BAB 03 : Cafe A&R

Sementara itu Archie baru saja keluar dari kamar mandi, ia menutup tubuhnya dengan melilitkan handuk di bagian tubuhnya. Tak lama kemudian Archie langsung mengeringkan rambutnya yang basah.

Archie sudah bersiap rapi, ia mengenakan kaos berkerah warna biru muda dan dipadukan dengan celana jeans terlihat lebih muda dari usianya.

Archie tiba di cafe miliknya sendiri. Ia tersenyum senang saat disambut oleh semua pegawainya. Tak lama kemudian Toni menghampiri.

"Selamat pagi, Pak.” Sapa Toni sambil membungkuk.

"Selamat pagi, Toni. “ jawab Archie.

"Gimana dengan cafe selama saya tinggal pulang kampung?” tanya Archie pada Toni.

"Alhamdulillah, Pak. Semakin hari cafe nya semakin ramai. Apalagi liburan semester sudah selesai.” Jawab Toni dengan sopan.

"Oh ya Ton. Tolong kamu bawakan semua laporan cafe dan tolong kamu taruh di ruangan saya.” Pinta Archie kemudian masuk kedalam ruangan.

Sambil menunggu Toni membawa laporan ke ruang kerjanya. Archie membuka ponsel untuk memberitahu kepada kakaknya kalau dia sudah kembali dari kampung.

 

Sementara di ruang tengah, bunda Veli mengajak Vania dan Azam pindah ke taman belakang rumah agar bebas ngobrol.

"Selamat ya. Gak nyangka kalian sudah memakai seragam putih abu-abu.” Ucap Bunda Veli pada mereka.

Tiba-tiba Widia datang sambil membawa ponsel miliknya. Cahaya mengekor di belakang Widia.

"Bunda. Om Archie ingin bicara sama Bunda.” Ucap Widia pada Bundanya.

Bunda Veli langsung menerima panggilan telepon dari Archie.

"Bunda angkat telepon dulu ya.”Ucap Bunda Veli Vania.

Setelah itu Widia dan Cahaya bergabung bersama Vania dan Azam. Mereka berempat bercerita sambil tertawa.

Sedangkan Bunda pindah ke tempat yang tidak jauh dari tempat mereka, ia langsung menerima telepon dari adiknya Archie.

"Kakak kenapa tidak angkat teleponku?” tanya Archie yang ada di seberang sana.

"Hp kakak ada di kamar." jawab Bunda Veli.

"Ramai sekali rumah kakak? Apa di rumah ada acara?” tanya Archie.

"Enggak ada. Ini di rumah kakak lagi ada Vania sama teman-temannya." jawab Bunda Veli.

"Vania anaknya mas Dhani?” tanya Archie tak percaya.

"Iya, apa kamu ingin bicara sama Vania?" tanya Bunda Veli.

Sedangkan Archie diseberang sana sedang senyum-senyum sendiri.

"Barangkali dia juga ingin bicara denganmu.” Balas Veli.

"Tidak usah kak." Jawab Archie.

"Oh ya, gimana dengan kabar Ayah, Archie? Apa beliau sehat-sehat saja?” tanya Veli.

"Alhamdulillah Ayah sehat kak! Kata Ayah kapan kakak sama mas Soni pulang ke kampung.” Ucap Archie.

"Ini kamu ada di kantor atau cafe?” tanya Veli.

"Aku lagi di cafe kak.” Balas Archie.

"Mampir ke rumah kakak buat makan malam. Widia sering nanyain kamu.” Ucap Veli.

"Aku usahakan mampir ke rumah kakak setelah menyelesaikan laporan cafe.” Jawab Archie.

"Ayolah, kapan lagi kamu ada waktu makan malam sama kita. Lagian kamu sekarang jarang ke rumah kakak, kamu sekarang lebih suka tinggal di apartemen.” Balas Veli.

"Ya sudah kalau begitu satu jam lagi aku berangkat dari cafe.” Jawab Archie.

Kemudian Archie mengakhiri panggilannya. Kemudian Bunda Veli kembali bergabung.

"Maaf, tadi Bunda tinggal ngobrol sama Om Archie.” Ucap Bunda Veli pada mereka.

"Om Archie itu adiknya Ayah Dhani dan Bunda ya?” tanya Vania pada Bundanya.

"Iya sayang, apa kamu lupa sama Om Archie?” tanya Bunda Veli pada Vania.

Vania tersenyum sambil menggelengkan kepala. Beberapa menit kemudian Mbak Yani datang sambil membawa minuman.

"Silahkan mbak mas.” Ucap Mbak Yani sambil meletakkan gelas dan kue di atas meja.

"Terima kasih Mbak Yani.” Jawab Vania, Cahaya dan Azam barengan.

"Sama-sama mbak mas.” Jawab Mbak Yani kemudian kembali ke dapur.

 

“Azam!" panggil Widia saat melihat Azam keluar dari tempat sholat.

Azam langsung memegang dadanya karena kaget. Kemudian Azam memberanikan diri memandang wajah Widia.

Jantung Azam tiba-tiba berdetak kencang. Kemudian Azam berjalan mendekat ke arah Widia.

"Kak Widia manggil saya?” tanya Azam dengan gugup.

"Iya,” jawab Widia.

"Hmm, kalau boleh tau kenapa kak Widia memanggil saya?” tanya Azam dengan gugup.

"Kamu duduk dulu, biar kita enak bicaranya,” pinta Widia sambil jarinya menunjuk sofa yang berada di depannya.

Azam langsung duduk di sofa sambil menunduk daripada berhadapan dengan Widia.

"Bisa gak saat kita bicara kamu lihat aku." ucap Widia pada Azam. Dan seketika itu Azam mengangkat wajahnya.

Saat Widia asyik berbincang-bincang dengan Azam, tiba-tiba mendengar suara bundanya memanggil agar segera turun.

Azam dan Widia akhirnya turun bersamaan hingga membuat Vania dan Cahaya yang melihat pun mengernyitkan dahinya.

"Kak, kita pulang duluan ya.” Ucap Vania.

Widia mengangguk sambil tersenyum. Kemudian ia berpesan kepada Azam.

"Azam, nanti kita lanjut lewat telepon saja ya.” Ucap Widia.

Vania dan Cahaya saling mengangkat kedua bahunya.

Mereka bertiga akhirnya pamit pulang. Azam duduk di samping Pak Tio. Sedangkan Vania dan Cahaya duduk di kursi tengah.

20 menit kemudian mobil Azam tiba didepan rumah Vania.

"Cahaya, Azam terima kasih sudah mau menemaniku main ke rumah bunda. Pak Tio terima kasih sudah mengantarkan Vania sampai rumah.” Ucap Vania sambil senyum. Kemudian turun dari mobil Azam.

"Sama-sama, Vania.” jawab Azam, Cahaya bareng.

"Sama-sama Mbak Vania.” Jawab Pak Tio.

Kemudian Pak Tio melanjutkan mobilnya menuju rumah Cahaya.

 

Setelah menyelesaikan laporan cafe miliknya Archie langsung pulang ke rumah kakaknya.

Tiba-tiba ada pesan masuk di ponselnya. Archie melihat nama si pengirim pesan pun tersenyum.

...----- Isi Pesan -----...

"Apa mas mu ini besok bisa bertemu denganmu”

"Iya mas, silahkan”

"Kira-kira jam berapa mas mu ini bisa bertemu?

“Kakak besok langsung datang ke kantor. Jamnya terserah kakak. Aku akan menunggu kakak di sana.”

Setelah selesai membalas pesan kakaknya, Archie kembali melajukan mobilnya dan tak lama kemudian ia tiba di rumah kakaknya Veli.

Begitu mendengar suara yang ia kenal, Widia berlarian turun. Ia begitu senang saat melihat kedatangan pamannya.

"Om Archie." Widia berlari lalu memeluk Archie.

Archie pun membalas pelukannya Widia.

Widia langsung mengajak Archie ke ruang keluarga ia melihat kakaknya dan kakak iparnya sedang duduk.

"Hai kak.“ sapa Archie.

"Kapan kau tiba?” tanya Veli.

"Barusan saja kak.“ jawab Archie lalu duduk di hadapan kakak iparnya.

"Sayang… tolong kamu lihat ke Mbak Yani. Untuk makan malamnya apa sudah selesai." ucap bunda Veli pada Widia.

Widia langsung beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju ruang makan.

Tak lama kemudian Widia kembali ke ruang keluarga.

"Untuk makan malamnya sudah siap, Bund.” Ucap Widia memberitahu kepada bundanya.

"Ya sudah, kalau begitu kita langsung makan saja.” Ajak Veli kepada mereka semua.

Archie makan dengan lahap, semua masakan yang ada di meja makan adalah makanan kesukaannya.

"Ar, malam ini tidurlah di rumah kakak.” Pinta Veli kepada Archie. Namun Archie teringat kejadian beberapa tahun yang lalu.

Flashback on

Desi memang kagum dengan sosok Archie yang suka menolong orang lain. Lama-lama Desi menaruh suka kepada Archie.

Setelah mengetahui kalau Archie kuliah satu kampus dengannya, dan wanita yang pernah bertemu di apartemen milik Archie adalah kakaknya. Desi menggunakan segala cara agar mendapatkan cintanya Archie.

Beberapa menit kemudian Desi berhasil menemukan alamat rumah Archie.

“Selamat malam, Pak! Apa saya bisa bertemu dengan pemilik rumah ini. ” Ucap Desi kepada satpamnya.

“Selamat malam juga non...”

Belum sempat menjawab tiba-tiba sebuah mobil majikannya berhenti lalu membuka jendela dan bertanya kepada satpam.

“Dia siapa, Pak?” tanya Veli.

“Dia ingin bertemu dengan pemilik rumah ini begitu Bu bilangnya.” Jawab satpam penjaga rumah Veli.

“Biarkan dia masuk, sepertinya dia sedang mencari Archie.” Balas Widia kepada satpam.

Saat ini Archie sedang membersihkan dan mengguyur tubuhnya dengan air shower. Hari ini ia begitu banyak kerjaan. Saat dia keluar dari kamar mandi.

Cekelek

Pintu kamar terbuka dari luar, Archie begitu terkejut saat mendapati Desi yang membuka pintu kamarnya.

Dan seketika itu Archie emosi dan marah karena sudah membiarkan Desi masuk ke dalam kamarnya.

Flashback of

Terpopuler

Comments

Mulyati Hilal Ahmadan

Mulyati Hilal Ahmadan

masih bingung dengan cerita nya. lanjut

2024-08-23

0

Xio Shan

Xio Shan

kasihan Vania, ortunya trll sibuk.. 😌

2021-04-04

0

zien

zien

aku hadir disini 😊😘 selalu mendukungmu 😘❤️

2021-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 : Masa Lalu
2 BAB 02 : Rumah Bunda Veli
3 BAB 03 : Cafe A&R
4 BAB 04 : Kantor West Group
5 BAB 05 : Paket Hadiah
6 BAB 06 : Khawatir
7 BAB 07 : Asma
8 BAB 08 : Berbalas Pesan
9 BAB 09 : Mencari Kado
10 BAB 10 : Perasaan Apa Ini
11 BAB 11 : Kebakaran Berujung Kematian
12 BAB 12 : Akhirnya Siuman
13 BAB 13 : Mulai Ada Rasa
14 BAB 14 : Pingsan
15 BAB 15 : Pergi Tanpa Pamit
16 BAB 16 : Seharian Bersama
17 BAB 17 : Pernyataan Vania
18 BAB 18 : Restu Ayah
19 BAB 19 : Mimisan
20 BAB 20 : Khawatir
21 BAB 21 ; Penyesalan Pras
22 BAB 22 : Bertanya-tanya
23 BAB 23 : Pagi Yang Bahagia
24 BAB 24 : Cincin Untuk Vania
25 BAB 25 : Menjemput Vania
26 BAB 26 : Vidio Call
27 BAB 27 : Terdengar Ketus
28 BAB 28 : Vania Marah
29 BAB 29 : Meminta Maaf
30 BAB 30 : Meeting
31 BAB 31 : Gladi bersih
32 BAB 32 : Jangan Sampai Tahu
33 BAB 33 : Panik
34 BAB 34 : Kepergian Archie
35 BAB 35 : Kelulusan
36 BAB 36 : Menyesal
37 BAB 37 : Titik Temu
38 BAB 38 : Tawaran Kuliah Imut
39 BAB 39 : Saling Tersakiti
40 BAB 40 : Penjelasan
41 BAB 41 : Sarapan Bareng
42 BAB 42 : Sama² masih mencintai
43 BAB 43 : Paket
44 BAB 44 : Pusing & Lemas
45 BAB 45 : Menikahlah Denganku
46 BAB 46 : Panggilan Mas
47 BAB 47 : Meminta Restu
48 BAB 48 : Gaun Pengantin
49 BAB 49 : Azam
50 BAB 50 : Sah
51 BAB 51 : Kecupan Hangat
52 BAB 52 : Es Krim
53 BAB 53 : Makan Malam
54 BAB 54 : Kepulangan Ayah Pras
55 BAB 55 : Siapa Wanita Itu
56 BAB 56 : Ayam Sambel Terasi
57 BAB 57 : Cahaya
58 BAB 58 : Resepsi
59 BAB 59 : Malam Pertama
60 BAB 60 : Honeymoon
61 BAB 61 : Jujur Dari Hati
62 BAB 62 : Saling Ada Hati
63 BAB 63 : Hamil
64 BAB 64 : Kembali Kuliah
65 BAB 65 : Sah
66 BAB 66 : Bunda Hati
67 BAB 67 : Nita
68 BAB 68 : Mimpi
69 BAB 69 : Susah Move On
70 BAB 70 : Menginap
71 BAB 71 : Bertemu Azam
72 BAB 72 : Mondar-mandir
73 BAB 73 : Eyang Sakit
74 BAB 74 : Di Rawat
75 BAB 75 : Keluarga
76 BAB 76 : Tasyakuran
77 BAB 77 : Dua Sahabat
78 BAB 78 : Masa Lalu
79 BAB 79 : Cuti
80 BAB 80 : Janji
81 BAB 81 : Baju Hamil
82 BAB 82 : Hampir Mencelakai
83 BAB 83 : Jangan Ajak Bercinta
84 BAB 84 : Lapar
85 BAB 85 : Berkunjung Ke Makam
86 BAB 86 : Ikan Bakar
87 BAB 87 : I love You
88 BAB 88 : Ngidam
89 BAB 89 : Merajuk
90 BAB 90 : Keputusan
91 BAB 91 : Kota G
92 BAB 92 : AV Company
93 BAB 93 : Perjodohan Widia & Putra
94 BAB 94 : Mie
95 BAB 95 : Mual - Mual
96 BAB 96 : Pergi Untuk Selamanya
97 Extra Part 1 - Murung, Tak Secerah
98 Extra Part 2 : Seperti Keluarga
99 Extra Part 3 : Perasaan Senang, Kecewa
100 Extra Part 4 : Rencana Liburan
101 Extra Part 5 : Kelulusan Aine & Aswin
102 Extra Part 5 : Liburan Di Villa
103 Extra Part 6 : Kayla
104 Extra Part 7 : Temani Jalan Jalan
105 Extra Part 8 : Kedai Kopi
106 Extra Part 9 : Dasar Gadis Kecil
107 Extra Part 10 : Welcome New York
108 Extra Part 11 : Sepintas Mirip Kay
109 Extra Part 12 : Perdebatan
110 Extra Part 13 : Liburan ke Kota G
111 Extra Part 14 : Kilasan Memori Anum
112 Ucapan Terima Kasih
113 Promo Novel...
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 01 : Masa Lalu
2
BAB 02 : Rumah Bunda Veli
3
BAB 03 : Cafe A&R
4
BAB 04 : Kantor West Group
5
BAB 05 : Paket Hadiah
6
BAB 06 : Khawatir
7
BAB 07 : Asma
8
BAB 08 : Berbalas Pesan
9
BAB 09 : Mencari Kado
10
BAB 10 : Perasaan Apa Ini
11
BAB 11 : Kebakaran Berujung Kematian
12
BAB 12 : Akhirnya Siuman
13
BAB 13 : Mulai Ada Rasa
14
BAB 14 : Pingsan
15
BAB 15 : Pergi Tanpa Pamit
16
BAB 16 : Seharian Bersama
17
BAB 17 : Pernyataan Vania
18
BAB 18 : Restu Ayah
19
BAB 19 : Mimisan
20
BAB 20 : Khawatir
21
BAB 21 ; Penyesalan Pras
22
BAB 22 : Bertanya-tanya
23
BAB 23 : Pagi Yang Bahagia
24
BAB 24 : Cincin Untuk Vania
25
BAB 25 : Menjemput Vania
26
BAB 26 : Vidio Call
27
BAB 27 : Terdengar Ketus
28
BAB 28 : Vania Marah
29
BAB 29 : Meminta Maaf
30
BAB 30 : Meeting
31
BAB 31 : Gladi bersih
32
BAB 32 : Jangan Sampai Tahu
33
BAB 33 : Panik
34
BAB 34 : Kepergian Archie
35
BAB 35 : Kelulusan
36
BAB 36 : Menyesal
37
BAB 37 : Titik Temu
38
BAB 38 : Tawaran Kuliah Imut
39
BAB 39 : Saling Tersakiti
40
BAB 40 : Penjelasan
41
BAB 41 : Sarapan Bareng
42
BAB 42 : Sama² masih mencintai
43
BAB 43 : Paket
44
BAB 44 : Pusing & Lemas
45
BAB 45 : Menikahlah Denganku
46
BAB 46 : Panggilan Mas
47
BAB 47 : Meminta Restu
48
BAB 48 : Gaun Pengantin
49
BAB 49 : Azam
50
BAB 50 : Sah
51
BAB 51 : Kecupan Hangat
52
BAB 52 : Es Krim
53
BAB 53 : Makan Malam
54
BAB 54 : Kepulangan Ayah Pras
55
BAB 55 : Siapa Wanita Itu
56
BAB 56 : Ayam Sambel Terasi
57
BAB 57 : Cahaya
58
BAB 58 : Resepsi
59
BAB 59 : Malam Pertama
60
BAB 60 : Honeymoon
61
BAB 61 : Jujur Dari Hati
62
BAB 62 : Saling Ada Hati
63
BAB 63 : Hamil
64
BAB 64 : Kembali Kuliah
65
BAB 65 : Sah
66
BAB 66 : Bunda Hati
67
BAB 67 : Nita
68
BAB 68 : Mimpi
69
BAB 69 : Susah Move On
70
BAB 70 : Menginap
71
BAB 71 : Bertemu Azam
72
BAB 72 : Mondar-mandir
73
BAB 73 : Eyang Sakit
74
BAB 74 : Di Rawat
75
BAB 75 : Keluarga
76
BAB 76 : Tasyakuran
77
BAB 77 : Dua Sahabat
78
BAB 78 : Masa Lalu
79
BAB 79 : Cuti
80
BAB 80 : Janji
81
BAB 81 : Baju Hamil
82
BAB 82 : Hampir Mencelakai
83
BAB 83 : Jangan Ajak Bercinta
84
BAB 84 : Lapar
85
BAB 85 : Berkunjung Ke Makam
86
BAB 86 : Ikan Bakar
87
BAB 87 : I love You
88
BAB 88 : Ngidam
89
BAB 89 : Merajuk
90
BAB 90 : Keputusan
91
BAB 91 : Kota G
92
BAB 92 : AV Company
93
BAB 93 : Perjodohan Widia & Putra
94
BAB 94 : Mie
95
BAB 95 : Mual - Mual
96
BAB 96 : Pergi Untuk Selamanya
97
Extra Part 1 - Murung, Tak Secerah
98
Extra Part 2 : Seperti Keluarga
99
Extra Part 3 : Perasaan Senang, Kecewa
100
Extra Part 4 : Rencana Liburan
101
Extra Part 5 : Kelulusan Aine & Aswin
102
Extra Part 5 : Liburan Di Villa
103
Extra Part 6 : Kayla
104
Extra Part 7 : Temani Jalan Jalan
105
Extra Part 8 : Kedai Kopi
106
Extra Part 9 : Dasar Gadis Kecil
107
Extra Part 10 : Welcome New York
108
Extra Part 11 : Sepintas Mirip Kay
109
Extra Part 12 : Perdebatan
110
Extra Part 13 : Liburan ke Kota G
111
Extra Part 14 : Kilasan Memori Anum
112
Ucapan Terima Kasih
113
Promo Novel...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!