mengenai tubuhnya bisa remuk seketika.

Terpopuler

Comments

Alesta Cho

Alesta Cho

gila si nisa kuat bgt berarti, masa bakal adu jontos nih para cewe😆

tertanda,
LIKE A MIRROR WALL.

2021-02-18

0

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

Wiselovehope🌻 IG@wiselovehope

Share ❤️🤗❤️🤗❤️🤗❤️👍

2021-02-14

1

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Masa Orientasi Sekolah
2 Bab 2 Teman Baru
3 Bab 3 Terlambat 1
4 bab 4 Terlambat 2
5 bab 5 Kepingan Masa Lalu
6 Bab 6 Bukan Sekedar Halusinasi
7 Bab 7 Luka Itu Masih Menganga
8 Bab 8 Geng Somplak
9 Bab 9 Penghuni geng somplak
10 Bab 10 Misi Yang Gagal
11 Bab 11 Keganjilan
12 Bab 12 Meeting Yang Tidak Penting
13 Bab 13 Mengalah
14 Bab 14 Penasaran
15 Bab 15 Kebetulan Yang Tidak Disengaja
16 Bab 16 Penasaran ( Lagi)
17 Bab 17 Indahnya Berghibah
18 Pengumuman
19 Bab 18 Agenda Hari sabtu
20 Bab 19 Ngangenin Vs Ngeselin
21 Bab 20 Indahnya persahabatan
22 Bab 21 Maaf (1)
23 Bab 22 Merasa Bersalah
24 Bab 23 Kecewa
25 Bab 24 Bimbang
26 Bab 25 Cengo
27 Bab 26 Fakta Baru
28 Bab 27 Salah Paham
29 Bab 28 Setitik Ketenangan
30 Bab 29 Menguak Masa Lalu
31 Bab 30 Mencoba Ikhlas
32 Bab 31 Mengalah
33 Bab 32 Terciduk
34 Bab 33 Senjata Makan Tuan
35 Bab 34 Mati Rasa
36 Bab 35 Akhir dari kemarahan Yola
37 Bab 36 Curiga
38 Bab 37 Baper
39 Bab 38 Memanfaatkan keadaan
40 Bab 39 Mangsa Baru
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 54
56 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 67 Pembuktian
69 68
70 69
71 Bab 70 Stttt Cukup Kita Yang Tau!!
72 71
73 72
74 73
75 74
76 Bab 75
77 76
78 77
79 78
80 79
81 80
82 Bab 81
83 82 Maaf
84 83 Meminta Penjelasan
85 84 Penjelasan
86 85 Cemburukah?
87 86 Keputusan
88 87 Lembaran Baru
89 Bab 88
90 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 92 Sosok itu lagi?!!
94 Bab 93 Siapa dalang yang sebenarnya?.
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100 Semakin rumit
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Pengumuman
105 Pengumuman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bab 1 Masa Orientasi Sekolah
2
Bab 2 Teman Baru
3
Bab 3 Terlambat 1
4
bab 4 Terlambat 2
5
bab 5 Kepingan Masa Lalu
6
Bab 6 Bukan Sekedar Halusinasi
7
Bab 7 Luka Itu Masih Menganga
8
Bab 8 Geng Somplak
9
Bab 9 Penghuni geng somplak
10
Bab 10 Misi Yang Gagal
11
Bab 11 Keganjilan
12
Bab 12 Meeting Yang Tidak Penting
13
Bab 13 Mengalah
14
Bab 14 Penasaran
15
Bab 15 Kebetulan Yang Tidak Disengaja
16
Bab 16 Penasaran ( Lagi)
17
Bab 17 Indahnya Berghibah
18
Pengumuman
19
Bab 18 Agenda Hari sabtu
20
Bab 19 Ngangenin Vs Ngeselin
21
Bab 20 Indahnya persahabatan
22
Bab 21 Maaf (1)
23
Bab 22 Merasa Bersalah
24
Bab 23 Kecewa
25
Bab 24 Bimbang
26
Bab 25 Cengo
27
Bab 26 Fakta Baru
28
Bab 27 Salah Paham
29
Bab 28 Setitik Ketenangan
30
Bab 29 Menguak Masa Lalu
31
Bab 30 Mencoba Ikhlas
32
Bab 31 Mengalah
33
Bab 32 Terciduk
34
Bab 33 Senjata Makan Tuan
35
Bab 34 Mati Rasa
36
Bab 35 Akhir dari kemarahan Yola
37
Bab 36 Curiga
38
Bab 37 Baper
39
Bab 38 Memanfaatkan keadaan
40
Bab 39 Mangsa Baru
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
54
56
55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
67 Pembuktian
69
68
70
69
71
Bab 70 Stttt Cukup Kita Yang Tau!!
72
71
73
72
74
73
75
74
76
Bab 75
77
76
78
77
79
78
80
79
81
80
82
Bab 81
83
82 Maaf
84
83 Meminta Penjelasan
85
84 Penjelasan
86
85 Cemburukah?
87
86 Keputusan
88
87 Lembaran Baru
89
Bab 88
90
89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
92 Sosok itu lagi?!!
94
Bab 93 Siapa dalang yang sebenarnya?.
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100 Semakin rumit
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Pengumuman
105
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!