BAB 04 : Kantor West Group

Keesokan harinya...

"Rini! Tolong satu hari ini batalkan semua jadwalku." ucap Archie pada sekertaris Rini.

"Baik, Pak." jawab sekertaris Rini tanpa membantahnya.

"Tolong kasih tahu ke bagian resepsionis jika ada tamu atas nama Dhani Ramadhani beserta istrinya suruh langsung ke ruangan saya." ucapnya.

"Baik, Pak." jawab sekertaris Rini sambil membungkuk.

Satu jam kemudian, tepatnya pukul 10.30 sekertaris Rini memberitahu kedatangan tamu yang di tunggu oleh atasannya.

"Maaf, Pak! Pak Dhani dan Bu Dhani sudah datang.” Kata sekertaris Rini.

"Suruh mereka masuk.” Jawab Archie begitu senangnya.

Sekertaris Rini keluar dari ruang atasannya dan mempersilahkan mereka berdua masuk.

"Mas Dhani!” ucap Archie sambil memeluk kakaknya yang begitu dirindukan.

Dhani pun juga membalas pelukannya. Tiba-tiba Archie melonggarkan pelukannya kemudian menyapa kakak iparnya.

"Gimana kabar Mbak Jiya?” tanya Archie sambil menyalami.

"Alhamdulillah kabar Mbak Jiya baik, Archie.” Balas Jiya sambil tersenyum.

Lalu mereka bertiga duduk di sofa sambil berbincang-bincang. Archie begitu senang saat mendengarkan semua ceritanya.

Sementara itu, Vania yang pulang sekolah lebih awal segera mengirimkan pesan kepada ibunya.

"Mengirim pesan kepada siapa?” tanya Cahaya melirik ke benda pipih yang di pegang Vania.

'Aku mau kasih tahu Ibu kalau hari ini pulang sekolah lebih awal dari biasanya.” Jawab Vania singkat.

Cahaya hanya mengangguk-angguk kepala. Mereka berdua beranjak menuju kantin. Sedangkan Vania sambil mengetik pesan ke ibunya.

---------------

Jiya tersenyum senang saat membaca pesan dari putrinya yang memberitahu kalau dia pulangnya lebih awal. Dan seketika itu Jiya langsung membalas pesannya.

"Ibu sama Ayah sekarang masih berada di kantor pamanmu? Masih ada beberapa hal yang harus ayah bahas dengan pamanmu?Kamu kesini saja, kantornya dekat sama sekolahmu. Nanti kita berangkatnya dari sini saja." ucap Ibunya Vania.

Vania menghela nafas saat membaca balasan dari Ibunya. Lalu ia membalas pesan dari Ibunya.

"Kasih alamat dan nama kantornya, Bu. Vania segera ke sana.”

Satu menit kemudian Vania mengirim pesan ke Ibunya dan seketika itu pesan dari Ibunya juga masuk.

“West Group lantai 10."

Vania langsung menutup ponselnya. Ia memasukkan ke dalam sakunya.

"Sepertinya aku harus pergi ke sono.” Ucap Vania pada Cahaya sambil menunjuk gedung nampak tulisan West Group.

---------------

Siang itu Archie, Dhani dan Veli tengah serius membahas tentang restoran milik Dhani yang hampir selesai. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.

“Maaf, Pak! Di luar ada nona Vania Ramadhani ingin bertemu dengan bapak.” Ucap sekertaris Rini.

Archie dan Dhani terkejut dan saling pandangan saat mendengar namanya.

"Siapa tadi Mbak? Tolong di ulangi?” tanya Dhani kepada sekertaris Archie.

"Maaf Yah, tadi aku yang menyuruh Vania datang kemari. Tadi dia mengirim pesan ke Ibu kalau dia sudah pulang sekolah." Ucap Jiya santai.

"Suruh dia masuk saja, dan tolong kamu pesankan minuman yang segar untuknya." ucap Archie pada sekertaris Rini.

"Baik, Pak." jawab sekertaris Rini kemudian mempersiapkan Vania masuk.

“Assalamu’alaikum.” ucap Vania.

“Waalaikumsalam." jawab Dhani, Jiya dan Archie serempak.

Vania masuk sambil tersenyum manis dan senyumannya itu menusuk hati Archie.

Setelah itu Vania gabung dan duduk di sofa, dia memilih duduk di kursi seberang mereka agar tidak menggangu. Archie tersenyum senang karena leluasa menikmati wajah cantik keponakannya.

Tiba-tiba Vania melirik dan menatap pamannya dengan kagum, wajah yang masih terlihat muda, tampan dan di tambah kariernya juga bagus.

"Wanita mana yang tidak akan bersyukur jika menjadi istrinya paman. Sudah mapan, tampan pula." batin Vania.

---------------

Tibalah mereka di dalam mall...

Saat mereka hendak jalan menuju restoran, tiba-tiba ada seseorang menabrak Vania dari belakang, dengan tanggap Archie langsung menarik lengan Vania hingga ia jatuh dalam pelukannya.

Vania yang mendengar detak jantung pamannya berdetak lebih cepat langsung melepaskan pelukannya.

"Hei, kalau jalan tuh pakai mata.” Ucap Archie dengan emosi.

"Mas Archie!” ternyata itu Dinda teman semasa kuliah.

"Ternyata kamu, Din! Maaf sudah berkata kasar.” Ucap Archie.

"Tidak apa-apa Mas. Lagian juga aku yang salah, jalan tidak lihat depan.” Ucap Dinda.

Sedangkan Dhani berusaha mengingat gadis yang sedang berbicara dengan Archie.

"Mas Dhani!” ucap Dinda tak percaya.

“Dinda?” balas Dhani spontan.

"Apa kabar Mas? Lama lho Mas Dhani tidak pulang kampung?” ucap Dinda pada Dhani.

"Alhamdulillah baik, Din. Oh ya kenalkan ini Jiya istrinya mas Dhani, dan itu Vania anaknya mas Dhani.” Ucap Dhani sambil memperkenalkan istri dan anaknya.

Jiya dan Vania langsung bersalaman.

"Maaf sudah menabrak mu." ucap Dinda meminta maaf.

Tak lama kemudian mereka berlima masuk ke dalam restoran.

"Gimana kabarnya Pak Dhe, Din?” tanya Dhani membuka pembicaraan.

Dinda terkejut saat mendengar pertanyaan dari Dhani.

"Ayahku sudah meninggal 14 tahun yang lalu mas.” Ucap Dinda dengan bersedih.

Dhani yang mendengar jawaban Dinda pun terkejut dan bersedih.

"Paman sakit apa? Kenapa tidak ada yang memberitahu aku?" tanya Dhani.

"Karena waktu itu mas Dhani pergi dari rumah dengan tangan kosong." ucap Archie.

Dhani menghela nafas sebanyak-banyaknya dan mengeluarkan dengan perlahan agar tidak terbawa emosi.

"Maafkan aku Dinda." ucap Dhani menyesal.

"Sudah mas, lupakan semuanya. Insyaallah Bapak sudah tenang di alam sana." ucap Dinda pada Dhani.

"Aamiin." jawab mereka serempak.

Lima belas menit kemudian pesanan mereka di antar.

Dinda melihat Vania hanya diam dan menunduk, di tambah ia masih memakai seragam sekolah langsung bertanya.

"Jam segini kamu sudah pulang sekolah, Van?" tanya Dinda.

Vania langsung mengangkat kepalanya kemudian menatap Dinda.

"Kebetulan hari ini semua guru ada rapat Tante. Jadi, semuanya di pulangkan lebih awal."jawab Vania pada Dinda.

Dinda tersenyum saat mendengar jawaban dari Vania.

Setelah selesai makan siang, Archie dan Dinda kembali ke kantor masing-masing. Sedangkan Dhani dan Jiya mengajak Vania jalan-jalan. Sebelum bubar, Dinda beranjak dari meja. Kemudian di susul Archie. Tanpa sengaja Archie dan Vania saling berpandangan, keduanya saling salah tingkah.

Vania dan Ibunya segera melihat-lihat gaun yang ada di butik langganannya. Sementara ayahnya duduk sambil memainkan ponselnya.

Vania yang sudah menemukan gaunnya pun langsung ke tempat ibunya.

"Menurut Ibu bagusan yang mana?” tanya Vania sambil nunjukin gaun yang ia bawa.

"Dua-duanya bagus sayang. Coba kamu pakai biar Ibu tahu pantasnya kamu pakai yang mana.” balas Ibunya.

"Kalian juga ada di sini?” tanya Bunda Veli tiba-tiba.

"Bunda."

"Veli."

Dhani yang mendengar suara yang tidak begitu asing pun mengangkat wajahnya. Dhani beranjak dari duduknya dan mendekat ke arah suara itu.

"Veli!" panggil Dhani dan seketika itu Veli membalikkan badannya sambil tersenyum.

Sedangkan Dhani dan Jiya hanya diam.Vania yang masih gugup berharap Bundanya tidak akan mengatakan kalau dia kemarin dari rumahnya.

Terpopuler

Comments

Xio Shan

Xio Shan

knp jd bertebaran bawang begini.. 😭

2021-04-04

0

@_M.B.U.L••••}{}-----

@_M.B.U.L••••}{}-----

sad

2021-04-02

0

𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊

𝔸𝕝𝕖𝕖𝕟𝕒 𝕄𝕒𝕣𝕊

4 like tertinggal kk😍😘

2021-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 : Masa Lalu
2 BAB 02 : Rumah Bunda Veli
3 BAB 03 : Cafe A&R
4 BAB 04 : Kantor West Group
5 BAB 05 : Paket Hadiah
6 BAB 06 : Khawatir
7 BAB 07 : Asma
8 BAB 08 : Berbalas Pesan
9 BAB 09 : Mencari Kado
10 BAB 10 : Perasaan Apa Ini
11 BAB 11 : Kebakaran Berujung Kematian
12 BAB 12 : Akhirnya Siuman
13 BAB 13 : Mulai Ada Rasa
14 BAB 14 : Pingsan
15 BAB 15 : Pergi Tanpa Pamit
16 BAB 16 : Seharian Bersama
17 BAB 17 : Pernyataan Vania
18 BAB 18 : Restu Ayah
19 BAB 19 : Mimisan
20 BAB 20 : Khawatir
21 BAB 21 ; Penyesalan Pras
22 BAB 22 : Bertanya-tanya
23 BAB 23 : Pagi Yang Bahagia
24 BAB 24 : Cincin Untuk Vania
25 BAB 25 : Menjemput Vania
26 BAB 26 : Vidio Call
27 BAB 27 : Terdengar Ketus
28 BAB 28 : Vania Marah
29 BAB 29 : Meminta Maaf
30 BAB 30 : Meeting
31 BAB 31 : Gladi bersih
32 BAB 32 : Jangan Sampai Tahu
33 BAB 33 : Panik
34 BAB 34 : Kepergian Archie
35 BAB 35 : Kelulusan
36 BAB 36 : Menyesal
37 BAB 37 : Titik Temu
38 BAB 38 : Tawaran Kuliah Imut
39 BAB 39 : Saling Tersakiti
40 BAB 40 : Penjelasan
41 BAB 41 : Sarapan Bareng
42 BAB 42 : Sama² masih mencintai
43 BAB 43 : Paket
44 BAB 44 : Pusing & Lemas
45 BAB 45 : Menikahlah Denganku
46 BAB 46 : Panggilan Mas
47 BAB 47 : Meminta Restu
48 BAB 48 : Gaun Pengantin
49 BAB 49 : Azam
50 BAB 50 : Sah
51 BAB 51 : Kecupan Hangat
52 BAB 52 : Es Krim
53 BAB 53 : Makan Malam
54 BAB 54 : Kepulangan Ayah Pras
55 BAB 55 : Siapa Wanita Itu
56 BAB 56 : Ayam Sambel Terasi
57 BAB 57 : Cahaya
58 BAB 58 : Resepsi
59 BAB 59 : Malam Pertama
60 BAB 60 : Honeymoon
61 BAB 61 : Jujur Dari Hati
62 BAB 62 : Saling Ada Hati
63 BAB 63 : Hamil
64 BAB 64 : Kembali Kuliah
65 BAB 65 : Sah
66 BAB 66 : Bunda Hati
67 BAB 67 : Nita
68 BAB 68 : Mimpi
69 BAB 69 : Susah Move On
70 BAB 70 : Menginap
71 BAB 71 : Bertemu Azam
72 BAB 72 : Mondar-mandir
73 BAB 73 : Eyang Sakit
74 BAB 74 : Di Rawat
75 BAB 75 : Keluarga
76 BAB 76 : Tasyakuran
77 BAB 77 : Dua Sahabat
78 BAB 78 : Masa Lalu
79 BAB 79 : Cuti
80 BAB 80 : Janji
81 BAB 81 : Baju Hamil
82 BAB 82 : Hampir Mencelakai
83 BAB 83 : Jangan Ajak Bercinta
84 BAB 84 : Lapar
85 BAB 85 : Berkunjung Ke Makam
86 BAB 86 : Ikan Bakar
87 BAB 87 : I love You
88 BAB 88 : Ngidam
89 BAB 89 : Merajuk
90 BAB 90 : Keputusan
91 BAB 91 : Kota G
92 BAB 92 : AV Company
93 BAB 93 : Perjodohan Widia & Putra
94 BAB 94 : Mie
95 BAB 95 : Mual - Mual
96 BAB 96 : Pergi Untuk Selamanya
97 Extra Part 1 - Murung, Tak Secerah
98 Extra Part 2 : Seperti Keluarga
99 Extra Part 3 : Perasaan Senang, Kecewa
100 Extra Part 4 : Rencana Liburan
101 Extra Part 5 : Kelulusan Aine & Aswin
102 Extra Part 5 : Liburan Di Villa
103 Extra Part 6 : Kayla
104 Extra Part 7 : Temani Jalan Jalan
105 Extra Part 8 : Kedai Kopi
106 Extra Part 9 : Dasar Gadis Kecil
107 Extra Part 10 : Welcome New York
108 Extra Part 11 : Sepintas Mirip Kay
109 Extra Part 12 : Perdebatan
110 Extra Part 13 : Liburan ke Kota G
111 Extra Part 14 : Kilasan Memori Anum
112 Ucapan Terima Kasih
113 Promo Novel...
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 01 : Masa Lalu
2
BAB 02 : Rumah Bunda Veli
3
BAB 03 : Cafe A&R
4
BAB 04 : Kantor West Group
5
BAB 05 : Paket Hadiah
6
BAB 06 : Khawatir
7
BAB 07 : Asma
8
BAB 08 : Berbalas Pesan
9
BAB 09 : Mencari Kado
10
BAB 10 : Perasaan Apa Ini
11
BAB 11 : Kebakaran Berujung Kematian
12
BAB 12 : Akhirnya Siuman
13
BAB 13 : Mulai Ada Rasa
14
BAB 14 : Pingsan
15
BAB 15 : Pergi Tanpa Pamit
16
BAB 16 : Seharian Bersama
17
BAB 17 : Pernyataan Vania
18
BAB 18 : Restu Ayah
19
BAB 19 : Mimisan
20
BAB 20 : Khawatir
21
BAB 21 ; Penyesalan Pras
22
BAB 22 : Bertanya-tanya
23
BAB 23 : Pagi Yang Bahagia
24
BAB 24 : Cincin Untuk Vania
25
BAB 25 : Menjemput Vania
26
BAB 26 : Vidio Call
27
BAB 27 : Terdengar Ketus
28
BAB 28 : Vania Marah
29
BAB 29 : Meminta Maaf
30
BAB 30 : Meeting
31
BAB 31 : Gladi bersih
32
BAB 32 : Jangan Sampai Tahu
33
BAB 33 : Panik
34
BAB 34 : Kepergian Archie
35
BAB 35 : Kelulusan
36
BAB 36 : Menyesal
37
BAB 37 : Titik Temu
38
BAB 38 : Tawaran Kuliah Imut
39
BAB 39 : Saling Tersakiti
40
BAB 40 : Penjelasan
41
BAB 41 : Sarapan Bareng
42
BAB 42 : Sama² masih mencintai
43
BAB 43 : Paket
44
BAB 44 : Pusing & Lemas
45
BAB 45 : Menikahlah Denganku
46
BAB 46 : Panggilan Mas
47
BAB 47 : Meminta Restu
48
BAB 48 : Gaun Pengantin
49
BAB 49 : Azam
50
BAB 50 : Sah
51
BAB 51 : Kecupan Hangat
52
BAB 52 : Es Krim
53
BAB 53 : Makan Malam
54
BAB 54 : Kepulangan Ayah Pras
55
BAB 55 : Siapa Wanita Itu
56
BAB 56 : Ayam Sambel Terasi
57
BAB 57 : Cahaya
58
BAB 58 : Resepsi
59
BAB 59 : Malam Pertama
60
BAB 60 : Honeymoon
61
BAB 61 : Jujur Dari Hati
62
BAB 62 : Saling Ada Hati
63
BAB 63 : Hamil
64
BAB 64 : Kembali Kuliah
65
BAB 65 : Sah
66
BAB 66 : Bunda Hati
67
BAB 67 : Nita
68
BAB 68 : Mimpi
69
BAB 69 : Susah Move On
70
BAB 70 : Menginap
71
BAB 71 : Bertemu Azam
72
BAB 72 : Mondar-mandir
73
BAB 73 : Eyang Sakit
74
BAB 74 : Di Rawat
75
BAB 75 : Keluarga
76
BAB 76 : Tasyakuran
77
BAB 77 : Dua Sahabat
78
BAB 78 : Masa Lalu
79
BAB 79 : Cuti
80
BAB 80 : Janji
81
BAB 81 : Baju Hamil
82
BAB 82 : Hampir Mencelakai
83
BAB 83 : Jangan Ajak Bercinta
84
BAB 84 : Lapar
85
BAB 85 : Berkunjung Ke Makam
86
BAB 86 : Ikan Bakar
87
BAB 87 : I love You
88
BAB 88 : Ngidam
89
BAB 89 : Merajuk
90
BAB 90 : Keputusan
91
BAB 91 : Kota G
92
BAB 92 : AV Company
93
BAB 93 : Perjodohan Widia & Putra
94
BAB 94 : Mie
95
BAB 95 : Mual - Mual
96
BAB 96 : Pergi Untuk Selamanya
97
Extra Part 1 - Murung, Tak Secerah
98
Extra Part 2 : Seperti Keluarga
99
Extra Part 3 : Perasaan Senang, Kecewa
100
Extra Part 4 : Rencana Liburan
101
Extra Part 5 : Kelulusan Aine & Aswin
102
Extra Part 5 : Liburan Di Villa
103
Extra Part 6 : Kayla
104
Extra Part 7 : Temani Jalan Jalan
105
Extra Part 8 : Kedai Kopi
106
Extra Part 9 : Dasar Gadis Kecil
107
Extra Part 10 : Welcome New York
108
Extra Part 11 : Sepintas Mirip Kay
109
Extra Part 12 : Perdebatan
110
Extra Part 13 : Liburan ke Kota G
111
Extra Part 14 : Kilasan Memori Anum
112
Ucapan Terima Kasih
113
Promo Novel...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!