Akhir Sebuah Cinta

Akhir Sebuah Cinta

BAB 01 : Masa Lalu

Halo kakak pembaca. Maaf sebelumnya karya pertamaku ini amburadul sekali, dan sekarang tahap revisi🙏jika kalian tidak suka di skip saja🤗selamat membaca dan semoga suka.

 

Archie Ravindra Winston adalah mahasiswa universitas swasta semester 5. Archie anak ketiga dari keluarga Winston. Dia pria berusia 22 tahun berwajah tampan, ramah dan berhati dingin dengan orang yang tidak ia sukai.

“Mas, Ar! Aku pulang duluan ya, “ pamit Dinda pada Archie yang sedang sibuk membereskan bukunya untuk dimasukkan kedalam tas.

“Tungguin aku, Dinda! Pulangnya bareng aku saja. Lagian arah kost kamu searah denganku.” Ucap Archie menawarkan diri pada Dinda.

“Tapi mas.” Ucap Dinda.

“Udah gak pakai tapi. Lagian juga aku tidak ada kuliah tambahan kok.” Balas Archie.

“Beneran aku gak papa nih pulangnya bareng sama mas Archie lagi?” tanya Dinda meyakinkan kembali.

“Beneran gak papa.” Balas Archie sambil tersenyum.

“Ayo” ajak Archie setelah selesai memasukkan bukunya. Kemudian mereka berjalan menuju tempat parkiran.

“Entar kalau ada yang marah-marah sama aku karena keseringan bareng mas Archie gimana? “ tanya Dinda pada Archie.

“Memangnya siapa yang berani marah-marah sama kamu?” tanya Archie sambil tersenyum.

“Hehehe… sapa tahu ada yang marah kalau tiap kali aku pulang selalu bareng sama mas Archie.” Jawab Dinda cengengesan.

“Gak akan ada yang marah sama kamu. Justru adanya aku yang kena marah sama Ayah kalau aku tidak kasih tumpangan sama kamu.” Balas Archie pada Dinda.

Dinda tersenyum senang setelah mendengar perkataan Archie.

Sedangkan dari arah berlawanan, Desi yang melihat Archie sedang berjalan dengan Dinda pun menahan marah.

“Archie, tunggu!” panggil Desi. Seketika itu, Archie dan Dinda menghentikan langkah kakinya. Keduanya langsung menoleh ke arah Desi.

“Ada apa, Desi?” tanya Archie saat Desi berada di hadapannya.

“Apa kamu ada waktu di hari weekend?” tanya Desi pada Archie.

“Maaf. Sepertinya weekend besok awal libur semester. Jadi weekend besok aku akan pulang ke kampung. “ ucap Archie pada Desi.

“Ohh...” jawab Desi.

“Oke, kalau sudah tidak ada yang ditanyakan kita berdua mau lanjut pulang. “ ucap Archie kemudian meninggalkan Desi begitu saja. Dinda pun berjalan dibelakang Archie.

Setelah itu Archie keluar dari tempat parkiran dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

 

Archie merogoh ponsel di sakunya saat ponselnya berdering berkali-kali. Archie tersenyum kecut saat melihat nama yang tertera di panggilan ponselnya Archie pun reject berkali-kali.

Archie langsung mematikan ponselnya kemudian ia letakkan di samping kursinya.

Dinda menghela nafas panjang dan menyadari kalau Archie sekarang dalam mood tak baik. Ia memberanikan diri bertanya kepada Archie.

“Boleh aku tanya?” tanya Desi pada Archie.

“Mm, mau tanya apa.” Jawab Archie.

“Sebenarnya hubungan mas Archie sama mbak Desi tuh gimana sih?” tanya Dinda pada Archie.

“Kenapa?” tanya Archie sambil melirik Dinda.

“Enggak kenapa-napa. Cuma ingin tahu saja.” Ucap Dinda.

“Mm, sebenarnya aku sama Desi hanya berteman saja dan tidak lebih dari itu.” Jawab Archie.

“Yakin hanya berteman saja?” tanya Dinda meyakinkan kembali.

“Yakinlah.” Jawab Archie dengan singkat.

“Kalau aku lihat, sepertinya mbak Desi suka sama mas Archie.” Ucap Dinda.

“Maaf! Bukan maksud aku sok pinter atau menggurui mas Archie. Sebenarnya dari dulu mbak Desi itu suka sama mas Archie. Mas Archie saja yang kurang tanggap. “ ucap Dinda.

“Sok tahu kamu, Dinda.” Ucap Archie.

“Bukan sok tahu mas. Kalau memang itu kebenarannya.” Ucap Dinda kepada Archie.

“Tadi siang pas di kantin aku mendengar sendiri kalau Desi ngomong sama Rena. Bahkan, dia mengaku di depan Rena kalau selama ini dia suka sama mas Archie dan mengaku juga kalau mas Archie dan Desi saat ini sedang berpacaran. Kalau tidak percaya mas Archie tanya aja ke Rena.“ ucap Dinda pada Archie.

Tak lama kemudian mobil Archie berhenti di depan kost Dinda.

“Terima kasih mas sudah mengantarkan ku pulang sampat kost.” Ucap Dinda lalu turun dari mobil Archie.

 

Setelah ditinggalkan begitu saja oleh Archie. Desi langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia nekat akan mengatakan semua tentang perasaannya kepada Archie.

Desi memarkirkan mobilnya di basemen apartemen lalu keluar dari mobil dan berjalan dengan terburu-buru menuju lantai 20.

Desi berjalan dengan perasaan yang sedang marah hingga menyenggol seorang wanita. Desi semakin marah saat melihat wanita itu berhenti di depan pintu apartemen Archie lalu wanita itu hendak masuk.

“Maaf… “ ucap Desi dengan emosi. Desi semakin emosi saat melihat wanita itu menekan tombol pintu apartemen milik Archie.

“Anda siapa?” tanya Desi sambil menghalangi wanita itu untuk masuk ke apartemen Archie.

Wanita yang saat ini berada di depan pintu apartemen Archie itu hanya diam saja. Kedua bola matanya tak beralih dari pandangan wajah Desi.

“Perkenalkan nama saya Veli Winston pemilik apartemen ini. Anda ini siapa? Kenapa anda melarang saya untuk masuk ke apartemen saya sendiri.” Ucap Veli sambil memperkenalkan dirinya.

Desi terkejut saat wanita itu mengatakan kalau apartemen yang di tempat Archie adalah miliknya. Sedangkan menurut Desi adalah milik Archie.

“Em, maaf. Sepertinya anda salah kamar. Bukankah ini milik Archie.” Balas Desi pada Veli.

“Mungkin nona salah alamat. Dari dulu hingga saat ini apartemen ini milik Veli Winston. Klo nona tidak percaya silahkan menghubungi agen property ini.” Jawab Veli dengan memandang Desi dengan pikiran yang sulit di artikan.

“Maaf…” ucap Desi. Kemudian Desi memilih pergi dari apartemen tersebut dalam keadaan marah.

 

Libur semester telah tiba, Dhani, Veli dan Archie memilih pulang ke kampung halamannya. Terlihat ayah Winston sedang menunggu kedatangan ketiga anaknya didepan pintu.

Setibanya rumah, mereka bertiga langsung memeluk ayahnya.

“Kalian bertiga pasti lelah. Mending sekarang kalian bertiga masuk ke kamar dan beristirahat.” Ucap ayah Winston. Mereka bertiga akhirnya naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam kamar masing-masing

Sore harinya, suasana rumah keluarga Winston terlihat ramai. Banyak orang yang berlalu lalang hingga membuat rasa ingin tahu Archie meronta-ronta. Apalagi saat Archie mengambil air minum di dapur ia mendengar para pelayan sedang membicarakan kalau hari ini Dhani akan dijodohkan dengan gadis pilihan ayahnya. Dia adalah Nita Indriana, gadis desa yang terlahir dari keluarga mapan dan anak dari sahabat ayahnya.

“Ayah ngadain pesta pertunangan mas Dhani sama mbak Nita?” tanya Archie kepada ayahnya. Setelah mendudukkan di sofa depan ayahnya setelah dari dapur, Archie tadi sempat mendengar orang-orang sedang membicarakan kakaknya.

“Iya! Pesta pertunangan ini sengaja tidak ayah beri tahu ke mas kamu. Ayah ingin membuat surprise untuk mas mu Dhani.” Ucap ayah Winston dengan santai.

“Ya ampun ayah! Archie gak percaya kalau ayah akan melakukan ini semua tanpa sepengetahuan mas Dhani. Archie yakin mas Dhani akan marah dan menolak perjodohan ini. Karena mas Dhani sudah memiliki kekasih yang sangat dicintainya. Bahkan, mereka berdua akan menikah setelah mereka menyelesaikan skripsinya.” Ucap Archie.

Dhani yang berdiri di tembok penyekat ruang tengah mendengarkan percakapan antara ayah dan adiknya pun terkejut.

“APA!! Ayah akan menjodohkan Dhani dengan Nita. ” Ucap Dhani dengan marah.

“Iya. Hari ini keluarga Nita akan kemari. Dan hari ini kamu akan bertunangan dengan Nita. ” jawab ayah Pras.

“Tapi Ayah. Aku sama sekali tidak pernah mencintai Nita. Kenapa ayah tidak pernah menanyakan semua ini kepada Dhani.?” tanya Dhani dengan emosi.

“Karena menurut ayah Nita itu gadis baik-baik dan dia sangat cocok dengan kamu, Dhani.” jawab ayah Winston

“Cocok dengan Dhani menurut ayah? Selama ini Dhani hanya menganggap Nita sebagai teman dan tidak lebih.” Jawab Dhani.

“Sampai kapanpun Dhani tidak mau bertunangan dengan Nita, dan sampai kapanpun Dhani hanya menganggap Nita sebagai teman saja.” Ucap Dhani semakin emosi.

“Pokoknya hari ini kamu harus bertunangan dengan Nita.” Ucap ayah Winston dengan nada tinggi.

“Dhani tidak mau ayah, karena Dhani sudah memiliki kekasih yang amat Dhani cintai.” Ucap Dhani dengan membentak.

“Plak..!!!!

“Ayah….” Ucap Archie saat melihat kakaknya tiba-tiba di tampar.

“Tampar Dhani ayah…tampar terus biar ayah puas.” Ucap Dhani sambil menempelkan tangan ayahnya di pipinya.

“Plak…!!!!

Tamparan kedua melayang di pipi kanan Dhani. Archie yang melihat kedua kalinya ayahnya menampar kakaknya pun langsung menengahi.

Perdebatan antara Dhani dan ayahnya akhirnya terdengar oleh seisi rumah. Veli langsung turun dari lantai 2 dan langsung menuju ruang tengah.

“Dasar anak tidak tau terima kasih! Kalau bukan aku yang menolong kamu dari jalanan dan membawa mu masuk kedalam keluarga Winston selamanya kamu akan menjadi anak jalanan, dan selamanya kamu tidak akan pernah menjadi orang sukses seperti sekarang ini.” Ucap ayah Winston dengan emosi.

Duarr….

Bagaikan di sambar petir di siang bolong. Veli dan Archie hanya diam mematung saat mendengar dan mendapati kenyataan kalau saudara laki-laki yang di panggil mas selama ini dan sudah menjadi panutan bukanlah saudara sekandung melainkan orang lain yang di tolong oleh ayahnya.

Sedangkan Dhani syok saat mendengar dan mengetahui kebenaran. Ia pun meneteskan air mata untuk kesekian kalinya.

“Ayah akan memberimu pilihan! Pilihanmu yang akan menentukan masa depanmu sendiri.” Ucap ayah Winston dengan tegas.

“Yang pertama kamu menerima perjodohan ini dan menikah dengan Nita selamanya kamu akan menjadi keluarga Winston. Dan pilihan yang kedua jika kamu menolak perjodohan ini dan tidak mau menikahi Nita silahkan angkat kaki dari rumah ini tanpa membawa barang satupun. Dan selamanya kamu bukan keluarga Winston lagi. ” Ucap ayah Pras membelakangi Dhani.

Duarr….

Dhani pun menghela nafas panjang lalu memejamkan kedua matanya. Sedangkan Veli dan Archie pun tidak berani untuk mengutarakan apa yang ada dibenaknya saat ayahnya sedang marah seperti saat ini.

“Maafkan Dhani, Ayah! Maaf, karena Dhani tidak bisa menjadi anak yang berbakti kepada Ayah. Maaf, karena Dhani tidak bisa menuruti keinginan Ayah untuk menikahi Nita. Dan, terima kasih karena Ayah sudah menolong Dhani dari jalanan, terima kasih juga sudah memberikan kasih sayang selama ini dan sudah memberikan Dhani tempat dan pendidikan yang layak untuk Dhani. Sekali lagi Dhani meminta maaf karena sudah mengecewakan Ayah. ” Ucap Dhani sambil menangis. Kemudian berjalan mendekati Ayah Winston yang berdiri membelakanginya agar dapat memeluknya. Namun Ayah Prasetyo tak sudi untuk di peluk.

Dhani mendekati kedua adiknya.

"Maafkan aku yang sudah mengecewakan Ayah dan kalian berdua. Maafkan aku tidak bisa berbakti dan membalas kebaikan Ayah” ucap Dhani sambil menundukkan wajahnya.

Archie dan Veli hanya diam.

Tak lama kemudian Dhani memutuskan pergi meninggalkan keluarga Winston tanpa membawa barang satupun.

 

15 tahun kemudian…

Gadis cantik, ramah dan berbadan mungil itu tersenyum senang saat melihat dirinya sedang memakai seragam putih abu-abu. Ia keluar dari kamarnya sambil membawa tas sekolahnya. Ia menuruni anak tangga satu per satu sambil bersenandung ria, dia adalah Vania Ramadhani.

Sang Ibu tersenyum senang saat mendengar putrinya pagi-pagi sudah bersenandung.

“Selamat pagi Ayah, Ibu. “ sapa Vania. Kemudian mencium pipi Ayah dan Ibunya bergantian.

“Selamat pagi sayang. “ jawab Ayah dan Ibunya bergantian.

“Ayo sarapan dulu sebelum berangkat sekolah.” Ajak Ibunya pada Vania.

Kemudian Vania bergabung bersama kedua orang tuanya untuk sarapan pagi.

“Sayang! Hari ini biar Ayah sama Ibu yang antar kamu ke sekolah. “ ucap Ibunya pada Vania.

Vania mengangguk dan tersenyum senang karena ini pertama kali kedua orang tuanya mengantarkan ke sekolah.

“Iya, Bu!“ jawab Vania kemudian ia menikmati sarapannya.

Setelah selesai makan Vania membawa piring kotor ke dapur untuk dicuci.

“Biarkan disitu sayang! Nanti mbak lastri yang akan mencuci.” Perintah Ibunya saat melihat Vania mencuci piring.

“Nggak papa, Bu! Lagian hanya mencuci piring.” Jawab Vania pada Ibunya yang sedang menaruh piring kotor.

“Jangan lupa susunya di minum. Tadi ibu sudah bikinkan susu coklat hangat kesukaan mu.” Balas Ibunya.

“Iya, Bu!” jawab Vania.

Selesai mencuci piring Vania kembali ke ruang tengah. Ia memakai sepatu. Setelah itu Vania di antar oleh kedua orang tuanya ke sekolah.

Terpopuler

Comments

Wanda Handayani

Wanda Handayani

Semangat dan saling dukung ya ka :)

2021-04-22

0

☘💚Efa Vania💚☘

☘💚Efa Vania💚☘

namanya sama-sama novelku. Vania😁.lanjut kak

2021-04-22

0

Esther

Esther

menikah lah

2021-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 : Masa Lalu
2 BAB 02 : Rumah Bunda Veli
3 BAB 03 : Cafe A&R
4 BAB 04 : Kantor West Group
5 BAB 05 : Paket Hadiah
6 BAB 06 : Khawatir
7 BAB 07 : Asma
8 BAB 08 : Berbalas Pesan
9 BAB 09 : Mencari Kado
10 BAB 10 : Perasaan Apa Ini
11 BAB 11 : Kebakaran Berujung Kematian
12 BAB 12 : Akhirnya Siuman
13 BAB 13 : Mulai Ada Rasa
14 BAB 14 : Pingsan
15 BAB 15 : Pergi Tanpa Pamit
16 BAB 16 : Seharian Bersama
17 BAB 17 : Pernyataan Vania
18 BAB 18 : Restu Ayah
19 BAB 19 : Mimisan
20 BAB 20 : Khawatir
21 BAB 21 ; Penyesalan Pras
22 BAB 22 : Bertanya-tanya
23 BAB 23 : Pagi Yang Bahagia
24 BAB 24 : Cincin Untuk Vania
25 BAB 25 : Menjemput Vania
26 BAB 26 : Vidio Call
27 BAB 27 : Terdengar Ketus
28 BAB 28 : Vania Marah
29 BAB 29 : Meminta Maaf
30 BAB 30 : Meeting
31 BAB 31 : Gladi bersih
32 BAB 32 : Jangan Sampai Tahu
33 BAB 33 : Panik
34 BAB 34 : Kepergian Archie
35 BAB 35 : Kelulusan
36 BAB 36 : Menyesal
37 BAB 37 : Titik Temu
38 BAB 38 : Tawaran Kuliah Imut
39 BAB 39 : Saling Tersakiti
40 BAB 40 : Penjelasan
41 BAB 41 : Sarapan Bareng
42 BAB 42 : Sama² masih mencintai
43 BAB 43 : Paket
44 BAB 44 : Pusing & Lemas
45 BAB 45 : Menikahlah Denganku
46 BAB 46 : Panggilan Mas
47 BAB 47 : Meminta Restu
48 BAB 48 : Gaun Pengantin
49 BAB 49 : Azam
50 BAB 50 : Sah
51 BAB 51 : Kecupan Hangat
52 BAB 52 : Es Krim
53 BAB 53 : Makan Malam
54 BAB 54 : Kepulangan Ayah Pras
55 BAB 55 : Siapa Wanita Itu
56 BAB 56 : Ayam Sambel Terasi
57 BAB 57 : Cahaya
58 BAB 58 : Resepsi
59 BAB 59 : Malam Pertama
60 BAB 60 : Honeymoon
61 BAB 61 : Jujur Dari Hati
62 BAB 62 : Saling Ada Hati
63 BAB 63 : Hamil
64 BAB 64 : Kembali Kuliah
65 BAB 65 : Sah
66 BAB 66 : Bunda Hati
67 BAB 67 : Nita
68 BAB 68 : Mimpi
69 BAB 69 : Susah Move On
70 BAB 70 : Menginap
71 BAB 71 : Bertemu Azam
72 BAB 72 : Mondar-mandir
73 BAB 73 : Eyang Sakit
74 BAB 74 : Di Rawat
75 BAB 75 : Keluarga
76 BAB 76 : Tasyakuran
77 BAB 77 : Dua Sahabat
78 BAB 78 : Masa Lalu
79 BAB 79 : Cuti
80 BAB 80 : Janji
81 BAB 81 : Baju Hamil
82 BAB 82 : Hampir Mencelakai
83 BAB 83 : Jangan Ajak Bercinta
84 BAB 84 : Lapar
85 BAB 85 : Berkunjung Ke Makam
86 BAB 86 : Ikan Bakar
87 BAB 87 : I love You
88 BAB 88 : Ngidam
89 BAB 89 : Merajuk
90 BAB 90 : Keputusan
91 BAB 91 : Kota G
92 BAB 92 : AV Company
93 BAB 93 : Perjodohan Widia & Putra
94 BAB 94 : Mie
95 BAB 95 : Mual - Mual
96 BAB 96 : Pergi Untuk Selamanya
97 Extra Part 1 - Murung, Tak Secerah
98 Extra Part 2 : Seperti Keluarga
99 Extra Part 3 : Perasaan Senang, Kecewa
100 Extra Part 4 : Rencana Liburan
101 Extra Part 5 : Kelulusan Aine & Aswin
102 Extra Part 5 : Liburan Di Villa
103 Extra Part 6 : Kayla
104 Extra Part 7 : Temani Jalan Jalan
105 Extra Part 8 : Kedai Kopi
106 Extra Part 9 : Dasar Gadis Kecil
107 Extra Part 10 : Welcome New York
108 Extra Part 11 : Sepintas Mirip Kay
109 Extra Part 12 : Perdebatan
110 Extra Part 13 : Liburan ke Kota G
111 Extra Part 14 : Kilasan Memori Anum
112 Ucapan Terima Kasih
113 Promo Novel...
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 01 : Masa Lalu
2
BAB 02 : Rumah Bunda Veli
3
BAB 03 : Cafe A&R
4
BAB 04 : Kantor West Group
5
BAB 05 : Paket Hadiah
6
BAB 06 : Khawatir
7
BAB 07 : Asma
8
BAB 08 : Berbalas Pesan
9
BAB 09 : Mencari Kado
10
BAB 10 : Perasaan Apa Ini
11
BAB 11 : Kebakaran Berujung Kematian
12
BAB 12 : Akhirnya Siuman
13
BAB 13 : Mulai Ada Rasa
14
BAB 14 : Pingsan
15
BAB 15 : Pergi Tanpa Pamit
16
BAB 16 : Seharian Bersama
17
BAB 17 : Pernyataan Vania
18
BAB 18 : Restu Ayah
19
BAB 19 : Mimisan
20
BAB 20 : Khawatir
21
BAB 21 ; Penyesalan Pras
22
BAB 22 : Bertanya-tanya
23
BAB 23 : Pagi Yang Bahagia
24
BAB 24 : Cincin Untuk Vania
25
BAB 25 : Menjemput Vania
26
BAB 26 : Vidio Call
27
BAB 27 : Terdengar Ketus
28
BAB 28 : Vania Marah
29
BAB 29 : Meminta Maaf
30
BAB 30 : Meeting
31
BAB 31 : Gladi bersih
32
BAB 32 : Jangan Sampai Tahu
33
BAB 33 : Panik
34
BAB 34 : Kepergian Archie
35
BAB 35 : Kelulusan
36
BAB 36 : Menyesal
37
BAB 37 : Titik Temu
38
BAB 38 : Tawaran Kuliah Imut
39
BAB 39 : Saling Tersakiti
40
BAB 40 : Penjelasan
41
BAB 41 : Sarapan Bareng
42
BAB 42 : Sama² masih mencintai
43
BAB 43 : Paket
44
BAB 44 : Pusing & Lemas
45
BAB 45 : Menikahlah Denganku
46
BAB 46 : Panggilan Mas
47
BAB 47 : Meminta Restu
48
BAB 48 : Gaun Pengantin
49
BAB 49 : Azam
50
BAB 50 : Sah
51
BAB 51 : Kecupan Hangat
52
BAB 52 : Es Krim
53
BAB 53 : Makan Malam
54
BAB 54 : Kepulangan Ayah Pras
55
BAB 55 : Siapa Wanita Itu
56
BAB 56 : Ayam Sambel Terasi
57
BAB 57 : Cahaya
58
BAB 58 : Resepsi
59
BAB 59 : Malam Pertama
60
BAB 60 : Honeymoon
61
BAB 61 : Jujur Dari Hati
62
BAB 62 : Saling Ada Hati
63
BAB 63 : Hamil
64
BAB 64 : Kembali Kuliah
65
BAB 65 : Sah
66
BAB 66 : Bunda Hati
67
BAB 67 : Nita
68
BAB 68 : Mimpi
69
BAB 69 : Susah Move On
70
BAB 70 : Menginap
71
BAB 71 : Bertemu Azam
72
BAB 72 : Mondar-mandir
73
BAB 73 : Eyang Sakit
74
BAB 74 : Di Rawat
75
BAB 75 : Keluarga
76
BAB 76 : Tasyakuran
77
BAB 77 : Dua Sahabat
78
BAB 78 : Masa Lalu
79
BAB 79 : Cuti
80
BAB 80 : Janji
81
BAB 81 : Baju Hamil
82
BAB 82 : Hampir Mencelakai
83
BAB 83 : Jangan Ajak Bercinta
84
BAB 84 : Lapar
85
BAB 85 : Berkunjung Ke Makam
86
BAB 86 : Ikan Bakar
87
BAB 87 : I love You
88
BAB 88 : Ngidam
89
BAB 89 : Merajuk
90
BAB 90 : Keputusan
91
BAB 91 : Kota G
92
BAB 92 : AV Company
93
BAB 93 : Perjodohan Widia & Putra
94
BAB 94 : Mie
95
BAB 95 : Mual - Mual
96
BAB 96 : Pergi Untuk Selamanya
97
Extra Part 1 - Murung, Tak Secerah
98
Extra Part 2 : Seperti Keluarga
99
Extra Part 3 : Perasaan Senang, Kecewa
100
Extra Part 4 : Rencana Liburan
101
Extra Part 5 : Kelulusan Aine & Aswin
102
Extra Part 5 : Liburan Di Villa
103
Extra Part 6 : Kayla
104
Extra Part 7 : Temani Jalan Jalan
105
Extra Part 8 : Kedai Kopi
106
Extra Part 9 : Dasar Gadis Kecil
107
Extra Part 10 : Welcome New York
108
Extra Part 11 : Sepintas Mirip Kay
109
Extra Part 12 : Perdebatan
110
Extra Part 13 : Liburan ke Kota G
111
Extra Part 14 : Kilasan Memori Anum
112
Ucapan Terima Kasih
113
Promo Novel...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!