Sementara itu Archie baru saja keluar dari kamar mandi, ia menutup tubuhnya dengan melilitkan handuk di bagian tubuhnya. Tak lama kemudian Archie langsung mengeringkan rambutnya yang basah.
Archie sudah bersiap rapi, ia mengenakan kaos berkerah warna biru muda dan dipadukan dengan celana jeans terlihat lebih muda dari usianya.
Archie tiba di cafe miliknya sendiri. Ia tersenyum senang saat disambut oleh semua pegawainya. Tak lama kemudian Toni menghampiri.
"Selamat pagi, Pak.” Sapa Toni sambil membungkuk.
"Selamat pagi, Toni. “ jawab Archie.
"Gimana dengan cafe selama saya tinggal pulang kampung?” tanya Archie pada Toni.
"Alhamdulillah, Pak. Semakin hari cafe nya semakin ramai. Apalagi liburan semester sudah selesai.” Jawab Toni dengan sopan.
"Oh ya Ton. Tolong kamu bawakan semua laporan cafe dan tolong kamu taruh di ruangan saya.” Pinta Archie kemudian masuk kedalam ruangan.
Sambil menunggu Toni membawa laporan ke ruang kerjanya. Archie membuka ponsel untuk memberitahu kepada kakaknya kalau dia sudah kembali dari kampung.
Sementara di ruang tengah, bunda Veli mengajak Vania dan Azam pindah ke taman belakang rumah agar bebas ngobrol.
"Selamat ya. Gak nyangka kalian sudah memakai seragam putih abu-abu.” Ucap Bunda Veli pada mereka.
Tiba-tiba Widia datang sambil membawa ponsel miliknya. Cahaya mengekor di belakang Widia.
"Bunda. Om Archie ingin bicara sama Bunda.” Ucap Widia pada Bundanya.
Bunda Veli langsung menerima panggilan telepon dari Archie.
"Bunda angkat telepon dulu ya.”Ucap Bunda Veli Vania.
Setelah itu Widia dan Cahaya bergabung bersama Vania dan Azam. Mereka berempat bercerita sambil tertawa.
Sedangkan Bunda pindah ke tempat yang tidak jauh dari tempat mereka, ia langsung menerima telepon dari adiknya Archie.
"Kakak kenapa tidak angkat teleponku?” tanya Archie yang ada di seberang sana.
"Hp kakak ada di kamar." jawab Bunda Veli.
"Ramai sekali rumah kakak? Apa di rumah ada acara?” tanya Archie.
"Enggak ada. Ini di rumah kakak lagi ada Vania sama teman-temannya." jawab Bunda Veli.
"Vania anaknya mas Dhani?” tanya Archie tak percaya.
"Iya, apa kamu ingin bicara sama Vania?" tanya Bunda Veli.
Sedangkan Archie diseberang sana sedang senyum-senyum sendiri.
"Barangkali dia juga ingin bicara denganmu.” Balas Veli.
"Tidak usah kak." Jawab Archie.
"Oh ya, gimana dengan kabar Ayah, Archie? Apa beliau sehat-sehat saja?” tanya Veli.
"Alhamdulillah Ayah sehat kak! Kata Ayah kapan kakak sama mas Soni pulang ke kampung.” Ucap Archie.
"Ini kamu ada di kantor atau cafe?” tanya Veli.
"Aku lagi di cafe kak.” Balas Archie.
"Mampir ke rumah kakak buat makan malam. Widia sering nanyain kamu.” Ucap Veli.
"Aku usahakan mampir ke rumah kakak setelah menyelesaikan laporan cafe.” Jawab Archie.
"Ayolah, kapan lagi kamu ada waktu makan malam sama kita. Lagian kamu sekarang jarang ke rumah kakak, kamu sekarang lebih suka tinggal di apartemen.” Balas Veli.
"Ya sudah kalau begitu satu jam lagi aku berangkat dari cafe.” Jawab Archie.
Kemudian Archie mengakhiri panggilannya. Kemudian Bunda Veli kembali bergabung.
"Maaf, tadi Bunda tinggal ngobrol sama Om Archie.” Ucap Bunda Veli pada mereka.
"Om Archie itu adiknya Ayah Dhani dan Bunda ya?” tanya Vania pada Bundanya.
"Iya sayang, apa kamu lupa sama Om Archie?” tanya Bunda Veli pada Vania.
Vania tersenyum sambil menggelengkan kepala. Beberapa menit kemudian Mbak Yani datang sambil membawa minuman.
"Silahkan mbak mas.” Ucap Mbak Yani sambil meletakkan gelas dan kue di atas meja.
"Terima kasih Mbak Yani.” Jawab Vania, Cahaya dan Azam barengan.
"Sama-sama mbak mas.” Jawab Mbak Yani kemudian kembali ke dapur.
“Azam!" panggil Widia saat melihat Azam keluar dari tempat sholat.
Azam langsung memegang dadanya karena kaget. Kemudian Azam memberanikan diri memandang wajah Widia.
Jantung Azam tiba-tiba berdetak kencang. Kemudian Azam berjalan mendekat ke arah Widia.
"Kak Widia manggil saya?” tanya Azam dengan gugup.
"Iya,” jawab Widia.
"Hmm, kalau boleh tau kenapa kak Widia memanggil saya?” tanya Azam dengan gugup.
"Kamu duduk dulu, biar kita enak bicaranya,” pinta Widia sambil jarinya menunjuk sofa yang berada di depannya.
Azam langsung duduk di sofa sambil menunduk daripada berhadapan dengan Widia.
"Bisa gak saat kita bicara kamu lihat aku." ucap Widia pada Azam. Dan seketika itu Azam mengangkat wajahnya.
Saat Widia asyik berbincang-bincang dengan Azam, tiba-tiba mendengar suara bundanya memanggil agar segera turun.
Azam dan Widia akhirnya turun bersamaan hingga membuat Vania dan Cahaya yang melihat pun mengernyitkan dahinya.
"Kak, kita pulang duluan ya.” Ucap Vania.
Widia mengangguk sambil tersenyum. Kemudian ia berpesan kepada Azam.
"Azam, nanti kita lanjut lewat telepon saja ya.” Ucap Widia.
Vania dan Cahaya saling mengangkat kedua bahunya.
Mereka bertiga akhirnya pamit pulang. Azam duduk di samping Pak Tio. Sedangkan Vania dan Cahaya duduk di kursi tengah.
20 menit kemudian mobil Azam tiba didepan rumah Vania.
"Cahaya, Azam terima kasih sudah mau menemaniku main ke rumah bunda. Pak Tio terima kasih sudah mengantarkan Vania sampai rumah.” Ucap Vania sambil senyum. Kemudian turun dari mobil Azam.
"Sama-sama, Vania.” jawab Azam, Cahaya bareng.
"Sama-sama Mbak Vania.” Jawab Pak Tio.
Kemudian Pak Tio melanjutkan mobilnya menuju rumah Cahaya.
Setelah menyelesaikan laporan cafe miliknya Archie langsung pulang ke rumah kakaknya.
Tiba-tiba ada pesan masuk di ponselnya. Archie melihat nama si pengirim pesan pun tersenyum.
...----- Isi Pesan -----...
"Apa mas mu ini besok bisa bertemu denganmu”
"Iya mas, silahkan”
"Kira-kira jam berapa mas mu ini bisa bertemu?
“Kakak besok langsung datang ke kantor. Jamnya terserah kakak. Aku akan menunggu kakak di sana.”
Setelah selesai membalas pesan kakaknya, Archie kembali melajukan mobilnya dan tak lama kemudian ia tiba di rumah kakaknya Veli.
Begitu mendengar suara yang ia kenal, Widia berlarian turun. Ia begitu senang saat melihat kedatangan pamannya.
"Om Archie." Widia berlari lalu memeluk Archie.
Archie pun membalas pelukannya Widia.
Widia langsung mengajak Archie ke ruang keluarga ia melihat kakaknya dan kakak iparnya sedang duduk.
"Hai kak.“ sapa Archie.
"Kapan kau tiba?” tanya Veli.
"Barusan saja kak.“ jawab Archie lalu duduk di hadapan kakak iparnya.
"Sayang… tolong kamu lihat ke Mbak Yani. Untuk makan malamnya apa sudah selesai." ucap bunda Veli pada Widia.
Widia langsung beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju ruang makan.
Tak lama kemudian Widia kembali ke ruang keluarga.
"Untuk makan malamnya sudah siap, Bund.” Ucap Widia memberitahu kepada bundanya.
"Ya sudah, kalau begitu kita langsung makan saja.” Ajak Veli kepada mereka semua.
Archie makan dengan lahap, semua masakan yang ada di meja makan adalah makanan kesukaannya.
"Ar, malam ini tidurlah di rumah kakak.” Pinta Veli kepada Archie. Namun Archie teringat kejadian beberapa tahun yang lalu.
Flashback on
Desi memang kagum dengan sosok Archie yang suka menolong orang lain. Lama-lama Desi menaruh suka kepada Archie.
Setelah mengetahui kalau Archie kuliah satu kampus dengannya, dan wanita yang pernah bertemu di apartemen milik Archie adalah kakaknya. Desi menggunakan segala cara agar mendapatkan cintanya Archie.
Beberapa menit kemudian Desi berhasil menemukan alamat rumah Archie.
“Selamat malam, Pak! Apa saya bisa bertemu dengan pemilik rumah ini. ” Ucap Desi kepada satpamnya.
“Selamat malam juga non...”
Belum sempat menjawab tiba-tiba sebuah mobil majikannya berhenti lalu membuka jendela dan bertanya kepada satpam.
“Dia siapa, Pak?” tanya Veli.
“Dia ingin bertemu dengan pemilik rumah ini begitu Bu bilangnya.” Jawab satpam penjaga rumah Veli.
“Biarkan dia masuk, sepertinya dia sedang mencari Archie.” Balas Widia kepada satpam.
Saat ini Archie sedang membersihkan dan mengguyur tubuhnya dengan air shower. Hari ini ia begitu banyak kerjaan. Saat dia keluar dari kamar mandi.
Cekelek
Pintu kamar terbuka dari luar, Archie begitu terkejut saat mendapati Desi yang membuka pintu kamarnya.
Dan seketika itu Archie emosi dan marah karena sudah membiarkan Desi masuk ke dalam kamarnya.
Flashback of
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Mulyati Hilal Ahmadan
masih bingung dengan cerita nya. lanjut
2024-08-23
0
Xio Shan
kasihan Vania, ortunya trll sibuk.. 😌
2021-04-04
0
zien
aku hadir disini 😊😘 selalu mendukungmu 😘❤️
2021-03-19
0